Rabu, 14 November 2007

[psikologi_transformatif] Tanggapan buku THE SECRET OF BETTER LIFE

Tanggapan buku THE SECRET OF BETTER LIFE, ditulis oleh Goenardjoadi
Goenawan & Stefanus Indrayana
Oleh: Swastinika

Apa yang Anda sebut sebagai JIWA, sepenangkapan saya, adalah apa yang
akan saya sebut sebagai MANUSIA YANG BERKUALITAS. Menurut saya ini
adalah TUJUAN AKHIR dan ESENSI dari psikologi: psikologi mempelajari
berbagai aspek dari manusia sebagai individu, tujuan akhirnya apa?
Untuk membenahi supaya masing2 individu menjadi lebih berkualitas.

Saya sangat setuju dengan ciri2 JIWA yang Anda sebutkan: mengutamakan
integritas, mencapai excellence, detached dari emosi, dan mendapatkan
trust dari orang di sekitar Anda. Autentik dan Inspirasi, menurut
saya adalah bonusnya. Kalau orang sudah mendapatkan 4 hal yg Anda
sebut, maka kemungkinan untuk menjadi autentik dan dipenuhi
inspirasi menjadi semakin besar, karena hal2 yang selama ini
menghambat sudah hilang. Kalau pakai prinsip jalan tol: udah nggak
ada lampu merah lagi, walaupun tidak dijamin nggak macet ;)

Nah.. yang pasti, saat mendapatkan 4 hal itu, timbul kedamaian yang
Anda sebut. Diri memang menjadi lebih damai jika sudah mencapai
taraf ini. Orang2 seperti ini yang akan selalu diingat orang,
sehingga tetap punya peran walaupun sudah meninggal, seperti ciri ke-
8 yang Anda sebutkan.

Proses yang Anda sebutkan untuk mencapai kualitas itu.. well, saya
belum begitu jelas dengan point 1 (memenuhi kebutuhan didengar) dan
poin ke-7 (mencapai kemuliaan), tapi saya setuju sekali dengan poin
ke-2 sampai poin ke-6. Untuk bisa menjadi manusia berkualitas,
memang kita harus BELAJAR mengontrol ambisi. Dengan BELAJAR berbuat
kebaikan dan MENCARI KEBENARAN. Kita juga harus senantiasa
MENDENGARKAN KATA HATI. Denga hal2 seperti itu, kita akan
mendapatkan JATI DIRI KITA; kita jadi benar2 tahu diri kita.

Saya punya cara2 tersendiri untuk mencapai hal2 di atas: dengan
merasa bahwa diri kita bukan siapa2. Dengan demikian kita akan
lebih bisa mendengar orang lain tanpa pretensi macam2, karena semua
hal (yang sepele sekalipun) kita anggap sebagai sesuatu yang
menarik, berguna, dan harus diamati. Dengan banyak mengamati hal2
yang sepele, suatu hari akan kita dapat kesimpulan tentang
kebenaran. Dan kata hati di sini berfungsi sebagai quality control-
nya: setiap kali kita menemukan data baru, kesimpulan baru, lantas
kita bertanya pada kata hati: benarkah ini ;)?

Jika kita bisa melakukan hal itu, saya yakin kita mendapatkan jati
diri kita, dan semoga menjadi manusia yang unggul (istilah Anda:
JIWA), a.k.a "esensi psikologi", a.k.a tujuan akhir dari kita
mempelajari psikologi.
Dan alangkah baiknya jika ada sebuah badan yang informal yang bisa
membuat kita bersama2 belajar hal seperti ini; saling mengingatkan
ketika pembicaraan sudah melenceng dari hal ini (baca: kembali ke
FOKUS). Dan.. hey, kenapa bukan milis psikologi_transformatif yang
kita jadikan tempat seperti ini? Ini adalah milis untuk belajar
psikologi, bukan? Dengan pendekatan transformatif, a.k.a tidak
konvensional, bukan? Ini adalah tempat yang tepat ;).

Untuk pertama kalinya saya menemukan irisan himpunan antara saya dan
Audifax: sama2 menganggap Anda sangat bijaksana ;) Jauh lebih
bijaksana daripada orang2 yang hanya bisa mengungkapkan jargon2
indah dan hebat, tapi kehilangan kedalaman bahasannya. Uhm.. mungkin
karena orang2 seperti ini belum bisa mengontrol ambisinya untuk
dipandang/diakui sebagai orang yang hebat? Karena belum bias
menempatkan diri sebagai bukan siapa2, hanya bagian dari alam yang
kecil dan tidak istimewa ;).

GG: tanggapan ini dibuat 10 bulan yang lalu, thanks ya Mbak
Swastinika, komentarnya sangat manis.....

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Endurance Zone

A Yahoo! Group

Learn how to

increase endurance.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: