Minggu, 18 November 2007

[psikologi_transformatif] Re: “Ilmiah” sesuai pesanan anda ?!

Mas Manneke dan Mas Alex,

Sejarah yang cukup panjang dalam perkembangan psikologi menunjukkan wajah psikologi itu sendiri sangat beragam, tidak bisa digeneralisasi. Dari 4 aliran besar yang berkembang dalam psikologi (psikoanalisa, behavioristik, humanistik dan transpersonal), sejauh pengetahuan saya, behavioristiklah yang paling dekat dan paling banyak mengadopsi metode dan teknik-teknik ilmu alam.

Sejarah perkembangan behavioristik sendiri, sebenarnya agak berbeda dengan "kulit" yang banyak dikenal selama ini. Sebagai contoh, kalau kita kaji pemikiran-pemikirannya BF Skinner, maka akan kita dapatkan gambaran bahwa Skinner yang tadinya dikenal sebagai penganut positivisme Machian (mengadopsi induktifime anti metafisik dari Mach) dan bersikap positif terhadap pandangan Bridgman (1927) serta Carnap (1932), justru berbalik arah setelah bertemu Carnap pada tahun 1936. Skinner menilai bahwa operasionisme Bridgman dan empirisme logis Carnap terlalu formal dan fisikalistik. Setelah pertemuan itu, Skinner justru mengabaikan kedua pendekatan tersebut. Selain itu, Skinner juga tidak pernah mau menggunakan teknik-teknik penghitungan statistika.

Dengan gambaran seperti itu, dapatlah dikatakan bahwa pada awal perkembangan psikologi, banyak tokoh-tokoh psikologi justru agak menjaga jarak dengan teknik-tenik ilmu alam. Walaupun demikian, perkembangan pesat behaviorisme menyebabkan perhatian terhadap mentalisme jadi berkurang.  Sejumlah tokoh menilai bahwa behavioristik (dan juga psikoanalisa) bersifat reduksionistik, mekanistik dan mengabaikan unsur kemanusiaan (dehumanizing) dalam melihat manusia secara keseluruhan. Waters (1958) menyindir hal tersebut dengan mengatakan "American psychology first lost its soul, then its mind, and finally its consciousness, but it still behaved". :)))))


> Manneke:
> Makasih Alex atas tambahannya. Saya setuju dengan point Anda soal kelatahan
> ilmuwan sosial itu. Gara-gara ngebet ingin diakui kelimuannya, lalu memaksa dri
> mengadopsi stadar-standar keilmiahan ilmu alam. Sebagai orang luar, saya kok
> agak cemas memperhatikan perkembangan ilmu psikologi mutakhir, yang makin lama
> makin meng-IPA. Semuanya dibuatkan meterannya (psikometrik), seolah manusia
> bisa diklasifikasi dan diukur secara eksak, lalu disimpulkan siapa dia.
> Sementara psikolog-psikolog yang tak terlalu ketagihan meteran, seperti Jung
> dan Freud, yang berusaha menyelam lebih jauh ke dalam "jiwa" manusia yang tak
> terukur secara kuantitaif, malah nggak laku.
>


harez:
Setahu saya, model psikoanalisa, psikologi humanistik dan psikologi transpersonal dengan ciri fenomenologinya yang relatif besar unsur subyektifitasnya lebih banyak memiliki peran dalam  klinik. Sementara itu, model pendekatan behavioristik dan psikologi kognitif lebih banyak berpengaruh dalam bidang akademis. Beberapa kondisi nyata yang menyebabkan kurang berkembangnya model-model psikologi klinik antara lain adalah:

1. Howard Gardner (1985) mengemukakanbahwa pendekatan multidisiplin seperti dalam cognitive sciencemenyebabkan psikologi (khususnya psikologi kognitif) akan terlebur danterserap. Lebih lanjut ia mengemukakan bahwa bidang-bidang psikologilainnya akan terbatas pada berbagai aktifitas terapan (di klinik,lembaga pendidikan dan perusahaan), dan sedikit sekali studi tentangkepribadian dan motivasi.

2. Berkembang pesatnya kebutuhan akan psikologi dunia usaha/industri dan pendidikan, dimana unsur "kecepatan", "efisiensi" dan "standardisasi"  seringkali menjadi pertimbangan utama.

3. Imbalan dan dana pada
dunia usaha/industri dan pendidikan relatif lebih besar jika dibandingkan dengan bidang klinik, sehingga relatif lebih banyak sarjana psikologi yang akhirnya terjun dan menekuni bidang ini.

Ke tiga hal tersebut kiranya dapat menggambarkan secara garis besar, mengapa apa yang disebut Mas Manneke sebagai "meteran" menjadi lebih laku dibanding yang "tidak terlalu ketagihan dibuatkan meteran".

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut antara lain adalah mengembangkan dan menawarkan "employee assistance program" (EAP) kepada perusahaan. Pada prinsipnya, EAP adalah "klinik psikologi" yang berada di lingkungan perusahaan/organisasi yang fungsinya sebagai "klinik kesehatan mental" yang diharapkan dapat mendampingi "klinik kesehatan fisik" yang pada umumnya secara nyata sudah ada dan bahkan merupakan kewajiban perusahaan dalam bentuk tunjangan/asuransi kesehatan. Namun, masih diperlukan banyak upaya agar EAP ini dapat berkembang dan diterapkan di perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Apabila EAP dapat berkembang, maka minat orang untuk mendalami kajian/prinsip/teori-teori model klinik diperkirakan akan berkembang dan meningkat pula. Pada akhirnya, hal-hal tersebut diharapkan memberikan "nuansa lain" terhadap perkembangan psikologi, khususnya di Indonesia.

Topik/masalah inilah yang saya ajukan dalam tugas akhir saya di pasca psi UI, sebagai salah satu alternatif solusi praktis untuk pengembangan psikologi di Indonesia. :)

salam,
harez

NB:
Tes-tes proyektif pada dasarnya dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip psikoanalisa. MBTI sebagai salah satu tes yang cukup banyak dipakai saat ini, dikembangkan berdasarkan teorinya Jung.


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, pradita@... wrote:
>
> Makasih Alex atas tambahannya. Saya setuju dengan point Anda soal kelatahan
> ilmuwan sosial itu. Gara-gara ngebet ingin diakui kelimuannya, lalu memaksa dri
> mengadopsi stadar-standar keilmiahan ilmu alam. Sebagai orang luar, saya kok
> agak cemas memperhatikan perkembangan ilmu psikologi mutakhir, yang makin lama
> makin meng-IPA. Semuanya dibuatkan meterannya (psikometrik), seolah manusia
> bisa diklasifikasi dan diukur secara eksak, lalu disimpulkan siapa dia.
> Sementara psikolog-psikolog yang tak terlalu ketagihan meteran, seperti Jung
> dan Freud, yang berusaha menyelam lebih jauh ke dalam "jiwa" manusia yang tak
> terukur secara kuantitaif, malah nggak laku.
>
> Saya mungkin salah menilai psikologi, berhubung saya orang awam dalam bidang
> ini. Jadi, jika ada rekan-rekan dari psikologi yang bersedia meluruskan atau
> mengisahkan lebih lanjut soal ini, saya amat berterima kasih. Dengan harapan,
> semoga tak ada yang tersinggung. Ini dimaksudkan untuk saling belajar, bukan
> mengkritik ilmu psikologi. Kalau saya keliru, itu karena ketidaktahuan, bukan
> niat jelek.
>
> manneke
>
> Quoting Alexander alexanderkhoe@...:
>
> >
> > Pak, indigo ini memang tidak tahu apa yang telah ditulisnya... paling
> > itu uraian dari ci... jadi tidak usah dikomentari saja.
> >
> > Tetapi perbedaan pokok antara sains sosial dan alam memang ada, yaitu
> > perbedaan relasi antara dunia konseptual dan dunia nyata yang diamati.
> > Karena dalam sains alam yang dominan adalah: dunia nyata akan
> > mempengaruhi dunia konseptual (Persepsi-->Konsep) dan ini dituangkan
> > dalam metode ilmiah yang baku beserta alat matematika yang digunakan.
> > Sedangkan dalam sains sosial ada proses terbalik yang signifikan yaitu
> > pengaruh dunia konseptual yang diciptakan ke dalam dunia nyata yang
> > diamati (Konsep --> Konsepsi). Contohnya adalah penerapan Konsep
> > Marxisme yang kemudian mau tidak mau akan mempengaruhi realitas ekonomi
> > dan psikologis. Sayangnya Sains sosial masih mengadaptasi metode ilmiah
> > dari sains alam berikut filosofi alat matematikanya. Hal ini merupakan
> > kelemahan utama Sains sosial, sehingga sampai saat ini belum dapat
> > menghasilkan teori dan konsep yang konvergen. Akibatnya dalam sains
> > sosial, kemampuan prediksinya masih lemah sampai saat ini.
> >
> > [Btw definisi dari istilah sains=science itu sendiri sebenarnya hanya
> > sesuai untuk sains alam saja. Karena dalam Sains sosial seperti ekonomi
> > dan psikologi, fenomena yang teramati tidak benar-benar bersifat
> > berulang (kalimat dalam bold perlu dipertanyakan)]
> >
> > ----------------------------------------
> >
> > Science (from the Latin scientia, 'knowledge'), in the broadest sense,
> > refers to any systematic knowledge or practice.[1] In a more restricted
> > sense, science refers to a system of acquiring knowledge based on the
> > scientific method, as well as to the organized body of knowledge gained
> > through such research.[2][3] This article focuses on the more restricted
> > use of the word.
> >
> > Fields of science are commonly classified along two major lines:
> >
> > Natural sciences, which study natural phenomena (including biological
> > life), and
> > Social sciences, which study human behavior and societies.
> > These groupings are empirical sciences, which means the knowledge must
> > be based on observable phenomena and capable of being experimented for
> > its validity by other researchers working under the same conditions
> >

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Green Y! Groups

Environment Groups

Find them here

connect with others.

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: