Senin, 31 Desember 2007

[psikologi_transformatif] Tanggapan: [Forum Pembaca KOMPAS] Tentang Waktu ; karya Maria Hartiningsih

Menanggapi tulisan:
"Tentang Waktu"
karya Maria Hartiningsih

Bicara 'tentang waktu'… mba' Maria Hartiningsih

Sudah sejak Agustus 2004 – sekarang (1 januari 2008)
ini kita ada jarak setelah saya ngambek masalah indigo
dengan Metro TV. Ternyata saat itu saya tidak menyukai
situasi baru saya menjadi indigo, sebelumnya saya
penulis otobiografi saya sendiri yang memiliki
kebebasan sebagai manusia biasa yang bebas lepas dari
judgement. Lalu kita berjarak mba' Maria Hartiningsih…

Saya dan mba' Maria Hartiningsih mendapatkan
titik-tolak dari moment tsb. Saya, hingga akhirnya
saya menjalani perjalanan sebagai indigo dari awal
hingga saya sendiri harus menyelesaikan semua tema
indigo tidak hanya Vincent Liong si indigo tetapi juga
untuk indigo-indigo lain. Saya juga harus
menyelasaikan tema-tema 'manusia non-indigo' (tidak
sakti, tidak berbakat, tidak sensitive, tidak
metafisik, spiritual, dlsb); saya harus menyelesaikan
semuanya dengan meng-Indigo-kan mereka bukan sebagai
anak indigo tetapi sebagai manusia dewasa Indigo yang
menerapkan semua kemampuan tsb dalam keseharian
mereka; pekerjaan, pergaulan, dlsb dengan membikin
Kompatiologi. Ketika indigo menjadi tidak indigo dan
tidak indigo menjadi indigo (hilangnya batas
keberbakatan) maka selesailah tugas/perjalanan saya di
sana.

Sejak jadi indigo saya harus berkonflik dengan dunia
baru yang namanya komunitas psikologi demi mendapatkan
kembali hak kebebasan sebagai manusia biasa yang bebas
lepas dari judgement dan setengah tahun terakhir ini
menjalani teror dari pihak-pihak yang menggunakan
reasoning kenormalan ala psikologi untuk melegalisasi
teror terhadap keluarga saya. Dari saya yang dianggap
gila hingga akhirnya ada di kalangan yang konon ahli
psikologi lebih gila dari saya sehingga waras menjadi
gila dan gila menjadi waras (hilangnya batas
keberbakatan) maka selesailah tugas/perjalanan saya di
sana.

Saya tidak tahu perjalanan mba' Maria Hartiningsih
yang terjadi setelah moment tsb. Tetapi sebagai
sahabat lama yang mengalami titik total di moment dan
event yang saya meski di posisi yang berbeda
(berhadapan) maka saya juga bisa merasakan dan
memperkirakan perjalanan mba' Maria Hartiningsih
antara Agustus 2004 – sekarang (1 Januari 2008).

Saya mengharapkan mba' Maria Hartiningsih bisa
menyelesaikan perjalanan mba' Maria Hartiningsih dan
setelah itu kita ketemu lagi mengobrolkan perjalanan
kita masing-masing di dua belahan dunia yang
berlawanan sisi tsb. Tentunya penyatuan dua sisi
jawaban tsb akan memberikan jawaban yang lebih utuh.
Kapan waktunya mba' Maria Hartiningsih mengakhiri
perjalanan mba' di sana ditentukan oleh mba' sendiri.

Saya harus bisa tulus & ikhlas meninggalkan perjalanan
lalu untuk memulai perjalanan berikutnya, begitu juga
mba' Maria Hartiningsih…

Kalau sudah ditentukan waktunya bisa menghubungi saya
untuk ketemuan, moga-moga bisa ngobrol tanpa JaIm(jaga
image). Contact person saya di: 021-70006775,
021-98806892, 08881333410 .

Selamat Hari Raya Tahun Baru 2008...

Ttd,
Vincent Liong
Jakarta, Selasa 1 Januari 2008

To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
From: "Agus Hamonangan" <agushamonangan@yahoo.co.id>
Date: Mon, 31 Dec 2007 04:17:37 -0000
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Tentang Waktu
Oleh Maria Hartiningsih
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0712/31/Natal/4113091.htm
====================

Waktu berlari. Tahun segera berganti. Sebagian dari
kita juga berlari mengejar sesuatu yang ujungnya tak
berujung. Tak banyak dari kita dapat berhenti mengejar
karena setiap "ujung" ada janji, bernama "pencapaian".
Tolok ukurnya bisa dilihat dan diraba: kekuasaan, nama
besar, pengakuan, akumulasi modal, kepemilikan, dan
lain-lain.

Padahal, pada aras itu, "ujung" adalah fatamorgana.
Guru saya mengingatkan, "ujung" adalah neraka. Ia
dibangun oleh ketakutan-ketakutan kita.

Kita tak mampu diam karena menghidupi logika
kapitalistik, "waktu adalah uang".

Waktu. Teka-teki tentangnya adalah faktor sangat
penting bagi perkembangan manusia. Manusia memiliki
kesadaran kuat akan "waktu", yang membedakannya dengan
makhluk hidup lainnya.

Dengan kesadaran akan "masa lalu" dan "masa depan",
manusia menjadi perencana dahsyat dalam mempersiapkan
masa depan. Ilmu dan teknologi yang menciptakan
peradaban adalah produk kesadaran itu.

Ia mendominasi kehidupan meski tak bisa mengatur kapan
matahari terbit dan tenggelam. Juga ada batas yang
menghentikannya: kematian.

Tetapi, apakah waktu?

St Agustinus dari Hippo (345-430) dalam Confessions
menulis, "Kalau tak seorang pun bertanya kepadaku, aku
tahu. Tetapi kalau aku diminta menjelaskan kepada
seseorang yang menanyakannya, aku tidak tahu. Namun,
aku berani menjawab dengan penuh keyakinan bahwa aku
tahu, kalau tiada yang mati, tidak akan ada waktu
lalu, kalau tiada yang datang, tak akan ada waktu
mendatang, dan kalau tiada yang mengada, tak akan ada
waktu sekarang."

Namun, hanya dua yang menghantui manusia: masa lalu
dan masa yang akan datang. Kata St Agustinus,
"Bagaimana keduanya ada kalau masa lalu kini tiada dan
masa depan belum mengada? Maka, yang 'sekarang' selalu
'sekarang', dan seharusnya tak sirna sebagai masa
lalu. Waktu, sesungguhnya, tak bisa lain, adalah
keabadian."

"Sekarang" adalah keabadian.

Para guru menyebutnya sebagai present moment. Ia ada
dalam "diam"; pada ayunan kaki kiri dan kaki kanan
dalam gerak penuh kesadaran. Tampak ringan, tetapi
beratnya seperti Sysyphus menggendong batu ke bukit.
Target lebur dalam proses.

Di dalam present moment, tantangan dalam hubungan
antarmanusia, seperti pelabelan dan penghakiman, tak
ada tempatnya. "You are not your feeling, nor your
thinking. The real You is greater, peaceful, accepting
and free from fear," begitu kata guru saya.

Present moment hanya mungkin direngkuh kalau kepala
tidak ribut. Saya harus terus belajar untuk "melihat"
dan "merasakan". Itulah jalan untuk memahami yang
disebut para guru sebagai the web of life: apa pun
yang saya lakukan terhadap pihak lain, berarti saya
melakukannya pada diri sendiri.

Pengalaman adalah guru utama bagi kesadaran. Pesan
akan ditemui dalam setiap perjumpaan. Baik dan buruk
tak bisa dilihat hanya bungkusnya.

Terima kasih kepada waktu yang memberi ruang sangat
luas untuk belajar, dan kepada hidup yang telah
menyiapkan begitu banyak bahan pelajaran….

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Yahoo! Groups

Wellness Spot

A resource for living

the Curves lifestyle.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: