Selasa, 07 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] Re: Acara Fenomena di TransTV dengan Topik Tafsir Mimpi

Mas,

Yang aku pegang itu bagian dari Psikologi Transpersonal. Kalau
psikologi biasa, memang susah untuk mengerti alur pemikiran
transpersonal. Untuk interpretasi mimpi, umpamanya, kalau mau jujur
sebenarnya aku lebih banyak memakai insights dari Carl Gustav Jung
dengan Depth Psychology-nya. Dan bukan dari Sigmund Freud yang
terlalu bias dengan mengembalikan segalanya ke sexual instincts dan
pertumbuhan balita sehingga memunculkan tipe2 anal, oral, dan genital
itu. Dari Freud aku pakai teori "slip-of-the-tongue" itu untuk
melihat "isi hati" seseorang. Slip of the tongue bisa juga berarti
slip of the fingers, on the other hand. Salah ngetik, dan itu
menunjukkan isi hati sebenarnya yang melompat keluar.

Praktek itu beda jauh dengan teori. Pak Armahedi Mahzar, mantan
pengajar filsafat ilmu di ITB, menulis tentang teori integralisme-
nya. Well, itu adalah pandangan teoritis untuk mengerti bagian2 dari
Psikologi Transpersonal. Tetapi, praktek kan bukan teori. Kalau mau
belajar transpersonal dari teori saja, menurut aku itu gak bisa mas.
Itu adalah ilmu praktek. Kalau bawa teori2nya belaka, atau bahkan
kumpulan manual cara mempraktekkan teori, apakah itu akan bisa
berjalan? I doubt it very much. Orang2 transpersonal itu kan
ngomongnya pakai istilah2 "simbol", "energi", "alam semesta",
whatever,... dan itu bukan cuma kosa kata saja, tetapi harusnya
benar2 bisa dirasakan. Kalau aku menulis bahwa aku "merasakan", it
means that. Benar2 merasakan, dan bukan cuma basa-basi saja mentang2
lagi "in" kata2 dengan susunan demikian.

Well, kurang lebih begitulah. You have to practice it. Kalo gak
dipraktekkin, kalo mao maen teori doang kayak Pak Armahedi Mahzar
itu, walaupun nanti dia mengajar Psikologi Transpersonal (di UPI,
menurut rencana), saya ragu akan apa yang bisa dicapainya. Mahasiswa
mahasiswi itu akan mencapai apa dari yang akan diajarkan oleh Bang
Arma kalau Bang Arma sendiri bukan seorang praktisi, tetapi teoritisi
thok? That's the puzzle for me, even until now.

Meanwhile, cengegesan doang kayak sebagian orang juga gak akan
membantu siapa2. In my opinion it won't help anybody. Gitu lho!

All the Best,
Leo

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Tomy T <tomigant@...>
wrote:
>
> Mimpi...
> dalam psikologi bisa di lihat menurut Psikoanalisis (cth
pendekatan, Freud)
> tapi juga bisa dengan Psiko-Cognitive (pendekatan Erikson)
> dan....
> memiliki kesamaan dan perbedaan yang mendasar...
> ko lompat ke para normal...
> dan lari ke intuisi....
> dengan penjelasan "sentimen"....(cth intuisi muncul tiba-
tiba...tanpa....)
> maksudnya apa ya?
> apakah ini salah satu bentuk "perdukunan" ?
> sekedar bertanya
> tomy

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Share Your Style

Show your face in

Messenger & more.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Mail

Get it all!

With the all-new

Yahoo! Mail Beta

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: