Minggu, 25 November 2007

[psikologi_transformatif] Wah, seru neh ...

Dari: hendra_kristian@yahoo.com

Wah, seru neh..saya jadi pengen ikutan..

Ini mungkin pengalaman yang saya alami sendiri.

Sebenarnya apa yang dikatakan oleh pak hud itulah yang "sebenarnya". Walaupun yang "sebenarnya" itu kadang menyakitkan. Benar umat buddhist pada umumnya datang ke vihara untuk memuaskan "ego" nya termasuk saya sendiri. saya akui selama 7 tahun ke vihara hanya untuk memuaskan "ego' saya baik itu baik ataupun buruk. Jujur aja, selama 7 tahun itupun cukup bagi saya untuk mengenal agama buddha secara teoritis walaupun ada sebagian praktek. Saya tahu bahwa segala sesuatu itu tidak kekal, bertemu dengan dengan yang dibenci itu dukkha, berpisah dengan yang dicintai itu dukkha (tapi hanya sebatas teoritis). Ketika dihadapkan pada kenyataan ( berpisah dengan yang dicintai, bertemu dengan yang dibenci, dan segala sesuatu itu tidak kekal),justru apa yang saya dapat secara teoritis itu sungguh sulit untuk dilaksanakan. justru saya selalu mencari jawaban ke luar diri saya tanpa mencari ke dalam diri sendiri.
saya setuju sekali apa yang dikatakan pak hud bahwa dalam melatih vipasanna harusnya bukan merupakan dorongan dari orang lain, tapi lebih pada diri sendiri. seperti yang saya alami, pernah diajak untuk melaksanakan meditasi vipasanna tapi selalu tolak, tetapi waktu diri sendiri yang ingin mencari "esensi hidup" saya jadi tertarik untuk meditasi vipasanna. Selama 7 tahun itupun, saya pikir meditasi itu untuk mencapai jhana I, II,III, dan IV dan mencapai arahat. jujur, selama 7 tahun itu, saya tidak tertarik untuk mencapai jhana I,II,III, dan IV, ataupun arahat sehingga saya tidak tertarik waktu diajak meditasi. justru saya hanya tertarik dengan ajaran2 buddhist yang menurut saya sangatlah unik dan secara logika dapat diterima. bahkan sempat menjadi orang yang fanatik sempit dan apa yang diajarkan agama lain justru saya meremehkan. Apakah saya ini hanya sebagian kecil "produk" agama buddha yang mengaku Buddhist tapi hanya teoritis sedikit praktek, ataukah justru banyak dari umat2 buddhist yang seperti saya? (jujur saya tidak menyalahkan agama buddha, justru saya menyalahkan diri sendiri).

Mengenai milis MMD,sedikit banyak mengubah diri saya menjadi lebih baik , lebih sabar,lebih mengerti apa itu hidup, bagaimana meditasi yang sesungguhnya dan lebih tenang ketika mendapatkan masalah. Mungkin ketika manusia mendapatkan "masalah" ada 2 hal yang dilakukan. Pertama pasrah dengan apa yang didapat (Sesuai teori,terimalah buah karma kamu) dan yang kedua, mencari sumber masalah yang ada. mungkin saya termasuk yang no.2 yang terus mencari "esensi hidup" sehingga bisa berjodoh dengan MMD.

Satu hal lagi,saya mau berterima kasih kepada milis MMD , semua pihak termasuk keluarga, sahabat,dan teman serta agama buddha yang telah sedikit mengubah diri saya menjadi lebih baik dan bijak. Jujur, seandainya saya tidak mengenal "agama Buddha", saya pasti tidak akan tertarik yang namanya MMD !!

Salam,
Hendra Kristian
Mahasiswa Universitas Katholik Parahyangan, Bandung.
Member pasif di MMD

NB: silahkan pak hud jika ingin dipostkan ke milis lainnya. Mungkin sedikit pengalaman saya setidaknya menyadarkan umat buddhist lainnya.

"Jadikanlah diri sendiri sebagai (pulau) tempat berlabuh , berlindunglah kepada diri sendiri, bukan berlindung kepada orang lain"

================================
HUDOYO:

Rekan Hendra sudah jujur terhadap diri sendiri ... sudah mengenal diri Anda sendiri.

Salam,
Hudoyo

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Y! Messenger

Instant smiles

Share photos while

you IM friends.

Yahoo! Groups

Health & Fitness

Find and share

weight loss tips.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: