Selasa, 04 Desember 2007

[psikologi_transformatif] RE: Berdebat dengan ilmuwan atheis

Ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...Tuhan kok diajarin tambah-tambahan
dan kali-kalian? Kejar Paket A ya, Ndrik? Kamu bakat deh jadi guru berhitung.
Ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...

Tapi, kok ngakunya Islam ngebet cuma lha ya kok bawa-bawa Karl Marx? Opo tumon.
Iki islamnya Hendrik islam cap opo toh?

manneke

Quoting hendrik bakrie <henrik12syiah@yahoo.com>:

> hahahah....hahahah......hahahahah..... gitu aja kagak tau, jangan2 memang
> kambing... yg jelasnya dari dialog itu telah ditemukan salah satunya bahwa
> tuhan dalam kristen tidak memenuhi syarat untuk disebut tuhan sejati..
> menjadi persoalan adalah karena kamu mungkin kambing dan agama yg kamu anut
> adalah kristen yg doktrin ketuhanannya (inti agama) adalah "menuhankan"
> yesus... sebab yesus itu pernah dilahirkan "ada tanggal lahirnya" atau ada
> masa dia lagi "nganggur" jadi tuhan.. ada tempat yg dia tidak tempati salah
> satunya adalah didalam urat leher saya dan didalam lautan.. dll....
>
> dapatkah anda menerima 1x3 =1...???? (karl marx)
>
> 1 appel, 1 jeruk, 1 durian apakah bisa disebut 1 appel...???
>
> 1 Allah (tuhan), 1 roh kudus, 1 yesus, apakah bisa disebut 1 tuhan..???
>
> sebab apakah 1 Allah itu sudah menjadi tuhan sebelum ada 1 yesus dan 1 roh
> kudus atau tidak...????
>
> jadi jika para ilmuwan, ulama, pendeta hindu, pastur, anak SD, dll bisa
> sepakat bahwa adalah kebenaran jika 1x3=3.. maka "trinitas" adalah sebuah
> kebodohan yg nyata...
>
> dan orang2 yg mengajarkan trinitas adalah org2 yg mengajarkan kebodohan..
>
> tuhan harus menjadi diriNya sendiri sehingga Ia akan menjadi tuhan bukan
> hanya manusia tetapi seluruh ciptaanNya...
>
> "tidak ada paksaan dalam agama, telah jelaslah jalan yg benar dan
> kesesatan" (alquran)
>
> Anwar Haryono <aharyono@klaras.co.id> wrote:
> Kaitannya dengan Islam…cerita ini kesimpulannya apa ya? ada gak
> sih?
>
>
>
> ---------------------------------
>
> From: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> [mailto:psikologi_transformatif@yahoogroups.com] On Behalf Of Yayak
> Heriyanto
> Sent: Tuesday, December 04, 2007 1:33 PM
> To: Spiritual-Indonesia@yahoogroups.com; semester_lima@yahoo.com; Sudarman
> Morintoh; semester_lima@yahoo.com; psikologi_transformatif@yahoogroups.com;
> husnul khuluq; randi_mohammad@yahoo.com
> Subject: [psikologi_transformatif] Berdebat dengan ilmuwan atheis
>
>
> *DEBAT ABU HANIFAH DENGAN ILMUWAN KAFIR*
>
> Pada Zaman Imam Abu Hanifah hiduplah seorang ilmuwan besar, atheis dari
> kalangan bangsa Romawi.
> Pada suatu hari, Ilmuwan Atheis tersebut berniat untuk mengadu kemampuan
> berfikir dan keluasan ilmu dengan ulama-ulama Islam. Dia hendak menjatuhkan
> ulama Islam dengan beradu argumentasi. Setelah melihat sudah banyak manusia
> yang berkumpul di dalam masjid, orang kafir itu naik ke atas mimbar. Dia
> menantang siapa saja yang mau berdebat dengannya.
>
> Dan diantara shaf-shaf masjid bangunlah seorang laki-laki muda, dialah Abu
> Hanifah dan ketika sudah berada dekat di depan mimbar, dia berkata : "Inilah
> saya, hendak bertukar fikiran dengan tuan".
> Mata Abu Hanifah berusaha untuk menguasai suasana, namun dia tetap
> merendahkan diri karena usianya yang masih muda.
> Abu Hanifah berkata, "sekarang apa yang akan kita perdebatkan! ".
>
> Ilmuwan kafir itu heran akan keberanian Abu Hanifah, dia lalu memulai
> pertanyaannya :
>
> Atheis : Pada tahun berapakah Tuhan-mu dilahirkan?
> Abu Hanifah : Allah berfirman "Dia (Allah) tidak dilahirkan dan tidak pula
> melahirkan".
>
> Atheis : Masuk akalkah bila dikatakan bahwa Allah adalah yang
> pertama dan
> tidak ada sesuatu sebelum-Nya? , pada tahun berapa Dia
> ada?
> Abu Hanifah : Dia (Allah) ada sebelum adanya sesuatu.
>
> Atheis : Kami mohon diberikan contoh yang lebih jelas dari
> kenyataan!
> Abu Hanifah : Tahukah tuan tentang perhitungan?
>
> Atheis : Ya.
> Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka satu?
>
> Atheis : Tidak ada angka (nol).
> Abu Hanifah : Kalau sebelum angka satu tidak ada angka lain yang
> mendahuluinya, kenapa tuan heran kalau sebelum Allah
> Yang Maha satu yang
> hakiki tidak ada yang mendahului-Nya?
>
> Atheis : Dimanakah Tuhan-mu berada sekarang?, sesuatu yang ada pasti
> ada tempatnya.
> Abu Hanifah : Tahukah tuan bagaimana bentuk susu?, apakah di dalam susu itu
> keju?
>
> Atheis : Ya, sudah tentu.
> Abu Hanifah : Tolong perlihatkan kepadaku di mana, di bagian mana tempatnya
> keju itu sekarang?
>
> Atheis : Tak ada tempat yang khusus. Keju itu menyeluruh meliputi
> dan
> bercampur dengan susu di seluruh bagian.
> Abu Hanifah : Kalau keju makhluk itu tidak ada tempat khusus dalam susu
> tersebut, apakah layak tuan meminta kepadaku untuk
> menetapkan tempat Allah
> Ta'ala?, Dia tidak bertempat dan tidak ditempatkan!
>
> Atheis :Tunjukkan kepada kami zat Tuhan-mu, apakah ia benda padat
> seperti
> besi, atau benda cair seperti air, atau menguap seperti
> gas?
> Abu Hanifah : Pernahkan tuan mendampingi orang sakit yang akan meninggal?
>
> Atheis :Ya, pernah.
> Abu Hanifah : Sebelum ia meninggal, sebelumnya dia bisa berbicara dengan
> tuan dan menggerak-gerakan anggota tubuhnya. Lalu
> tiba-tiba diam tak
> bergerak, apa yang menimbulkan perubahan itu?
>
> Atheis : Karena rohnya telah meninggalkan tubuhnya.
> Abu Hanifah : Apakah waktu keluarnya roh itu tuan masih ada disana?
>
> Atheis : Ya, masih ada.
> Abu Hanifah : Ceritakanlah kepadaku, apakah rohnya itu benda padat seperti
> besi, atau cair seperti air atau menguap seperti gas?
>
> Atheis : Entahlah, kami tidak tahu.
> Abu Hanifah : Kalau tuan tidak boleh mengetahui bagaimana zat maupun bentuk
> roh yang hanya sebuah makhluk, bagaimana tuan boleh
> memaksaku untuk
> mengutarakan zat Allah Ta'ala?!!
>
> Atheis : Ke arah manakah Allah sekarang menghadapkan wajahnya?
> Sebab segala
> sesuatu pasti mempunyai arah?
> Abu Hanifah : Jika tuan menyalakan lampu di dalam gelap malam, ke arah
> manakah sinar lampu itu menghadap?
>
> Atheis : Sinarnya menghadap ke seluruh arah dan penjuru.
> Abu Hanifah : Kalau demikian halnya dengan lampu yang cuma buatan itu,
> bagaimana dengan Allah Ta'ala Pencipta langit dan bumi,
> sebab Dia nur cahaya
> langit dan bumi.
>
> Atheis : Kalau ada orang masuk ke syurga itu ada awalnya, kenapa
> tidak ada
> akhirnya? Kenapa di syurga kekal selamanya?
> Abu Hanifah : Perhitungan angka pun ada awalnya tetapi tidak ada akhirnya.
>
> Atheis : Bagaimana kita boleh makan dan minum di syurga tanpa buang
> air kecil dan besar?
> Abu Hanifah : Tuan sudah mempraktekkanya ketika tuan ada di perut ibu tuan.
> Hidup dan makan minum selama sembilan bulan, akan
> tetapi tidak pernah buang
> air kecil dan besar disana. Baru kita melakukan dua
> hajat tersebut setelah keluar beberapa saat ke dunia.
>
> Atheis : Bagaimana kebaikan syurga akan bertambah dan tidak akan
> habis-habisnya jika dinafkahkan?
> Abu Hanifah : Allah juga menciptakan sesuatu di dunia, yang bila dinafkahkan
> malah bertambah banyak, seperti ilmu. Semakin diberikan
> (disebarkan) ilmu
> kita semakin berkembang (bertambah) dan tidak
> berkurang.
>
> "Ya! kalau segala sesuatu sudah ditakdirkan sebelum diciptakan, apa yang
> sedang Allah kerjakan sekarang?" tanya Atheis.
> "Tuan menjawab pertanyaan-pertanya an saya dari atas mimbar, sedangkan saya
> menjawabnya dari atas lantai. Maka untuk menjawab pertanyaan tuan, saya mohon
> tuan turun dari atas mimbar dan saya akan menjawabnya di tempat tuan", pinta
> Abu Hanifah.
>
> Ilmuwan kafir itu turun dari mimbarnya, dan Abu Hanifah naik di atas.
> "Baiklah, sekarang saya akan menjawab pertanyaan tuan. Tuan bertanya apa
> pekerjaan Allah sekarang?".
> Ilmuwan kafir mengangguk.
> " Ada pekerjaan-Nya yang dijelaskan dan ada pula yang tidak dijelaskan.
> Pekerjaan-Nya sekarang ialah bahwa apabila di atas mimbar sedang berdiri
> seorang kafir yang tidak hak seperti tuan, Dia akan menurunkannya seperti
> sekarang, sedangkan apabila ada seorang mukmin di lantai yang berhak, dengan
> segera itu pula Dia akan mengangkatnya ke atas mimbar, demikian pekerjaan
> Allah setiap waktu".
>
> *Salah satu tugas agama ialah memelihara akal.*
> *Memelihara akal ialah dengan jalan menambah ilmu melatih diri berfikir &
> merenungkannya. *
> yak's
>
>
>
>
> ---------------------------------
>
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it
> now.
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Reconnect with

college alumni.

HDTV Support

on Yahoo! Groups

Help with Samsung

HDTVs and devices

Curves on Yahoo!

Share & discuss

Curves, fitness

and weight loss.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: