Minggu, 30 September 2007

[psikologi_transformatif] Surat dari Siti Nurhaliza

SURAT DARI SITI NURHALIZA


Dear Leonardo,

I am writing to say Hello as I've joined your
conversation list today. I am impressed and attracted
by all the bits of conversations you had with
different individuals, and the little I managed to
read from the internet about you. I am not prepared to
write to the list as yet.

I am a Malaysian, living and working in Seoul, South
Korea at present (and for the past two years). I have
been interested in the psychic sciences and the
metaphysical for quite a while now, essentially using
the knowledge for healing. I am not a healer yet (no
practice as such) but I am gathering skills and
knowledge in order to set one up in a couple of years.

Having said that, I am a little troubled by the fact
that I am not effective in what I do, I've gone
through a reiki training but I don't feel anything
when I lay hands on members of family, neither did
they. I do believe I have a guardian angel/spirit
guide but for the life of me I can't seem to
communicate with it, it's quite pathetic the way I
meditate and pretend that a being of light is
listening to me, but I don't feel it. Sometimes it all
seems to be make belief as far as I am concerned.

My longtime tarot friend says I'm psychic but I don't
feel it, there is a barrier between me and the unseen,
the rational mind is too strong. It is rather
frustrating.

I admire Indonesians. You seem to be interested and
talented in spiritual matters, and so much more open
and at home with it. Malaysian society is a
hypocritical lot, and don't even know it.

However, I find (here I am generalizing from my
experience with Indonesians) Indonesians are very
concerned about money, it is very disappointing. (a) I
was attending a seminar in Jakarta and was introduced
by a colleague to a mutual academic friend a professor
with whom I was to stay with. Now in Malaysia, we have
friends of friends staying as long as they want we
don't ask for money. I supposed it's different in
Jakarta. Before any pleasantries, she asked for money
first (although I was going to pay, it was very
awkward to be asked). Mind you, we've been friends
ever since and she's a wonderful person. (b) Then I
was introduced to a Kiyai, and I told him about my
family sadness over my youngest brother who is
inflicted with some kind of depression (isolating
himself, seeing and hearing things, even fighting with
unseen things). The kiyai seemed to be very self
assured (liked to dress in white, and used the quran
as a medium to predict), but he said in order to cure
him, I need to put R11 milliyar (a lot of money that)
as soon as possible, which I did, as I want my brother
to be well. He said if in 7 days my brother is still
not cured he will come personally to Kuala Lumpur to
rid him of the three spirits said to dwell in him and
that he will do this at his own expense. My brother
remains the same, and teh Kiyai never came nor
contacted me(this was early last year), though I
pleaded with him several times. I am disappointed and
saddened by this. I was also introduced to someone who
was a reiki master, who tried to do the usual thing of
'seeing' through me, who said we've met before in
another life, and that I am an international figure
etc (I was really not impressed by the fixed staring
to 'subdue' me). I also went to a 'spiritual' meeting
in another reiki master's house, it was a huge
bungalow oozing with wealth and in rather poor taste.
It felt hollow and the 'forced' calling for testimony
from everyone seemed to me like a stale meeting of
born again Christians.

(c) And on the last day at my professor's house, my
favorite gold chain went missing from my bedroom.
Their houseboy was inside fixing a light on the
dressing table where the chain was the night before.
That was so deeply disappointing. Her husband said so
philosophically that I was made to pay for something.
I dealt my tarot card, what I remembered was just the
figure of the devil which I took to mean that I was
paying too much attention to material things..

Anyway, Leo, I am writing like you are an old friend.
I would be delighted if you would reply. I am at
present surrounded by ill members of family, I am
trying my best to persuade them to be positive, that
we all have a guardian angel who looks after us. That,
whatever happens, it would be alright. It is not easy
when people we love are suffering. We get to be in our
state of mind after a long study and meditation, I
wish there was such a thing as magic. I am not that
interested in astral travels, only if it helps me to
meet my guide and enhance some healing ability, but
otherwise, it is just trimmings. By the way, have you
read or listen to Robert Munroe?

Warmest regards and all best wishes, (Siti Nurhaliza)

+++++++++++++

MY REPLY: DEAR SITI, I'M GLAD YOU DID WRITE. THANKS
FOR SHARING, WE LEARN FROM YOU TOO. SMILE TO THE
UNIVERSE AS DINO USED TO WRITE. SMILE, SISTER,
SMILE,... WE'LL LOSE NOTHING IN THIS WORLD. (Leo).

+++++++++++++

TERAPI MENJADI DIRI SENDIRI & KEMAMPUAN PSIKIS

A = Ardi
L = Leo

A = Halo mas, apa online???

L = Ya

A = Eh ngumpet ya mas, baru bangun Tidur ya???

L = Ya baru bangon tidur.

A = Hehehe oh ya mas, begini ya mas akhir2 ini kok
"rumah" saya para penghuninya mudah emosional
semuanya??? rata2 76% mudah tersinggung and marah2
begitu juga saya mas, apa ada yang aneh d rumah saya
mas??

L = Memang seperti itu dimana-mana, aku juga merasa
SEPERTI MAU MARAH SAJA. Alasan kan bisa dicari-cari,
yang TIDAK MASUK AKAL juga BISA jadi alasan, kalo mau
dipake. Tergantung kemauan, mau pake ALESAN apa.

A = oic

L = Lalu, yang bener itu apa, ada apa sebenernya ?
Sebenernya ya MEMANG KEPENGEN MARAH2, that's it.
That's the reason. Lagi SUNTUK, BT, dan itu merata
dimana-mana. At least di SELURUH INDONESIA bawaannya
lagi pengen2 marah2 aja. Kalo mao salahin BULAN PUASA,
ya bisa aja disalahin. Boleh aja, emangnya gak boleh ?
Kalo mao salahin STRESS MENJELANG HARI RAYA, ya bisa
aja, emangnya gak boleh?

A = Begini seperti dulu mas, rumah saya selalu penuh
sial marah emosi negatif rupanya pernah ada dikirim
energi negatif atau yang aneh2 sama org yg gak seneng
sama keluarga kami jadi kira2 apa "dikirim benda2
negatif". abis rada2 mudah muaraaaaaaaahhhhhhhhh
kkeeeeeeeeesssssssssseeeeeeeeelllllllllllllll,
kucccccinnnnngggggggggg rumah gatel2 gak karuan.

L = Kalo mao bilang GARA2 MUAL liat kelakuan manusia2
yang tiap taon seperti itu, ya bisa aja. Kalo mao
bilang DIKIRIMIN BENDA2 NEGATIF, itu juga BISA AJA.
It's up to the person untuk menentukan. Kalo percaya
ada BENDA2 KIRIMAN yang jelas bukan PARCEL HADIAH
LEBARAN yang isinya makanan itu, ya DIBUANG AJA.
Buangnya kan gampang, pake jampe2,.... aummm aummm
aummm gitu kan ?

A = hehehehehehe, parcelnya dikirim terlalu cepat.

L = Tapi kalo segala macam mantra, visualisasi,
tengking-menengking setan semuanya UDAH DIKELUARIN en
symptom MARAH2 MASIH ADA, maka artnya gak ada setan
menyetan itu. Yang ada cuma MOOD lagi kepengen marah2.
Nah, kalo kepengen marah2, apa yang harus dilakukan ?

Yang harus dilakukan cuma satu, YA MARAHLAH. Begitu
aja kok susah? Kalo udah masuk ke dalam marah, dan
marah itu DIRESAPI, DIHAYATI. Ehem... things like
that, akhirnya kan akan sampai juga pada THE SOURCE.
Asal muasal itu semua apa? Ternyata ada ENERGI EKSTRA
yang asli bukan gara2 kebanyakan minum EXTRA JOSS. Itu
ekstra karena banyak makan dan kurang gerak2 badan.
Jadi pegel2, dan rasanya kepengen marah2. Ya
marah2lah.

Kalo merasa negatif, ya jadilah NEGATIF. Abis negatif
kan jadinya POSITIF juga. Kalo kebanyakan positif
akhirnya diimbangin dengan yang negatif juga, dan
akhirnya NETRAL juga. Tapi, dalam PROSES bolak balik
itu kita akhirnya akan NYADAR bahwa kita ada DI LUAR
SEMUA ITU.

We are NOT our anger. We are NOT our worries. We are
NOT our hopes. We are NOT our loves. We are NOT our
sadness. We are NOT everything itu yang semuanya naik
turun gak berhenti, berputar, berbalik,... segala
macam. We are NOT all those.

Jadi kita SIAPA sebenarnya ? We are what we are. We
are the ONE who experiences all those things. Tapi
kita BUKAN itu semua. Dan untuk mengerti hal itu
makanya harus MENJADI DIRI SENDIRI. Wajar2 aja, jangan
ada yang ditekan. Dijalani saja, dirasai saja.

Kalo mao ditekan, malah jadinya amburadul. BERANTAKAN.
Mao neken marah, jadinya beratakan. Mao neken cinta,
jadi berantakan. Mao neken apa lagi, mao neken Tuhan
pake KORBAN SEMBELIHAN, pake AMAL IBADAH, supaya TUHAN
NYERAH dan akhirnya kasih TIKET MASUK SORGA biarpun
korupsinya udah cukup buat ngidupin TUJUH TURUNAN di
Bumi Indonesia yang tercinta ini ?

Gak bisa itu, Tuhan aja gak bisa ditekan, apalagi kita
yang, walaupun suka tekan-menekan satu sama lain
benernya juga GAK BISA DITEKAN.

A = Yup, bener juga mas, mau nekan kalau gak tahan
sama marah Meleduuuuuuuaaaaaak marahnya lebih dahsyat;
mau jadi sabar itu gak segampang org2 bilang ya mas ?

L = Ya, kita bisanya IKHLAS dan PASRAH aja. Dan Ikhlas
dan Pasrah termasuk meng-ikhlaskan dan mem-pasrahkan
yang audzubillah OUT OF CONTROL itu juga. Gak apa, gak
mati, ok aja. Dan itu CUMA SEMENTARA. Abis itu kan
akhirnya NYADAR JUGA kalo yang lewat itu cuma emosi
saja. Cuma uneg2 saja, cuma segala yang BISA BERUBAH
SAJA. Dan yang TETAP itu ada.

Yang tetap itu apa ? Ya DIRI KITA SENDIRI. Diri
sendiri itu TETAP, UNCHANGING. Kita tetap kita yang
MELIHAT DAN MELOTOT dari DALAM DIRI SENDIRI. Always
like that dari LAHIR sampai nanti kita MATI. Dan
possibly lahir kembali dan mati kembali. Begitu
seterusnya. Dan segalanya itu berubah. Tetapi, ada
YANG SELALU TETAP. Dan itu adalah DIRI KITA SENDIRI.
Yang asli, yang kekal, yang abadi. The eternal one is
God and, from now on, since we have understood it very
well, we could also say CAYA JUGA CAYA JUGA !!Dan itu
TETAP.

A = Ya, ada bener juga mas, abis marah2 dah tenang
pikiran atau dah Stabil kita ingat2 macam itu ya kalau
saya marah.......

L = So, just FEEL THE ANGER. Just FEEL THE LOVE. Just
FEEL THE HATE. After you feel all, .... you follow
all, FINALLY you'll realize that you are NOT all those
changing mood and sensations. Ternyata YOU ARE BEYOND
THOSE MOOD AND SENSATIONS. You are UNCHANGING. You are
LIKE GOD.

A = Itu Kondisi Netralnya ya mas... Atau Kondisi
Stabilnya ya ?

L = Ya, itu TERAPI. Namanya TERAPI MENJADI DIRI
SENDIRI. Ha ha ha, I just coined the term.

A = Mas, mau nanya ya orang memiliki kemampuan psikis
itu apa aja sebabnya ya mas??? dan apa bisa semua
orang memiliki kemampuan psikis?

L = Kemampuan psikis itu ADA DI SEMUA ORANG. Tapi,
memang ada orang yang kemampuan psikisnya LEBIH BESAR
daripada rata2 orang lainnya. Dan ada pula yang lebih
kecil. Jadi ada juga yang musti dinamain PSYCHICAL
QUOTIENT. PQ.

Ada yang PQ nya rendah, ada yang tinggi, dan ada yang
rata2. Tapi kan itu ADA DI SEMUA ORANG. Kalo PQ
ketinggian memang orangnya jadi rada EKSENTRIK. Kalo
kerendahan orangnya jadi BEBAL, sangat NALURIAH.
Begitulah according to my experience... --You have
more than average PQ, makanya bisa "melihat" macam2,
bisa "merasa" macam2. Itu NORMAL SAJA.

Tetapi, orang yang PQ nya rendah akan mencemooh itu.
Impossible, impossible, katanya. Biarin aja. Itu kan
sama aja kayak orang yang IQ nya rendah dan dihadapkan
pada bukti bahwa Albert Einstein bisa
menemukan salah satu hukum utama alam semesta.
Impossible, kata orang yang IQ nya rendah. Dia yang
IQ nya rendah kok Einstein yang disalahin? Gitu lho.

A = I see, melihat macem2 belum pernah ada pengalaman
mas, yang sering "rasa" itu.

L = Well, aku juga kebanyakan "merasa". Dan merasa
bukan berarti harus "melihat" atau "mendengar". Buat
aku, "merasa" itu kebanyakan seperti ada yang
TERLINTAS DI PIKIRAN. Rasanya seperti itu, dan itulah
yang aku keluarkan. Gitu lho KIATNYA.

Kalo mao nungguin seperti FILM YANG BERJALAN DI DEPAN
MATA, sampe kapan ? Memang bisa, tapi gak always. Dan
kalo mao nunggu yang seperti itu, belum tentu nongol
setaon sekali. Dan nongolnya gak bisa diprediksi. Yang
selalu muncul adalah "rasa" itu thok. Cuma sesuatu
yang terasa, lewat begitu saja. Dan itulah INTUISI.
Very normal to have it. And we should TRUST IT. Itu
kan yang aku ajarin kemana-mana to everybody who would
be willing TO LISTEN and ACCEPT IT.

A = I see, jadi kalau kemampuan psikis gak selalu
bisa muncul but "rasa" atau intuisi itu bisa kapan
saja ya mas ?

L = Hmm, "rasa" atau INTUISI itu merupakan BAGIAN DARI
PSYCHICAL ABILITIES. Bagian dari Kemampuan
Psikis. Seperti Bakat Matematika yang juga
berbeda-beda di tiap orang, INTUISI itu ibaratnya
segala perjumlahan dan pengurangan dan perkalian dan
pembagian yang DILAKUKAN DI LUAR KEPALA. Jadi,
KEMAMPUAN MATEMATIKA itu bukanlah dibuktikan waktu
menyelesaikan suatu KALKULASI LUAR BIASA yang
menggunakan entah berapa ribu MB dalam waktu berhari-
hari, melainkan dalam segala KALKULASI DI LUAR KEPALA
yang berjalan apa adanya itu. Anytime, anywhere, JALAN
TERUS tanpa upacara, tanpa formalitas.

Nah, KEMAMPUAN PSIKIS itu ibaratnya seperti itu juga.
Berjalan apa adanya, tanpa heboh, tanpa kesan WAH.
"Mulanya biasa saja, lama2,.... hmmm hmmm hmmm". Gitu
lho !

A = Oh, sama juga ya ?

L = Udah baca cerita aku tentang CREW TV TRANS 7 yang
KESURUPAN ROH LOBSANG RAMPA waktu di rumah aku belom?

A = Oh, ada di email saya baca mas, cerita langsung
dari mas belom.

L = Itu di posting aku yang terakhir, subject-nya
"Carl Gustav Jung dan Higher Spirit"; di bagian paling
bawahnya. Cerita langsung dari aku ya begitu
juga, sama aja. Emang asli KESURUPAN. Bikin kaget,
semua orang kaget. LUCU. GAK SEREM, tapi LUCU.

A = Bule tukang sepatu itu ya mas?

L = Ya, yang seolah-olah jadi pendeta Tibet dengan
nama Lobsang Rampa. Itu kan cerita2 fiktif belaka dan
banyak mengecoh orang di seluruh dunia. Gila buku itu.

A = Dari mas tau itu Bule tukang sepatu di inggris?
intuisi mas ya?

L = Search aja di internet, masukkan LOBSANG RAMPA,
THIRD EYE, nanti akan ketemu juga pernyataan bahwa
SUDAH TERBUKTI kalau itu semua FABRIKASI belaka.
Search aja, baca sendiri. Aku juga baca melalui search
kok.

A = Oh, i c, weleh2 sudah banyak org tertipu hanya
keisengan org semata, cerita seakan akan WAH.

L = Udah duyu yah, mao mandi duyu, kepanasan. Bay bay
!!

A = Oce deh, thanks ya mas!

+++++++++++++

VAJRA ITU ADALAH KATA2 YANG DIUCAPKAN

A = Andy
L = Leo

A = Siang Leo,how r u today, sibukkah ?

L = Siang Andy, I'm ok, not really sibuk, why ?

A = Leo, bulannya uda mulai kembali energize.

L = Ya, udah mulai ok.

A = Leo, vajra yang km ajarkan kemaren itu kuatan mana
dengan santet ? Vajra apa bisa tuk sakiti orang
seperti santet ?

L = Gak bisa Andy, itu CUMA bisa berjalan kalau diri
kita BENAR. Kalau kita salah, itu gak jalan. Kalau
kita mau menyakiti orang tanpa alasan, itu gak bisa
juga. Itu gunanya cuma untuk MEMBALIKKAN apa yang
DILAKUKAN OLEH ORANG LAIN. Itu saja.

A = Kalo alasannya menurut kita bener apa akan bisa
jalan ?

L = Aku kalau merasa mempunyai salah, gak bisa
mengirim balik sesuatu. Tetapi, kalau aku tahu bahwa
aku benar, maka aku tahu bahwa apa yang aku keluarkan
akan mencapai sasarannya.

A = Nah, kalo ditantang orang trs kita serang dari
jauh bgmn, bisa jalan gak?

L = Aku gak pernah nyerang duluan. Aku always nunggu
serangan. Kalo serangan dia udah keluar, berarti aku
tahu kalau itu SUDAH MEMBALIK. Sudah otomatis balik
lagi ke orangnya. Cara aku begitu.

A = Ok, ic, trs kalo ada cara gak tuk serang duluan?

L = Tetapi, terkadang orangnya belum menunjukkan
tanda2 fisik sudah terkena IMBAS BALIK dari apa yang
dikeluarkannya.

A = Contoh imbas baliknya apa nih ?

L = Aku akan lihat saja, perhatikan saja, diam
saja.... En, eng ing eng.... ketika dia pikir dia udah
di atas angin barulah BAT BET BAT BET, sabet aja
langsung. Dan orangnya lansung terjerambab. Habis, dan
gak bisa bangun lagi. Tapi aku menggunakan
KATA2, dan bukan fisik. That's my method. Aku kan
paling hati2 menggunakan KATA2. My words have POWER,
and I know that. Kalau aku bercanda, itu bercanda.
Tetapi, kalau aku serius, itu serius. Dan aku GAK
PERNAH TARIK KEMBALI kata2 itu. So, aku akan tunggu
saat yang paling tepat untuk MELONTARKAN VAJRA itu.
Hemmm.... udah ah.

A = Manunggaling kawulo gusti, sabda pandita ratu.

L = You know what I mean, kan. You have to FEEL how
the VAJRA IS GOING OUT. Itu jalan Andy, dan kita bisa
rasakan. Dan kita bisa tahu kalau Vajra itu sudah
TEMBUS ke orang yang dituju. Dan itu TELAK. Asli
telak, dan gak bisa ditarik lagi. Aku jarang sekali
pakai itu, tetapi KALAU TERPAKSA, mao gak mao
digunakan juga.

Itu kan ILMU JAWA, ilmu KESATRIAN. Syaratnya memang
harus bersih, gak bisa ada keraguan sedikitpun. Bersih
dan tidak ragu2. Kalau mau lempar Vajra, harus benar2
bersih dan tidak ragu2.

A = Apakah vajra harus dengan mantra, ato hanya cukup
dengan kata2 qolbu ?

L = Aku gak pakai mantra, tetapi KATA2 yang aku
keluarkan, baik secara LISAN maupun TULISAN adalah
VAJRA-nya. Keluarkan saja, secara lisan atau tulisan.
Dan itu langsung berjalan mencapai sasarannya. Itu kan
caranya para nabi.

Para nabi itu ber-NUBUAT. Nubuat itu jenisnya macam2,
termasuk VAJRA. Nabi Musa itu punya BANYAK VAJRA.
Dikeluarkan satu persatu untuk menghantam Firaun.
Semua Vajra itu berupa KATA2 yang diucapkan. Itu Musa.
Isa juga begitu. Nabi2 yang lain juga begitu.

A = Ok, ic.

L = VAJRA itu adalah KATA2 YANG DIUCAPKAN. Kuncinya
adalah Constant Samadhi. Isn't it what we all OUGHT TO
BE IN ? All of us have to be in CONSTANT SAMADHI.
Seharusnya begitu, dan bisa begitu kalau mau. Vajra
cuma perpanjangan dari constant samadhi, and it is
related to the CENTER WHICH IS WITHIN YOURSELF. So,
please be centered within yourself....
--I'm in you, I care for you. Till we meet again next
time, bay bay !!

+++++++++++++

[Leo adalah seorang praktisi PSIKOLOGI TRANSPERSONAL.
Untuk membuat appointment, please call / sms him at
HP: 0818-183-615. Untuk bergabung dengan milis
SPIRITUAL-INDONESIA, please click this link:
<http://groups.yahoo.com/group/Spiritual-Indonesia>].

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals

w/ Real Food lovers.

Yahoo! Groups

Dog Zone

Connect w/others

who love dogs.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: