Sabtu, 05 Januari 2008

[psikologi_transformatif] Pengalaman Meditasi

Dari: seorang pemeditasi vipassana versi Mahasi & MMD

Bpk Hudoyo yg baik,

Saya ingin menanyakan ttg pengalaman meditasi saya.
Seperti pernah saya ceritakan sebelumnya,saya belajar
vipassana mulai dari metode Mahasi.Saya pernah
mengikuti retreat Mahasi 3X dan MMD Akhir Pekan 2X.
Sejak ikut MMD I,saya sudah tdk labeling dalam setiap
meditasi duduk.Tapi dalam retreat Mahasi,saya masih
labeling dalam meditasi jalan & kegiatan sehari-hari.
Dalam retreat Mahasi awal november kemarin,selama 12
hari,saya memberanikan diri utk mencoba full tdk
labeling,baik dalam meditasi duduk,meditasi
jalan,maupun dalam kegiatan sehari-hari.
Ternyata banyak pengalaman yang saya dapatkan,terutama
dlm meditasi jalan & kegiatan sehari-hari,diantaranya:
- Ketika dlm meditasi jalan,saya pernah merasakan
sensasi yg sangat nyaman.Setiap gerakan terasa begitu
alamiah & lambat.Mata tdk bisa membuka penuh,karena
kelopak mata menurun perlahan,menutupi setengah
pandangan.Sensasi di mata juga sangat
nikmat.Sensasi-sensasi ini persis seperti yg pernah
saya rasakan ketika mengalami piti dalam meditasi
duduk.
- Begitu juga ketika makan siang,saya pernah merasakan
sensasi yg sangat nyaman juga,yaitu ketika mengunyah.
Gerakan mengunyah terasa semakin lambat.Jika
sebelumnya saya biasa mengunyah dg mata tertutup,saat
itu kelopak mata seolah-olah membuka dg sendirinya
perlahan-lahan,sampai setengah pandangan.Sensasi di
mata juga sangat nikmat.Makanan yg ada di dalam mulut
jadi tdk ada rasanya sama sekali.Gerakan mengunyah
terus melambat,sampai seolah-olah akan berhenti.
Pertanyaan saya:
Apakah mungkin mengalami piti selain dlm meditasi
duduk?
- Saya juga pernah mengalami dalam meditasi jalan,saya
sampai pada suatu moment ketika tdk ingin berhenti.
Seperti ingin berjalan terus.Jadi saya membuat rute
melingkar (dalam bangunan stupa di Vihara
Banjar),bukan rute bolak-balik.Ketika itu kaki
bergerak seperti otomatis.Seperti tdk ada kehendak
dari saya,terus dan terus berjalan.Sampai akhirnya
saya sadar ketika lonceng waktu makan siang berbunyi.
Yang membuat saya masih bingung sekarang,apakah ketika
itu kesadaran saya lemah,sehingga saya tdk bisa
menyadari setiap kehendak utk melangkah?
Tapi ketika itu saya bisa menyadari dg baik
sensasi-sensasi yg ada.
Pengalaman ini sempat saya tanyakan kepada praktisi yg
lebih senior.Menurutnya,itu karena saya tdk
labeling,sehingga tdk bisa menyadari kehendak yg
muncul.
Bagaimana menurut Pak Hudoyo?
Terimakasih.

Salam,
(W)
==========================
HUDOYO:

Rekan W, yg baik,

Dari penuturan Anda saya mendapat kesan bahwa 'pencatatan' (labeling) dalam pengamatan badan & batin ini tidak perlu lagi bagi Anda. Malah tampaknya dalam taraf Anda sekarang, labeling itu malah menjadi penghambat bagi perkembangan Anda selanjutnya. Ini terbukti dari ketika Anda melepaskan labeling sama sekali dalam retret vipassana versi Mahasi Sayadaw yang Anda ikuti pada awal November 2007 lalu, justru Anda mendapatkan berbagai pengalaman ketika meditasi jalan & melakukan kegiatan sehari-hari.

Perasaan nikmat dan bahagia yang Anda alami ketika melakukan meditasi jalan & melakukan kegiatan sehari-hari menunjukkan muncul 'piti' & 'sukham'. Memang kedua perasaan itu bisa muncul dalam posisi apa pun juga, tidak terbatas pada posisi duduk saja.

Yang sangat menarik adalah pengalaman yang Anda tuturkan:

"Saya juga pernah mengalami dalam meditasi jalan,saya
sampai pada suatu moment ketika tdk ingin berhenti.
Seperti ingin berjalan terus.Jadi saya membuat rute
melingkar (dalam bangunan stupa di Vihara
Brahmavihara),bukan rute bolak-balik.Ketika itu kaki
bergerak seperti otomatis.Seperti tdk ada kehendak
dari saya,terus dan terus berjalan.Sampai akhirnya
saya sadar ketika lonceng waktu makan siang berbunyi.
Yang membuat saya masih bingung sekarang,apakah ketika
itu kesadaran saya lemah,sehingga saya tdk bisa
menyadari setiap kehendak utk melangkah?
Tapi ketika itu saya bisa menyadari dg baik
sensasi-sensasi yg ada."

Beberapa ungkapan yang saya catat adalah: "tidak ingin berhenti", "membuat rute melingkar, bukan bolak-balik", "kaki bergerak seperti otomatis", "seperti tidak ada kehendak", "tidak bisa menyadari kehendak untuk melangkah", "bisa menyadari dengan baik sensasi-sensasi yang ada", "berjalan terus, sampai akhirnya sadar ketika lonceng waktu makan berbunyi."

Kesan saya: pada saat itu kesadaran Anda cukup baik--bukan lemah--bahkan saya rasa sangat baik. Anda tidak menyadari adanya kehendak untuk melangkah, karena MEMANG TIDAK ADA KEHENDAK LAGI (kehendak dari si aku/pikiran). Anda membuat rute melingkar, karena tidak mau "repot" dengan munculnya kehendak untuk berhenti & berbalik ketika Anda sampai pada ujung-ujung suatu rute yang lurus; Anda bermaksud menghindari bolak-balik (yang membutuhkan pikiran, kehendak & si aku) pada rute yang lurus. Anda tidak sadar akan waktu sama sekali; ini disebabkan karena PIKIRAN ANDA BERHENTI sama sekali selama berjalan itu.

Nah, dari semua aspek itu saya dapat menyimpulkan bahwa selama beberapa waktu (beberapa jam?)--selama Anda melakukan meditasi jalan itu--Anda berada dalam keadaan SAMADHI, yang disebut KHANIKA-SAMADHI (samadhi dari saat ke saat tanpa satu obyek yang fixed). Di situ tidak ada si aku, tidak ada pikiran, tidak ada kehendak, tidak ada waktu; yang ada hanyalah tubuh ini yang terus berfungsi dengan seluruh indranya. Keadaan ini sangat langka dialami orang dalam keadaan meditasi jalan, biasanya hanya dialami pada meditasi duduk.

Rekan W, "perrjalanan" meditasi Anda sudah sangat jauh. Jangan hiraukan praktisi yang "lebih senior" itu, kalau Anda tidak mau mengalami timbulnya keraguan yang tidak perlu. Tampaknya praktisi yang "lebih senior" itu masih melekat pada labeling, entah sampai kapan. Padahal Chanmyay Sayadaw sendiri pernah berkata: "Labeling is not vipassana"; maksud beliau, labeling harus runtuh kalau tidak diperlukan lagi.

Sampai jumpa pada retret MMD Seminggu menjelang Nyepi yad (tgl 29 Feb s.d. 8 Mar 2008) di Brahmavihara-arama, Bali.

Salam,
Hudoyo

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Y! Messenger

Instant hello

Chat in real-time

with your friends.

Women of Curves

on Yahoo! Groups

see how women are

changing their lives.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: