Senin, 18 Februari 2008

[psikologi_transformatif] Mohon Dukungan Anda : Protokol Rakyat untuk Perubahan Iklim

Do or Die : Protokol Rakyat untuk Perubahan Iklim

Silah klik http://www.petitiononline.com/ppcc atau
kirimkan email nama anda dan lembaga anda ke
mataharikusatu@yahoo.com untuk dukungan anda

Salam hangat,
Andreas Iswinarto
http://ruangasadirumahkata.blogspot.com

Kawan-kawan yang terhormat,

Perubahan iklim adalah isu yang mensyaratkan aksi
kolektif yang mendesak dari kalangan masyarakat sipil
dan sector yang termarginalisasi, khususnya dari
negar-negara Selatan – para pihak yang akan menerima
dampak terbesar dari perubahan iklim.

Dibawah ini adalah draft Protokol Rakyat untuk
perubahan Iklim yang merefleksikan aspirasi dan
kebutuhan rakyat dimana persoalan perubahan iklim
harus disikapi. Draft Protokol Rakyat ini telah
melalui beberapa kali workshop dan temu rakyat di
Indonesia. Dokumen ini akan difinalisasi dan
ratifikasi melalui Sidang Rakyat yang diinisiasi oleh
Pesticide Action Network International (PAN
International), Coalition of Agricultural Workers
International (CAWI), People's Coalition on Food
Sovereignty (PCFS) and the Asian Peasant Coalition
(APC) selama Copenhagen Climate Change meetings 2009.

Ratusan tanda tangan telah terkumpul di berbagai
negara dan ribuan dukungan telah di peroleh melalui
aksi serempak di 19 kota di Indonesia pada peringatan
hari Hak Asasi Manusia pada tanggal 10 Desember 2007.

Kami mengharapkan dukungan anda dengan menandatangani
draft Protokol Rakyat Untuk Perubahan Iklim. Silah
klik http://www.petitiononline.com/ppcc

Mohon disebarluaskan

Salam hangat,
Ava Danlog (IBON Foundation) – (adanlog@ibon.org), Don
K. Marut (INFID), Syamsul Ardiansyah (INDIES), Flint
Duxfield (Aid/Watch)

Protokol Rakyat tentang Perubahan Iklim
(DRAFT)

Pembukaan
Planet bumi tengah berada di tengah krisis perubahan
iklim pada tingkat yang sangat membahayakan.
Dibutuhkan tindakan-tindakan drastic untuk
mengembalikan keadaan. Suhu global meningkat dua kali
lebih cepat dalam waktu 50 tahun terakhir sejak akhir
abad yang lampau dan diperkirakan akan meningkat
dengan lebih cepat pada decade-dekade yang akan
datang. Hal ini menyebabkan perubahan pola cuaca,
berkali-kali merusak lingkungan, dan, menghancurkan
hidup serta kehidupan khususnya bagi mereka yang hidup
dalam kemiskinan dan paling rentan.

Perubahan iklim yang semakin berbahaya ini didorong
oleh peningkatan produksi buangan gas rumah kaca yang
dihasilkan oleh tindakan-tindakan manusia. Peningkatan
gas rumah kaca yang paling membahayakan disebabkan
oleh buangan CO2 yang diakibatkan oleh tingginya
pembakaran bahan-bakar fosil, operasi-operasi
komersial, sarana transportasi dan aktivitas-aktivitas
militer. Kapasitas planet bumi untuk memproses buangan
ini telah mengalami pelemahan yang luar biasa akibat
meluasnya dan semakin hancurnya hutan di seluruh
dunia. Sebagai hasilnya, konsentrasi gas rumah kaca
berupa buangan CO2 saat ini telah jauh di atas
ambang-batas alami yang berlangsung selama kurang
lebih 650.000 tahun belakangan. Konsentrasi metan dan
nutrousoksida, yang juga disebabkan oleh industry dan
pertanian, juga mengalami peningkatan secara dramatis
dan turut memperburuk dampak pemanasan global.

Perubahan iklim akan secara universal membawa dampak
buruh bagi penduduk dunia dengan semakin membesar dan
semakin seringnya perubahan cuaca panas yang tinggi
dan pola hujan, demikian pula dengan badai tropis,
topan, dan angin ribut. Afrika, Asia, dan Amerika
Latin akan menghadapi gejala menyingkatnya musim
tanam, berkurangnya mutu lahan, menghilang atau
rusaknya tanah pertanian, turunnya produksi pertanian,
dan semakin langkanya air minum. Kekeringan di Afrika
akan memperluas kelaparan dan kelangkaan pangan. Asia
telah lebih dulu menghadapi bencana banjir, banjir
bandang, dan longsor, yang akan menyebabkan mewabahnya
berbagai penyakit dan kematian. Di Latim Amerika,
meningkatnya suhu dan berkurangnya keanekaragaman
hutan tropis akan menghancurkan komunitas-komunitas
asli. Secara global, meningkatnya permukaan air laut
akan membanjiri kawasan-kawasan yang berada dibawah
permukaan laut, meningkatnya ancaman petir akan
mengancam masyarakat pesisir, dan semakin panasnya
suhu air laut akan menghilangkan cadangan ikan.

Satu abad yang lalu telah dilalui dengan mewariskan
kemajuan perkembangan teknologi, produksi, dan
peradaban manusia—akan tetapi hal ini harus dibayar
dengan dengan rangkaian bencana ekologi global yang
terus berkembang. Pada satu sisi, elite-elite ekonomi
dan politik global telah secara sembrono mendorong
produksi berorientasi keuntungan dan meningkatkan
tingkat konsumsi dunia. Pada sisi lain, berjuta-juta
manusia hidup dalam keadaan yang serba terbelakang dan
sengsara dengan hanya bersandar pada konsumsi
subsisten yang ala kadarnya, atau bahkan lebih rendah
lagi. Perusahaan-perusahaan transnasional besar di
dunia (TNCs) yang umumnya berbasis di negara-negara
utara dengan sayap usahanya yang sampai ke selatan,
telah menjadi pihak yang paling lama menyebabkan
terjadinya pemanasan global. Bahkan, pada saat ini
Negara-negara industry telah menciptakan eksploitasi
yang demikian hebat terhadap rakyat dan sumberdaya
alam di selatan. Nafsu untuk mengejar pertumbuhan dan
keuntungan adalah faktor utama yang menjadi inti
penghisapan, kemiskinan structural, dan pemanasan
global.

Saat ini telah terdapat sebuah skema global dalam
upaya untuk menyatukan aksi dan kerjasama
internasional untuk menghadapi pemanasan global. Hal
ini termasuk landmark 1992 Kerangka Kerja Konvensi
untuk Perubahan Iklim atau Framework Convention on
Climate Change (FCCC) tahun 1992 dan
kesepakatan-kesepakatan berikutnya dalam perjanjian
Kyoto. Namun hingga ini, masalah belum bisa dibendung,
bahkan keadaan menjadi semakin memburuk sejak
target-target pembatasan dan rentang waktu yang
ditetapkan berdasarkan Protokol Kyoto tidak mengalami
perkembangan. Yang paling penting, Protokol Kyoto
tidak secara desisif mengakui akar dari masalah ini –
yakni globalisasi dan perburuan gila demi keuntungan
yang dilakukan perusahaan-perusahaan transnasional.
Bahkan, Protokol Kyoto juga telah tanggungjawab dan
akuntabilitas untuk krisis iklim melalui marketisasi
sumber dan pasokan energi. Sistem penanggulangan dan
perdagangan emisi telah mengalihkan ongkos penyesuaian
dari yang kaya kepada yang miskin, menciptakan
ketergantungan baru, memberikan penghargaan kepada
para pencemar dan meningkatkan kesempatannya untuk
mendapatkan keuntungan. TNC-TNC utara dan para
investor telah mempertahankan bahkan meningkatkan
insentif operasi energy dengan merelokasi ke
negara-negara selatan, merangkul dan mengooptasi
elit-elit local ke dalam proses destruktif produksi
dan konsumsi yang didominasi kapitalis.

Secara signifikan, Protokol Kyoto tidak
sungguh-sungguh melibatkan komunitas-komunitas
grassroot dan rakyat yang terkena dampak terburuk,
khususnya di Selatan. Protokol Kyoto juga telah
mengacuhkan kerusakan-kerusakan yang mengancam
kehidupannya, keselamatannya, dan kesejahteraannya.
Protokol Kyoto tidak secara konsisten dan koheren
mengusung prinsip-prinsip vital pembangunan, khususnya
tentang Kedaulatan Rakyat atas sumber Daya Alam.

Gravitasi, lingkup, dan kedalaman masalah menuntut
usaha kolektif dan kerjasama terbesar. Tidak ada
rakyat atau negara yang bisa dengan sendirinya
berhasil mengurai akar sebab dari masalah ini. Pada
saat yang sama, penstabilan emisi gas rumah kaca hari
ini memang tidak akan secara langsung membawa dampak
pada peningkatan suhu global sebab proses iklim
berlangsung dalam waktu lama dan sebuah
pertanggungjawaban global harus dilakukan untuk
mengatasi akibat negative terkini yang akan membebani
kaum miskin dan marjinal.

Deklarasi ini mengartikulasikan nilai-nilai dan
prinsip-prinsip yang bisa menjadi pedoman aksi
internasional dan perjuangan rakyat melawan perubahan
iklim serta keterkaitannya dengan kehancuran ekologis
dan sosio-ekonomis.

Pernyataan tentang Nilai-Nilai dan Prinsip-Prinsip
Kami, rakyat, telah dipersatukan di belakang
nilai-nilai dan prinsip-prinsip pembangunan
berdasarkan pada keadilan social, demokrasi,
kesetaraan dan kesamaan, keadilan gender, penghormatan
terhadap martabat dan hak asasi manusia, penghormatan
terhadap lingkungan hidup, kedaulatan, kemerdekaan,
kebebasan dan kemandirian, saling menguntungkan,
solidaritas social, partisipasi dan pemberdayaan.
Pernyataan dibawah ini merupakan pengejewantahan atas
prinsip-prinsip tersebut dalam konteks tentang krisis
iklim global.

1.
Keadilan social harus dijamin, mengakui akar sistemik
dari krisis iklim, pertanggungjawaban yang tidak adil
dalam lingkaran elit, dan ketidakmerataan kerentanan
bagi mayoritas rakyat yang terkena akibat terburuk,
kesenjangan kapasitas yang sangat lebar dalam
menghadapi dan merespon, serta aspirasi yang
legitimate terhadap pembangunan rakyat yang terpisah
dari krisis.

1.1 Kami menekankan bahwa Perubahan Iklim harus
dipahami tidak semata-mata sebagai masalah lingkungan
namun sebagai sebuah persoalan mengenai keadilan
social, yang mana sebabnya berakar pada ekonomi global
yang dominasi kapitalis yang secara prinsipil disetir
oleh nafsu yang keras kepala untuk mengejar keuntungan
dan akumulasi.

1.2 Kami menekankan bahwa rejim ekonomi global hari
ini, yang dipimpin oleh kekuatan Utara dan
perusahaan-perusahaan transnasionalnya adalah muasal
yang fundamental atas eksploitasi yang biadab dan
pengerukan yang rakus atas sumber daya alam, dengan
penggunaan sumber energi yang serampangan dan
pelepasan yang eksesif gas rumahkaca ke atmosfir.

1.3 Kami pun menentang kebijakan-kebijakan "pasar
bebas" dari globalisasi, serta ekspansi yang agresif
sekaligus intrusif terhadap berbagai sector ekonomi
dan terhadap kawasan selatan dunia, serta menentang
pula eksploitasi yang dilakukan oleh TNC terhadap
rakyat dan planet bumi.

1.4 Kami dengan sungguh-sungguh meyakini bahwa
kebijakan-kebijakan neoliberal tersebut secara khusus
diterapkan bagi rakyat di kawasan selatan dunia oleh
pemerintahan asing yang adidaya yang menggunakan
pengaruhnya melalui badan-badan multilateral,
regional, dan mekanisme bilateral seperti
perjanjian-perjanjian Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO), perjanjian pasar bebas regional dan bilateral
(FTAs), perjanjian investasi dan
persyaratan-persyaratan yang menyertai bantuan.

1.5 Kami memandang bahwa bagian sumbangan emisi yang
signifikan yang diduga dari "Selatan" sesungguhnya
merupakan hasil dari operasi energy intensif TNC-TNC
Utara yang berlokasi di Selatan dengan maksud
mengeksploitasi tenaga kerja buruh dan sumberdaya alam
kawasan Selatan. Kami pun mengakui bahwa kerusakan
alam yang luas di sepanjang latin Amerika, Asia, dan
Afrika disebabkan oleh komersialisasi perkayuan,
perkebunan-perkebunan besar, aktivitas pertambangan,
dan proyek-proyek bendungan yang semuanya didorongan
oleh TNC Utara.

2.
Kedaulatan berarti mengusung kekuatan rakyat melalui
gerakan sosialnya dan struktur partisipasinya yang
sejati sebagai fondasi respon global atas masalah
perubahan iklim.

2.1 Kami menekankan peranan penting dan esensial dari
komunitas-komunitas dan rakyat yang akan menjadi pihak
yang terkena dampak terburuk dalam mendefinisikan,
menyusun pedoman, dan menentukan tugas dari berbagai
dan semua konferensi-konferensi serta
pertemuan-pertemuan besar dalam bidang ekonomi,
social, serta bidang-bidang terkait pada tingkat
lokal, nasional, regional, dan global.
2.2 Kami menegaskan untuk lebih mendorong berbagai
usaha memperkuat masyarakat sipil dan gerakan social,
dan khususnya organisasi massa dan
perjuangan-perjuangannya sebagai fondasi yang tidak
tergantikan serta kekuatan pendorong yang paling
dinamis untuk usaha ini. Kami menegaskan bahwa
kedaulatan rakyat atas sumber alam adalah prinsip
utama yang mutlak dalam mengatasi berbagai dampak
perubahan iklim dan hal ini harus dimenangkan dalam
berbagai perjuangan.
2.3 Kami menyadari bahwa partisipasi rakyat baik di
Utara dan khususnya di Selatan, telah disingkirkan
dalam perumusan langkah-langkah kebijakan dengan hasil
yang tidak menggembirakan di mana kekuatan elit swasta
dan kepentingan korporasi telah sangat jauh lebih
berpengaruh dalam pengambilan kebijakan
social-ekonomi.

3.
Penghormatan terdapat lingkungan alam berarti
penolakan terhadap mekanisme pasar yang kerap
meminggirkan prioritas ekologis. Kepentingan planet
bumi dan penduduknya harus selalu didahulukan di atas
dorongan untuk pertumbuhan dan keuntungan.

3.1 Kami mengakui bahwa alam memegang peranan penting
untuk keberlangsungan bagi semua dan sumber-sumber
daya alam serta pemanfaatannya adalah esensial untuk
keberkelanjutan pertumbuhan ekonomi, keberlangsungan
perkembangan manusia, dan pengentasan kemiskinan,
wabah penyakit, dan kelaparan. Kami berkomitmen untuk
membangun masyarakat dimana rakyat menikmati seluruh
hak-hak asasi dan kebebasan fundamentalnya, serta
dengan sebuah jalan di mana dunia yang kita ciptakan
tidak akan secara sepihak mengabaikan kesamaan hak
atas masa depan bagi semua generasi.

3.2 Kami mendesak bahwa kepentingan rakyat dan planet
bumi harus ditempatkan di atas semua kepentingan
kapital-global dan seluruh nafsu yang melulu hanya
untuk mengejar keuntungan pribadi. Sumber daya bumi
harus tidak boleh direndahkan menjadi semata hak milik
yang bisa dibeli, dijual, diakumulasi, dan dimonopoli
oleh segelintir orang demi kepentingan dan hasrat
pribadi.

3.3 Kami mempercayai bahwa pertumbuhan populasi
meningkatkan permintaan manusia atas alam, namun
ketersediaan sumber-sumber alam di planet bumi akan
bisa memadai untuk memenuhi tuntutan tersebut apabila
aktivitas produksi, pemanfaatan sumberdaya alam, dan
konsumsi diorganisasikan untuk memenuhi kebutuhan
seluruh manusia dan tidak hanya untuk kepentingan
segelintir orang.

4.
Bertanggungjawab, diwujudkan dalam prinsip umum namun
terbagi dalam bentuk-bentuk pertanggungjawaban yang
berbeda, membutuhkan sebuah mekanisme untuk
mengakomodasi kesamaan inklusif secara global.
Berdasarkan sejarah emisi, negara-negara di utara
mendapatkan porsi tanggungjawab yang lebih besar.

4.1 Kami mengakui bahwa tingkat kerawanan terbesar
dalam menghadapi dampak terburuk perubahan iklim
berada di pundak kaum miskin dan komunitas-komunitas
marjinal.

4.2 Kami memandang bahwa terdapat segelintir elit
dalam masyarakat yang memiliki tingkat konsumsinya
tumbuh sangat tinggi dan tidak bisa dan tidak boleh
bisa diatur, meskipun sebenarnya populasi terbesar
secara global yang hak terlanggar haknya adalah pihak
yang sebenarnya mendapatkan perhatian lebih agar bisa
memperoleh kebutuhannya. Segmen-segmen elit dalam
masyarakat inilah yang harus dituntut
pertanggungjawaban yang lebih besar atas krisis iklim.

4.3 Kami menyimpulkan bahwa bagian terbesar dari
penduduk bumi sesunggunya memiliki ketergantungan yang
lebih besar bagi kehidupannya pada akses dan
pemanfaatan sumberdaya alam, iklim, dan lingkungan
alam. Dengan begitu, kami menekankan pentingnya
memberikan perhatian khusus dalam hal usaha-usaha
adaptasi bagi komunitas-komunitas pertanian,
masyarakat asli/adat, masyarakat pesisir, kaum
nelayan, dan kalangan marjinal, miskin, dan produsen
pedesaan.

4.4 Kami menyimpulkan bahwa adaptasi semata
sesungguhnya tidak akan menyelesaikan masalah
perubahan iklim namun adalah perlu untuk menyediakan
dukungan pemulihan sementara atas dampak-dampak
perubahan iklim yang mengemuka sampai usaha mitigasi
secara global telah terbangun secara memadai untuk
menangkal pemanasan global.

Pernyataan mengenai cita-cita dan tujuan-tujuan

1.
Kami mengakui bahwa perubahan iklim sebagai sebuah
masalah yang kompleks dan memiliki lipatan-lipatan
hambatan dan ancaman yang saling terkait karenanya
membutuhkan sebuah konfrontasi yang terintegrasi dan
terkoordinasi untuk mencapai kemajuan yang nyata.

2.
Kami menyatakan komitmen kami untuk pengurangan emisi
gas secara signifikan dan ekstensif dalam garis
nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang telah kami
kemukakan.

3.
Selanjutnya kami menyatakan kesediaan kami untuk
bekerja dan mendukung setiap kesepakatan tentang
perubahan iklim yang konsisten dengan fondasi esensial
tersebut.

4.
Kami mempercayai bahwa bahwa krisis perubahan iklim
tidak bisa dipandang remeh semata hanya adaptasi dan
mitigasi, namun dengan perubahan menyeluruh atas
kerangka ekonomi yang mengarah pedoman yang ramah
lingkungan dan berkesinambungan.

5.
Kami melihat Protokol Kyoto telah merepresentasikan
suatu kompromi palsu dan berkomitmen untuk mengisi
kelemahan fundamental Perjanjian Kyoto dalam protocol
baru atau perjanjian pasca 2012.

a.
Kami menolak mekanisme berbasis pasar dalam mengatasi
masalah iklim karena hanya bersifat mengalihkan dan
didesain untuk mengekalkan tingkat aktivitas ekonomi
dan keuntungan terkini, bila tidak hal itu merupakan
maneuver yang vulgar dari korporasi untuk melepaskan
beban dalam menghadapi efek negatif emisi gas rumah
kaca kepada rakyat di kawasan Selatan dunia
b.
Kami mengakui bahwa perkembangan teknologi dapat
memainkan peranannya untuk mengatasi masalah perubahan
iklim namun gagasan yang memandang bahwa teknologi
bisa memperbaiki dirinya sendiri tentu-saja bukan
hanya tidak masuk akal namun justru dihunakan untuk
mengalihkan dari kebutuhan untuk mengatasi akar
masalahnya.

6.
Kami berkukuh bahwa kemajuan umat manusia dan
kemampuan mempertahankan kehidupan, keberadaan, dan
kemakmuran rakyat seluruhnya membutuhkan sebuah system
ekonomi yang berkeadilan social, demokratis, dan
berkelanjutan secara ekologis. Termasuk didalamnya
pertanian dan pembangunan industry yang berorientasi
rakyat.

7.
Kami menyatakan bahwa dalam rangka mengatasi krisis
iklim, kepentingan, akses, dan kontrol rakyat atas
sumber daya alam yang dibutuhkannya sebagai hal yang
harus diutamakan dari pada kepentingan TNC,
lembaga-lembaga keuangan internasional atau bahkan
pemerintahan yang menunjukkan kedekatannya pada
kepentingan elit-elit global dan kolaborator lokalnya.
Dalam hal itulah kami mengusung kedaulatan rakyat atas
sumber daya alam.

8.
Untuk itu semua, kami akan bekerja untuk:
a.
Kepemilikan nasional atas sumber-sumber daya dan
asset-aset produktif.
b.
Manajemen dan pengambilan keputusan pada tingkat
komunitas yang didukung oleh otoritas tingkat nasional
atau kemitraan komunitas public dalam pemanfaatan dan
pemeliharaan sumber-sumber daya tersebut.
c.
Keterbukaan dalam pengambilan keputusan serta
pembagian manfaat yang dihasilkan dari kegiatan
ekstraksi, pengolahan, dan perdagangan produk-produk
yang diperoleh dari alam.
d.
Kerangka kebijakan nasional yang komprehensif untuk
diversifikasi ekonomi guna mempertemukan kepentingan
kolektif bagi generasi sekarang maupun yang akan
datang.
e.
Sebuah program nasional mengenai penelitian dan
pengembangan tentang teknologi yang berkelanjutan
termasuk metode pengolahan kembali, pembaruan energy
dan berbagai alternatif menggantikan alat produksi
yang tidak-terbaharui.
f.
Pendidikan tentang ekologi dan konsumsi yang
bertanggungjawab secara social; dan
g.
Perjanjian kerjasama dengan berbagai Negara dalam
kerangka saling menguntungkan secara global atau
pembagian sumberdaya seperti lautan, sungai-sungai,
hutan-hutan dan iklim.

9.
Kami menegaskan pentingnya pendidikan pada tingkat
akar-rumput, pengorganiasian, dan mobilisasi guna
mempromosikan dan merealisasikan pandangan-pandangan
alternatif dan program-program menuju transformasi
sosial. Kami akan tetap mengedepankan kewaspadaan dan
kritik kami meskipun ketika pemerintah telah
menunjukkan dukungan-dukungannya terhadap
agenda-agenda progresif mengenai perubahan iklim dan
tetap memaksa akuntabilitas pemerintah melalui
partisipasi popular dan mobilisasi. Kami akan
selamanya melakukan kritik terhadap berbagai usaha
yang ditujukan untuk mencari titik tengah kompromi
kepentingan kaum mayoritas dan termarjinalisasi.

10.
Kami akan membangun jaringan gerakan masyarakat yang
kuat untuk mendorong aksi-aksi atas masalah iklim yang
saat ini telah menunjukkan kebangkitannya di dunia.
Melokalkan aksi-aksi melawan pembuangan gas rumah kaca
yang telah menyebar di seluruh dunia dan memperdalam
pembangunan gerakan dari hari ke hari.

11.
Kami mengakui peranan suportif dari dana 'adaptasi'
untuk Negara-negara di selatan untuk membantu
mengatasi masalah perubahan iklim, namun juga
menekankan bahwa tanggungjawab terbesar terhadap
negara-negara di utara dalam krisis iklim kontemporer
yang berarti bahwa dukungan tersebut semestinya
mendapatkan proporsi yang paling besar, mengutuk
kegagalan atas usaha dana adaptasi global yang telah
dialokasikan yang hanya merupakan dana yang remeh, dan
mengkritik usaha Bank Dunia dalam menggunakan dana
adaptasi untuk mengalihkan usaha dari mengatasi
masalah yang intinya mengusung kepentingan kalangan
akar rumput yang menghadapi berbagai kendala akibat
perubahan iklim. Kami menekankan bahwa dana adaptasi
meski lebih besar di atas alokasi tradisional untuk
bantuan pembangunan asing atau overseas development
assistance (ODA).

12.
Kami menuntut keadilan secara restoratif yang
mensyaratkan distribusi tanggungjawab berdasarkan data
histories emisi per kapita dan tidak hanya sebatas
perhitungan berdasarkan Negara namun lebih signifikan
berdasarkan basis polutan. Tekanan terbesar untuk
melakukan penyesuaian harus berada di Negara-negara
utara dan korporasi transnasionalnya (dimana pun
mereka berada), juga kepada elit-elit di Selatan, yang
telah menyebabkan dan mengambil keuntungan dari
bencana. Kami pun menegaskan bahwa ini merupakan
persyaratan absolute pada tingkat yang sangat minimum,
komitmen-komitmen utara dan praktik konkret untuk;

a.
Mengurangi secara drastic pemanfaatan energi secara
menyeluruh dan meningkatkan efisiensi energi.
b.
Meningkatkan bantuan atas keadaan yang tidak bersyarat
yang secara langsung diaragkan untuk mengatasi
masalah-masalah krisis iklim di selatan, dan
c.
Memeriksa secara seksama peraturan perdagangan dan
investasi internasional untuk disesuaikan dengan
pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan
standar hidup masyarakat di selatan, termasuk juga
menghentikan secara nyata dan efektif transfer polutan
dari Negara-negara industri di utara ke selatan.

13.
Kami mengakui pentingnya pengurangan emisi gas rumah
kaca baik oleh Negara-negara Utara maupun Selatan.
Kami menegaskan bahwa aksi untuk mengatasi perubahan
iklim hanya akan berhasil bila diarahkan untuk emisi
Negara-negara selatan dan hal ini membutuhkan
mekanisme yang bisa memperbesar skala dukungan
rehabilitasi secara financial dari Negara-negara utara
kepada Negara-negara selatan. Secara khusus, hal ini
harus mencakup penciptaan dana mitigasi global, yang
disokong oleh Negara-negara utara, dan secara khusus
oleh TNC-TNC Utara.

>

__________________________________________________________
Looking for last minute shopping deals?
Find them fast with Yahoo! Search. http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Get in Shape

on Yahoo! Groups

Find a buddy

and lose weight.

Yahoo! Groups

How-To Zone

Do-It-Yourselfers

Connect & share.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: