Rabu, 29 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] Re: Dilemma Global Warming

sip Kangmas'e....kukerjakan sekarang...
tapi agama ini diberi nama apa yaaaaa???.....
ada ide juga? heheheee......

smile with me
Nala

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "tuhantu_hantuhan"
<tuhantu_hantuhan@...> wrote:
>
>
> Nah, ayo...kesempatan nih, orang Indonesia bikin ½agama½ baru....
> Ayo, mbak Nala, formulirnya mana...:-)
>
> Be Fun
>
> Tuhantu
>
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "nalaratih"
> <nalaratih@> wrote:
> >
> > Ini kiriman seorang temen dan senada dengan mas Jufri...
> >
> > smile with me
> > Nala
> > ----------------------------------------------
> >
> > Tahun 2040 : 2.000 pulau tenggelam
> > Artikel ini sekeder untuk mengingatkan kita, membuat kita
merenung,
> > bukan sekedar membuat kita menjadi tidak nyaman...
> >
> > Mungkin Anda menduga, udara yang akhir-akhir ini makin panas,
> > bukanlah suatu masalah yang perlu kita risaukan. "Mana mungkin
sih
> > tindakan satu-dua makhluk hidup di jagat semesta bisa mengganggu
> > kondisi planet bumi yang mahabesar ini?" barangkali begitulah
Anda
> > berpikir.
> >
> > Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change (IPCC)
> > mempublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai negara.
> > Isinya sangat mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah
> > terjadi peningkatan suhu merata di seluruh bagian bumi, antara
> > 0,15 ? 0,3o C. Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, di
perkira-
> > kan pada tahun 2040 (33 tahun dari sekarang) lapisan es di kutub-
> > kutub bumi akan habis meleleh. Dan jika bumi masih terus memanas,
> > pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air tawar, sehingga
> > kelaparan pun akan meluas di seantero jagat. Udara akan sangat
> > panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh
> > asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan
air
> > laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh
pulau.
> > Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia.
> >
> > Di Indonesia, gejala serupa sudah terjadi. Sepanjang tahun 1980-
> > 2002, suhu minimum kota Polonia (Sumatera Utara) meningkat 0,17o
C
> > per tahun. Sementara, Denpasar mengalami peningkatan suhu
maksimum
> > hingga 0,87 o C per tahun. Tanda yang kasatmata adalah
menghilangnya
> > salju yang dulu menyelimuti satu-satunya tempat bersalju di
> > Indonesia , yaitu Gunung Jayawijaya di Papua.
> >
> > Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan
> > Pesisir dan Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak
kalah
> > mengerikan. Ternyata, permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat
> > setinggi 0,8 cm. Jika suhu bumi terus meningkat, maka
diperkirakan,
> > pada tahun 2050 daera-daerah di Jakarta (seperti : Kosambi,
> > Penjaringan, dan Cilincing) dan Bekasi (seperti : Muaragembong,
> > Babelan, dan Tarumajaya) akan terendam semuanya.
> > Dengan adanya gejala ini, sebagai warga negara kepulauan, sudah
> > seharusnya kita khawatir. Pasalnya, pemanasan global mengancam
> > kedaulatan negara. Es yang meleleh di kutub-kutub mengalir ke
laut
> > lepas dan menyebabkan permukaan laut bumi ? termasuk laut di
seputar
> > Indonesia ? terus meningkat. Pulau-pulau kecil terluar kita bisa
> > lenyap dari peta bumi, sehingga garis kedaulatan negara bisa
> > menyusut. Dan diperkirakan dalam 30 tahun mendatang sekitar 2.000
> > pulau di Indonesia akan tenggelam. Bukan hanya itu, jutaan orang
> > yang tinggal di pesisir pulau kecil pun akan kehilangan tempat
> > tinggal. Begitu pula asset-asset usaha wisata pantai.
> >
> > Peneliti senior dari Center for International Forestry Research
> > (CIFOR), menjelaskan, pemanasan global adalah kejadian
> > terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (disebut juga
> > gelombang panas / inframerah) yang dipancarkan bumi oleh gas-gas
> > rumah kaca (efek rumah kaca adalah istilah untuk panas yang
> > terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak bias menyebar).
Gas-
> > gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer). Penipisan
lapisan
> > ozon juga memperpanas suhu bumi. Karena, makin tipis lapisan
lapisan
> > teratas atmosfer, makin leluasa radiasi gelombang pendek matahari
> > (termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Pada gilirannya, radiasi
> > gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panas,
sehingga
> > kian meningkatkan
> > konsentrasi gas rumah kaca tadi.
> >
> > Karbondioksida (CO2) adalah gas terbanyak (75%) penyumbang emisi
gas
> > rumah kaca. Setiap kali kita menggunakan bahan bakar fosil
(minyak,
> > bensin, gas alam, batubara) untuk keperluan rumah tangga, mobil,
> > pabrik, ataupun membakar hutan, otomatis kita melepaskan CO2 ke
> > udara. Gas lain yang juga masuk peringkat atas adalah metan
> > (CH4,18%), ozone (O3,12%), dan clorofluorocarbon (CFC,14%). Gas
> > metan banyak dihasilkan dari proses pembusukan materi organic
> > seperti yang banyak terjadi di peternakan sapi. Gas metan juga
> > dihasilkan dari penggunaan BBM untuk kendaraan. Sementara itu,
emisi
> > gas CFC banyak timbul dari sistem kerja kulkas dan AC model lama.
> > Bersama gas-gas lain, uap air ikut meningkatkan suhu rumah kaca.
> >
> > Gejala sangat kentara dari pemanasan global adalah berubahnya
iklim.
> > Contohnya, hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah
> > memasuki bulan yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau.
> > Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir, pergantian musim
kemarau
> > ke musim hujan terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih
nyaris
> > sebulan dari normal. Banyak orang menganggap, banjir besar bulan
> > Februari lalu yang merendam lebih dari separuh DKI Jakarta adalah
> > akibat dari pemanasan global saja. Padahal 35%
> > rusaknya hutan kota dan hutan di Puncak adalah penyebab makin
> > panasnya udara Jakarta . Itu sebabnya, kerusakan hutan di
Indonesia
> > bukan hanya menjadi masalah warga Indonesia , melainkan juga
warga
> > dunia. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
(Walhi),
> > mengatakan, Indonesia pantas malu karena telah menjadi Negara
> > terbesar ke-3 di dunia sebagai penyumbang gas rumah kaca dari
> > kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut (yang diubah menjadi
> > permukiman atau hutan industri). Jika kita tidak biasa
menyelamatkan
> > mulai dari sekarang, 5 tahun lagi hutan di Sumatera akan habis,
10
> > tahun lagi hutan Kalimantan yang habis, 15 tahun lagi hutan di
> > seluruh Indonesia tak tersisa. Di saat itu, anak-anak kita tak
lagi
> > bisa menghirup udara bersih.
> >
> > Jika kita tidak secepatnya berhenti boros energi, bumi akan
sepanas
> > planet Mars. Tak akan ada satupun makhluk hidup yang bisa
bertahan,
> > termasuk anak-anak kita nanti.
> >
> > Cara-cara praktis dan sederhana 'mendinginkan' bumi :
> >
> > 1. Matikan listrik.
> > (jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat elektronik
> > dalam keadaan standby. Cabut charger telp. genggam dari stop
kontak.
> > Meski listrik tak mengeluarkan emisi karbon, pembangkit listrik
PLN
> > menggunakan bahan baker fosil penyumbang besar emisi).
> > 2. Ganti bohlam lampu (ke jenis CFL, sesuai daya listrik. Meski
> > harganya agak mahal, lampu ini lebih hemat listrik dan awet).
> > 3. Bersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan
> > hingga 5%).
> > 4. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela selama AC
> > menyala. Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C).
> > 5. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).
> > 6. Alihkan panas limbah mesin AC untuk mengoperasikan water-
> > heater.
> > 7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.
> > 8. Jemur pakaian di luar. Angin dan panas matahari lebih baik
> > ketimbang memakai mesin (dryer) yang banyak mengeluarkan emisi
> > karbon.
> > 9. Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).
> > 10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).
> > 11. Say no to plastic. Hampir semua sampah plastic menghasilkan
gas
> > berbahaya ketika dibakar. Atau Anda juga dapat membantu
> > mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali.
> > 12. Sebarkan berita ini kepada orang-orang di sekitar Anda, agar
> > mereka turut berperan serta dalam menyelamatkan bumi.
> >
> > Tolong forward email ini ke temen2 anda…
> > Terima Kasih atas keikutsertaan anda dalam menyelamatkan bumi
> > kita....
> >
> > -------------------------------------
> >
> >
> > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "Jufri ."
> > right.jeff@ wrote:
> > >
> > > Global Warming memang sedang digalakkan di segala penjuru
dunia,
> > sampai-sampai Leonardo Di Caprio si aktor ganteng itu pun turut
> > andil dalam Global Warming. Global Warning memang ancaman bagi
umat
> > manusia apalagi dampak yang ditimbulkan, seperti permukaan air
yang
> > naik dan daratan di bumi semakin sempit karena efek air laut yang
> > meningkat. Banyak penyebab Global Warming, musuh utama adalah
> > pencemaran polusi udara yang ditimbulkan oleh pengasapan pabrik,
> > asap kendaraan yang siap-siap membawa bencana. Beberapa hari lalu
> > saya ke daerah puncak, udara yang saya rasakan sungguh berbeda
dari
> > puncak 10 tahun lalu, well udara memang dingin tapi sinar
matahari
> > tetap menyengat ke kulit tubuh. Truk, Bus besar dan motor berlalu
> > lalang mengerluarkan asap yang tidak bersahabat pada udara di
> > puncak. Mungkin citra puncak yang di kenal daerah dingin, nyaman
> > dirasa sudah tidak terasa lagi. Puncak macet?? mungkin agak aneh
klo
> > mendengar puncak macet apalagi weekend, tp macet yang saya maksud
> > > macet udara segar yang menjadi identitas puncak.
> > > Nah sekarang apa yang mesti kita lakukan?? yang mungkin klise
> > adalah penghentian penggunaan kendaraan ber emisi berat dan dapat
> > menimbulkan efek pada global warming, kedua para pengusaha sadar
> > bahwa asap pabrik yang ditumbulkan salah satu faktor yang
> > mempengaruhi dampak dari global warming.
> > > Apa jadinya kalau benar-benar South Pole dan North Pole benar-
> > benar mencair, diperkirakan 5 - 10 meter permukaan akan naik,
saya
> > pribadi serem dengernya kalau benar-benar terjadi.
Film "Waterworld"
> > benar-benar terjadi ngeri bukan??? kalau semua orang saling
berebut
> > tanah walaupun sekepal tangan.
> > > Nah sekarang daripada ribut-ribut memikirkan dampak Global
> > Warming, mari sekarang kita mulai dari diri sendiri dengan
> > mengurangi emisi bahan bakar pada kendaraan kita sendiri demi
> > terciptanya masa depan yang cerah.
> > >
> > >
> > > Kunjungi My Personal Blogs
> > >
> > > ---------------------------------
> > > Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers,
not
> > web links.
> > >
> >
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Green Y! Groups

Environment Groups

Find them here

connect with others.

Best of Y! Groups

Check it out

and nominate your

group to be featured.

Beauty Groups

on Yahoo! Groups

A great place to

connect and share.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: