Selasa, 22 Januari 2008

[psikologi_transformatif] Semuanya mulai dari gak pede

PENDEKATAN UNITY VS. PENDEKATAN DUALITY

Dear Friends, Maybe ada yang bertanya-tanya juga
setelah Mata Ketiga itu apa, yang akan saya jawab
bahwa setelah Mata Ketiga is Mata Keempat, Mata
Kelima, dst sampai Mata Ke-takterhingga. Kalau matanya
sudah tak terhingga berarti sudah sampe ke Final
Destination which will NEVER sampe2 karena kita MEMANG
gak pernah meninggalkan the starting place which is
also the finished line. Gak pernah misah, jadi gimana
mau nyampe, hmmm hmmm hmmm...

So, kita melihat dari ARAH SINI ke suatu TITIK disana.
On the other hand, yang disana itu juga melihat ke
suatu TITIK disini which is diri kita disini ini. Kita
melihat itu, dan kita sebut itu "Tuhan". Tuhan melihat
kita, dan disebutnya "Dirinya". One body, one spirit,
gak pernah misah dari dulu, sekarang, dan sampai
kapanpun.

Lalu di DUNIA ini apa, that's the question kan ? Well,
di dunia ini kan cuma becanda doang. COSMIC DRAMA. So,
God HIMSELF itu gak bisa experience dirinya sendiri
karena cuma satu, maka diciptakanlah other gods.

Pertama kali cuma ada HIMSELF, GOD yang pertama. Lalu
diciptakanlah HERSELF dari dirinya sendiri juga. Nah,
HERSELF it GOD yang kedua. Karena sekarang sudah ada
HIMSELF dan HERSELF, maka mudahlah berkembang-biak,
dan jadilah THEMSELVES. Kita itu semuanya THEMSELVES.

Nah, karena sekarang sudah ada banyak, maka GOD yang
pertama, si HIMSELF itu bisa ENJOY. Enjoy apa ? Ya
enjoy dirinya sendiri, wong semuanya dari dia kok.

Jadi, seperti ada multiplikasi. Dan multiplikasi itu
dari dirinya sendiri. Seperti MEMBELAH DIRI.

Yang jadi masalah, THEMSELVES itu mengira dirinya itu
terpisah dan mencari-cari segala daya dan upaya
(teknik2) untuk kembali ke HERSELF, dan akhirnya ke
HIMSELF sebagai the original source.

Pedahal GAK PERNAH MISAH. Selalu satu, always ONE even
from the begining.

Nah, cara pandang yang seperti itu bisa dibilang
pendekatan "Unity". Jadi, seperti Swami Vivekananda
dan para mistikus itu, semuanya selalu bisa merasakan
unity, dan pendekatannya itu IMAN. I know that I know
that we are always one, gak pernah misah.

Tetapi, pendekatan "Unity" itu terlalu berat bagi
kebanyakan orang, maka agama2/tarekat2/aliran2 itu
menggunakan pendekatan "Duality". Jadi diajarkanlah
tentang ada yang baik dan ada yang jahat. Ada
Yin, dan ada Yang. Ada Maskulin, dan ada Feminin.

Di dalam setiap hal yang "kiri" selalu ada benih untuk
hal yang "kanan". Di dalam setiap kebaikan selalu ada
benih dari kejahatan, dan di dalam setiap kejahatan
selalu ada benih dari kebaikan.

Melalui pendekatan "Duality" itu akhirnya kebanyakan
manusia itu akan BELAJAR. Belajar untuk memahami bahwa
kalau mau bergerak, ya harus menggunakan pendekatan
DUALITAS. Karena ada "kejahatan", maka saya harus
bertindak agar "kebaikan" itu bertambah. Karena saya
merasa "maskulin", maka saya harus cari yang "feminin"
supaya bisa bikin anak sehingga memiliki keturunan,
and so on and so forth.

Tetapi, ketika segalanya telah dijalani (yang oleh
orang2 Hindu/Buddha disebut sebagai Jalan
Dharma/Bhakti Yoga), ketika telah pula IKHLAS dan
PASRAH (menerima konsekwensi dari jalan "Duality" yang
sering pula disebut sebagai Karma), maka akhirnya akan
sampai pula pada satu TITIK dimana mau gak mau jalan
"Unity" itu harus diambil juga.

Kalau kita sudah siap, kita harus melakukan LOMPATAN
KUANTUM dan mengambil Jalan "Unity".

Kalau kita memakai Pendekatan "Unity" artinya kita
menjadi diri sendiri saja, jalan saja. Gak perduli ada
yang bilang itu "kiri" atau "kanan", kita akan jalan
saja. We know that we know that we have never been
apart. Ini kan COSMIC DRAMA saja. Maksudnya agar THE
ONE itu bisa enjoy dirinya sendiri. Dan kita bagian
dari THE ONE. Selalu begitu, worlds without end. (Leo)

+++++++++++++

SEMUANYA MULAI DARI GAK PEDE

C = Clara
L = Leo

C = Leo, r u there ?

L = Ya, baru online ini.

C = Akhirnya ketemu juga.

L = Hmmm hmmm hmmm... tulis aja di milis SI, sharing
apa saja. Sharing pengalaman bertaon-taon bantuin
orang laen, hmmm hmmm hmmm...

C = Ga pede lagi Leo, rasanya kalau baca milis senang
juga banyak yg punya pengalaman sama. Dan ternyata aku
bukan seorang yg "aneh".

L = Well, semuanya mulai dari gak PEDE. Aku ini juga
begitu, tapi akhirnya ngumpul juga begitu banyak.
Almost 650 orang sekarang tumplek di milis SI. Lintas
agama. Kita ini gak perduli agama orang, sama kayak
Tuhan yang JUGA gak perduli agama orang. Sharing
aja, tulis aja. You are MORE SENIOR than I am. Tulis
apa aja, hmmm hmmm hmmm...

Di SI itu juga banyak yang Katolik. Tapi kita gak
perduli background orang, we KNOW that semua orang itu
sama. Semua memang memiliki PENGALAMAN BATIN
(Spiritual). Semuanya itu memang ORANG2 ANEH, hmmm
hmmm hmmm... Ada juga yang mantan broeder. Tapi
sekarang ya biasa2 aja, kayak kita2 begini, dan enjoy2
aja tanpa merasa harus ikut begini atau begitu. That's
spirituality in a nutshell. Menjadi diri sendiri aja.

You are yourself, I know you are yourself, even DARI
DULU. You are different, I KNOW that you are
different, even dari dulu. Nah, itu kan yang bisa
di-sharing. Sharing aja. Kita ini paling suka baca2
sharing pengalaman pribadi ASLI yang gak dibuat-buat,
gitu lho.

C = "You are yourself, I know you are yourself, even
DARI DULU. You are different, I KNOW that you are
different, even dari dulu", aku quote kata2 kamu
tuh how do u know that I am different. We never met,
that's why I eagerly wished to meet u. Jadi km bisa
kasih tahu apa yang harus ku lakukan sekarang ini.
Tell me more about me, Leo.

L = I only know that you are DIFFERENT than most
people. Rasanya seperti berlari-lari, dan mau menjadi
diri sendiri. Lalu merasa belum juga bisa menjadi diri
sendiri. Tapi, pada pihak lain, inilah yang MAKSIMAL
yang bisa dijalani. Ini sudah kompromi.

You have already compromised. Itu yang maksimal. So,
enjoy aja, be yourself. Gak usah merasa harus ini atau
harus itu lagi. Kita di dunia ini MEMANG harus
kompromi. And you have compromised to the optimum.
That's what I feel about you in a nutshell.

C = I got tears in my eyes... I even don't know about
myself or what i want in life... coz i can do nothing
to help them who in pain or need help, help me to get
out from the nutshell.

L = You have already done what you can do. What we
can't do, we just leave it alone. Kita cuma bisa
melakukan apa yang kita bisa lakukan. Yang tidak bisa
kita lakukan, kita pasrahkan saja. Itu yang Ibu
Theresa dari Calcutta lakukan. She DID what she could
do. Yang dia tidak bisa lakukan, dia pasrahkan.

You know what Mother Theresa DID all the time ?
Menguburkan orang2 miskin itu. Yang dia bisa lakukan
cuma menguburkan orang2 itu. Memandikan mayat2 orang
miskin di Calcutta, sehingga mereka bisa MATI DENGAN
LAYAK SEBAGAI MANUSIA. She could only do that, and she
just DID that.

Apakah Mother Theresa bisa memberi makan jutaan orang
yang kelaparan di India ? Tidak bisa, dan dia terima
itu. Tapi dia melakukan apa yang bisa dia lakukan
which is membantu SEBAGIAN dari orang2 itu yang datang
ke biaranya. Just that. Dan aku gak pernah tahu kalau
Mother Theresa pernah complained tentang ketidak-
adilan. Gak pernah, she only DID what she could do.

Itu yang namanya "Berkat". Menerima apapun sebagai
berkat... Segalanya adalah berkat. Kalau kita MAMPU
membantu itu berkat. Kalau kita TIDAK MAMPU membantu,
itu juga berkat. To accept everything as "Berkat".

C = I never heard about that kind of thing in my
life... sesekali aku mimpi juga bisa mengerti apa yg
sesungguhnya dibutuhkan oleh org yg datang curhat...
ya sudahlah kalau memang aku seperti org biasa yg ngga
bisa apa2, semua kan "berkat" juga... Jadi aku ini
elemennya apa, air atau tanah ?

L = Banyakan apinya itu lho. Air juga, tanah juga,
udara juga, tapi banyakan apinya itu lho. Impulsif lho
Gak sabaran lho. Itu Api, elemen Tindakan.

C = Harusnya bisa dibuat semuanya balance ya, kan jadi
hidup seimbang... Iya juga sih mau chat sama kamu aja
beneran ga sabar.

L = You are mostly Elemen Api. Action oriented.

C = Kecepetan action jadi suka salah ya ? Atau kalau
org curhat bertele-tele bisa ngga sabar tuh
dengerinnya jadi langsung aja deh nyeplos, maksudnya
gini kan jadi maunya gini kan.. bla bla bla

L = Lha, orang api memang seperti itu. Bertindak dulu,
mikir belakangan. Always like that.

C = Mau ganti bisa ga ?

L = Kita belajar, perlahan-lahan belajar. Jalanin aja,
kita semua berubah, sedikit demi sedikit. Gak usah
dipaksain berubah. Kalo dipaksain malah jadi kesel
sendiri.

C = Kalau ngga menggebu2 gitu bukannya tergantung
suasana hati ? Kalau hati lagi adem ya rasanya cuek
aja deh... eh kebanyakan cueknya kata orang2. Maunya
masa bodo aja deh yg lain mo bilang apa juga, dapat
deh cap baru org paling cuek.

L = Mendingan GAK USAH mikirin orang laen bilang apa.
Mendingan BE YOURSELF aja. Biarin aja orang ngomong
apaan kek, kan memang ada mulutnya. Yang penting, be
yourself, enjoy yourself.

+++++++++++++

PENGLIHATAN DALAM MEDITASI


Mas Leo, saya kemarin meditasi malam jam 11.00 wita,
di pertengahan meditasi, saya melihat ribuan orang
dengan berbagai jenis kelamin datang dari depan saya
dan berbaris rapi di sebelah kiri saya, seperti mau
adakan upacara bendera, satupun saya tidak tahu sama
wujud orang tersebut. Lalu ada 1 orang yg mendekati
saya dan berbisik di telinga kanan saya tapi tidak
terdengar suara apapun, lalu 1 orang lagi mendekat dan
duduk disamping kanan saya, diam tanpa bergerak.
Menurut Mas Leo, kira2 apa arti dari kejadian
tersebut, makasi atas penjelasannya. (Gede, Bali)

+++++++++++++

JAWABAN SAYA: PENYEIMBANGAN TEORI DAN PRAKTEK

Dear Mas Gede, Thanks for sharing your experience.
Well, menurut aku itu artinya anda sedang dalam PROSES
menuju ke keseimbangan yang baru. Mula2 kan datang
ribuan orang dan semuanya itu berada di sebelah KIRI
anda. Lalu datang satu orang dan duduk di sebelah
KANAN anda. Lalu datang satu orang lagi yang juga
mengambil tempat di sebelah kanan anda. Menurut
perasaan aku, from now on, yang akan datang setelah
ini semuanya itu akan mengambil tempat di sebelah
kanan untuk MENYEIMBANGKAN yang ribuan di sebelah kiri
itu. Jadi, seperti semacam Bhakti Yoga juga. Dalam hal
ini, tampaknya seperti telah terjadi penumpukan
pengertian2 dan tenaga2 untuk menjalankannya
(disimbolkan oleh orang2 di bagian kiri anda itu), dan
sekarang anda mulai melakukan penerapan dari
pengertian2 yang telah didapat itu (disimbolkan oleh
orang2 yang mulai datang dan mengambil tempat di
bagian kanan anda). (Leo)

+++++++++++++

SHARING TENTANG "PEMBALASAN"

Mas Leo, Apakabar ? Saya selalu ikuti email-email Mas
Leo serta bergabung di milis-milis dimana Mas Leo juga
ikut bergabung. Boleh tanya Mas ? Capek nggak Mas,
melihat jauh kedalam diri orang lain terus, ditanya
melulu .... Amalnya banyak ya Mas :)

Pingin juga, boleh curhat nggak Mas ? Kalau bisa ya di
kasih feed back Mas... Begini Mas Leo, saya telah
melakukan hal yang jahat, dan sekarang sedang dalam
proses menerima balasan atas kejahatan itu, ini saya
sudah sadar bertahun-tahun lalu. Saya coba sholat
tahajud terus di banyak malam, ingin ikhlas dan siap,
tapi kok sekarang saya masih bingung terus bertanya
pada diri saya sendiri ... Semua hal pasti ada hikmah
dan manfaatnya ... kenapa untuk hal ini saya masih
belum bisa lihat ya Mas ?

Seperti tidak pernah siap, padahal saya sudah yakin
hal ini akan saya hadapi sejak bertahun lalu. Saya
penasaran juga sih Mas, apakah saya yang benar-benar
melakukan kejahatan itu, atau ada faktor lainnya juga
yang ikut menambah parah kejahatan saya itu ?

Saya takut ni Mas Leo, tapi entah takut apa... Maaf
Mas, merepotkan. (Irna)

+++++++++++++

JAWABAN SAYA: CUMA KONSEKWENSI BIASA2 SAJA

Dear Mbak Irna, Thanks for sharing with us all, hmmm
hmmm hmmm... Well, lucu juga yah. Aku cuma merasa lucu
sendiri saja membaca sharingnya itu. Kayaknya seperti
ada sesuatu yang dipaksakan gituh. Well, yang terasa
dipaksakan itu adalah "pengertian" anda tentang
sesuatu yang "salah". Anda terbiasa berpikir bahwa
yang anda lakukan itu "salah", tetapi anda juga tidak
bisa merasa sreg dengan pemikiran seperti itu. Anda
mau bertobat dan menerima konsekwensinya. Tapi kok
rasanya hambar saja, hmmm hmmm hmmm... Menurut saya,
yang salah adalah pengertian anda bahwa anda telah
berbuat "salah" dan sekarang menunggu-nunggu
"pembalasan". Pembalasan apaan sih ? Kesalahan apaan
sih ? ... Begini lho mbak, kita itu TIDAK berada di
ruang vakum. Kalau anda bilang bahwa anda berbuat
"kesalahan", maka lingkungan (termasuk orang2) yang
ada pada saat itu juga ikut berbuat "kesalahan". Semua
itu ada konteksnya. Kalau ada yang salah, maka
SEMUANYA SALAH. Anda berbuat salah, maka orang2 yang
ada disitu dan memainkan berbagai peran juga ikut
bersalah. So, kalau anda sekarang mau tahajud setiap
malam dan "bertobat", maka hal itu akan terasa hambar
saja karena orang2 lain itu TIDAK melakukan hal yang
sama. So,... in the end tidak ada yang salah dan tidak
ada yang benar. Jadinya IMPAS saja. Itu yang aku
lihat. Jadi, benernya BUKAN pembalasan atau something
like that, melainkan KONSEKWENSI. Setiap perbuatan itu
ada konsekwensinya, dan itu ditanggung apa adanya
saja, tanpa harus merasa melakukan dosa yang gimana
gituh. (Leo)

+++++++++++++

[Leo seorang praktisi Psikologi Transpersonal dan bisa
dihubungi di no HP: 0818-183-615. Untuk bergabung
dengan Milis Spiritual-Indonesia, please click:
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia/join>.
NOTE: Except mine, all names used in the YM / email
conversations are PSEUDONYMS.]

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Yahoo! Groups

Wellness Spot

A resource for Curves

and weight loss.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: