Minggu, 02 September 2007

[psikologi_transformatif] Apakah 'pikiran' & 'tanpa-pikiran' bukan dualitas?

Dari: Zam Z Jarkaseh <assamaqi@yahoo.com>

Kalau boleh saya bertanya; Apakah pikiran dan bukan pikiran bukan dualitas? Bukankah meninggalkan pikiran adalah pelarian dari satu pihak kepada pihak yang lain, adalah kesan dualitas?

Itupun kalau benar ada ruang 'sangkaan' itu..

-Zam Z Jarkaseh-
=======================
HUDOYO:

Selama 'pikiran' dan 'tanpa-pikiran' hanya sekadar ide di dalam kepala, memang itu pun dualitas, karena kedua-duanya adalah pikiran..
Tapi secara aktual, secara eksperiensial, keduanya tidak setara, keduanya tidak berada pada dimensi/tataran batin yang sama: 'tanpa-pikiran' muncul ketika 'pikiran' berhenti; yang satu berasal dari aku/diri, yang lain tanpa-aku/diri. 'Tanpa-pikiran' sama sekali bukan pelarian dari 'pikiran', karena 'tanpa-pikiran' hanya muncul ketika 'pikiran' dipahami sepenuhnya sehingga berhenti dengan sendirinya; orang tidak mungkin melarikan diri selamanya dari pikiran.

Sama seperti 'cinta' dan 'benci', secara eksperiensial bukanlah dualitas. Apakah cinta (yang sejati, tanpa-aku) "pelarian" dari benci?

Salam,
Hudoyo

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Green Y! Groups

Environment Groups

Find them here

connect with others.

Yahoo! Groups

Join a Health

& Fitness Group

or create your own.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: