Rabu, 26 September 2007

Hal: [psikologi_transformatif] Bung JUSUF SUTANTO

Mbak Ratih Ibrahim,
TOR yang saya kirim maksudnya untuk membuka wacana bagaimana memoderatori diri sendiri.
Dengan demikian terjadi self polishing potensi kita dan tidak terperosok sekedar katarsis seperti orang yang kesal di kantor dengan office politics lalu ketika pulang ke rumah, menjadikan keluarganya sebagai sasaran untuk menyalurkan emosinya.
Ada bahkan yang menganjurkan supaya memelihara anjing untukdipukul.
Di sinilah pentingnya Kearifan Timur yang bisa mengubah sampah emosi menjadi kompos untuk pertumbuhan jiwa.   
Semua ini bisa dinikmati dalam buku " Kearifan Timur Dalam Etos Kerja dan Seni Memimpin ", Penerbit Buku Kompas.
Salam,
Jusuf Sutanto
----- Pesan Asli ----
Dari: ratih ibrahim <personalgrowth@gmail.com>
Kepada: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 26 September, 2007 5:31:00
Topik: [psikologi_transformatif] Bung JUSUF SUTANTO

Bung Jusuf Sutanto,
Biarpun untuk Nala, tapi karena kamu menyebutkan namaku juga, jadi aku juga menjawab. *meringis*
Yang kau tulis adalah peran moderator pada umumnya.
Di sini, setauku, masing2 memoderatori dirinya sendiri.
Jangan kuatir, ternyata justru darinya kita bisa belajar banyak...
Yang jelas, siapa yang kuat dan cermat, dia yang dapat.
Yang gila, ya biarin aja...
 
Hehehe
 
Bude Tih

 
On 9/25/07, Jusuf Sutanto <jusuf_sw@yahoo. co.id> wrote:

Mbak Ratih,
Dalam Zen ada syair singkat penuh makna mendalam :
" Like water and ice, there isno ice apart from water "
Millis ini adalah media untuk belajar sehingga memang sudah pasti ada pendapat yang merepresentasikan es dan air.
Yang penting ada orang dan moderator yang selalu mengarahkan ketika millis sudah berubah menjadi ajang caci maki atau sekedar mengasongkan ideanya masing-masing.
Kita mau berlatih memperluas kapasitas berwacana sehingga tidak berhenti menjadi seperti sepatu yang ketika ketemu kaki yang kebesaran, kakinya harus dipotong atau bila kekecilan maka diganjel meski jalannya ketoplak2 .
Karena itu bottom-line nya adalah apakah telah terjadi transformasi pada pribadi kita masing-masing  menjadi manusia yang melewati keakuannya.
Fuad Hassan mengatakan neurosis ternyata bukan berkaitan pada faali neuron, tapi lebih pada sociosis, ketidakmampuan untuk sosialisasi.
Aku hanya bisa berkembang sampai kami sehingga melihat orang lain hanya sebagai kamu / kalian dan dia /mereka.
Disinilah uniknya bahasa Indonesia yang mempunyai kosa kata KITA, yang masukkan nilai unity in diversity dalam bahasa Indonesia.
Unity hanya ada karena ada diversity ; diversity hanya ada karena adanya unity.
 
Salam,
Jusuf Sutanto
Kosa kata ini tidak ada pada bahasa lain di dunia.    
 
 
  

 
----- Pesan Asli ----
Dari: nalaratih <nalaratih@yahoo. com >
Kepada: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
Terkirim: Selasa, 25 September, 2007 3:59:42
Topik: [psikologi_transfor matif] Re: Trs: TOR untuk Steering Komite

Pak Jusuf...gimana caranya???
justru kecintaan member terhadap milis ini kan karena tanpa
moderasi...kan lagi pada belajar mejadi manusia unggul melampaui ke-
binatang-an diri sendiri(Nietzche made on)...coba tanya deh pada
Audifax moderator milis ini....:)..selama nunggu jangan lupa senyum
bersama...

smile with me
Nala
*penghuni hutan temennya Simba*

--- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Jusuf Sutanto
<jusuf_sw@.. .> wrote:
>
> ----- Pesan Diteruskan ----
> Dari: Jusuf Sutanto <jusuf_sw@.. .>
> Kepada: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
> Terkirim: Senin, 24 September, 2007 8:27:53
> Topik: TOR untuk Steering Komite
>
>
> Millis kita bernama Psikologi Transformatif dan Transpersonal.
> Ibarat sebuah toko,seharusnya namanya mencerminkan apa yang
disediakannya.
> Tapi memang tidak mudah bagaimana memoderasi millis ini.
> Bagaimana menscreen input sehingga tidak menjadi mirip keranjang
sampah, karena semua orang bisa melemparkan ke dalamnya apa saja!
> Berikut ini saya mencoba memberikan wacana supaya menjadikan
millis ini bisa bermanfaat sesuai harapan anggotaanya.
> =====
> " kalau kita mengamati sungai yang sedang mengalir dari hulu ke
hilir, maka suasananya berbeda sekali bila kita berada di sungai
itu, entah berdiri, berenang atau naik sampan.
> Kita seolah hanyut bersamanya. Itu berarti subyek (sang pengamat
dan yang diamati menjadi SATU).
> Kita lalu bertanya : dari mana asalnya sungai itu mengalir dan
menuju kemana ?
>
> Demikian pula bila kita mengamati galaksi dari teropong bintang
dari Boscha di Lembang, atau terbang di angkasa seperti astronot.
Kita dikonfrontir dengan kenyataan bahwa semua itu mengalir,
darimana ? ya dari beginnigless past. Menuju kemana ? ya menuju
endless future !
>
> Karena itulah Fuad Hassan mengatakan bahwa manusia adalah mahluk
yang belum selesai dan tak pernah selesai sampai meninggal dunia.
Ini disebut sebagai Eternal Becoming !
> Konfusius mengatakan bahwa tujuan hidup manusia adalah terus
belajar menjadi manusia sampai mati ;
> Sedangkan Lao Tzu mengatakan ' perjalanan ribuan kilometer harus
dimulai dengan langkah pertama '
> Lalu Cheng Yen menuturkan pengalamannya " dimulai dengan memahami
satu langkah,perlahan- lahana engkau akan memahami seribu langkah dan
melihat jalan, lalu diliputi rasa percaya diri ..... dst "
> Ilmu psikologi transformatif domainnya di sini.
> =====
> Kita lalu merasa menjadi hanya bagian dari alam semesta yang
sedang menari dan bergerak terus ke depan tanpa akhir.
> Muncul kesadaran bahwa ' we are just a part of the mighty whole '
sehingga semua orang dan seluruh isi dunia adalah saudara kita.
> Selkarang berarti kita sedang memasuki domain Psikologi
Transpersonal.
> =====
> Dan ketika kita menyaksikan bahwa dunia tempat kita tinggal yang
nampak besar dibandingkan planet yang lain, ternyata menjadi kecil
dibandingkan matahari , lalu matahari juga keilhatan kecil
dibandingkan planet lain ...dst sampai kita akhirnya menyadari bahwa
ternyata semua besaran menjadi relatif" di atas langit masih ada
langit lagi ".
> Lalu kita tafakur dan merasa masih harus terus menerus belajar dan
karena itu harus selalu rendah hati, bukan rendah diri !
> Di konfrontir dengan kenyataan ini lalu kita bertanya : Lantas
untuk apa manusia diciptakan dan bagaimana bisa membuat hidupnya
berarti dalam situasi yang tiada kepastian karena ' yang pasti
adalah bahwa semuanya berada dalam perubahan terus menerus ?
> ======
> Dengan landasan ini, maka moderator bisa lebih mudah memoderasi
millis dan juga anggotanya bisa merenungkan dulu masalah yang akan
dilontarkan dalam millis. Akan terjadi quality control dari dalam
sehingga kualitas millis menjadi meningkat, meski mungkin pada tahap
awalnya lalu partisipannya sedikti menurun.
>
> Semoga bermanfaat !
>
> Jusuf Sutanto
> Penulis Buku "Kearifan Timur dalam Etos Kerja dan Seni Memimpin",
Penerbit Buku Kompas.
>
>
>
>
>
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di
Yahoo! Answers
>
>
> ____________ _________ _________ _________ _________ ________
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang
Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di
http://id.answers. yahoo.com/
>


 


Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers





Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Instant smiles

Share photos while

you IM friends.

Yahoo! Groups

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals.

HDTV Support

The official Samsung

Y! Group for HDTVs

and devices.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: