Kamis, 25 Oktober 2007

Re: Trs: [psikologi_transformatif] Psikologi ala Pak Jusuf Sutanto (was Re: Yuk kita


Lho Mas Edy termasuk Opek, Orang Pekalongan ya, sama dong dengan saya.

Sesuai permintaan anda, saya akan sambung dengan urusan yang cukup penting untuk komunitas psikologi di Indonesia karena mencerminkan pemahamannya tentang psikologi.

Kepada mahasiswa psikologi saya selalu ajukan pertanyaan mendasar sbb. :
Sebagai seorang psikolog, misalnya menganut agama (bisa apa saja), ketika menghadapi client (kebetulan seagama) yang sedang konsultasi mengatasi masalah kehidupannya yang serius.
Bolehkah anda menggunakan ayat dari kitab, yang anda berdua sama-sama yakini, untuk mengatasi masalahnya ?
Umumnya secara spontan mereka menjawab : tidak boleh. Mengapa ?
Karena fungsi psikolog dan rohaniwan lalu menjadi tumpang tindih !
Sebagai psikolog, ia telah memasuki domain rohaniwan.
Dua profesi ini dibutuhkan oleh masyarakat, tapi tidak bisa dicampuradukkan, karena tugasnya harus dilaksanakan secara profesional.
Profesi Psikolog memberikan bimbingan dan mengajak client untuk memahami masalah dan dirinya supaya bisa memecahkan persoalan hidupnya.
Dalam kondisi menghadapi client yang gawat, memang itu bisa dipakai, tapi harus dengan sangat hati-hati dan segera diikuti tindak lanjut dengan kaidah-kaidah yang sesuai dengan ilmu psikologi.
Ilmu psikologi bersifat universal sebagai pisau analisa yang bisa diaplikasikan pada siapa saja.
Sebagai ilmu pengetahuan harus terbuka untuk dikritisi terus menerus.
Tapi sayang sekali masih ada organisasi psikolog yang berdasarkan  kepercayaan/ agama.
Kalau kita bergabung dalam masyarakat psikologi asal Pekalongan, ya baik aja karena bisa untuk acara mudik bersama atau membahas perilaku orang Pekalongan dalam konteks membangun budaya nasional.
======
Selain itu ada juga masalah yang tidak kurang pentingnya yaitu mazhab fungsi faali seperti otak kiri dan kanan ketika membahas IQ dan EQ. Seperti layaknya orang kidal , otot tangan kirinya lebih berkembang, dibandingkan dengan orang biasa yang okanannya lebih kuat.
Mari membandingkan dengan huruf kanji " pintar "  hal  55 buku Kearifan Timur dalam Etos Kerja dan Seni Memimpin, digambar kuping dulu lalu mata, mulut  dan hati  digabungkan dengan  matahari dan bulan.
Artinya  pintar adalah buah dari mendengar-melihat-dimasukkan ke dalam hati-dilakukan siang dan malam.
IQ dan EQ adalah two in One.
Otak yang suatu totalitas bukan penjumlahan komponen. kalau satu komponen berberag, maka yang lain juga bergerak.
" saya ada karena kamu ada " kata Pablo Nerada.
Apakah tidak sebaiknya  Kearifan Timur  dimasukkan juga dalam derivat aliran psikologi yang selama ini dimonopoli oleh barat ?
 ========

Salam,
Jusuf Sutanto


----- Pesan Asli ----
Dari: Edy Susanto <aldo_richard@yahoo.com>
Kepada: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 26 Oktober, 2007 9:56:24
Topik: Trs: [psikologi_transformatif] Psikologi ala Pak Jusuf Sutanto (was Re: Yuk kita

membaca tulisnnya pak yusuf ini , mengingatkan saya akan tulisannya
master sheng yen . saya sendiri terinspirasi dari ajaran zen dalam
menyusun konsep terapi marah dengan menggambar .

sedikit berbagi.

terapi saya ini memfokuskan pada proses tindakan yang di jalankan.
bahkan tanpa perlu memikirkan hasilnya akan bagaimana.

sehingga sering kali teman2 yang ingin terapi menanyakan
" apa hasil yang saya dapatkan secara pasti ? "

saya sering kali harus menjawab dengan cerita ;
hasilnya bergantung pada proses yang anda jalani.seperti memcuci
sebuah baju kotor dengan tangan anda. apakah nanti akan bersih ?
semua tergantung pada anda sendiri. saya hanya membantu menunjukkan
jalannya.

di tunggu tulisannya yang lain pak.

salam,
edy
pekalongan

--- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Jusuf Sutanto
<jusuf_sw@.. .> wrote:
>
> Pak David,
>
> The Everlasting Truth of " Everything Changes ", memang mejadi
prinsip utama dalam Zen.
> Dalam buku Kearifan Timur, ada kisah seorang sufi tua yang sedang
menanam korma dan ditanya oleh anak muda terpelajar (lulusan fakultas
pertanian karena tahu umur tanaman dan sdh magister management karena
tahu asas manfaat ) :
> Mengapa melakukan pekerjaan yang sia-sia karena panen yang
pertamapun tidak akan bisa dinikmati. Sufi itu tanpa menengok
sedikitpun dan terus bekerja sambil nyeletuk : " Emangnya yang kamu
makan tiap hari adalah hasil yang kau tanam sendiri ?".
> Sang pemuda itu ngacir !
> Kalau sufi itu bukan Zenist tapi lulusan sekolah teologi atau
filsafat, maka dia akan berhenti bekerja dan berdebat dengan pemuda itu.
> Ada juga kisah bhiksu cilik Ikkyu yang intinya sama bahwa mereka
bisa mempunyai hidup yang berarti meski beriman pada ' yang tetap
adalah semuanya berubah ' !
> Banyak orang yang beriman pada surga dan takut neraka, tapi hidupnya
malah menyusahkan orang lain.
> Inilah fokus latihan Zen, bukan literatur studies tentang zen.
>
> Salam,
> Jusuf Sutanto
>
> ----- Pesan Asli ----
> Dari: David G. <BaduAmin@.. .>
> Kepada: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
> Terkirim: Jumat, 26 Oktober, 2007 8:20:16
> Topik: Re: Trs: [psikologi_transfor matif] Psikologi ala Pak Jusuf
Sutanto (was Re: Yuk kita rame2)
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Pak Jusuf Sutanto,
>
> Saya tidak mempersoalkan isi dari Zen itu sendiri. Pada prinsipnya
saya setuju dengan uraian bapak tentang Zen. Yang saya persoalkan
adalah bagaimana sikap seseorang terhadap Zen itu.
>
> Jika seseorang memutuskan untuk "belajar" Zen, apakah yang
sebenarnya mau dicari?
>
>
> Tidak ada salahnya, menurut saya, jika seorang murid mulai dengan
motivasi yang "keliru", asalkan ia rela untuk terus menerus dimurnikan
dan terbuka akan kebenaran yang sesungguhnya.
>
> Orang-orang seperti saya yang masih dalam perjalan, dan masih
mencari terus menerus bisa keliru tentu saja. Tetapi saya selalu
berada dalam keadaan "siap berubah". Yang menjadi masalah adalah jika
seseorang merasa bahwa ia sudah sampai, padahal belum, dan lantas
memutuskan untuk tidak akan berubah lagi.
>
>
> --
> Salam,
> dg
>
>
> On 10/25/07, Jusuf Sutanto <jusuf_sw@yahoo. co.id> wrote:
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> ----- Pesan Diteruskan ----
> Dari: Jusuf Sutanto <jusuf_sw@yahoo. co.id>
> Kepada:
> psikologi_transform atif@yahoogroups .com
> Terkirim: Jumat, 26 Oktober, 2007 7:17:34
> Topik: Re: [psikologi_transfor matif] Psikologi ala Pak Jusuf
Sutanto (was Re: Yuk kita rame2)
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Pak David G,
>
> Kita mempelajari ilmu saat ini lbh bagaimana kaitannya kegunaan
praktisnya.
>
> Seperti pisau, kita hanya berkutat pada bagaimana hasil daging yang
dipotong dengan pisau itu.
> Ilmuwan kita tidak pernah mempertanyakan : pisau itu dibuat oleh
siapa dengan bahan apa dan prosesnya bagaimana ?
> =====
>
> Kita hanya menerima begitu saja pengertian kata ' abadi ', yang sdh
terlanjur dimonopoli oleh paradigma bahwa : hidup sekarang fana, yang
abadi adalah nanti di neraka dan surga. Jadi kehidupan ini telah
dipecah-pecah dalam konsep etika beserta reward dan pinishment.
>
> Kita tidak menyadari bahwa ada cara pandang lain sbb. :
> Seorang samurai bertanya pada Zen master : " apakah surga dan neraka itu
> ? '
> Ia mencibirkan bibirnya sambil berkata : ' Itu sih pertanyaan tukang
daging, bukan kelas samurai !'
> Samurai itu marah dan mencabut pedangnya. Saat itu juga Zen master
itu berteriak : inilah jalan menuju neraka ! "
>
> Samurai itu lalu terkesima sejenak dan tersenyum sambil memasukkan
kembali pedangnya .
> " Nah inilah jalan menuju surga !', demikian tukas Zen master.
>
> Surga dan neraka ada sekarang dan di sini, ketika suatu profesi
dipakai untuk berbuat kejahatan, itulah neraka ; ketika dipakai untuk
kebaikan, itulah surga !
>
> Pada waktu Buddha ditanya siapa orang suci itu ? Dia menjawab : satu
tahun dibagi dalam bulan, minggu, hari, jam, menit dan detik.
> Orang suci adalah mereka yang bisa hidup detik demi detik sebagai
sesuatu yang indah untuk dijalani !'
>
>
> Salam, Jusuf Sutanto
> ----- Pesan Asli
> ----
> Dari: David G. <BaduAmin@gmail. com>
> Kepada: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
> Terkirim: Kamis, 25 Oktober, 2007 10:32:26
> Topik: Re: [psikologi_transfor matif] Psikologi ala Pak Jusuf
Sutanto (was Re: Yuk kita rame2)
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> On 10/24/07, Jusuf Sutanto <
> jusuf_sw@yahoo. co.id> wrote:
>
>
>
>
>
>
> Karena alasan itu maka dunia psikologi semakin merasakan pentingnya
untuk memasukkan Zen sebagai salah satu mata pelajaran.
>
>
>
>
>
>
> Wah, membaca tulisan Bapak Jusuf, timbul kesan seolah-olah Zen
adalah sejenis ilmu yang bisa dipelajari sehingga orang bisa mencapai
sesuatu (a form of knowledge that can be learned in order to achieve
something).
>
>
> Membaca tulisan Bapa Jusuf, timbul juga kesan bahwa dengan
mempraktekkan Zen dengan cara-cara yang benar, maka seseorang akan
dapat mencapai "tujuan" dari "ilmu zen" tersebut.
>
>
>
>
>
>
> --
> dg
>
> "Life is a succession of moments, To live each one is to succeed."
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Kunjungi halaman depan
> Yahoo! Indonesia yang baru!
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang
Anda di
> Yahoo! Answers
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> <!--
>
> #ygrp-mkp{
> border:1px solid #d8d8d8;font- family:Arial; margin:14px
0px;padding: 0px 14px;}
> #ygrp-mkp hr{
> border:1px solid #d8d8d8;}
> #ygrp-mkp #hd{
>
color:#628c2a; font-size: 85%;font- weight:bold; line-height: 122%;margin: 10px
0px;}
> #ygrp-mkp #ads{
> margin-bottom: 10px;}
> #ygrp-mkp .ad{
> padding:0 0;}
> #ygrp-mkp .ad a{
> color:#0000ff; text-decoration: none;}
> -->
>
>
>
> <!--
>
> #ygrp-sponsor #ygrp-lc{
> font-family: Arial;}
> #ygrp-sponsor #ygrp-lc #hd{
> margin:10px 0px;font-weight: bold;font- size:78%; line-height: 122%;}
> #ygrp-sponsor #ygrp-lc .ad{
> margin-bottom: 10px;padding: 0 0;}
> -->
>
>
>
> <!--
>
> #ygrp-mlmsg {font-size:13px; font-family: arial, helvetica, clean,
sans-serif;}
> #ygrp-mlmsg table {font-size:inherit; font:100% ;}
> #ygrp-mlmsg select, input, textarea {font:99% arial, helvetica,
clean, sans-serif;}
> #ygrp-mlmsg pre, code {font:115% monospace;}
> #ygrp-mlmsg * {line-height: 1.22em;}
> #ygrp-text{
> font-family: Georgia;
> }
> #ygrp-text p{
> margin:0 0 1em 0;}
> #ygrp-tpmsgs{
> font-family: Arial;
> clear:both;}
> #ygrp-vitnav{
> padding-top: 10px;font- family:Verdana; font-size: 77%;margin: 0;}
> #ygrp-vitnav a{
> padding:0 1px;}
> #ygrp-actbar{
> clear:both;margin: 25px
0;white-space: nowrap;color: #666;text- align:right; }
> #ygrp-actbar .left{
> float:left;white- space:nowrap; }
> .bld{font-weight: bold;}
> #ygrp-grft{
> font-family: Verdana;font- size:77%; padding:15px 0;}
> #ygrp-ft{
> font-family: verdana;font- size:77%; border-top: 1px solid #666;
> padding:5px 0;
> }
> #ygrp-mlmsg #logo{
> padding-bottom: 10px;}
>
> #ygrp-vital{
> background-color: #e0ecee;margin- bottom:20px; padding:2px 0 8px 8px;}
> #ygrp-vital #vithd{
>
font-size:77% ;font-family: Verdana;font- weight:bold; color:#333; text-transform: uppercase; }
> #ygrp-vital ul{
> padding:0;margin: 2px 0;}
> #ygrp-vital ul li{
> list-style-type: none;clear: both;border: 1px solid #e0ecee;
> }
> #ygrp-vital ul li .ct{
>
font-weight: bold;color: #ff7900;float: right;width: 2em;text- align:right; padding-right: .5em;}
> #ygrp-vital ul li .cat{
> font-weight: bold;}
> #ygrp-vital a{
> text-decoration: none;}
>
> #ygrp-vital a:hover{
> text-decoration: underline; }
>
> #ygrp-sponsor #hd{
> color:#999;font- size:77%; }
> #ygrp-sponsor #ov{
> padding:6px 13px;background- color:#e0ecee; margin-bottom: 20px;}
> #ygrp-sponsor #ov ul{
> padding:0 0 0 8px;margin:0; }
> #ygrp-sponsor #ov li{
> list-style-type: square;padding: 6px 0;font-size: 77%;}
> #ygrp-sponsor #ov li a{
> text-decoration: none;font- size:130% ;}
> #ygrp-sponsor #nc{
> background-color: #eee;margin- bottom:20px; padding:0 8px;}
> #ygrp-sponsor .ad{
> padding:8px 0;}
> #ygrp-sponsor .ad #hd1{
>
font-family: Arial;font- weight:bold; color:#628c2a; font-size: 100%;line- height:122% ;}
> #ygrp-sponsor .ad a{
> text-decoration: none;}
> #ygrp-sponsor .ad a:hover{
> text-decoration: underline; }
> #ygrp-sponsor .ad p{
> margin:0;}
> o{font-size: 0;}
> .MsoNormal{
> margin:0 0 0 0;}
> #ygrp-text tt{
> font-size:120% ;}
> blockquote{margin: 0 0 0 4px;}
> .replbq{margin: 4;}
> -->
>
>
>
>
>
>
>
>
> ____________ _________ _________ _________ _________ ________
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda!
Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers. yahoo.com/
>




Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Endurance Zone

on Yahoo! Groups

Groups about

better endurance.

Cat Fanatics

on Yahoo! Groups

Find people who are

crazy about cats.

Official Samsung

Yahoo! Group for

supporting your

HDTVs and devices.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: