Kamis, 20 Desember 2007

[psikologi_transformatif] Fwd: Re: [kompati] Rencana Pengembangan Kompati Oleh Adhi Purwono

e-link: http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/3153
--- In Komunikasi_Empati@yahoogroups.com, "ardiningtiyaspitaloka"
<ardiningtiyaspitaloka@...> wrote:

Dear Mb Isti.. gue juga jadi bengong bin bingung, kok dikau
membingkai sebagai pengadilan???? lho.. jadi ini mbakyu jadi
pengacara gitu? Kalo gitu, gue ambil peran sebagai... hmm... asyikan
jurnalis ah.. aku pake pena bulu kutip kilat aja, minjem dari Rita
Skeeter.

Wah.. daftar pertanyaan yang diajukan ya nda kalah aneh ya, aku kok
liatnya dari ajakan diskusi yang jelas-jelas kaca objeknya
komunikasi empati, kok jadi ditarik ke subyeknya, 'apakah engkau
temannya?' (hmm... asal bukan ala Caesar..'et tu..Brutus? .. ada
sate brutus di Kediri katanya mak nyuuss lhoo). Plus diskusinya jadi
persidangan persahabatan ya... ga mudeng aku mba, tapi mubeng.
Pertanyaan si Adhi sebelumnya kuanggap masih menahan beberapa hal
yang ingin dia ungkap, tapi dia memang ingin berdiskusi, bukan
penjabaran, gitu alasannya. Yah.. emang mekanis sih teknik punya
(hihihi.. inget kan waktu kita ngerumpiin gaya tulisan dia ama Rio
di malam itu....). Saya sendiri menantikan ajang diskusi kompati
yang seru bin mak nyuss, tapi sama sekali tidak menduga yang ini,
not at all dah. Lha ini kan representasiong n akomodir makhluk2 yang
suka berdiskusi suppper deeepeerr
seriuez, 'berpikir...berpikirrr...jimmy neutron!!!

Saran gue sih, pasti ada udang eh sesuatu di balik pertanyaan dia
kalo menyangkut apa yang mb Isti pertanyakan, wah berarti kemarin
chat nya kurang tuuh. Sebagai dua tokoh yang mengenal Vcl dengan
dekeet, pasti analisa dikau tidak hanya di ketakjuban ini atuuh..
Cobalah kenang kembali (ciee..) reaksi Adhi ketika komunikasi dengan
Vcl gimana, senyumnya, tatapannya, .. (glek..), kemesraan Vcl ke
Adhi gimana, celetukan2 Adhi dalam merumpikan Vcl pada dikau gimana,
juga Vcl ngerumpiin Adhi gimana.. wait.. kok seperti cinta segisegi
ya.. huaaa

Salam dulu dech..
Pipit

--- In Komunikasi_Empati@yahoogroups.com, Cornelia Istiani
<istiani_c@> wrote:
>
> Dear Adhi,
> Nyambung siang tadi...............
> satu kebingunganku sudah terjawab setelah chating ama kamu siang
tadi...bahwa kamu mempunyai metode sendiri yang akan kamu
kembangkan...itu ga masalah....
> mungkin yang masih membuatku sedikit bingung lagi atas
pertanyaan mu adalah seakan-akan kamu ndak pernah kenal ama
VCL....Keliatannya kok seperti pak Hakim di sidang pengadilan dengan
terdakwanya Vincent…
> Pertanyaanku:
>
> Apakah Vincent temanmu Adhi?
> Apakah Vincent telah melakukan sesuatu yang merugikan kamu?
> Apakah Vincent pantas mendapatkan perlakuan kasar seperti ini,
terutama dari kamu?
> Apa arti ilmiah?
> Apa arti kebenaran sebuah ilmu (pengetahuan)?
> Apa makna pertemanan?
> Kalau memang sudah ada hasil pengembangan dari kamu, kenapa
tidak langsung aja di sharing?
> Apakah kamu lupa bahwa Vincent telah lama sekali pernah
mengatakan bahwa kamu akan berkembang dengan caramu sendiri?
> Apa makna tanggung jawab menurutmu?
> apakah perkembangan itu selalu harus membaca buku? Sehingga
kalau tidak akan jadi masalah?
> sekian dulu pertanyaanku
> selamat berkembang dengan metode baru yang kamu yakini lebih
bertanggungjawab dan lebih ilmiah....
>
> salam,
> Istiani
>
> Rencana Pengembangan Kompati Oleh Adhi Purwono
> Sebelum saya mulai penuh bergerak mengembangkan Kompati kembali,
maka saya merasa perlu untuk menanyakan beberapa hal kepada saudara
Vincent sebagai bahan pertimbangan supaya dapat harmonis dalam
pengembangan Kompati masing-masing.
>
> Satu :
> Masih berlakukah ajakan dari saudara Vincent yang membolehkan
masing-masing Pengembang Kompati mengembangkannya sekehendak hatinya
bahkan misalnya sampai merubah metode dekon atau mengganti definisi
Kompati beserta label-label yang dipakai?
> …akan sangat menarik Dhi….saya berpendapat bahwa tidak akan jadi
masalah yang serius karena tanggung jawab ada pada masing-masing
orang/pengembang, apalagi sampai merubah total..dan tentu saja bukan
bagian lagi dari kompati ala VCL kan…(benerkan logikanya
begitu???!!)...silakan saja asal itu baik buat si pengembang
tersebut.
>
> Dua :
> Apakah diharuskan bagi peminat Pengembangan Kompati untuk selalu
mengikuti perkembangan terbaru yang informasi/data/ pengalamannnya
berasal dari saudara Vincent?
> Pertanyaan ini mungkin analoginya begini Dhi…
> Ketika saya memutuskan kuliah psikometri dan makin tertarik
bahkan sampai pada taraf mendalami dan mencoba mengaplikasikannya
dalam pendidikan dan sosial...otomatis saya mengikuti perkembangan
ilmu psikometri..makanya saya ikutan jadi member psychometrics
society dan salah satu member milis educational measurement...meski
sekarang masih pasif tapi saya mengikuti diskusi yang
terjadi..sehingga saya tahu perkembangan terbaru..itu pun saya belum
tentu mengaplikasikannya dan belum tentu mampu.....saya tetap perlu
referensi—hanya itu satu satunya alasanku...
>
> Tiga :
> Apakah bagi para Pengembang Kompati Selain Vincent harus ikut
mempertanggungjawab kan/menanggapi/ sejalan bila ada klien yang
ingin minta kejelasan kembali ke para Pengembang Selain Vincent
mengenai penjelasan/informas i/ajaran/ klaim dari Vincent?
> Kamu bicara kok seperti orang baru keluar dari "gua" saja….Kalau
pertanyaan dari klien lewat milis..tidak menutup kemungkinan akan
terjadi diskusi dan semua orang punya hak yang sama untuk
berpendapat..artinya ketika topic sudah di "lempar" ke milis maka
itu menjadi domain public. Kecuali jika si penanya menyebutkan bahwa
dia bertanya buat si VCL atau buat Adhi, atau yang lain..silakan
saja..
>
> Empat :
> Bagaimana penerimaan dari diri Vincent bila ada paradigma
Pengembang Kompati yang bertolak belakang tapi bukan bermaksud untuk
menjatuhkan Vincent?
> Perbedaan paradigma itu biasa Dhi…kalau itu yang terjadi ya
tentu saja bukan kompati yang dikembangkan oleh si VCL..dan itu sah
sah saja…silakan Adhi…kemukakan apa yang sudah jadi pemikiranmu dan
pengembanganmu….mari kita bahas dan diskusikan di milis ini..dan
mari kita cermati apakah masih dalam koridor kompati dengan metode
ala Vincent atau bukan….
>
> Lima :
> Apakah para Pengembang Kompati harus mengakui bahwa Vincent
adalah penemu Kompatiologi?
> Hihihi…nah ini sangat tergantung masing-masing orang Dhi...tidak
ada keharusan untuk mengakui bahwa VCL penemu kompati apalagi kalau
berbeda paradigma. Orang mau mengakui atau tidak itu bukan masalah
besar Dhi…seperti kamu ndak kenal VCL aja!!...
>
> Bagaimana reaksi Vincent bila ada Pengembang Kompati yang
menyatakan Vincent hanyalah penggagas/penggerak dari ajakan membahas
topik Kompati dan menyatakan juga metode Dekon hanyalah merupakan
penjabaran/praktek permainan/konsultas i dari pengejewantahan
pendapat pribadi Vincent dan bukan merupakan teknologi yang telah
terbukti keefektivitasannya?
> Apapun namanya itu hak masing-masing orang untuk berkomentar
terhadap apa yang VCL kembangkan…mau dianggap penggagas/penggerak
atau sejenisnya…ya monggo saja..emang siapa yang bisa membuktikan
bahwa VCL penemu atau bukan???!! Toh selama ini hanya menyama-
nyamakan saja apa yang menajdi paradigma VCL dengan ilmu
pengetahuan/pemikiran orang lain…tapi apa buktinya???
> Kalau saya berpendapat…apa yang dilakukan VCL termasuk original
dengan segala kepolosan dan kegoblog-annya…karena tanpa
referensi/tanpa membaca buku/tanpa mencari-cari mana yang sudah
orang lain lakukan mana yang belum/tanpa …dsb..toh selama ini orang
hanya komen dari luar tanpa mampu memahami apa yang VCL pikirkan
sesungguhnya…
> Sekarang inipun Dhi…setelah membaca pemikiran seorang filsuf
bernama John Dewey..aku menemukan kesamaan dalam hal pola proses
belajar mengajar nya, itupun ndak bisa sama persis..karena VCL
menggunakan metode "mabuk teh" sebagai awalnya..ada buku terjemahan
kecil..tapi bagus dari sang filsuf, judulnya Education and
experience…cobalah kamu pahami dari sisi sang filsuf…
>
> Adhi, kamu seperti ndak kenal VCL aja, ada apa dibalik
pernyataan dia sebagai penemu/pendiri??!! ..mau komen tentang
dekon "mabuk teh" juga sama saja Dhi…pendapat saya kalau dekon itu
memang sebuah metode/alat yang digunakan oleh VCL, karena lewat
dekon ini orang dibawa ke "petualangan pengalaman masing-masing"…
>
> Pertimbangkan juga, banyak orang yang bisa saja mengaku-aku
sebagai penemu fenomena listrik (melihat fenomena geledek saja bisa
dikatakan sebagai penemu fenomena listrik lho), tapi apakah mereka
dapat disejajarkan dengan Thomas Edison yang diakui sebagai penemu
TEKNOLOGI Pemanfaatan Listrik (salah satunya adalah lampu)? Jadi
bisa saja ada dari Peminat Pengembang Kompati menilai Vincent bisa
saja mengaku sebagai penemu Komunikasi Empati plus embel-embel Logi.
Toh siapapun bisa menemukan gejala fenomena sosial komunikasi
empati. Tapi apakah bisa disetarakan sebagai penemu Teknologi
Pemanfaatan Komunikasi Empati secara efektif? Pertimbangkan juga
siapapun bisa menciptakan sebanyak mungkin teknik.
> Betul sekali Adhi…tapi apakah ada orang lain yang sampai hari
menggunakan metode yang sama atau mirip dengan"mabuk teh" ala VCL
ini???!!!
> Apakah VCL peduli dengan sebutan sebagai penemu Teknologi
Pemanfaatan Komunikasi Empati secara efektif??!! Saya berpikir
tidak. Karena focus si VCL adalah metode "mabuk teh" bekerja pada
orang yang menggunakannya.
>
> Lebih jelasnya misal dianalogikan ada sebuah televisi jadul
yang warna gambarnya pudar/rusak menjadi banyak warna merahnya. Bisa
saja seseorang mengaku telah menemukan teknik memperbaiki gambar
televisi tersebut dengan cara memukul-mukul sisi atas monitornya.
Toh hasilnya bisa dilihat sendiri berhasil. TAPI bisakah dia
menjelaskan mengapa tekniknya WAKTU ITU berhasil? Sehingga tekniknya
bisa disebut sebagai Teknik + Logi atau Teknik Yang Ada Penjelasan
Logisnya yang disingkat sebagai Teknologi? Kalau dia tidak bisa
menjelaskan, bakal ada kemungkinan suatu waktu ketika tekniknya
(memukul sisi atas monitor) tidak membawa hasil lagi, dia tidak
dapat menganalisa sama-sekali untuk mencari alternatif solusinya!
Alias teknik yang ditemukannya sebenarnya adalah kebetulan belaka
atau bisa saja hanya dari cara berpikir sederhana saja (misalnya
menganggap ada yang longgar di dalam monitor sehingga perlu diketok-
ketok) .
> Adhi,.silakan buktikan sendiri…syukur-syukur bisa sampai pada
tahap ilmiah
>
> Balik lagi ke metode dekon, bisa saja ada Peminat Pengembang
Kompati yang menganggap terciptanya metode dekon tersebut hanyalah
berasal dari pemikiran/pendapat pribadi Vincent karena belum dapat
dijelaskan mengikuti kaidah ilmiah
> Adhi,…saya ragu dengan pengertian ilmiah..bisa kamu perjelas apa
itu ilmiah?
> Sudah pasti kan bahwa semua itu asli dari pemikiran VCL….jelas-
jelas dia ndak pernah baca buku…..
>
> atau paling tidak Vincent dapat menyebutkan dasar
pendefinisiannya dari mana saja.
> Vincent, selama ini tidak pernah membaca, jadi rada aneh kamu
menanyakan hal tersebut...apakah mengherankan dan sangat tidak
mungkin bahwa seorang anak tidak sekolah hanya lulusan sma dan
mempunyai pemikiran sendiri, dengan segala percobaannya
sendiri?...memang tidak masuk akal Dhi...masak iya sih..anak goblog
macam VCL itu mampu berpikir yang "bener".....pertanyaan ini kurang
lebih pernah ditanyakan oleh kelompok pabrik..
> Karena kamu yang lebih pinter Dhi...ya sialkan saja
mengembangkan sesuai dengan pemikiran ilmiah mu dan bertanggung
jawab versi kamu juga...ga perlu di bikin jadi masalah..apalagi
sampai merusak pertemanan...kecuali memang kamu menganggap VCL bukan
temenmu lagi...
>
> Jika memang Vincent mengklaim definisinya dia ciptakan sendiri
dan tidak mengikuti acuan manapun, maka perlu bisa dibuktikan secara
statistik kinerjanya sekaligus dibuktikan bahwa Vincent tidak
menutup diri untuk dimintai penjelasan, untuk dapat menerima kritik
dan masukan dari penganut definisi yang telah ada sebelumnya.
> Definsi?? Walah Dhi...apakah kamu ndak liat VCL cenderung
defense karena mempertahankan definisinya...karena dia menganggap
definisi yang sudah ada belum pas/sesuai dengan yang dia maksudkan...
>
> Jika komunikasi ini tidak ingin dibangun oleh Vincent, maka sama-
saja dalam analogi kerusakan televisi jadul dengan mengatakan dia
mengklaim/telah tahu cara kerja televisi karena terbukti bisa
memperbaikinya tapi gak ingin orang lain tahu sampai dimana ilmunya
Vincent tentang televisi tersebut. Bagi saya itu mirip dengan cara
kerja dukun, dimana yang bersangkutan tidak ingin atau tidak mampu
untuk berkomunikasi dengan orang lain yang tertarik ingin
menjadikannya ilmiah yang mungkin bisa saja kemudian dikembangkan
menjadi teknologi yang menarik.
> Aku ndak ngerti Dhi arah pembicaraanmu ini…selama kamu kenal
VCL, apakah dia menutup diri dan tidak mau komunikasi? Meski kadang-
kadang menyebalkan…
>
> Vincent sendiri yang mengKLAIM metode dekonnya adalah (telah
menjadi) TEKNOLOGI yang selalu berkembang. Lalu, bukankah
mengembangkan penjelasan yang ilmiah adalah sudah merupakan
kewajibannya?
> Ini bukan masalah kewajiban Dhi,..tapi masalah kepentingan. VCL
tidak berkepentingan dengan pembuktian ilmiah…kalau ada yang mau
seperti saya ini..ya silakan saja…
> Buat VCl yang penting adalah bermanfaat atau tidak buat orang
lain….
>
> Enam :
> Saya pernah mendapatkan penjelasan dari Vincent sendiri dia
sengaja memberikan embel-embel Logi pada Kompati untuk tujuan
menyindir. Yang sebenarnya Vincent sendiri hanya ingin membentuk
gerakan untuk memandirikan masyarakat dari tekanan penguasa
legalitas pendidikan yang dinilainya telah banyak penyelewengan.
> Yup….betul itu Dhi…penamaan dengan embel-embel logi itu bukan
dimaksdukan sebagai pembuktian ilmiah, hanya karena situasi dan
kondisi saat itu yang memaksa.
>
> Lalu mengapa Vincent bisa mengatakan ada generasi LAMA yang
telah ketinggalan kereta karena tidak mengikuti TEKNOLOGI (yang
konotasinya adalah TELAH ilmiah) yang selalu berkembang?
> Adhi, memang ada perbedaan…..yang dulu kecenderungannya adalah
penjelasan/definisi..itu juga karena kondisi saat itu..berkaitan
dengan kebutuhan pada saat itu. Lalu ayng sekarang dengan
kecenderungan praktikal—mereka tidak peduli dengan defines..yang
penting bermanfaat..paling tidak buat diri sendiri…
>
> Bukankah dengan mengatakan seperti itu Vincent sendiri yang
telah memberikan penghakiman gaya ilmiah (harus mengacu secara
sentralistik dari pendapat Vincent sendiri yang dikatakannya sebagai
teknologi) terhadap Peminat Pengembang Kompati dari generasi lama
tersebut?
> Dhi…..apakah penggunaan kata teknologi, metode, dsb..itu hanya
haknya ilmiah?
>
> Maka bukankah wajar lalu ada tuntutan untuk membuktikan
keilmiahan teknologi metode dekonnya Vincent dan Vincent seharusnya
tidak bergaya menghindar dengan berpendapat
> "Kompatiologi hanyalah mekanisme untuk membaca data
> secara indrawi, jadi "ilmu = nga ada" bila ilmu
> sifatnya keyakinan akan sesuatu yang dianggap benar
> maka bisa dibuat dan bisa dimusnahkan. Sesuatu yang
> tidak ada tidak bisa dibuat juga tidak bisa
> dimusnahkan. Pengguna kompatiologi hanya memiliki
> dirinya sendiri dan petualangannya masing-masing
> (subjective) yang bisa diceritakan."
>
> Dhi….apa ada yang salah dengan pendapat VCL ini? Ga setuju juga
boleh kok..ndak ada yang nglarang.
>
> Demikianlah 6 butir pertanyaan yang memang sekaligus menjadi
masukan atau kritik bagi usaha Kompatiologinya Vincent yang
merupakan usaha dari saya untuk menghargainya dan mencari
keharmonisan untuk mempertimbangkan gaya pengembangan Kompati saya
nantinya.
>
> Saya juga mengundang teman-teman lain untuk berdiskusi. Tulisan
ini bukan bertujuan untuk mendiskreditkan pribadinya Vincent dan
saya tidak ingin ada konflik yang tidak perlu nantinya juga tolong
jangan mulai menyerang pribadi. Vincent juga tolong memahami INI
BUKAN SERANGAN KE PRIBADI VINCENT. Ini adalah poin-poin pertimbangan
bagi diri saya yang perlu saya ungkapkan terbuka di milis Kompati
dan milis vincentliong. Karena itu saya sangat menyadari poin-poin
itu bisa saja mengandung kesalahan/salah- paham/ketidakmen gertian
sekaligus saya siap menerima masukan dan kritiknya. Mohon tanggapan
dialamatkan ke milis Kompati supaya milis Kompati dapat semakin
dinamis.
>
> Tambahan, saya juga tidak ingin poin-poin pertimbangan ini
dikaitkan dengan motif konflik yang pernah terjadi di milis
psitrans. Mohon terutama bagi Vincent tidak mengkaitkannya sama-
sekali karena MEMANG saya tidak memiliki minat, kepentingan atau
hubungan apapun dengan milis psitrans.
>
> Terimakasih atas segala perhatiannya.
>
> Salam,
> Adhi Purwono.
>
>
> ----- Original Message ----
> From: Cornelia Istiani <istiani_c@>
> To: kompati <komunikasi_empati@yahoogroups.com>
> Sent: Monday, December 17, 2007 10:40:37 AM
> Subject: Re: [kompati] Rencana Pengembangan Kompati Oleh Adhi
Purwono
>
> Dear Adhi,
>
> Pertanyaanmu banyak bener....honestly I am surprise and a
little confuse...
> saya berpendapat sejauh mengikuti perkembangan kompatiologi
sampai hari ini...
> Vincent masih tetap pada komitmen bahwa kompati boleh dan
disarankan pagi siapa saja yang berminat untuk
mengembangkannya. .dan silakan memberi label sendiri
sendiri..seperti istilah Andi pay it forward.....atau istilah
kerennya social networking yang akan terbentuk... layaknya
perkembangan sel..mungkin ada yang akan jadi kaki, ada yang jadi
kepala, ada yang jadi mata, dsb.......yang akan membentuk satu
kesatuan yang saling melengkapi dengan kemandirian masing-masing. .
(kalau itu masih berada dibawah payung kompatiologi) ...mau tidak
mau pasti tetap akan ada yang namanya central dan bukan berarti
sentralistik.
>
> aku mungkin yang termasuk ketinggalan karena dalam pikiranku
tetap mencari landasan ilmiah buat kompatiologi. .sedangkan si
Vincent ndak peduli dengan hal itu.
>
> Ini tanggapan spontanku Dhi....nanti sambung lagi...
> dengan mencermati 6 pertanyaanmu tersebut....
> aku mau kerja lagii....... ...
>
> salam,
> Istiani
>
>
>
>
> Adhi <adhi_p@yahoo. com> wrote:
> Rencana Pengembangan Kompati Oleh Adhi Purwono
>
> Sebelum saya mulai penuh bergerak mengembangkan Kompati kembali,
maka saya merasa perlu untuk menanyakan beberapa hal kepada saudara
Vincent sebagai bahan pertimbangan supaya dapat harmonis dalam
pengembangan Kompati masing-masing.
>
> Satu :
>
> Masih berlakukah ajakan dari saudara Vincent yang membolehkan
masing-masing Pengembang Kompati mengembangkannya sekehendak hatinya
bahkan misalnya sampai merubah metode dekon atau mengganti definisi
Kompati beserta label-label yang dipakai?
>
> Dua :
>
> Apakah diharuskan bagi peminat Pengembangan Kompati untuk selalu
mengikuti perkembangan terbaru yang informasi/data/ pengalamannnya
berasal dari saudara Vincent?
>
> Tiga :
>
> Apakah bagi para Pengembang Kompati Selain Vincent harus ikut
mempertanggungjawab kan/menanggapi/ sejalan bila ada klien yang
ingin minta kejelasan kembali ke para Pengembang Selain Vincent
mengenai penjelasan/informas i/ajaran/ klaim dari Vincent?
>
> Empat :
>
> Bagaimana penerimaan dari diri Vincent bila ada paradigma
Pengembang Kompati yang bertolak belakang tapi bukan bermaksud untuk
menjatuhkan Vincent?
>
> Lima :
>
> Apakah para Pengembang Kompati harus mengakui bahwa Vincent
adalah penemu Kompatiologi? Bagaimana reaksi Vincent bila ada
Pengembang Kompati yang menyatakan Vincent hanyalah
penggagas/penggerak dari ajakan membahas topik Kompati dan
menyatakan juga metode Dekon hanyalah merupakan penjabaran/praktek
permainan/konsultas i dari pengejewantahan pendapat pribadi Vincent
dan bukan merupakan teknologi yang telah terbukti
keefektivitasannya?
>
> Pertimbangkan juga, banyak orang yang bisa saja mengaku-aku
sebagai penemu fenomena listrik (melihat fenomena geledek saja bisa
dikatakan sebagai penemu fenomena listrik lho), tapi apakah mereka
dapat disejajarkan dengan Thomas Edison yang diakui sebagai penemu
TEKNOLOGI Pemanfaatan Listrik (salah satunya adalah lampu)? Jadi
bisa saja ada dari Peminat Pengembang Kompati menilai Vincent bisa
saja mengaku sebagai penemu Komunikasi Empati plus embel-embel Logi.
Toh siapapun bisa menemukan gejala fenomena sosial komunikasi
empati. Tapi apakah bisa disetarakan sebagai penemu Teknologi
Pemanfaatan Komunikasi Empati secara efektif? Pertimbangkan juga
siapapun bisa menciptakan sebanyak mungkin teknik.
>
> Lebih jelasnya misal dianalogikan ada sebuah televisi jadul yang
warna gambarnya pudar/rusak menjadi banyak warna merahnya. Bisa saja
seseorang mengaku telah menemukan teknik memperbaiki gambar televisi
tersebut dengan cara memukul-mukul sisi atas monitornya. Toh
hasilnya bisa dilihat sendiri berhasil. TAPI bisakah dia menjelaskan
mengapa tekniknya WAKTU ITU berhasil? Sehingga tekniknya bisa
disebut sebagai Teknik + Logi atau Teknik Yang Ada Penjelasan
Logisnya yang disingkat sebagai Teknologi? Kalau dia tidak bisa
menjelaskan, bakal ada kemungkinan suatu waktu ketika tekniknya
(memukul sisi atas monitor) tidak membawa hasil lagi, dia tidak
dapat menganalisa sama-sekali untuk mencari alternatif solusinya!
Alias teknik yang ditemukannya sebenarnya adalah kebetulan belaka
atau bisa saja hanya dari cara berpikir sederhana saja (misalnya
menganggap ada yang longgar di dalam monitor sehingga perlu diketok-
ketok) .
>
> Balik lagi ke metode dekon, bisa saja ada Peminat Pengembang
Kompati yang menganggap terciptanya metode dekon tersebut hanyalah
berasal dari pemikiran/pendapat pribadi Vincent karena belum dapat
dijelaskan mengikuti kaidah ilmiah atau paling tidak Vincent dapat
menyebutkan dasar pendefinisiannya dari mana saja. Jika memang
Vincent mengklaim definisinya dia ciptakan sendiri dan tidak
mengikuti acuan manapun, maka perlu bisa dibuktikan secara statistik
kinerjanya sekaligus dibuktikan bahwa Vincent tidak menutup diri
untuk dimintai penjelasan, untuk dapat menerima kritik dan masukan
dari penganut definisi yang telah ada sebelumnya. Jika komunikasi
ini tidak ingin dibangun oleh Vincent, maka sama-saja dalam analogi
kerusakan televisi jadul dengan mengatakan dia mengklaim/telah tahu
cara kerja televisi karena terbukti bisa memperbaikinya tapi gak
ingin orang lain tahu sampai dimana ilmunya Vincent tentang televisi
tersebut. Bagi saya itu mirip dengan cara kerja dukun, dimana
> yang bersangkutan tidak ingin atau tidak mampu untuk
berkomunikasi dengan orang lain yang tertarik ingin menjadikannya
ilmiah yang mungkin bisa saja kemudian dikembangkan menjadi
teknologi yang menarik.
>
> Vincent sendiri yang mengKLAIM metode dekonnya adalah (telah
menjadi) TEKNOLOGI yang selalu berkembang. Lalu, bukankah
mengembangkan penjelasan yang ilmiah adalah sudah merupakan
kewajibannya?
>
> Enam :
>
> Saya pernah mendapatkan penjelasan dari Vincent sendiri dia
sengaja memberikan embel-embel Logi pada Kompati untuk tujuan
menyindir. Yang sebenarnya Vincent sendiri hanya ingin membentuk
gerakan untuk memandirikan masyarakat dari tekanan penguasa
legalitas pendidikan yang dinilainya telah banyak penyelewengan.
Lalu mengapa Vincent bisa mengatakan ada generasi LAMA yang telah
ketinggalan kereta karena tidak mengikuti TEKNOLOGI (yang
konotasinya adalah TELAH ilmiah) yang selalu berkembang? Bukankah
dengan mengatakan seperti itu Vincent sendiri yang telah memberikan
penghakiman gaya ilmiah (harus mengacu secara sentralistik dari
pendapat Vincent sendiri yang dikatakannya sebagai teknologi)
terhadap Peminat Pengembang Kompati dari generasi lama tersebut?
Maka bukankah wajar lalu ada tuntutan untuk membuktikan keilmiahan
teknologi metode dekonnya Vincent dan Vincent seharusnya tidak
bergaya menghindar dengan berpendapat
> “Kompatiologi hanyalah mekanisme untuk membaca data
> secara indrawi, jadi “ilmu = nga ada” bila ilmu
> sifatnya keyakinan akan sesuatu yang dianggap benar
> maka bisa dibuat dan bisa dimusnahkan. Sesuatu yang
> tidak ada tidak bisa dibuat juga tidak bisa
> dimusnahkan. Pengguna kompatiologi hanya memiliki
> dirinya sendiri dan petualangannya masing-masing
> (subjective) yang bisa diceritakan.”
>
> Demikianlah 6 butir pertanyaan yang memang sekaligus menjadi
masukan atau kritik bagi usaha Kompatiologinya Vincent yang
merupakan usaha dari saya untuk menghargainya dan mencari
keharmonisan untuk mempertimbangkan gaya pengembangan Kompati saya
nantinya.
>
> Saya juga mengundang teman-teman lain untuk berdiskusi. Tulisan
ini bukan bertujuan untuk mendiskreditkan pribadinya Vincent dan
saya tidak ingin ada konflik yang tidak perlu nantinya juga tolong
jangan mulai menyerang pribadi. Vincent juga tolong memahami INI
BUKAN SERANGAN KE PRIBADI VINCENT. Ini adalah poin-poin pertimbangan
bagi diri saya yang perlu saya ungkapkan terbuka di milis Kompati
dan milis vincentliong. Karena itu saya sangat menyadari poin-poin
itu bisa saja mengandung kesalahan/salah- paham/ketidakmen gertian
sekaligus saya siap menerima masukan dan kritiknya. Mohon tanggapan
dialamatkan ke milis Kompati supaya milis Kompati dapat semakin
dinamis.
>
> Tambahan, saya juga tidak ingin poin-poin pertimbangan ini
dikaitkan dengan motif konflik yang pernah terjadi di milis
psitrans. Mohon terutama bagi Vincent tidak mengkaitkannya sama-
sekali karena MEMANG saya tidak memiliki minat, kepentingan atau
hubungan apapun dengan milis psitrans.
>
> Terimakasih atas segala perhatiannya.
>
> Salam,
> Adhi Purwono.
>
>
> ---------------------------------
> Looking for last minute shopping deals? Find them fast with
Yahoo! Search.
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Looking for last minute shopping deals? Find them fast with
Yahoo! Search.
>
>
>
>
>
>
> Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com
>
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo!
Mobile. Try it now.
>

--- End forwarded message ---

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Yahoo! Groups

Get info and support

on Samsung HDTVs

and devices.

Parenting Zone

Your home for

parenting information

on Yahoo! Groups.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: