Selasa, 01 Januari 2008

[psikologi_transformatif] Masa depan Alternatif yang telah menjadi Sejarah ; oleh: Vincent Liong

Masa depan Alternatif yang telah menjadi Sejarah

Ditulis oleh: Vincent Liong
Tanggal penulisan: 17 Sebtember 2003

Bagian 01

Manusia yang manusiawi dimulai saat manusia mulai
tidak puas akan statusnya. Baik memilih jalan
kebenaran maupun kejahatan manusia merasa bingung,
menderita, tidak sudi akan dirinya sendiri. Tidak
pernah puas.

Satu sampai seratus. Nilai dari 1 sampai 50 adalah
baik, dan 51 sampai 100 adalah jahat. Keanehan-nya
adalah nilai di antara 50 dan 51. Mungkin ruang antara
itu harus dibagi lagi menjadi seratus bagian dimana
angka 50 adalah baik dan 51 adalah jahat. Batas aneh
itu terus menghantui. Batas antara kebaikan dan
kejahatan setipis benang.

Semua manusia ingin menjadi baik. Apabila dalam
perannya seseorang merasa bersalah, ia benar-benar
berniat kembali melakukan hal baik, diberi kesempatan,
dan belum tentu ia menjadi baik. Namun, bila seseorang
berpikir bahwa dirinya mempunyai konsep sendiri untuk
menjadi baik, beri ia kesempatan, yang ada hanya
kemungkinan keberhasilan yang lebih. Tetap tidak ada
yang tahu apakah ia akan berhasil.

Setiap manusia hanya berharap lingkungannya bersedia
menerima perubahannya secara perlahan. Tidak ada
manusia yang sengaja menyembunyikan perbuatannya.
Seperti saat kita malu, tidak ingin orang lain tahu
masalah keluarga kita. Setiap manusia hanya melindungi
dirinya sendiri dengan tidak mengatakannya kepada
orang lain.

Dulu, yang kutahu baik adalah baik dan jahat adalah
jahat. Tetapi setelah manusia masuk ke dalam alam
ketidakpuasan, manusia mencari dan tidak dapat lagi
kembali ke posisi dimana manusia belum mengetahui akan
keinginan untuk mencari. Dari proses perjalanan
mencari yang menggunakan sudut pandang berlainan
menghasilkan pandangan hidup dan batasan-batasan yang
berlainan pula.

Maka dalam sebuah proses pematangan, yang terjadi
adalah tumbuhnya kesepakatan diam-diam antara manusia
yang satu dengan manusia yang lain yang semakin baik
dari hari ke hari. Sebuah kepura-puraan untuk tidak
peduli atas prinsip masing-masing yang berbeda, tetapi
sebenarnya, sedikit banyak setiap manusia mengambil,
mempelajari apa
yang dimiliki oleh manusia lain.

Keingintahuan adalah semacam virus yang mudah sekali
menular karena sifatnya yang dominan. Hari ke hari
yang timbul adalah makin luasnya ruangan antara 50 dan
51, kebaikan dan kejahatan. Semakin banyak manusia
yang tidak mempunyai kesempatan untuk mengetahui
dimanakah posisinya. Ini yang terberat.

Kembali lagi kedalam kesepakatan diam-diam kita dengan
manusia lain, maukah kita berdamai dengan perbedaan
jalan, prinsip, sudut pandang untuk tidak perlu lagi
mencari, mengetauhi apa yang perlu kita ketahui dan
tidak mengetahui apa yang tidak perlu kita ketahui?
Percaya akan kekuatan yang sudah ada pada diri kita
sendiri untuk mencapai sebuah kepuasan atas yang kita
lakukan terhadap dunia dan diri kita sendiri. Ataukah
pilihan kita, untuk menjadi korban dengan cara terus
mencari dalam kebingungan? Menyerang karena kita
merasa tertekan.

Bagian 02

Apakah kita akan mentoleransi batas-batas kebenaran
yang dimiliki orang lain? Sebuah arti yang sama dengan
berpikir postitif bahwa dalam diri orang lain juga ada
kemungkinan bahwa ia akan mentoleransi batas-batas
kebenaran kita.

Mungkinkah,"Masa depan alternatif yang saat ini telah
menjadi sejarah sebenarnya."

Apakah masa depan merupakan sebuah jalan cerita yang
dimana selalu terdapat jalan cerita alternatif, yang
sebenarnya adalah sejarah yang sesungguhnya?

Ketika kita memperkirakan akan sebuah kejahatan yang
akan terjadi (dalam versi kita sendiri mengenai benar
atau salah), bukankah yang diuji sebenarnya adalah
bagimana cara pandang kita terhadap batas-batas
kebenaran orang lain. Pertanyaan yang terus
timbul,"Mungkin saja dalam tindakan yang dilakukan
orang lain tersebut, batas-batas
kita akan dilecehkan, dilanggar." Pertanyaan ini
menghantui kita dan menghasilkan jawaban,"Pasti" di
dalam kepala kita.

Ketika mencapai posisi demikian, lupalah kita bahwa
komposisi pikiran manusia itu sama, di dalam diri
orang yang kita anggap sebagai musuh kita, orang
tersebut pun akan berpikir,"Apakah dia akan menghargai
batas-batas yang saya anut, atau ia akan melanggar,
menghancurkannya."

Baiklah. Marilah kita coba khayalkan akan terjadinya
sesuatu kejadian yang akan merugikan kita di masa
mendatang. Karena pikiran tersebut kita berusaha
mencegahnya. Mencegah terjadinya hal tersebut dengan
menyerang, menangkap, melanggar batas-batas orang lain
yang semuanya bertujuan untuk membatasi gerak orang
tersebut supaya hal yang kita takutkan tidak pernah
terjadi. Memang, ada istilah,"Menyerang adalah
pertahanan terbaik" tetapi bukankah kitalah sebenarnya
yang melanggar batas-batas orang lain, kitalah yang
menjadi penjahat yang melakukan kejahatan di diri
orang lain.

Sekarang. Bagaimanakah jika kita mencoba berpikir
sebagai pihak yang melakukan kejahatan. Dalam proses
melakukan sesuatu selalu proses yang sama yang berawal
dari niat, lalu perencanaan (baik jangka panjang
maupun jangka pendek), lalu ada moment sebelum
melakukan hal yang dapat dianggap kejahatan tersebut,
sampai akhirnya event dimana kejahatan tersebut
terjadi. Bukankah dalam setiap bagian proses mulai
dari niat, perencanaan, hingga moment sebelum terjadi,
manusia selalu memiliki pilihan untuk memilih.

Kembali ke saat kita mengkhayalkan akan sebuah
kemungkinan yang dapat saja merugikan kita di masa
mendatang. Kita melakukan sebuah tindakan pencegahan.
Bisa saja ada kemungkinan bahwa kejahatan itu terjadi
karena kejahatan baru yang sebenarnya kita lakukan
untuk melindungi diri kita. Dimana tanpa adanya
tindakan pencegahan yang kita lakukan kejahatan yang
merugikan kita sebenarnya tidak perlu terjadi.

Yang terjadi adalah sebuah permulaan dari sebuah
konflik. Kejahatan sebelum adanya Kejahatan. Apakah
ini kejahatan yang sesungguhnya?

Bukankah,"Setiap mahkluk hidup akan menyerang saat
dirinya sendiri terancam."

Sebuah perputaran tanpa akhir antara apa yang ada di
dalam diri kita dengan apa yang ada di luar diri kita.
Masa depan alternatif yang telah menjadi masa depan
sebenarnya.

Lalu, dimanakah masa depan kita sebenarnya yang
seharusnya kita lalui, dimana dimana, dimanakah
engkau…. (Atau kau memang nga ada)

Vincent Liong
17 Sebtember 2003

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Y! Messenger

Instant hello

Chat over IM with

group members.

Green Y! Groups

Environment Groups

Find them here

connect with others.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: