Psikologi Transformatif: [psikologi_transformatif] Re: Sekulerisme dan Pembebasan

Jumat, 21 Desember 2007

[psikologi_transformatif] Re: Sekulerisme dan Pembebasan

Dari: "michael_suswanto" <msuswanto@hotmail.com>

Jiddu Krishnamurti tokoh spiritual non-dualisme yang hidup sangat
sederhana mengacu mengenai pembebasan. Tetapi secara hukum sekuler ia
tetap mengurus permasalahan sekulernya di pengadilan saat ada masalah
ketidakadilan atau hak atau masalah hukum.
Pasa saat ia sakit fisik, ia minum obat, mungkin obat generik, kalau
ringan sakitnya.

Salam,
Michael
================================
Dari: "Suchamda" <daniel3552@gmail.com>

Chandrakirti pun berteriak "aduh" ketika meleng menabrak tiang di
univ.nalanda. Rekan-rekan sejawatnya tertawa terbahak-bahak mengingat
bahwa Chandrakirti adalah tokoh penting yang mengajarkan kesunyataan
(emptiness).

Bila Chandrakirti memecahkan sebuah vas bunga tentu saja ia akan
buru-buru minta maaf pada pemiliknya dan bukan dengan konyol berkata,
"Tiada vas. Tiada pecah". Itu adalah keblinger.

Kesunyataan bukan berarti bahwa kita mengabaikan kebenaran relatif
dalam kehidupan sehari-hari dan menggantinya dengan kebenaran absolut.
Perdebatan tentan kebenaran absolut itu baru akan dipermasalahkan oleh
Chandrakirti apabila seseorang memutlakkan yang relatif sebagai absolut.

Salam,
Suchamda

================================
HUDOYO:

Memang tidak bisa diperdebatkan, karena yang satu mengacu pada taraf kesadaran di mana ada pikiran yang diskursif dan dualistik ini--yang perlu untuk survive dan hidup di dunia--sedangkan yang lain mengacu pada suatu taraf kesadaran di mana pikiran/si aku berhenti.

Apalagi yang memperdebatkan itu adalah pikiran lagi.

Salam,
Hudoyo