Selasa, 18 Maret 2008

[psikologi_transformatif] Re: menemukan islam lewat chating...


Syukuuuuur alhamdulillah, selametan dong, ndrik, dapet rekrutan baru? Masuknya
ke yang mana nih? Syiah atau Sunni?

manneke

Quoting hendrik bakrie <henrik12syiah@yahoo.com>:

> Memeluk Islam Setelah Chatting
> Sabtu, 15 Maret 2008
> var sburl4055 = window.location.href; var sbtitle4055 =
> document.title;var sbtitle4055=encodeURIComponent("Memeluk Islam Setelah
> Chatting"); var
> sburl4055=decodeURI("http://hidayatullah.com/index.php?
option=com_content&task=view&id=6529");
> sburl4055=sburl4055.replace(/amp;/g,
> "");sburl4055=encodeURIComponent(sburl4055); Chatting biada digunakan banyak
> orang untuk keperluan tak bermanfaat. Tapi melalui Chatting, seorang remaja
> Yahudi justru memeluk Islam
>
> Hidayatullah.com--Musa Caplan nama lengkapnya. Baru berusia 16 tahun.
> Sebelum memeluk Islam, Musa beragama Yahudi. Keluarganya bukanlah dari
> kalangan Yahudi tradisional (orthodok). Namun ia justru belajar agama dari
> penganut tradisional.
> "Aku belajar agama dari kelompok Yahudi Orthodok di sinagog (rumah ibadah
> kaum Yahudi-red). Demikian pula pendidikan formal juga di sekolah orthodok,"
> tutur Musa. Tinggal di komunitas Yahudi Orthodok di Amerika Serikat, ia
> seakan "putus" kontak dengan dunia luar. Otomatis kala itu Musa tidak punya
> teman non-Yahudi sama sekali. Melalui bantuan internetlah ia mendapatkan
> banyak teman, terutama dari kalangan Islam. Dari diskusi online, ia justru
> mulai ragu dengan agamanya dan akhirnya bersyahadah via internet. Berikut
> kisahnya seperti dituturkan di di situs readingislam.com.
> Kenal Islam lewat internet
> "Belakangan, sejak kenal internet, aku jadi suka chating. Dari situlah bisa
> kenalan dengan berbagai macam kalangan, suku dan agama," imbuhnya. Bahkan,
> e-mail Musa secara perlahan mulai terisi oleh teman-temannya yang beragama
> Islam. Sejak saat itulah ia mulai tertarik dan antusias mempelajari Islam.
> "Aku menaruh perhatian sangat spesial dengan Islam. Kami saling bertukar info
> tentang Tuhan, nabi, moral, dan nilai-nilai agama. Perlahan aku jadi tahu
> banyak tentang Islam. Ternyata Islam adalah agama yang penuh damai. Begitupun
> aku belum bisa menghilangkan imej buruk tentang Islam. Misal ketika kudengar
> ada serangan teroris, sama seperti yang lainnya, aku menuding Islam itu
> ekstrem." aku Musa. Beruntungnya ia punya kenalan online beragama Islam.
> "Dialah yang telah membuka pintu Islam kepadaku."
> Alhasil ia justru jadi banyak bertanya pada dirinya sendiri. Apakah agama
> Islam mengajarkan hal itu (membunuh orang tak berdosa)? Katanya Nabi Muhammad
> adalah seorang pejuang besar dan tidak pernah membunuh orang tak berdosa.
> "Dari diskusi itu aku yakin Islam juga mengajarkan respek, damai, dan
> toleransi. Tidak pernah disebutkan untuk membunuh orang selain Islam. Dalam
> Al-Quran ada satu pelajaran yang sangat berharga dan dalam maknanya:"Membunuh
> seseorang, sama dengan merusak seluruh dunia." Musa menyitir sebuah ayat
> Al-Quran.
> Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa
> barangsiapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain,
> atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah
> membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia,
> maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia.
> (Al-Ma'idah:32)
> Setelah yakin Islam bukan agama perang, Musa memutuskan untuk mempelajari
> Islam lebih mendalam. Ia justru menemukan keragu-raguan dalam agamanya
> sendiri.
> "Entah mengapa pandanganku sangat cocok dengan pandangan Islam. Aku bahkan
> menduga Kitab Perjanjian Lama, misalnya, telah banyak diubah. Diubah
> semata-mata untuk kepentingan materi."
> "Hal menarik lainnya yang membawaku makin condong ke Islam adalah kebenaran
> ilmiah (scientific truth) yang ada dalam Al-Quran. Kandungan ilmiah Al-Quran
> luar biasa. Misal Quran menceritakan bagaimana kejadian manusia yang berawal
> dari sperma manusia. Asal mula kehifupan manusia sebagaimana diceritakan
> dalam Al-Quran itu jauh sebelum ilmu pengetahuan ditemukan," tukas Musa
> mantap.
> "Al-Quran juga menyatakan bagaimana gunung-gunung dibentuk dan berbicara
> tentang lapisan atmosfir! Ini semuanya hanya beberapa dari begitu banyaknya
> penemuan-penemuan ilmiah, yang telah ada dalam Al-Quran 1400-an tahun yang
> lalu jauh sebelum penemuan-penemuan ilmu pengetahuan saat ini. Inilah salah
> satu kunci atau faktor yang menghantarku menemukan kebenaran dalam
> kehidupan," lanjutnya bersemangat.
> Musa menambahkan ada banyak website (situs) yang sangat bias dalam
> mengartikan ayat-ayat tertentu. Misalnya ayat-ayat tentang "perang".
> Dikatakannya, kebanyakan situs-situs itu mengambil frase "perang"tersebut
> untuk membuat opini bahwa Islam agama suka perang.
> "Padahal tidak demikian. Dalam bahasa Arab, kata Islam berasal dari salama
> yang bermakna "damai atau selamat". Aku sangat yakin Islam agama damai."
> Tidak berani tinggalkan shalat
> Menilik usianya yang masih sangat muda dan tinggal di lingkungan kaum Yahudi,
> Musa menghadapi banyak tantangan. Terutama dari keluarganya.
> "Sungguh sangat sulit bagi mereka jika tahu aku telah berganti keyakinan.
> Jujur saja, keluarga dan sanak famili semua sayang padaku. Apa reaksi mereka
> kala mengetahui anak laki-laki kesayangannya telah masuk Islam? Karena itu,
> sementara waktu aku tak bisa leluasa memperlihatkan kehidupan Islam secara
> sempurna dalam kehidupan harian. Namun aku bersyukur kepada Allah, diberikan
> kekuatan hingga tetap bisa menunaikan shalat lima waktu dengan lancar. Khusus
> shalat saya berjuang untuk tidak meninggalkannya," tutur Musa.
> Menariknya, tatacara amal ibadah dalam Islam, semisal shalat dipelajarinya
> melalui chatting dengan rekan muslim dan juga browsing di internet.
> "Paling kurang aku bisa tetap memelihara keyakinan pada Allah. Beberapa hal
> lain, secara fisik, lumayan sulit mengekspresikannya di khalayak ramai."
> Musa belum berani memberitahukan kepada kedua orangtuanya bahwa sudah memeluk
> Islam. Karena itu pula ia belum berani keluar rumah guna mendatangi mesjid
> untuk shalat. Seperti disebutkan di atas, tempat tinggalnya adalah kawasan
> Yahudi Orthodoks dan mesjid yang ada letaknya pun sangat jauh dengan
> rumahnya.
> Karena usia yang masih sangat belia, Musa terkadang sulit mengendalikan
> emosinya. Misal kala berdebat sesuatu tentang Muslim, katakanlah tentang
> Timur Tengah, hatinya jadi mudah meletup.
> "Saat diskusi seluruh anggota keluarga sudah pasti mendukung Israel. Mereka
> tidak tahu bagaimana kenyataan yang sebenarnya. Seperti bangsa Palestina,
> saya pikir seharusnya mereka memperlakukan rakyat disana secara baik. Ketika
> keluargaku bicara tentang situasi di sana, terutama saat mereka
> menyebut-nyebut "Tanah suci bangsa Yahudi" atau "Tanah Impian", entah kenapa
> hatiku menolaknya dan bahkan ada rasa marah. Saya jadi gampang tersinggung."
> aku Musa panjang lebar.
> Sulitnya bersyahadah di khalayak ramai
> "Aku belum mendapatkan kesempatan untuk mengucapkan syahadah dengan
> disaksikan khalayak ramai. Meskipun begitu aku telah bersyahadah di hadapan
> yang Maha Menyaksikan, yakni Allah SWT. Nanti ketika umurku sudah cukup dan
> dianggap dewasa untuk bepergian sendirian, maka aku berniat untuk melangkah
> ke mesjid, insya Allah. Hal terpenting saat ini adalah meningkatkan kualitas
> diri (iman)," ujarnya.
> Diam-diam Musa bahkan mulai berdakwah dengan mengajak rekan-rekan
> sepermainannya untuk meninggalkan minum-minuman keras, nonton film porno,
> menjauhi obat-obatan terkarang dan juga menghilangkan kebiasaan mencuri.
> Namun tentu saja hal itu tidaklah mudah. Musa mencoba semampu yang ia bisa.
> "Semuanya demi dan untuk Allah. Aku berharap sepanjang waktu yang ada bisa
> mengerjakan apa yang Allah maui dari hamba-Nya."
> Musa, uniknya, tidak mau disebut telah menemukan Islam atau masuk Islam
> ataupun telah mendapatkan cahaya terang selepas berada dalam kegelapan. Akan
> tetapi ia ingin dikatakan telah kembali kepada Islam. Semoga Allah
> menuntunnya kepada jalan yang benar sebagaimana Allah telah tuntun kita
> semua. Amiin.
> Dianggap sudah mati
> Peristiwa masuk Islamnya kalangan Yahudi memang sering bikin heboh.
> Kebanyakan komunitas dan terlebih keluarga si muallaf tidak bisa menerima hal
> itu. Seperti peristiwa kaburnya seorang gadis Yahudi baru-baru ini di Yaman.
> Terakhir diketahui sang gadis telah memeluk Islam. Kabarnya di sana peristiwa
> seperti itu telah puluhan kali terjadi. Untuk kasus seperti itu, maka pihak
> keluarga si muallaf Yahudi melakukan upacara kematian dan menganggap salah
> satu anggota keluarganya telah mati, karena keluar dari agama Yahudi.
> Maryam Jamilah, penulis buku Islam terkenal dan seorang muallaf Yahudi
> Amerika yang masuk Islam tahun 1961, pernah mengalami masa-masa sulit selepas
> berganti keyakinan. Diceritakan kala itu ia dianggap sudah tidak ada lagi
> oleh anggota keluarganya.
> "Keluarga saya menyusun opini bahwa saya sudah keluar (dari Yahudi). Saya
> diperingatkan, dengan memeluk Islam kehidupan saya akan sulit, Karena Islam
> bukan bagian dari Amerika. Dikatakan mereka, dengan ber-Islam maka saya akan
> diasingkan dari keluarga dan masyarakat," kisah wanita yang punya nama asli
> Margaret Marcus itu sebagaimana disitir Islamreligion.
> "Jujur saja, pada masa itu saya belum begitu kuat menghadapi serangan dan
> tekanan seperti itu. Hingga jatuh sakit. Bahjan saya berencana berhenti dari
> kuliah. Selama dua tahun saya berada dalam perawatan medis khusus,"
> lanjutnya. Maryam mulai bersentuhan dengan Islam kala baru berumur sepuluh
> tahun. Satu ketika ia pernah berujar begini.
> "Delapan tahun di sekolah dasar, lalu empat tahun di sekolah menengah dan
> satu tahun di akademi. Saya belajar bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, Latin
> dan Yunani, Aritmatika, Geometri, Aljabar, Biologi, Sejarah Eropa dan
> Amerika, Musik dan Seni, akan tetapi saya tidak pernah mengenal siapa Tuhan
> saya!" Begitulah.
>
>
>
> ---------------------------------
> Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

10 Day Club

on Yahoo! Groups

Share the benefits

of a high fiber diet.

Cat Groups

on Yahoo! Groups

discuss everything

related to cats.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: