Jumat, 07 Desember 2007

[psikologi_transformatif] Trs: [Fwd: Fw: Motivation of The Day : " Berhentilah Jadi Gelas "]


Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya
belakangan
ini selalu tampak murung. 'Kenapa kau selalu murung, nak?
Bukankah banyak hal yang indah di
duniaini?
Ke mana perginya wajah bersyukurmu?' sang Guru bertanya.

'Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya
untuk
tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya,' jawab sang
murid muda.
Sang Guru terkekeh. 'Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.
Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.

'Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan
permintaan
gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang
diminta.
'Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu,' kata
Sang Guru.
'Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.' Si murid pun
melakukannya.
Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.
'Bagaimana rasanya?' tanya Sang Guru.
'Asin, dan perutku jadi mual,' jawab si murid dengan wajah yang
masih
meringis.

Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis
keasinan.
'Sekarang kau ikut aku' Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat
tempat mereka.
'Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.' Si murid
menebarkan
segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di
mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya,
tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan mursyid,
begitu pikirnya.

'Sekarang, coba kau minum air danau itu,' kata Sang Guru sambil
mencari
batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.
Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan
membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin
dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya,
'Bagaimana rasanya?'
'Segar, segar sekali,' kata si murid sambil mengelap bibirnya
dengan
punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber
air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.
Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang
tersisa
di mulutnya.
'Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?'
'Tidak sama sekali,' kata si murid sambil mengambil air dan
meminumnya
lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya
itu meminum air danau sampai puas.
'Nak,' kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum.
' Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak
kurang,
tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan
yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh
Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak
berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini
pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi,
yang bebas dari penderitaan dan masalah.'
Si murid terdiam, mendengarkan.
'Tapi Nak, rasa `asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat
tergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya . Jadi Nak,
supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu
dalam dadamu itu jadi sebesar danau.'

======
Dari genesisinya Psikologi Transformatif dan Transpersonal dilahirkan sebagai koreksi untuk memperbaiki peradaban sehingga umat manusia bisa saling mengenal dan bekerjasama.
Setelah sebelumnya selalu dipertentangkan faham antara ' jiwa vs badan ' ; ' aku vs kamu dan kalian '

Tapi nampaknya banyak yang belum memahami sehingga menjadi sekadar lahan untuk dipakai apa saja, semau-maunya.
Memang dalam era kebebasan ini, kita tidak bisa melarang semua orang mengekspresikan aspirasinya.
Soalnya adalah apakah pantas kalau kita ke resepsi dengan pakaian renang atau sebaliknya ?
Karena itu dalam setiap kesempatan hrs selalu muncul suara yang bisa memberikan unsur yang mencerahkan.

Kemarin orang yang mencoba menemukan harmoni dalam hal yang
nampaknya bertentangan karena sebenarnya saling melengkapi, yaitu Prof. Dr Fuad
Hassan.
Fisiknya boleh tidak lagi hadir, tapi pikirannya akan tetap bersama
kita karena memang merupakan kebutuhan zaman konvergensi !

" Gelap tidak bisa menyingkirkan gelap.
Hanya terang yang dapat melakukannya.
Kebencian tidak dapat menyingkirkan kebencian,
Hanya welas asih yang dapat melakukannya "

( David Baird )

Salam,
Jusuf Sutanto

----------------------------------------------------------
Sell your car for just $30 at CarPoint.com.au. It's simple!

-----Lampiran Inline Disertakan-----

.hmmessage P {
PADDING-RIGHT:0px;PADDING-LEFT:0px;PADDING-BOTTOM:0px;MARGIN:0px;PADDING-TOP:0px;}
BODY.hmmessage {
FONT-SIZE:10pt;FONT-FAMILY:Tahoma;}

Seorang guru
sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak
murung.
'Kenapa kau
selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana
perginya wajah bersyukurmu?' sang Guru bertanya.
'Guru,
belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum.
Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya,' jawab sang murid muda.

Sang Guru
terkekeh. 'Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam. Bawalah kemari. Biar
kuperbaiki suasana hatimu itu.
'Si murid
pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu
kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.

'Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke
segelas air itu,' kata Sang Guru.
'Setelah
itu coba kau minum airnya sedikit.' Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini
meringis karena meminum air asin.
'Bagaimana
rasanya?' tanya Sang Guru.
'Asin,
dan perutku jadi mual,' jawab si murid dengan wajah yang masih
meringis.
Sang Guru
terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis
keasinan.
'Sekarang
kau ikut aku' Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka.

'Ambil
garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.' Si murid menebarkan segenggam
garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang.
Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya
tak sopan meludah di hadapan mursyid, begitu pikirnya.
'Sekarang,
coba kau minum air danau itu,' kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup
datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.
Si murid
menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya
lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di
tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya,

'Bagaimana
rasanya?'
'Segar, segar
sekali,' kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan
punggung
tangannya.
Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya
mengalir
menjadi sungai
kecil di bawah.
Dan sudah
pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di
mulutnya.
'Terasakah
rasa garam yang kau tebarkan tadi?'
'Tidak
sama sekali,' kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang
Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air
danau sampai puas.
'Nak,'
kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum.
' Segala masalah
dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang,
tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah
dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar
oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya
tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia
yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu
pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan
masalah.'

Si murid
terdiam, mendengarkan.
'Tapi
Nak, rasa `asin' dari
penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya 'qalbu'(hati)
yang menampungnya . Jadi Nak,
supaya tidak
merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi
sebesar danau.'

Sincerely,

Sell your car for just $30 at CarPoint.com.au. It's simple!

________________________________________________________
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Find great recruits

for your company.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: