Senin, 06 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] Balasan: Terusan: [vincentliong] Fwd: Re: [KomPati] Perhitungan Logika Untung-Rugi dan Perasaan yang Ikhlas-Pasrah



lulu <lu2_mm@yahoo.co.id> wrote:

Bagus tuh...
buat tambahan pemikiran bagi lu2...
ini lagi belajar bikin novel..
cinta segitiga....
 
masih diem kalo sudah gini...????
wah.. mending ikut orok aja ....
malu ah ama jawa timura ne ....
 
salam hangat dan manies  selalu buat anda ...
adik mu yang jauh ...
 
/Lu2


Perhatian: pesan yang diteruskan sudah dilampirkan.

Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! AnswersKepada: istiani_c@yahoo.com
CC: vincentliong@yahoogroups.com, r-mania@yahoogroups.com,
komunikasi_empati@yahoogroups.com, komunikasi_empati@googlegroups.com
Dari: Vincent Liong <vincentliong@yahoo.co.nz>
Tanggal: Mon, 6 Aug 2007 18:03:16 +1200 (NZST)
Topik: [vincentliong] Fwd: Re: [KomPati] Perhitungan Logika Untung-Rugi dan Perasaan yang Ikhlas-Pasrah

Ketika itu elo sedang bimbang karena hubungan kita
semakin serius, lalu elo meminta bantuan haute untuk
menghadapi gw agar gw dan elo ada jarak, sehingga elo
bisa berpikir tentang hubungan kita.
Haute tentunya meminta bayaran secara tersamar yaitu
elo harus membantunya mengkhianati gw, memainkan
variable kelemahan gw untuk menjatuhkan gw.

Sekarang elo ada pilihan lagi Istiani:
1: Elo lakukan hal yang sama, mencari pahlawan baru
untuk mengisi konsep rasa amanmu, dengan bayaran elo
membantunya dengan memberitahu kelemahan-kelemahan gw
sehingga gw yang jatuh sekali lagi dan elo merasa
lebih aman.
2. Elo datang ke gw dengan tulus, ikhlas dan pasrah,
gw akan memaafkan elo dan menyayangi elo seperti dulu.
Tetapi sorry, No Intel Anymore…

That's your call Istiani…

Love can kill each other if you are still think and
afraid about you are safe or not, and ask to the enemy
about that.
Gw sudah menunjukkan kepasrahan gw dalam mencintaimu
dengan menunjukkan bahwa gw rela untuk elo jatuhkan
demi rasa amanmu. Kini pertanyaannya untuk kamu… Kamu
sama seperti mantan suamimu Istiani kamu sama-sama
penakut.

Gw membawa hal pribadi ini ke maillist karena elo
duluan yang menjual belikan kepercayaan gw ke elo
dengan menjual kelemahan gw yaitu hubungan pribadi gw
dengan elo ke musuh gw di dunia maya yaitu Haute. Jadi
yang membawa ke maillist adalah elo bukan gw duluan.
Gw mengadu karena tidak tahu tempat lain untuk
mengadu.

Ttd,
Vincent Liong

Note: forwarded message attached.

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com
Tanggal: Sun, 5 Aug 2007 19:53:43 -0700 (PDT)
Dari: Cornelia Istiani <istiani_c@yahoo.com>
Topik: Re: [KomPati] Perhitungan Logika Untung-Rugi dan Perasaan yang Ikhlas-Pasrah
Kepada: liong vincent <vincentliong@yahoo.co.nz>

kamu sungguh menjijikan..mengungkapkan hal-hal pribadi ke publik...
dan untuk ini aku tidak bisa memaafkan kamu
sori...anggap kita tak pernah kenal
 
makasih,
Istiani 

Vincent Liong <vincentliong@yahoo.co.nz> wrote:
Perhitungan Logika Untung-Rugi dan Perasaan yang
Ikhlas-Pasrah
Ditulis oleh: Liong Vincent Christian / Vincent Liong

Buat Cornelia Istiani yang kucintai…

Aku ingat ketika mendengar ceritamu dulu ketika mantan
suami elo meninggalkan dirimu dan anak kalian Kefas.
Ketika itu mantan suamimu mendapat ajakan bermain
pikiran dengan logikanya dengan perangkat tolak-ukur
suatu sudutpandang yang ditanamkan sekelompok orang
islam garis keras kepadanya.

Pikiran selalu bicara tentang apa yang dianggap logis
menurut sudutpandang yang dianut dengan tidak
memperdulikan perasaan seperti dengan mudahnya
Hautesurveilance mempermainkan perasaan orang dan
tanpa merasa atau dengan sengaja memutuskan hubungan
dengan diri sendiri yang subjective ; semua diamati
objective saja secara tidak bertanggungjawab (tanpa
kesadaran bahwa diri sendiri itu ada di dalam arena /
subjektif) dengan mengatakan bahwa itu adalah olahraga
pikiran. Saya care maka saya mengajak anda turut
berolahraga agar pikiran anda sehat begitu logikanya.

Kembali ke soal mantan suamimu Istiani: Ketika saatnya
mantan suamimu datang dengan mencacimaki keluarga
besarnya sendiri sebagai pendosa karena tidak beragama
yang sama, dengan sudutpandang baru, logika baru yang
dianutnya, menyalahkan kamu dan tidak mengakui anaknya
sendiri gara-gara menurut logikanya hal itu tidaklah
logis dalam perhitungan ala logika tsb. Pikiran dan
logikanya selalu bicara tentang untung rugi; Untung
rugi tersebut dibandungkan dengan apa yang dianggap
baik dan tidak baik menurut sudutpandang yang dianut
dan bagaimana kemungkinan-kemungkinannya di masa depan
lalu dibandingkan lagi dengan titik pembanding yaitu
baik dan buruk yang menjadi sudutpandang keyakinannya.

Saat itu mantan suamimu tentunya sadar penuh bahwa dia
menyayangi keluarga besarnya, kamu, dan anaknya maka
itu malah menjadi dorongan untuk mengorbankan semua
yang dia sayangi ;untuk memenuhi tuntutan sudutpandang
tentang kebenaran dan ketidakbenaran yang dianut demi
perhitungan logika ala sudutpandang tsb tentang
kemungkinan yang akan terjadi masa depan.

Nah Istiani apa yang kamu lakukan sekarang kepadaku
adalah mengulangi apa yang dilakukan mantan suamimu
kepada keluarga besarnya, kamu dan anak kalian ;demi
arti cinta, care, kasih, dlsb menurut definisi logika
yang ditanamkan pihak-pihak yang berkepentingan
kepadanya. Kamu harus menekan perasaanmu sendiri
(menyangkal diri) untuk memenuhi tuntutan kebenaran
versi pemikiran, logika sudutpandang tsb demi
terpenuhinya harapan-harapan di masa depan yang kau
perhitungkan dengan logika yang ditanamkan oleh pihak
Hautesurveilance dan Pabrik_T (Nurudin Asyhadie)
dengan penjelasan penjelasan ideal tentang bentuk care
yang 'seharusnya'.

Yang sejak awal dimulainya proses brainwashing tsb
kira-kira tiga bulan lalu via chatting gara-gara
mereka merasa tidak ada jalan lain menaklukan
kompatiologi selain dengan memanfaatkan kelemahanku
yaitu ikatan cintaku dengan kamu, dan karena kamu
memang punya kelemahan yaitu traumamu tentang mantan
suamimu itu.

Mungkin dengan satu atau dua kali ketemuan yang
membahas, membuka pemikiran tentang apa yang akan
terjadi di masadepanmu dan aku yang diceritakan dalam
konsep sudutpandang mereka agar kamu percaya. Aku
sendiri terlambat sadar sehingga terlambat
menyelamatkanmu dari sistem logika sudutpandang tsb
yang ditanamkan kepadamu hari demi hari dengan bahasa
yang lebih manis-manis daripada bahasa yang aku
gunakan.

Lalu apakah yang aku lakukan Cornelia Istiani? Aku
akan menunggumu, mau berapa lama kamu memainkan
skenario pemikiran logika kepahlawanan yang ditanamkan
oleh pihak Hautesurveilance dan 'Pabrik_T' (Nurudin
Asyhadie) kepada kamu demi impian mencapai masa depan
yang baik menurut versi ajaran tsb. Aku akan
mengingatkan via sms bahwa aku masih mencintaimu hari
demi hari, hingga kamu sadar bahwa cinta itu tulus
ikhlas dan pasrah.

Cinta itu bukanlah ketakutan yang membuat kita harus
menghayal, berpikir, berhitung tentang resiko-resiko
di masa depan dengan alat ukur yaitu sudutpandang,
keyakinan, dogma yang ditanamkan kepada kita oleh yang
berkepentingan. Kalau kamu sudah meninggalkan
ketakutan berkedok cinta, care, dlsb itu; kejahatan
yang dilakukan mantan suamimu kepada kamu dan anakmu,
kejahatan yang kamu ulangi secara serupa kepadaku;
Kamu akan melepaskan seluruh ketakutan itu, datang
kepadaku dengan tulus ikhlas pasrah seperti Istiani
yang dulu, yang lugu dan pintar-pintar-bodo, kamu
tidak akan mentanyakan lagi kepadaku apakah aku akan
meninggalkan kamu, apakah aku akan membohongi kamu,
tulus, ikhlas, pasrah Istiani. Aku juga tidak bertanya
bagaimana kamu menghianatiku dengan menjadi kerbau
dicucuk hidung oleh pihak yang berniat menjatuhkan
aku. Lalu kita jalani hidup kita sebagai pasangan
bersama-sama.

--------

Ketika seorang pelaku pembajakan pesawat dengan tujuan
jihat ditanya oleh korbannya tentang; Mengapa mereka
menyertakan para korban yang tidak bersalah untuk
turut mati bersama mereka? Maka para sukarelawan jihat
tentu menjawab; "Tenang saudaraku, kita akan mati
sebagai martir dan (di masa depan kita bersama)
diterima di surga di sisi allah."

Apakah mereka mencintai semua orang? Ya.
Apakah mereka rela berkorban? Ya.
Semua itu baik, tetapi sayangnya:
Mereka takut pada ketidakpastian masa depan…
Mereka tidak tulus, ikhlas dan pasrah.

Ttd,
Vincent Liong
Jakarta, Senin, 6 Agustus 2007

Kepada Hautesurveilance yang setahu saya selain
belajar ilmu pikiran, juga belajar tenaga dalam dan
ilmu-ilmu energi dan metafisika yang beraliran agak
kanuragan yang masih mementingkan untuk merasa menang
dengan menjatuhkan pihak lain, lalu memanfaatkan
segala kemampuannya dengan melibatkan team
paranormalnya untuk pamer kemampuan.

Seperti bagaimana telah berusaha menjatuhkan Vincent
Liong dengan memperalat Cornelia Istiani, kemenangan
anda adalah semu karena anda berhasil merusak
rumahtangga orang tetapi anda tidak berhasil
menjatuhkan kompatiologi. Anda berusaha merusak
rumahtangga orang karena rasa tidak puas anda gagal
menjatuhkan kompatiologi, ketidakrelaan anda mengakui
keberadaan kompatiologi yang dalam hati kecil anda
sudah anda akui.

Sebagai peneliti dan pendiri kompatiologi, sebenarnya
konflik saya dengan anda adalah di tataran diskusi
keilmuan kompatiologi. Anda membawanya berusaha
merusak rumahtangga saya, sehingga anda merasa sebagai
pendekar yang menundukkan macan yang buas lalu anda
pamerkan ke orang-orang.

Ada istilah: Yang mau tidak bisa, yang bisa tidak mau.
Hingga hari ini saya belum menggunakan satupun ilmu
metafisika, dlsb kemampuan saya yang lain untuk
menjatuhkan anda. Saya juga tidak merusak keluarga
anda. Pelajarannya adalah bagaimana berdamai dengan
diri anda sendiri tentang perasaan memang dan kalah.

Saya bukanlah seorang yang seenaknya sendiri, ingin
menangnya sendiri seperti yang anda sugestikan kepada
diri anda, untuk menyemangati perjuangan anda berusaha
menghancurkan rumahtangga saya. Ada tanggungjawab yang
harus saya pikul karena ada orang-orang di sekitar
saya.

Bagi teman-teman harap berhati-hati dengan kelompok
"Nurudin Asyhadie" seniman yang suka mempermainkan
rumahtangga orang lain demi berolahraga pikiran...

Nuruddin Asyhadie, Lahir di Mojokerto, 27 Pebruari
1976, beralamatl di "Padepokan Ngawu-awu Langit"
Karang Bendo CT III/23c, Jl. Kaliurang Km 5 Yogyakarta
E-mail: asyhadi-@eudoramail.com.

Menamatkan sekolah menengah di SMA Negeri 6 Surabaya,
lulus 1993/1994 dan kini sedang menyelesaikan
skripsinya tentang gramatology Jaques Derrida di
Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta.

Aktif di Teater Sanggar Shalahuddin Yogyakarta, sempat
menjadi wartawan Yogya Pos, 1995-1996, kini Redaktur
Jurnal Filsafat Kaca Mata, Kelompok Bermain Kaca Mata
dan Direktur Riset dan Penerbitan Pabrik Tontonan.

Beberapa sajaknya pernah mendapatkan penghargaan
sebagai Nominasi Kejuaraan 5 Puisi Kategori Nominasi
Lomba Cipta Puisi Remaja, Perhimpunan Persahabatan
Indonesia-Amerika (PPIA) dan Forum Apresiasi Sastra
Surabaya (FASS), dalam rangka Festival Puisi Indonesia
XIII (1992), Juara I Lomba Cipta Puisi St. Louis 2 Cup
I (1993), Pemenang Ketiga Lomba Cipta Puisi
Se-Indonesia, Teater Kene, Tabanan Bali, (1993),
Sembilan puisi terbaik Lomba Cipta Puisi Perdamaian
"Art and Peace" (1999) Wianta Foundation.

Karya-karyanya yang lain Angin Lalu (1994) dipentaskan
oleh Kelompok Doyan Kerja Surabaya pada tahun yang
sama. Sastra Jendra (1995) dipentaskan oleh sanggar
Shalahuddin Yogyakarta pada tahun yang sama. Berapa
Harga 1 Kg Puisi?, reportoar bersama Kelompok Doyan
Kerja Surabaya, 1997. Menyingsing Fajar (1993),
kumpulan puisi bersama 12 penyair muda se-Indonesia,
diterbitkan oleh Teater Kene, Tabanan Bali.

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com


Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel.


Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Make a Virtual You

Show your style &

mood in Messenger.

Yahoo! Mail

Next gen email?

Try the all-new

Yahoo! Mail Beta.

Popular Y! Groups

Is your group one?

Check it out and

see.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: