Senin, 24 Desember 2007

Re: [beasiswa] [OOT][curhat] Beasiswa doktor LN dari dikti

Mas Ahmad,
Saya coba bantu teruskan email ini ke salah seorang anggota Joint Selection
Team yg saya kenal. Mungkin tidak berpengaruh apapun, tetapi paling tidak
beliau tahu ada kasus seperti ini.

Btw, terlepas dari hal di atas, saya tidak yakin apakah kesalahan pada Dikti
atau univ Anda di Indonesia. Apakah ada sobat atau keluarga Anda yg
memantau pengurusan dan pengiriman berkas2 Anda ke Dikti? Sebab, dulu saya
alami kasus dokumen saya tidak terkirim alias ngendon di kampus. (Waktu itu
kebetulan belum tertib seperti saat ini). Kali berikutnya, saya minta suami
saya yg memantau ketika saya mendaftar ke S3, langsung ke PR I karena saya
berada di Australia. Walau prosedur di kampus mulai tertib, saya tidak
percaya ke siapapun kecuali ke suami. Ketika suami saya hendak studi pun,
sayalah yg bantu uruskan semua surat2 karena dia tidak berada di rumah.
Dengan diurus orang yg dipercaya, semua bisa beres karena ada tanggung
jawab.

Nah ... di mana letak kesalahan pengiriman itu?

Salam,
PW

=====================================================================
----- Original Message -----
From: "Ahmad Yudanto" <ahmad_ydt@yahoo.co.id>
To: <beasiswa@yahoogroups.com>; <beasiswa-owner@yahoogroups.com>
Sent: Monday, December 24, 2007 7:22 PM
Subject: [beasiswa] [OOT][curhat] Beasiswa doktor LN dari dikti


> Rekan milis,
>
> Perkenankan saya curhat ttg hal yang saya alami.
> Saya, salah seorang dosen yang telah mendapatkan kesempatan belajar di LN
> dg beasiswa parsial dari universitas di LN. Bantuan yang kami dapatkan
> berupa gratis biaya kuliah dan tinggal di asrama kampus. Sedangkan living
> cost kami dapatkan dari skema bekerja paruh waktu sbg asisten peneliti
> yang semuanya jauh dari batas cukup bagi kami.
>
> Saat mendapatkan informasi tentang adanya program beasiswa doktor LN dari
> Dikti, saya sangat bersyukur sekali dan ini merupakan kesempatan emas
> untuk bisa mendapatkan bantuan. Akhirnya saya mengajukan diri untuk
> mendapatkan beasiswa itu dg cara meminta rekomendasi dari advisor saya dan
> setelah itu saya kirim semua berkas yang diminta ke universitas asal saya
> di Indonesia.
>
> Berkas yang saya kirim tersebut pun akhirnya oleh univeritas di Indonesia
> disetujui pula untuk diajukan ke Ditnaga sebagai salah satu lembaga yang
> bertanggung jawab dalam seleksi ini.
>
> Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Saat mendapatkan informasi
> lewat milis ini bahwa akan ada seleksi wawancara di Indonesia tanggal 28
> Nov, kami pun senang dan menunggu harap-harap cemas. Namun setelah kami
> kontak ke universitas kami di Indonesia ternyata nama saya tidak ada dalam
> daftar yang ikut tes wawancara tanggal 28 Nov 2007. Selidik punya selidik
> ternyata berkas yang kami kirimkan dari universitas kami di Indonesia itu
> tidak masuk ke kantor Ditnaga alias berkas tersebut hilang. Informasi ini
> kami dapatkan langsung dg cara menelpon. Terus-terang kami kecewa akan
> kejadian ini.
> Setelah itu kami diminta kirim ulang lagi berkas tsb. Meskipun dengan
> hati yang masih agak dongkol akhirnya kami buat lagi semua dokumen tsb.
> Bagaimana repotnya kami harus kirim semua dokumen yang diminta dari mulai
> surat rekomendasi pembimbing S2, pembimbing S3, Form PhD program dan
> lain-lain dokumen yang diminta. Untungnya ada bbrp dokumen yang sempat
> saya fotocopy, jadi tinggal kami fotocopy ulang lagi.
> Akhirnya kami kirimkan dokumen tsb dari LN ke universitas kami di
> Indonesia.
> Universitas kami pun telah membuatkan surat pengantarnya melalui Pembantu
> Rektor 1 dan kmd mengirimkan dengan menggunakan jasa Pos Express.
>
> Sengaja kami gunakan jasa pos express agar bisa segera sampai (sesuai
> dengan permintaan Dikti) dan bisa dilacak keberadaan surat tersebut lewat
> internet.
> Ternyata baru saja saya mendapatkan informasi bahwa wawancara tahap 2
> akan dilaksanakan tanggal 29 Desember 2007, dan lagi-lagi nama saya tidak
> masuk dalam daftar yang dipanggil untuk wawancara tsb.
> Akhirnya dg rasa penasaran, saya hubungi ke Ditnaga dan mendapatkan
> informasi bahwa dokumen yang kami kirim dari kampus tidak ada dalam daftar
> mereka, artinya dokumen kami pun telah bernasib sama spt dokumen kami yang
> lalu.
>
> Mungkin bagi saya ini namanya kurang beruntung krn sdh 2 kali dokumen
> kami hilang. Namun sungguh suatu "keajaiban" bahwa tenyata di jaman
> seperti ini, problem spt ini masih saja terjadi.
> Saya kira sungguh beruntung bila rekan2 yang apply utk skema beasiswa ADS
> misalnya yang harus minta persetujuan Dikti terlebih dahulu sebelum
> diteruskan ke ADS Jakarta dan bisa dipanggil krn memenuhi syarat
> administrasi. Ribuan orang yang daftar, dan bagaimana rumitnya. Bisa jadi
> ada bbrp dokumen yang hilang, nyasar dll.
>
> Selain itu pula, perlu disampaikan pula bahwa skema beasiswa ini
> mensyaratkan untuk melampirkan Notice of Admission dari univ di LN selain
> surat rekomendasi dari advisor. Semua berkas paling lambat masuk ke
> Ditnaga tgl 1 Oktober 2007. Menurut analisa saya, ini jelas mengandung
> pengertian bahwa calon yang akan apply beasiswa ini harus sdh diterima di
> universitas di LN. Padahal fall semester sdh di mulai sjk September. Jadi
> ada kemungkinan rekan2 yang sdh menerima Notice of Admission sdh berangkat
> ke LN atau pun karena terpaksa masih menunggu seleksi beasiswa ini,
> meminta univ di LN untuk mengundurkan pendaftarannya sampai semester
> berikutnya, dan harus menunggu tes beasiswa Dikti yang belum jelas dapat
> atau tidaknya.
> Terus-terang, hal ini agak aneh bagi saya !!!
> Mohon perncerahan rekan2 sekalian.
>
> Mudah2an kejadian serupa, cukup saya saja yang mengalaminya. Lain kali
> saya akan berpikir ulang untuk mengikuti skema seperti. Bukannya saya
> "nglokro", tidak sama sekali, tapi saya tidak mau waktu, pikiran, tenaga
> dan juga uang terbuang percuma.
> Justru karena kejadian ini, timbul semangat saya yang lain agar segera
> lulus dari prog PhD dan segera mengambil kesempatan postdoctoral fellow.
> Mohon maaf bila saya kelak nanti tidak termotivasi untuk segera kembali ke
> Indonesia setelah menyelesaikan semua program di LN. Menurut pendapat
> saya, saya kira itu wajar. Toch saya pun tidak terikat oleh beasiswa dari
> dalam negeri yang mengharuskan segera pulang dan segera mengabdi. Sekali
> lagi mohon maaf ini hanya sekedar curhat saya......sekali lagi hanya
> curhat dan mudah2an bisa menjadi hikmah bagi kita semua. Aamin.
>
> Terima kasih bpk/ibu moderator yang telah mengijinkan saya untuk bs
> posting di milis ini.
>
> Kurang lebihnya mohon maaf.
>
> Salam
> AY


INFO, TIPS BEASISWA, FAQ - ADS
Hanya ada di http://www.milisbeasiswa.com/

===============================

CARI KERJA?
Gabung dengan milis vacancy. Kirim email kosong ke vacancy-subscribe@yahoogroups.com.
http://www.groups.yahoo.com/group/vacancy

===============================

INGIN KELUAR DARI MILIS BEASISWA?
Kirim email kosong ke beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:

http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/join

(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:beasiswa-digest@yahoogroups.com
mailto:beasiswa-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
beasiswa-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:

http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: