Psikologi Transformatif: [psikologi_transformatif] Re: Kompatiologi: Syariat-Tar(DADE)

Rabu, 29 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] Re: Kompatiologi: Syariat-Tar(DADE)

Vincent, my brother...

It's mean...pada akhirnya kebebasan sejati, justru bukan terletak kebebasannya itu. Namun Kebebasan sejati adalah manakala kita bisa bebas dari keinginan untuk bebas itu sendiri...sehingga apapun yang kita lakukan akan selalu disertai dengan beban tanggung jawab di dalamnya...

Bicara balance atau seimbang pun........juga bisa menjadi jebakan dalam permainan kata-kata dan pikiran...

Keseimbangan yang terbaik bukanlan keseimbangan yang diartikan dalam angka fifty-fifty...(50:50)....namun keseimbangan terbaik adalah pada saat kita bisa Totalitas (100 :100)...Am I right ? maybe i'm wrong ....

Sehingga hasil akhir dari sebuah totalitas adalah keberanian untuk menghadapi kenyataan hidup...beserta konsekwensi2 yang ada dalam setiap pilihan tindakan kita pada kehidupan ini....

Mampukah kita menghadapi kehidupan ini ? Kita semua pasti mati...iya itu benar....tapi sekedar berani mati...ini tidak cukup........

Seberapa beranikah kita menghadapi "kehidupan" ini ? Kehidupan yang sebenarnya....Kehidupan yang mana Kematian pun ada di dalamnya....

Karena kehidupan adalah bagaikan lautan, yang memiliki unsur kelahiran dan kematian.Bagaikan ombak........pada saat ombak mampir di pinggir pantai, orang menyambutnya dengan gembira...mereka menyebutnya dengan nama : Kelahiran.....Pada saat ombak kembali ke tengah laut...orang menghadapinya dengan bersedih...mereka menyebutnya : Kematian......

Namun adakah kelahiran dan kematian itu....tidak....ternyata mereka tidak ada.....yang ada hanyalah lautan.....yang ada hanyalah KEHIDUPAN....

Maka, kembali pertanyaannya.....seberapa berani kah kita menghadapi "KEHIDUPAN" ini ??

Vincent Liong <vincentliong@yahoo.co.nz> wrote:

http://groups.yahoo.com/group/debat-alkitab/message/30138

Ika Polim <ika_polim@...> wrote:

bahkan "org2 pencari kebebasan" sekalipun pada
akhirnya tidak mengalmai kebebasan itu sendiri, karena
mereka ternyata terbelenggu oleh jenis kebebasan yang
mereka anut dan ciptakan sendiri. that's why jgn
pernah tergiur utk mencari kebebasan !!!

carilah keseimbangan ... itu saja, karena itu jauh lbh
mudah mendapatkannya dan membuktikannya. (tentunya
bagi bnyk hal nyata).

Vincent Liong answer:

Benar sekali sdr Ika Polim. Kompatiologi saya
maisalnya akhir-akhir ini menghadapi serangan bukan
pada debat keilmuannya melainkan dari suatu bentuk
olahraga baru yang anarkis bernama 'Olahraga Pikiran'.
Untung mengganyang saya mereka merancang skenario yang
total effort yang mereka luangkan sampai 3-6 bulan
mempersiapkan perusakan hubungan pribadi antar orang
dalam rumahtangga (keluarga) saya, melalui chatting,
ketemuan, dlsb.

Orang berpendidikan kadang-kadang lebih bahaya
daripada orang tidak berpendidikan mereka yang
sempat-sempatnya berpikir soal kebebasan karena orang
berpendidikan mudah diajak berpikir untuk anarkis
tanpa merasa ada keharusan bertanggungjawab di dunia
nyata (bukan dunia pikiran).

Orang tidak berpendidikan malah banyak yang lebih
stabil (seimbang) karena masih ingat bahwa untuk makan
mereka harus bekerja keras membanting tulang, bukan
berpikir dan berkhayal, kadang-kadang malah tidak
punya waktu untuk bicara soal kebenaran.

Silahkan dibaca tiga link di bawah ini:
* Perhitungan Logika Untung-Rugi dan Perasaan yang
Ikhlas-Pasrah
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2247

* Mengembalikan Kompatiologi Ke Jalur Semula
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2234

* Meng-Kambing-Hitam-kan Instingtif?
http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2428

http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2425

Ttd,
Vincent Liong

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com