Jumat, 05 Oktober 2007

[psikologi_transformatif] Re: Lampiran Chatting via Yahoo Messanger dengan Nurudin Asyhadie.

Kritik mengenai istilah anak Indigo dr http://en.wikipedia.org/wiki/Indigo_children

Scientists point out that the Indigo movement lacks verifiable evidence to support its claims, and because of this, it is considered pseudoscience. Though some of the authors of Indigo literature have degrees in psychology, Indigo Child is not a recognized term in the field thereof.

Indigo literature frequently talks about "university studies" and "interested scientists," but gives no actual citations. According to scientists such as Russell Barkley, a research professor of psychiatry, have stated, "There's no science behind it. There are no studies."[25] Barkley has also expressed concern that labeling a disruptive child an "Indigo" may delay proper diagnosis and treatment that may help him or her.

Indigo children are often the offspring of New Age parents; exposed to New Age thinking, it would be unsurprising if the children possess a greater tendency to use New Age language than earlier generations. Having been told that the vast majority of children are now Indigos, New Age parents in fear of suppressing this special generation may be encouraging antisocial behaviors. It has been observed that many of the traits of Indigo children could be more prosaically interpreted as simple arrogance and selfish individualism, and that children labeled as such may actually suffer from ADHD[26] or perhaps other disorders. Some have also voiced concern that teaching children that they are Indigo will encourage them to adopt sociopathic behaviors, such as a sense of human superiority, alienation, and a "bizarre" paranormal identity.[27]

--------------------

Dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan observasi dan logika, dapat disimpulkan bahwa teori anak
indigo adalah pseudoscience (in the very meaning of the terminology).
Cukup dari fakta2 bahwa landasannya amburadul dan tidak bisa
diobservasi dengan pancaindera (dan alat bantu). Foto aura (kilian) tidak dapat menjadi pegangan mutlak karena warna yang didapat selalu berubah-ubah sesuai keadaan emosi dan kondisi anak tersebut. [Pseudosciece dalam arti ini TIDAK SALAH, ia merupakan suatu spekulasi nalar yang MUNGKIN nantinya bisa menjadi science]

2. Berikut ini adalah hal yang parahdari sebuah PSEUDOSCIENCE, karena adanya komersialisasi dan penyalahgunaannya untuk mendiagnosa kondisi kejiwaan dari seorang anak. Akibatnya adalah mendorong anak untuk bersikap "sociopathic behaviors", such as a sense of human superiority, alienation, and a "bizarre" paranormal identity.

 

Salam,

Alexander

 

 


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "goenardjoadi" <goenardjoadi@...> wrote:
>
> Istilah indigo berasal dari bahasa Spanyol yang berarti nila. Warna
> ini merupakan kombinasi warna biru dengan ungu. Warna-warna tersebut
> diidentifikasi lewat cakra di tubuh. "Letak indigo ada di kening,
> persisnya antara cakra leher yang berwarna biru dengan cakra puncak
> kepala yang berwarna ungu," kata Dr. Tb. Erwin Kusuma, SpKJ,
> psikiater anak dengan pendalaman di bidang kesehatan mental
> spiritual, kepada GATRA.
>
> Prinsipnya, cakra memiliki spektrum warna mulai merah sampai ungu;
> seperti spektrum warna pelangi. Cakra leher (ada yang menyebut cakra
> tenggorokan) yang berwarna biru adalah wilayah yang tertandai
> berdasarkan penggunaan penalaran dengan optimalisasi fungsi
> otak. "Indigo berada di atasnya, bersifat spiritual," ujar Erwin
> yang juga indigo.
>
> Dengan asumsi tersebut, menurut Erwin, anak indigo bisa ditandai
> cerdas dan kreatif, karena dia sudah melalui cakra leher yang
> berwarna biru. Dalam kondisi sudah melewati biru, maka dia masuk
> dalam kategori indigo, baik secara mental maupun spiritual. Bila
> difoto aura, seakan-akan tampak memakai serban dengan warna
> biru. "Hanya saja, saat ia lahir, jasmaninya kecil, tidak sematang
> mental dan spiritualnya," Erwin menambahkan.
>
> Ciri-ciri lain yang mudah dikenali adalah punya kemampuan spiritual
> tinggi. Anak indigo kebanyakan bisa melihat sesuatu yang belum
> terjadi atau masa lalu. Bisa pula melihat makhluk atau materi-materi
> halus yang tidak tertangkap oleh indra penglihatan biasa. "Kemampuan
> spiritual semacam itu masuk dalam wilayah ESP (extra-sensory
> perception) alias indra keenam," papar Erwin.
>
> Kemampuan ESP, menurut Erwin, bisa menjelajah ruang dan waktu.
> Ketika tubuh anak indigo berada di suatu tempat, pada saat bersamaan
> ia tahu apa yang terjadi di lokasi lain. Itulah yang disebut
> kemampuan menjelajah ruang. "Ketika dia berbicara sekarang, tentang
> suatu peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang, ini yang
> disebut menjelajah waktu," katanya.
>
> Anak indigo biasanya banyak bertanya, dan orangtuanya akan kewalahan
> menjawab. Umpamanya, kenapa harus begini, kenapa harus begitu. Dia
> akan merasa heran untuk beberapa hal, yang dirasa tak masuk
> akal. "Kenapa harus sekolah berjam-jam?" Erwin mencontohkan
> pertanyaan seorang anak indigo kepada ibunya.
>
> Jika orangtua tak mengerti bahwa anaknya indigo, umumnya si anak
> cenderung memberontak, agresif, dan nakal. Tak sedikit yang kemudian
> bentrok dengan kehendak orangtuanya. "Jika orangtua masih otoriter
> membatasi aktivitas spiritual anak indigo, si anak pasti akan
> berontak," lanjut Erwin. Karena itu, para orangtua mesti menjawab
> impresi-impresi yang dikemukakan si anak.
>
> Tak hanya psikiater seperti Dr. Erwin yang menangani anak-anak
> indigo. Spiritualis Leo Lumanto, yang mengasuh acara "Percaya Nggak
> Percaya" di Antv, sudah enam tahun ini berinteraksi dengan bocah
> indigo. Saat ini, dia membimbing tiga anak indigo. Bimbingannya
> tidak berbentuk terapi khusus. Bocah itu hanya sering diajak
> berdialog saat mengikuti orangtuanya dalam acara pengajian di
> kediaman Leo, di kawasan Bintaro, Sektor IX, Tangerang, Banten.
>
> Orangtua mereka berkonsultasi ke Leo, umumnya setelah melalui
> perjalanan panjang dari psikiater sampai ke paranormal. Sikap anak
> indigo yang terbilang unik menyebabkan orangtua mereka kerap
> menyangka anak-anak ini hiperaktif sehingga perlu dibawa ke
> psikiater. Ada juga yang beranggapan anaknya jadi "aneh" karena
> gangguan dari alam lain. "Dianggap ada yang nempel," kata Leo.
>
> Berhubung sudah dipersepsikan seperti itu, si anak biasanya dibawa
> ke paranormal untuk "dibereskan" dari urusan dengan dunia lain yang
> diakrabinya. Dalam pandangan Leo, anak indigo bukanlah bocah yang
> ketempelan jin atau sejenisnya. "Ini merupakan kehendak Allah yang
> tidak bisa kita sangkal," Leo menyimpulkan.
>
> Selain ciri-ciri yang ditunjukkan Dr. Erwin, menurut Leo, ciri lain
> anak indigo adalah suka menyendiri. Begitu berada pada suatu situasi
> atau lingkungan baru, anak indigo akan mencermati keadaan
> sekelilingnya dengan sangat teliti. Kemampuan mereka mengenal
> suasana dan individu luar biasa. "Walaupun terkadang mereka terlihat
> acuh tak acuh, sebenarnya di balik itu mereka paham apa yang sedang
> terjadi," papar Leo. "Kepekaan spiritual pada anak indigo benar-
> benar merupakan hidayah dari Allah," Leo menegaskan.
>
> Psikolog dari Universitas Padjadjaran, Bandung, Dra. Sawitri Supardi
> Sadardjoen, menyarankan kepada para orangtua untuk "menormalkan"
> anak-anak berdaya linuwih ini. Sawitri justru menyarankan
> untuk "menumpulkan" kemampuan si anak. Caranya? "Dengan memberi
> pengertian bahwa apa yang diketahui si anak itu semata-mata faktor
> kebetulan," katanya.
>
> Selain karena khawatir si anak tersiksa dengan kelebihan yang
> dimiliki, Sawitri beralasan bahwa kemampuan itu akan membuat anak
> menjadi tidak realistis dan malas. "Kalau mereka konsentrasi dengan
> memusatkan energi, mereka bisa membayangkan soal-soal yang akan
> keluar dalam ujian. Ini bisa membuat mereka jadi malas belajar,"
> tutur Sawitri.
>
> Lain lagi pendapat Prof. Dr. dr. H. Soewardi, MPH, SpKJ. Spesialis
> penyakit jiwa di Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta, ini mewanti-wanti
> bahwa anak-anak indigo mesti disikapi secara hati-hati, terutama
> oleh lingkungan sosial dan keluarganya. "Sebenarnya gejala tersebut
> adalah gejala ketidakwajaran," kata Soewardi kepada Puguh Windrawan
> dari GATRA.
>
> "Kejaiban" anak indigo itu terjadi, menurut Soewardi, karena ada
> kesalahan dalam kinerja otaknya. "Lebih tepat dikatakan bahwa sistem
> kerja otaknya terganggu," ujarnya. Hal inilah yang menimbulkan
> ketidakwajaran. "Dalam sistem limbik otak, terutama
> neurotransmiternya, terganggu. Ini yang harus diupayakan
> kesembuhannya," Soewardi menambahkan.
>
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "ratih ibrahim"
> personalgrowth@ wrote:
> >
> > hmmmmmmmmmmmmm.....
> >
> > ngomong2,
> > mungkin obatnya kurang dosisnya ya?
> > atau jangan2 tidak tepat...
> > atau salah pilih psikiater kali ya?
> > *melihat gejala kambuhnya secepat ini*
> >
> > ngomong2,
> > ada yang tahu ga sih, siapa psikiater yang menangani beliau ini???
> > *jadi penasaran...*
> >
> >
> > *di lain pihak, saya malahan jadi *makin IBA kepada Donny* .
> > terutama atas niat baiknya berlatih aikido bersama sebagai sarana
> > penyembuhannya itu*
> >
> > tetapi, Rez
> > meski merepotkan, mau gimana lagi ya?
> > karena menjadi psikopat, sosiopat itu bukan something criminal
> sih...
> >
> > *ga cuma elu yang terenyuh, men
> > gue juga udah dari dulu2....*
> >
> > =)
> > bude Tih
> >
> >
> > On 10/5/07, sinagahp sinagahp@ wrote:
> > >
> > > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "ratih ibrahim"
> > > <personalgrowth@> wrote:
> > > > ada yang kenal orangtua Vincent?
> > > > tolong diingatkan untuk menjaga anaknya baik2....
> > > > kalau mereka masih peduli sama dia, sih..
> > > > mengapa?
> > > > supaya si bocah ini tidak gentayangan kemana-mana
> > > > di luar itu banyak hal tak terduga bisa terjadi
> > > > bahkan hanya 1 meter saja dari pagar rumah
> > >
> > > harez:
> > >
> > > Orang tuanya tih ? Orang tuanya sendiri aja dimaki-maki ..... :)
> > >
> > > Ibu saya mencoba mengingat
> > > kembali buku-buku yang dipelajarinya tentang anak
> > > indigo dan menjawab sesuai dengan apa yang tertulis di
> > > sana. Kesimpulan yang keluar adalah tidak sama dengan
> > > anaknya tetapi harus mewakili anaknya. *Saya harus**
> > > katakana bahwa dalam hal ini kedua orangtua saya
> > > goblok.)*
> > > ........
> > > Ketika wawancara dengan kedua orangtua saya selesai,
> > > saya memberi tanda jempol terbalik sebagai tanda
> > > kecewa. *Orangtua saya dating ke saya dan saya mulai**
> > > mencaci maki mereka lalu pergi meninggalkan ruangan.*
> > >
> > >
> > > Sumber:
> http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/232
> > >
> > > Kalau sama orang tuanya saja begitu, apalagi sama orang
> lain .... :)
> > >
> > > Nggak heran deh .... :) Wueeekkkksss ..... !!!
> Ha...ha...ha... :)
> > >
> > > salam,
> > > harez
> > >
> > >
> > > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "ratih ibrahim"
> > > <personalgrowth@> wrote:
> > > >
> > > > ini pasti diagnosa psikiaternya sendiri atas dirinya,
> > > > dan dibawa2 ke orang lain
> > > >
> > > > Vincent.
> > > > saran nih...
> > > > bacalah itu DSM IV, supaya perbendaraan istilah sakit jiwa nya
> lebih
> > > > banyakkkk
> > > > dan supaya kamu tampak sedikit lebih pintar...
> > > >
> > > > kamu dikasih obat aja sih apa sama psikiatermu?
> > > > jangan lupa di minum
> > > > dan yang disiplin minumnya....
> > > >
> > > > ada yang kenal orangtua Vincent?
> > > > tolong diingatkan untuk menjaga anaknya baik2....
> > > > kalau mereka masih peduli sama dia, sih..
> > > > mengapa?
> > > > supaya si bocah ini tidak gentayangan kemana-mana
> > > > di luar itu banyak hal tak terduga bisa terjadi
> > > > bahkan hanya 1 meter saja dari pagar rumah
> > > >
> > > > ngingetin aja
> > > > *udah bagus diingetin*
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > On 10/5/07, x69xx96x x69xx96x@ wrote:
> > > > >
> > > > > Pada Orang normal:
> > > > >
> > > > > I1 -> I2 -berbalas- I1 <- I2 (Stimulus & respon)
> > > > >
> > > > > Pola kerja penyakit kejiwaan Nurudin Asyhadie dan si'R' sbb:
> > > > >
> > > > > I1 -> I2 -berbalas- I1 |<- I2 (Stimulus & Respon tidak bisa
> dilakukan)
> > > > >
> > > > > Dalam kasus si 'R' respon dari I2 dihentikan dengan membuat
> permintaan
> > > > > maaf. Jadi polanya adalah: Melakukan imajinasi jorok,
> misalnya: Saya
> > > > > sodomi anak ibu. Saya pingin ngentot sama anak ibu. Saya mau
> putusin
> > > > > kontol bapak. dlsb... lalu ketika I2 mau merespon maka si I1
> > > > > mengucapkan permohonan maaf. Sehingga si I2 mendapatkan
> penderitaan
> > > > > yang tertahan yang membuat I1 memperoleh kepuasan.
> > > > >
> > > > > Dalam kasus Nurudin Asyhadie respon dari I2 dihentikan dengan
> > > > > mengatakan bahwa segala dosa, keburukan, dlsb ada pada
> Nurudin
> > > > > Asyhadie sehingga si I2 tidak bisa marah pada I1. Jadi
> polanya adalah:
> > > > > Melakukan penghinaan, cacimaki, teror keluarga, fitnah,
> dlsb... lalu
> > > > > ketika I2 mau merespon dengan marah maka si Nurudin Asyhadie
> > > > > mengatakan bahwa bahwa segala dosa, keburukan, dlsb ada pada
> Nurudin
> > > > > Asyhadie sehingga bagaimanapun kesalahan si Nurudin Asyhadie
> si I2
> > > > > tidak bisa marah. Sehingga si I2 mendapatkan penderitaan
> yang tertahan
> > > > > yang membuat I1 memperoleh kepuasan.
> > > > >
> > > > > Baik dalam kasus si'R' dan kasus Nurudin Asyhadie melakukan
> > > > > pengulangan ritual tsb ketika siklus kebutuhan akan kepuasan
> menonton
> > > > > penderitaan I2 kembali meningkat.
> > > > >
> > > > > Baik dalam kasus si'R' dan kasus Nurudin Asyhadie akan marah
> atau
> > > > > komplain bila tidak boleh lagi melakukan penyetopan respon
> dari I2
> > > > > entah dengan mengatakan maaf atau mengatakan bahwa bahwa
> segala dosa,
> > > > > keburukan, dlsb ada pada Nurudin Asyhadie.
> > > > >
> > > > > Menurut psikiatri yang saya kenal penyakit ini adalah
> sejenis Obsesive
> > > > > Compulsive Disorder yang akut, tidak bisa diobati karena si
> individu
> > > > > pelaku makin lama makin tercandu untuk mendapatkan kepuasan
> dengan
> > > > > menonton penderitaan orang lain.
> > > > >
> > > > > Oleh karena itu berhati-hatilah dalam berhubungan sahabat
> dengan
> > > > > Nurudin Asyhadie. Penyakit ini bisa menular sebagai budaya
> agar
> > > > > seseorang merasa mendapat kepuasan dengan menjadikan orang
> lain samsak
> > > > > tinju bagi kebutuhan olahraga pikiran si penderita.
> > > > >
> > > > > Ttd,
> > > > > Vincent Liong
> > > > > Jakarta, Jumat, 5 Oktober 2007
> > > > >
> > > > > Email sebelumnya...
> > > > > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> > > <psikologi_transformatif%40yahoogroups.com>,
> > > > > "pabrik_t"
> > > > > pabrik_t@ wrote:
> > > > > >
> > > > > > aduuuuu, masak cuman dibandingin dengan hal kayak gitu,
> kurang dong.
> > > > > > aku jauh lebih hancur daripada itu.
> > > > > >
> > > > > > pabrik_t
> > > > > > aku yang mengaku-aku
> > > > > >
> > > > > > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> > > <psikologi_transformatif%40yahoogroups.com>,
> > > > > 987654321 1234567
> > > > > > <x69xx96x@> wrote:
> > > > > > >
> > > > > > > Bandingkan isi chat di bawah ini dengan jenis penyakit
> kejiwaan si
> > > > > > `R' dalam email:
> > > > > > > Subject: Dekon 30 September SERRRUUU!!!!
> > > > > > > E-link:
> > > > > http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2658
> > > > > > >
> > > > > > > Pabrik_T adalah Nurudin Asyhadie editor Kantor Berita
> Common
> > > > > > Ground untuk Indonesia.
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > > Lampiran Chatting via Yahoo Messanger dengan Nurudin
> Asyhadie.
> > > > > > pabrik_t: kamu ngomong apa cen?
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:16:03 PM): soal?
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:16:14 PM): ap itu soal gladiator
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:16:23 PM): ya elo udah baca khan
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:16:26 PM): sudah
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:16:42 PM): gw mau ingetin mereka agar
> jgn buat
> > > > > > ulah lagi spt elo dulu
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:16:48 PM): elo mah udah ok, udah nga
> aneh2
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:17:20 PM): gw bilang ke mereka bahwa
> setelah dua
> > > > > > tulisan gw tsb elo nga bikin ulah lagi, jd artinya elo dah
> ngerti
> > > > > pesen gw
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:17:41 PM): nah sekarang mereka khan mau
> buat
> > > > > > fitnah baru ke gw
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:17:48 PM): itu artinya kamu
> melakukan
> > > > > > penyelewengan sejarah
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:17:53 PM): ya gw senenernya males main
> spt dulu
> > > > > > gw terpaksa lakukan ke elo
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:18:03 PM): ya kalau elo nga puas
> silahkan
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:18:07 PM): aku tidak masalah
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:18:09 PM): artinya memang elo suka kok
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:18:13 PM): aku suka
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:18:18 PM): ya berarti masalah belum
> beres
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:18:28 PM): itu terserah sikapmu di
> maillist
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:18:34 PM): urusanmu
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:18:48 PM): Dalam konflik ini: *
> Kalau 'musuh'
> > > > > > Vincent Liong menang atau kalah ini hanya berpengaruh pada
> puas atau
> > > > > > tidak puasnya ego mereka masing-masing untuk merasa menang
> dalam
> > > satu
> > > > > > waktu itu saja. * Kalau Vincent Liong menang atau kalah
> ini adalah
> > > > > > masalah hidup dan matinya Vincent Liong. Seseorang akan
> bertarung
> > > > > > hidup atau mati demi mempertahankan keutuhan rumahnya
> sendiri,
> > > karena
> > > > > > hanya itu harta yang ia miliki.
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:19:04 PM): vincent
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:19:07 PM): yap
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:19:26 PM): selama itu menghasutku,
> sudah
> > > > > > kukatakan persilahkan
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:19:32 PM): tapi jangan pakai god
> bless you
> > > > > dong
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:19:34 PM): ha ha ha
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:19:36 PM): gw nga menghasut elo
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:19:44 PM): lalu apa?
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:19:54 PM): gw cuma nunjukkin gw respect
> sama
> > > > > > perubahan 'cara' elo
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:20:05 PM): aku tak suka direspekin
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:20:11 PM): ya terserah elo
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:20:11 PM): aku justru suka dihina
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:20:16 PM): makanya aku langsung
> balas
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:20:24 PM): sebenernya suka direspect
> atau suka
> > > > > > dihina itu sama saja pabrik
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:20:30 PM): dua-duanya ekstrim
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:20:36 PM): yup
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:20:41 PM): tapi dua hal itu tidak
> sama kan?
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:20:47 PM): dua titik ekstrim ya
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:20:50 PM): tapi oposisional
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:20:57 PM): yap itu oposisional
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:21:03 PM): tetapi itu ada kalau ada yg
> lainnya
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:21:03 PM): dan itu membuatnya
> berbeda
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:21:12 PM): ya, but not the sama
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:21:15 PM): same
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:21:27 PM): loe pernah ada di posisi yg
> menurut gw
> > > > > > tidak terhormat
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:21:34 PM): tidak masalah bagiku
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:21:35 PM): jadi ketika elo ada di posisi
> > > > > > terhormat gw juga ngomong
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:21:45 PM): itu masalah bagiku
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:21:51 PM): karena aku tak suka
> kehormatan
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:21:58 PM): kalau gitu jgn main di
> salahsatu
> > > > > > posisi tsb
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:22:01 PM): masalahnya elo main
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:22:13 PM): aku bermain dalam
> ketidakhormatan
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:22:16 PM): bukan kehormatan
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:22:24 PM): maka aku
> melawan "kehormatan"
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:22:30 PM): masalahnya
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:22:35 PM): elo itu paradoks pabrik
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:22:40 PM): maka kubilang, siapapun
> yang
> > > > > > menghormatiku, menyanjungku, akan kuludahi mulutnya
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:22:43 PM): memang
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:22:47 PM): ketika elo ngomong nga mau
> dipuji di
> > > > > > waktu yg sama elo menghina
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:22:55 PM): lha ya tho
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:22:58 PM): itu point paradoks elo
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:23:08 PM): jadi elo belum terima nich
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:23:10 PM): ya nga apa2
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:23:10 PM): kalau aku tak suka
> dipuji, maka
> > > > > > aku juga suka menghina
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:23:30 PM): jadi artinya elo masih di
> kondisi yg
> > > > > dulu
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:23:39 PM): aku tidak dikondisi
> manapun
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:23:52 PM): tapi jika itu
> kesimpulanmu
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:23:58 PM): jadi artinya bertemanlah dgn
> sinaga,
> > > > > > swastinika, dlsb untuk iseng lagi
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:23:59 PM): itu urusanmu bukan?
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:24:04 PM): dan dapatkanlah
> konsekwensinya
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:24:09 PM): apa aku berteman dengan
> mereka?
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:24:10 PM): silahkan
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:24:15 PM): kalau gitu jgn sok netral
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:24:20 PM): aku tak pernah taku
> konsekuensi
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:24:35 PM): dan apa itu tentang rio
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:24:40 PM): ok loe nga takut tetapi apa
> perlu
> > > > > > mengorbankan semuanya sekedar untuk mendapat pelajaran itu?
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:24:43 PM): hingga kini rio belum
> berbicara
> > > > > > padaku
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:24:54 PM): aku tak memiliki apapun
> untuk
> > > > > > dikorbankan
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:25:02 PM): diri mu sendiri pabrik
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:25:09 PM): aku tak memiliki diriku
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:25:16 PM): loe hidup di dunia dan tidak
> bisa
> > > > > > bilang bahwa elo tidak ada di dunia
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:25:23 PM): rupanya elo belum sadar juga
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:25:29 PM): aku bilang aku bukan
> tidak ada di
> > > > > > dunia
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:25:38 PM): tetapi diriku bukanlah
> milikku
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:25:40 PM): ya sudah artinya elo masih
> elo yg
> > > dulu.
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:25:49 PM): itu adalah persepsimu
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:25:53 PM): elo masih elo yg ganggu gw
> dulu
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:25:53 PM): dan itu hakmu
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:26:01 PM): jika itu persepsimu
> silahkan
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:26:08 PM): coba latihan jadi orang yg
> > > > > > bertanggungjawab at least pada sikapmu
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:26:22 PM): kemarin gw dapat pasien yg
> sempat
> > > > > > dibahas oleh si tinta negatif
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:26:23 PM): bukankah kata-kata itu
> lebih
> > > > > > tepat untukmu?
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:26:25 PM): kasusnya sama spt elo
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:27:01 PM): dia suka mendatangi orang
> lalu ngomong
> > > > > > misalnya:" saya ingin menyodomi anak mbak isti" lalu
> setelah itu dia
> > > > > > bilang "saya minta maaf mbak isti"
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:27:08 PM): rupanya anda di kondisi yg
> sama
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:27:12 PM): ya itulah anda
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:27:31 PM): maybe
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:27:41 PM): jika itu persepsimu
> silahkan
> > > > > > menjadi milikimu
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:28:09 PM): makanya bagi saya anda
> berpenyakit
> > > > > > sama dan bila anda lepas dari itu anda sembuh karena anda
> sadar anda
> > > > > > hidup di dunia bukan membuat sebab lalu mendelete
> akibatnya dgn
> > > sorry
> > > > > > agar orang saja yg menderita dan anda senang menontonnya.
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:28:17 PM): terimakasih
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:28:30 PM): nah kalau anda masih di situ
> saya
> > > > > > masih menganggap anda sakit
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:28:39 PM): sedap
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:28:51 PM): kalau anda sudah tahu bahwa
> menabok
> > > > > > berkonsekwensi ditabok artinya anda mulai waras
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:29:07 PM): ya jika kau tahu
> konsekuensi itu,
> > > > > > syukurlah
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:29:16 PM): kau pabrik, jangan lari
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:29:21 PM): kau juga lari
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:29:26 PM): kau yg spt si anak itu
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:29:30 PM): semua perkataanmu
> adalah usah
> > > > > > untuk lari
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:29:38 PM): lari dari permainanmu
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:29:47 PM): lari dari tanggung
> jawabmu
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:29:52 PM): spt si anak itu marah pada
> ayahnya
> > > > > > karena tidak boleh membuat imajinasi kotor dan minta maaf
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:29:53 PM): apakah aku pernah
> bilang lari
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:29:58 PM): atau aku lari dalam
> pikiranmu
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:30:00 PM): ha ha ha
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:30:16 PM): kau lari dgn ngomong bergaya
> sok suci
> > > > > > dan sok tidak terpengaruh emosinya.
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:30:20 PM): spt anak itu
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:30:22 PM): ha ha ha
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:30:30 PM): dia bisa bilang mau sodomi
> siapa saja
> > > > > > lalu bilang sorry
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:30:37 PM): jika itu maka aku tak
> bisa
> > > menjawab
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:30:37 PM): jadi orang lain yg sakit ati
> lalu dia
> > > > > > menonton
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:30:52 PM): tetapi aku tak pernah
> lari
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:30:58 PM): kalau gitu aku salah sangka.
> aku kira
> > > > > > kau sudah sembuh
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:31:12 PM): jika kau pikir aku
> sakit maka
> > > > > > sakitlah aku
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:31:17 PM): apa peduliku?
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:31:19 PM): kau lari dengan membuat
> kondisi spt si
> > > > > > anak tsb
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:31:32 PM): kau mengatakan sesuatu
> secara
> > > > > > berulang-ulang
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:31:37 PM): kau membuat mekanisme
> pendeletan sebab
> > > > > > dalam kepalamu itulah sakitmu
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:31:40 PM): apa ingin menjadikan
> itu realitas
> > > > > > di pikiranmu?
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:31:47 PM): oooo hebat
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:32:24 PM): sudah
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:32:35 PM): aku harus pamit dulu
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:32:41 PM): nah sekarang kau tulari si
> sinaga,
> > > > > > swastinika, dlsb dengan penyakit yg sama
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:32:47 PM): maybe
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:32:56 PM): atau mungkin mereka
> melihat
> > > > > borokmu?
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:33:11 PM): mengapa kamu
> berkesimpulan mereka
> > > > > > tertulari oleku
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:33:23 PM): mereka terpesona dengan
> kondisi tidak
> > > > > > perlu bertanggungjawab pada sebab akibat yg kau contohkan
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:33:25 PM): mereka tho punya otak
> sendiri
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:33:29 PM): ha ha ha
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:33:37 PM): atau kau yang terpesona?
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:33:39 PM): kau senang
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:33:45 PM): tentu saja
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:33:52 PM): aku orang yang selalu
> senang
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:34:08 PM): karena ada orang lain yg
> menderita
> > > > > > sedangkan kau buat mekanisme bahwa apapun kegilaan yg kau
> lakukan
> > > > > > sudah kau maafkan dan kau anggap itu perbuatan orang lain
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:34:24 PM): aku tak pernah
> memaafkan diriku
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:34:33 PM): aku menanggung segala
> dosa dunia
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:34:46 PM): baca lagi dengan baik
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:34:50 PM): mahasutta
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:35:19 PM): yang menari bagiku
> adalah,
> > > > > > darimana kau mendapat pikiran seperti itu?
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:35:24 PM): kau mengganggap kau boleh
> menyakiti
> > > > > > orang lain toh karmanya spt hutang yang bisa dibayar kapan2
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:35:26 PM): yan menarik maksudnya
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:35:38 PM): aku tak pernah menunda
> apapun
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:35:44 PM): kiamat bukanlah esok
> hari
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:35:46 PM): tapi hari ini
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:35:53 PM): dan aku tak takut pada
> neraka
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:35:56 PM): memang beda dengan cara anak
> itu yg
> > > > > > menyakiti orang lain lalu bilang bahwa sorry untuk menonton
> > > kesedihan
> > > > > > orang tsb
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:36:06 PM): dan aku tak peduli
> dengan surga
> > > > > > > vcl (10/5/2007 6:36:20 PM): kau mendapatkan kepuasan
> dengan
> > > > > > melihat penderitaan orang lain
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:36:46 PM): penderitaan adalah
> berkah
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:37:19 PM): adakah sesuatu yang di
> luar
> > > Tuhan?
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:37:28 PM): apakah penderitaan,
> kejahatan,
> > > > > > berada di luar Tuhan?
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:38:13 PM): sudah. belajarlah
> berkata jujur.
> > > > > > itu problem terbesarmu.
> > > > > > > pabrik_t (10/5/2007 6:38:16 PM): aku pamit dulu ya
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > > ---------------------------------
> > > > > > > Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in
> your
> > > pocket:
> > > > > > mail, news, photos & more.
> > > > > > >
> > > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > >
> > >
> > >
> > >
> >
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Best of Y! Groups

Discover groups

that are the best

of their class.

Dog Zone

on Yahoo! Groups

Join a Group

all about dogs.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: