Rabu, 02 Januari 2008

[psikologi_transformatif] Fwd: Gerakan Anti Kultus Bukanlah Gerakan Politik!

--- In gerakan_antikultus@yahoogroups.com, "tinta_negatif"
<tinta_negatif@...> wrote:

Gerakan Anti Kultus Bukanlah Gerakan Politik!

Gerakan Anti Kultus bukanlah Gerakan Politik. Karena politik itu
sendiri Mewakili kelompok, isme, atau pun golongan. Sedangkan Anti
Kultus Bertujuan untuk mengkritisi itu semua (kelompok, isme,
nasionalis, isme atau pun Golongan).

Sebelum membahas lebih jauh tentang Gerakan Anti Kultus bukanlah
Gerakan Politik.. Mari kita cermati bagaimana terciptanya sebuah
kelompok, isme, atau pun golongan. Berawal dari satu tokoh atau
individu yang berjasa pada lingkungan sekitarnya. Tokoh atau
individu itu tersebut kemudian mati. Kematiannya kemudian dilebih-
lebihkan dalam rangka menghormati jasa-jasanya, dan agar para cucu
kemudian mencontoh dan menjadikan si Tokoh dan Individu sebagai
panutan. Cara paling mudah menjawab pertanyaan para cucu-cucu yang
lahir ratusan tahun kemudian tentang si Pahlawan.. Adalah dengan
membuatkan Patung.

"Kek.. Emang pahlawan kita seperti apa sih bentuknya."

"Lihat saja ke taman tengah kota.. Dia berdiri tegak tanpa lapar dan
dahaga?"

"Bagaimana bisa?"

"Karena mereka patung?"

"Apakah mereka benda mati."

"Itu tidak penting, karena ketika masih hidup.. Itulah yang mesti
kita pelajari?"

"Tapi bagaimana caranya patung itu berbicara?"

"Ah, gayamu seperti Ibrahim (cucu Adam) saja.."

Namun dengan kelahiran fotografi (kemampuan merekam gambar diam) dan
juga sinematografi (kemampuan merekam gambar bergerak), maka
pengkultusan akan semakin mudah dilakukan. Seseorang bisa menaruh
poster idola atau bahkan foto idola beserta tanda tangan, 'hanya
karena apa yang dikaryakan' mewakili perasaan, ideologi atau pun
pemikiran kamu atau kalian. Ini tentu saja pukulan mundur bagi
individu apabila kemudian.. Individu mulai mengutip kata-kata si
idola. Dan tidak berani mengatakan pendapatnya sendiri. Atau bahkan
bertarung dengan musuh si Idola.. Karena si idola bermusuhan
dengannya.

Dalam politik seperti Kapitalisme melawan Komunisme dalam perang
dingin berapa puluh tahun yang lalu, seseorang yang memilih blok
kapitalisme menjadi lebih cenderung individualis karena 'yang kaya
makin kaya karena berusaha' dan 'yang miskin semakin miskin juga
karena berusaha tapi tidak ada modal'. Dimana dalam komunisme 'yang
kaya adalah negara dan orang kesejahteraan orang banyak diatur oleh
negara'.. Dan tentu saja yang kaya adalah orang-orang pemerintahan.
Jadi apabila dalam politik Komunisme satu-satunya caranya agar anda
kaya dan sejahtera adalah dengan menjadi Penjilat Pemerintah.
Sedangkan dalam politik Kapitalisme.. Satu-satunya cara agar anda
kaya dan sejahtera adalah dengan menjadi Penjilat Pemilik Modal
(penguasa, perusahaan besar, dan Orang-Orang Yang Dikultuskan)

Yang Minus dari Politik adalah kita kehilangan kemampuan untuk
menganalisa berdasarkan perasaan dan sudut pandang kita sendiri.
Karena apabila anda masuk dalam suatu partai politik atau golongan
isme (ajaran) politik tertentu maka.. Anda akan didogmakan,
didongeng dan doktrinkan.. Tentang kekurangan-kekurangan partai
politik lainnya.. Begitu juga didogmakan, didongeng dan doktrinkan
kelebihan dari partai politik dan golongan isme (ajaran) politik
yang kita anut.

Kebanggaan politik yang kita anut tidak ada bedanya dengan seorang
borjuis yang membanggakan rumah atau mobil yang dimilikinya.
Kebanggaan ajaran atau isme yang kita anut tidak ada bedanya dengan
ras yang kita banggakan karena mampu bertahan di berbagai belahan
dunia (termasuk budaya yang tidak terkontaminasi). Kebanggaan
kekasih yang kita miliki entah karena fisik atau intelegensi tidak
ada bedanya dengan pengkultusan idola yang seakan tidak bertambah
tua dan jelek karena foto yang kita simpan dari internet
atau : 'jepretan kita sendiri'.

Maka apakah Gerakan Antikultus adalah sebuah gerakan politik.
Jawabannya adalah tidak karena kita terus mengkritisi siapa yang
kita idolakan. Siapa yang kita kultuskan.. Sampai kita tidak perlu
lagi mengutip kata-kata mereka atau individu tersebut.. Atau cara
paling aman adalah dengan memahami kata-kata mereka atau individu
tersebut.. Dan mulai bicara esensi atau makna yang sama denga gaya
bahasa sendiri. Atau dengan kata lain : Pendapat.

" Karena apabila pertentangan pendapat antara kamu dan orang lain..
Adalah bukti nyata bahwa masih ada tokoh idola (yang terkultuskan
terselubung)."

"Sebab demokrasi menurut saya adalah kebebasan berpendapat. Namun
apabila seseorang kehilangan kebebasan berpendapat karena pihak
lain, karena caci maki, teror, maka demokrasi lagi-lagi hanyalah
teori semu."

"Dan beranikah kalian mengatakan sesuatu dari orang yang kamu
kultuskan berdasarkan pemahamanmu sendiri? Dan dengan gaya bahasamu
sendiri, tanpa menjadikan dirimu tokoh untuk dikultuskan bagi orang-
orang yang belum mengetahui sejauh kamu mengetahui diri atau
kelompoknya?"

--- End forwarded message ---

join this group :

http://groups.yahoo.com/group/gerakan_antikultus/

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

HDTV Support

The official Samsung

Y! Group for HDTVs

and devices.

Health & Fitness

on Yahoo! Groups

Useful info for the

health conscious.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: