Sabtu, 17 November 2007

Re: Bls: Bls: Bls: [psikologi_transformatif] Re: Maslow, etc (was: Jiddu Krishnamurti...)

mas Jusuf...(aq panggil mas cocok ga? jangan2 cocoknya panggil eyang...hehehe)
pandangan anda ttg milis menarik dan manfaat ilmu (sesuai dengan bidangnya) menarik.
saya komentari yang satu baris aja ya :), Mas Jusuf : "Konfusius lebih kaya krn manusia dipandang dari berbagai sudut seperti dalam buku...". ya iya lah Mas...Konfusius itu munculnya kapan? waktu dia muncul itu kan gada ilmu yang di pisah2 seperti fisika,kimia, matematika,biologi,psikologi dst... ilmu itu kan satu! yakni kebijaksanaan hidup! makanya sebelumnya aq posting di barat itu juga dulu adanya ya filsafat (aretè)...tapi kemudian muncul ilmu2an...ahahahah. kl dah gitu gimana mau membandingkannya?
tomy
----- Original Message ----
From: Jusuf Sutanto <jusuf_sw@yahoo.co.id>
To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Sent: Sunday, November 18, 2007 6:18:52 AM
Subject: Bls: Bls: Bls: [psikologi_transformatif] Re: Maslow, etc (was: Jiddu Krishnamurti...)

Mas Tommy,
Melalui millis ini sesungguhnya orang bisa saling asah-asuh-asih sehingga dengan santai bisa banyak belajar dan mengambil manfaat, asalkan dengan sikap mental bukan mau menang2an, karena yang ditanggapi juga nama fiktif, bukan sesungguhnya sehingga urusan gengsi2 an dan jaim (jaga image) tidak perlu lagi dan hrs dibuang jauh-jauh.
Kita hsr berpedoman pada kearifan " di atas langit, masih ada langit yang lebih tinggi ".
Ini tdk berarti kita hrs selalu merunduk-runduk, tapi boleh menampilan pendapat sendiri, tapi selalu ingat pasang valve /katup pengaman untuk menerima masukan baik dari  luar.
Memang ada kalanya butuh waktu untuk mencernak, ya semula kita tentang habis2 an, lambat laun difahami.
Tapi ini nggak apa2 kan karena banyak yang memakai nama samaran

Kalau anda berurusan dengan sistem  gaji, tunjangan prestasi, kesepakatan kerja  bersama dsb  maka  diperlukan Maslow.
Kalau anda pakai Konfusius  ya kurang pas.
Tapi kalau anda mau bikin design pendidikan sumber daya manusia di era globalisasi, ya Maslow doang tdk cukup.
Konfusius lebih kaya krn manusia dipandang dari berbagai sudut seperti dalam buku2 klasiknya :
Book of Poetry / Song sebagai mahluk yang berkesenian ;
Book of Rites, mahluk yang memerlukan ritual ;
Book of Spring and Autumn, mahluk yang mempunyai dan terkait dengan sejarah masa lalu ;
Book of History sebagai mahluk yang hrs dan selalu terlibat dalam kehidupan bersama di bidang politik;
Book of Changes, mahluk ekologis.

Dalam ilmu fisika juga sama : kalau mau menghitung bagaimana bisa mendaratkan pesawat ulang-alik ke bulan, pakai Newton, kalau pakai fisika Quantum ya nggak bisa.
Sebaliknya untuk urusan telpon sellular, internet, barang2 berskala kecil yang tak terbatas dan barang2 berskala besar tak terbatas menyangkut galaxies, ya fiska Newton tidak berdaya , hrs pakai Kuantum.

Salam,
Jusuf Sutanto


----- Pesan Asli ----
Dari: Tomy T <tomigant@yahoo. com>
Kepada: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
Terkirim: Minggu, 18 November, 2007 9:48:31
Topik: Re: Bls: Bls: [psikologi_transfor matif] Re: Maslow, etc (was: Jiddu Krishnamurti. ..)

Mas Jusuf,
akhirnya ketemu juga kita. saya juga bukan pengagum Maslow. karena Mas Jusuf mengatakan persoalannya bukan yang mana lebih benar...saya sangat setuju dan tersenyum mas. karena soal teori, kita harus lihat konteks, jaman dimana teori itu keluar dan berkembang.. ..kanga enak kalau kalau kita tafsirkan seenak kita :)
saya sich ngaku aja....pernah belajar filsafat timur termasuk konfusius, tapi memang pastilah saya ga tahu apa-apa di bandingkan denga mas Jusuf. dan saya enggak punya keberatan apapun ttg terori konfusius yang mas katakan itu....:). dan saya tidak meragukan hal itu, hanya saja saya merasa kurang 'srek', kalau konfusius di hadapkan dengan Maslow, terlebih teori Maslow yang mas Jusuf ambil ttg piramid. kerancuan yang sering saya lihat ya....satu teori (budaya, pendapat dst...) di teropongi oleh salah satu teori yang belum tentu pas. misalnya...orang ateis meneropongi yang orang beragama, kultur barat meneropongi kultur asia, al qur'an meneropongi kitap suci dst....kalau yang meneropongi paham yang diteropongi sich gapapa...ini dia membawa hukumnya sendiri dan berbicara tentang hukum yang lain....jaka sembung bawa golok dong, kalaupun ada mungkin di paksa-paksakan, ya ga mas?
Konfusius dari timur,  filsafat barat juga begitu ko mas,  awalnya ilmu untuk mereka adalah "keutamaan" (aretè) yang harus diraih dalam hidup. keutamaan itu adalah kalòs (yang indah, cakep,bagus dst) dan agathòs (yang baik). dalam perjalanan waktu aretè ini berkembang sesuai dengan situasi jaman nya...kadang keutamaan itu di lihat dari seorang petani, pahlawan perang, seorang pengajar, dst... sekarang aja aretè itu ga tau lagi apa? bahkah J.Maritain dalam bukunya "pendidikan dalam persimpangan" mengemukakan keberataannya. ...kalau mansuia dididik dari kecil dalam persaingan menuju spesialisasi apa bedanya dengan hewan? hewan adalah makhluk spesialisasi,  bukan manusia. karena manusia itu adalah makhluk multi dimensional. hanya mau bilang aja mas....manusia juga sekarang terus belajar ko....cuma menjadi spesialisasi! (jadi hewan dong :) ). makanya ada si pengagum mikrosop nya seperti mas bilang, karena memang itu spesialisasinya. ...ahahahah, hati hati dengan spesialisasi mas....:)
wah...dah ngelantur kemana nich.....
tomy
 
 
 


----- Original Message ----
From: Jusuf Sutanto <jusuf_sw@yahoo. co.id>
To: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
Sent: Sunday, November 18, 2007 2:53:25 AM
Subject: Bls: Bls: [psikologi_transfor matif] Re: Maslow, etc (was: Jiddu Krishnamurti. ..)

Mas Tommy,
Inti ajaran Konfusius adalah supaya manusia mau terus belajar sampai mati.
Karena itu ajarannya bisa ketemu dengan  ajaran apa saja  asal orangnya mau terus belajar karena ilmu pengetahuan adalah hanya seperti mikroskop untuk mengamati suatu phenomena.
Yang menjadi masalah adalah banyak ilmuwan lalu menjadi pengagum mikroskop sehingga lupa tugas pokoknya adalah untuk memahami phenomena.
Lalu terperosok dalam debat soal mikroskop siapa yang paling bagus feature2 nya lengkap.
Hal ini terjadi juga di negara China sehingga akhirnya dicerahkan oleh Deng Xiao Ping dengan kata-kata bersayapnya :
" mau kucing hitam, putih, kuning, polos atau belang, yang penting adalah apakah bisa menangkap tikus ?"

Perhatikan ajaran Konfusius berikut ini :
  1. Learning to be human
  2. Learning for the sake of the self
  3. self is not as isolated atom
  4. Self is not as single, separate individuality
  5. Self as a being of relationship
  6. Self as centre of relationship
  7. Self develops continuously
  8. Ever-expanding process
  9. Ever-growing network of human relatedness.
  10. A truly Self realization !
Jadi kalau Maslow sampai pada closed ended  idea yang kemudian disempurnakan, pendekatan Konfusius adalah pengembangan manusia nya sendiri supaya mau terus belajar seumur hidup , kesimpulan yang open ended dan terus berkembang yang hanya berhenti saat mati.
Karena itu masalahnya bukan siapa yang lebih benar antara konsep Maslow dan Konfusius, tapi menunjukkan bagaimana Maslow sebagai orang yang mau terus menyempurnakan pendapatnya seperti diajarkan Konfusius.
Artinya Maslow tidak membuat konsepnya sebagai berhala yang bertahta di pikirannya.

Salam,
Jusuf Sutanto

----- Pesan Asli ----
Dari: Tomy T <tomigant@yahoo. com>
Kepada: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
Terkirim: Jumat, 16 November, 2007 9:22:00
Topik: Re: Bls: [psikologi_transfor matif] Re: Maslow, etc (was: Jiddu Krishnamurti. ..)

Mas SPH...salah memahami "kurang srek" itu juga ga papa kok, ga ngaruh ko tuk siapapun.... :)
tapi kl ditanya kira-kira gini kurang sreknya, Mas JS tuh bahas Maslow dr kacamata Konfusiusnya, yang di"kacamatai" itu terutama ttg teori piramid maslow....ini aja dah ga kena! (aq dah jwb seblumnya dgn contoh teori buah buahan dibahas dari teori perikanan) tapi beberapa orang (psikolog kali?) malah membalasnya dengan teori piramid tsb. untung ada mas SHP  menyebut ada teori Maslow ttg peak experinces ( juga ttg values, religion yg mas SHP ga sebut), tapi Mas SHP ga menyebut satu dua kalimat ttg peak experinces tsb (jd muncul pertanyaan dalam hati, mas SHP dah baca pa belum? pa dah lupa? ato?)
malah saya lihat mas SHP membalas dengan ayat ayat dll .... :). padahal Maslow dalam bukunya itu juga menyebut sendiri seperti apa yang di tolak pak JS itu.....bahwa Maslow juga membahas ttg ...""pengalaman 'mistik/religius' yang adalah sebuah pengalaman sakral, ilahi, tak terlukiskan, abadi, ke-ber-satuan dengan yang universal, ....dst
gitu ga sreknya..... :) (kayek kemaren mas SHP, waktu bahas Jung di sini dengan orang orang psikolog kali...dah lupa aq....gimanaya kemaren)
intinya?.... ayoooo mas SHP sekarang dah baca ya? ahahahah
sama sama terimakasih nya mas SHP (sebelumnya juga) :)
tomy

----- Original Message ----
From: sinagahp <sinagahp@yahoo. com>
To: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
Sent: Friday, November 16, 2007 2:55:45 AM
Subject: Bls: [psikologi_transfor matif] Re: Maslow, etc (was: Jiddu Krishnamurti. ..)


Uppsss... maaf Mas Tomy dan rekan-rekan lainnya, kepencet send, tanpa merespons.

Ma kasih atas masukannya Mas Tomy. Walaupun demikian, supaya saya tidak-tidak salah memahami apa yang Mas Tomy maksudkan, saya mohon penjelasan tentang "kurang srek" yang Mas Tomy maksudkan. Halaman 45-60 kan panjang Mas :). Terima kasih sebelumnya :)

salam,
harez


--- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Tomy T <tomigant@...> wrote:
>
> nimbrung ah.......
> Mas SPH or Mbak Swas....kayeknya sich cara anda menerangkan Maslow tuk pak Jusuf jg kurang 'srek', ga tahu juga kalau anda dah baca bukunya Maslow A.H, Religions, Values, and Peak-experinces, Harmondsworth (1986) (seperti mas SPH kasi petunjuk) persisnya dilihat halaman 45-60 ok. (lalu pertanyaannya yang 'srek' itu gimana? ahahahah, tapi master katenye..... :) )
> Mas Jusuf yang anda tafsirkan itu ga salah...hanya saja ga sederhana itu (wah ini maksudnya opo ya....). untuk mengerti Maslow kan harus tahu latar-belakang teorinya dan sampai dimana sampai teorinya. teori yang mana? misalnya kalau teorinya yang berbicara soal jeruk, mangga, pepaya...ya maunya ditafsirkan dari ilmu buah buah- an...ya kan? karena kalau di tafsirkan menurut ilmu perikanan kan nanti ga pas dia....:). sering kali orang mengambil teori seseorang demi kepentingannya tanpa melihat ide dasar dari si pembuat teori tsb
> pada hlm 55 ktnya kira kira gini mengikuti kata Rudolf Otto, "pengalaman 'mistik/religius' adalah sebuah pengalaman sakral, ilahi, tak terlukiskan, abadi, ke-ber-satuan dengan yang universal, ....dst
> nah....Bapak Jusuf coba aja dulu baca buku itu...apa kata Maslow ttg nilai B, pengalaman keagamaan-pengalama n mistik dst...baru coba di lihat dari kaca mata konfusius... gt.... :)
> duh...sory kl nimbrung dan ga bisa nulis lama...i'm sorry
> tomy
>



Send instant messages to your online friends http://uk.messenger .yahoo.com



Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger .yahoo.com



Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

new professional

network from Yahoo!.

Yahoo! Groups HD

The official Samsung

Y! Group for HDTVs

and devices.

Popular Y! Groups

Is your group one?

Check it out and

see.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: