Kamis, 10 Januari 2008

Re: [psikologi_transformatif] Kompatiologi : To Kill or To Be Killed +(komentar dari Hizbut Tahrir)

Iya Bu De
Aku lupa
apa itu coto mangkasara
atawa sop konro
tauku sekarang cuman sarma
dimakan sesudah ajvar
tapi gak kuat belinya
aku bingung aku dari mana

ratih ibrahim <personalgrowth@gmail.com> wrote:

bukan As, itu bukan krisis identitas.
itu bagian dari proses peleburan budaya melalui peluang pasar.
bisnis kata ku...

salahkah?
jelas tidak...
tapi jika kamu, aku , kita bingung, kita ini siapa dan orang mana, itu
baru namanya krisis identitas....

heheheheeeeee.....

bude tih

On 1/10/08, Asas Asas <asas2004asas@yahoo.co.uk> wrote:
>
>
> Di New York ada
> Indonesia Grocery
> milik bule asli
> Krisis Identitaskah dia ?
> Tidak
> Dia tau beberapa komoditi Indonesia sangat laku
> lewat tangan dingin dia
>
> Starbuck Indonesia ?
> Lalu ini krisis Identitas ?
> Huahahahahahaha
> Jelas pakai kacamata kuda
> kuda lumping pula
>
> Suka ngomong jorok di umum terbuka
> Hihihi, huahahahaha
> Baru ini identitas dia
> Aseli dengan topeng terbuka
>
>
> Bisanya cuma quote-quote bahasa Inggris
> Inggrisnya sendiri ? Belepotan
> Kayan makan donut isi durian
>
> Heeeei intellectuals di Indonesia itu useless
> Aku aja yang gak useless
> menggelandang di pantai gak kerja
> hehehehehe
> Tetep aku yang hebat
>
> I fight my own battle
> menggelandang
> karena aku gak menguasai ilmuku
> disuruh mbimbingpun
> aku gak bisa
> maka kubuat dalih
> heeeei kamu mahasiswa
> tapi kamu harus ngentrepreneur
> gak bisa kan, gak bisa kan ?
> sama juga aku gak bisa
> maka aku mengelandang aja
> nampang
> pameeeer
> huihihi
>
> lalu dasar atheist
> sukanya ngolok-olok Tuhan
> Tuhan Lollypop, bilangnya
> Pantes, gak berani pulang ke Indonesia
> Selain gak punya sangu
> Takut mati digebukin ama FPI
> di bawah pimpinan Hendrik
> Hihihi
>
>
>
> tuhantu_hantuhan <tuhantu_hantuhan@yahoo.com> wrote:
> Haha...Krisis Identitas ini untuk TuHanTu-kah? ... Hanya orang yang
> butuh pengakuan untuk dikatakan ´saya baik, saya anu, saya itu, saya berhati
> mulia, dst...dst... ´-lah yg sangat kehilangan Indentitas.. . Soal ngomong
> jorok, its about feeling and standard masing-masing deh... Hikhikhik...
> Soal krisis identitas dan kopi kental, saya kasih contoh... Bukankah
> Starbucks Indonesia itulah yang krisis identitas?.. . Mengapa tidak kalian
> bantu cari identitas baru, selain artikel berjudul Kopitalisme, itu? ...
> Anda-andakan pandai buat proposal, ya nggak? Masak kalah ama Gassing?...
> Wakakakaka.. ..
> ... hate or love me, I dont care... I have love more than I need...;-)
> By the way, is this guy a good one or bad one? Kata ´We´ pada kalimat ´We
> first fought ... dst.´ maksudnya adalah ´U.S.A.´
> Quote: ~~~ "People think our music's very aggressive or angry or whatever,
> and it's just the opposite, really, ... I like laughing. And I like being
> really calm before a show, and smiley."~~ ~~ "We first fought the heathens
> in the name of religion, then Communism, and now in the name of drugs and
> terrorism. Our excuses for global domination always change." ~~~~~ End of
> quote (By: Serj Tankian )
> TuHanTu: Yeah, keep on rockin, buddy!...Ah ya, how about the excuse for
> intellectual domination by those useless intellectual institutions in
> Indonesia? Ataukah Anda, yang berstatus akademisi terhormat tuan paduka
> agung... hanya jedah dikit dari aktifitas saling bertukar kata-mengelus
> rasa... melalui syair syair indah nan merdu... sehingga orang-orang kecil
> -seperti juga saya- masih bisa bermimpi untuk berharap bahwa hidup masa
> depan akan lebih baik di negri sendiri, karena kita punya banyaaaaaak orang
> terdidik yang baik hati dan pandai berkata manis... Apalagi kalau nulis
> proposal, duuuuhhh...manisnya aa...
> I fights my own battles, you can fight your own... Tapi jangan harap saya
> akan percaya bahwa kalian berjuang untuk orang lain, untuk orang-orang
> tersisih, untuk mereka yang terkucil, untuk kemaslahatan seluruh anak
> bangsa...bla. .bla..bla. ..
> Lets dance in style, lets dance for awhile... I wanna be forever young,
> bukannya botak mikirin yang serius-serius. ... Wakakakakaka. ...
> Be Fun
> TuHanTu
> http://hole- spirit.blogspot. com
>
>
> --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Asas Asas <asas2004asas@
> ...> wrote:
> >
> > Aku, bisaku cuming mencela bangsaku sendiri
> > Aku, bisaku cuming bisa mengira diriku terhebat di dunia ini
> > Itu jelek, ini jelek, liat, liat, liat, aku obrak abrik orang2 o'on negeri
> ini
> > Nampang adalah cuming bisaku, hihihihi
> > Minum kopi kental ngemplang, enak dinikmati
> > Bikin istilah-istilah konyol, sangat kugemari
> > Logika2 o'on yang gak sesuai, kusebar ke sana sini
> > Bicara jorok, adalah panggilan jiwa ini
> > Harus peduli ama orang lain, egp iiiin aja , hihihi
> >
> > non_sisca non_sisca@.. . wrote:
> > Siapakah saya ?
> > Apakah gunanya diriku dan hidupku ?
> > Apa arti hidupku untuk diriku dan untuk orang lain ?
> >
> > Ini pertanyaan2 essensial yang selalu menghantui setiap manusia.
> > Pertanyaaan2 ini merupakan tantangan dasar hidup seorang manusia dan
> > menjadi langkah awal dalam kematangan pribadinya.
> >
> > Dan siapa orang lain ?
> >
> > Orang lain itu ialah semua manusia ; tanpa kecuali.
> >
>
> tuhantu_hantuhan <tuhantu_hantuhan@yahoo.com> wrote:
> Quote:... Tambahan dikit nih mas.karena kesadaran hidup dalam
> DEAL-DEAL inilah, tak seyogyanya ada yang berpolitik dengan lambaran
> ke-mutlak-an. paling report kalo politik dah bawa2 panji kebenaran absolute
> dari agama dan tuhan masing2.jadi super ruwet....mana ada tuhan yang mau
> bertukar kepentingan dalam DEAL?..he.he End of quote.
> TuHanTu: Mas Anwar, bukan dalam berpolitik saja kita sebaiknya tak bisa
> mutlak-mutlakan. .. Kecuali ngitung gaji pegawai atau pekerja perbulan
> sesuai kontrak kerja...tak ada yang mutlak itung-itungannya. ..
> segala sesuatu yang membicarakan ½manusia½ sebagai topik, adalah kesalahan
> berfikir fatal, jika setiap kesimpulan atau resultnya adalah hal yang
> konkrit... Tak ada yang konkrit jika topik yg kita bicarakan adalah
> ½manusia½... Tidak dalam Psikologi, tidak dalam filsafat, tidak dalam ilmu
> budaya akademik...
> Mengenai konsep berketuhanan, nggak ada masalah sih, jika seseorang
> menganut konsep tersebut sebagai manifestasi dari rasa tanggung jawab atas
> dirinya sendiri, dalam berinteraksi dgn lingkungannya. .. Bukan sebagai
> manifestasi superioritas terhadap mereka yg berbeda konsep dan pemahaman
> atas ´hantu´ yg dimutlak-mutlakkan itu...
> Toh, ketika seseorang menyebut lima huruf, t-u-h-a-n- ... atau a-l-l-a-h...
> atau tiga huruf, l-o-r-d-... aja itu sudah merupakan sekumpulan huruf,
> artinya, masuk dalam dimensi penyimbolan yg disepakati antar kelompok, antar
> budaya, antar bahasa...lalu, di universal-universal kan... (kata yg hanya
> beda bahasa, dan beda asal )... atas sesuatu yg unidentified. ..
> Menggunakan kata ´kebenaran´ sebagai justify atas sesuatu dalam perspektif
> ini akan selalu rancu (malah aneh dan lucu) ... baik itu atas nama
> spiritual, agama, filsafat dan semua ilmu-ilmu yg membicarakan dimensi
> non-fisik manusia yg tidak terbatas itu... Nah, apalagi jika dibawa ke
> dimensi politik praktis...?. ..
> Ada juga, saya melihat bahwa seseorang menyebut t-u-h-a-n hanya jika sudah
> mentok baik dalam berlogika dan bernalar, dengan kalimat manis
> berbunga-bunga, sebagai- atau dalam rangka membuat- persiai psikis.... entah
> untuk dirinya sendiri, atau agar dianggap sebagai orang yang baik-baik...
> istilahnya, jaga langganan... alahhh...itu sih trik yg udah basi.... padahal
> dalam waktu bersamaan -sadar nggak sadar- dia telah melakukan pembatasan
> atas ´hantu´ yg dia sepakati sendiri sebagai sesuatu tak terbatas....
> Hasilnya, jadilah tuhannya itu sebagai lolly pop... hahahaha...
> Eniwei, saya skali-skali mencoba memakai sepatu orang yg mengaku mempunyai
> tuhan... apa yg saya dapati?...
> Yg saya dapati itu, logika yg aneh dan lucu banget... Begini...kalau
> seseorang itu, udah merasa yakin bahwa tuhannya (whatever it is) maha
> pengasih, ...saya heran berat... lalu untuk apa makhluk malang ini,
> meratap-meratap meminta ini, meminta itu?... pake, kata lord sweet segala
> macem, emangnya tuhannya itu permen karetkah?... lolly pop kah?... aneh
> tenan!
> Si doi yang mengaku sebagai pencari tuhan juga lucu banget, emangnya dia
> hidup kalau si tuhannya itu nggak menemukan dia?... Ngapain juga
> mencari-cari, lha wong yg dia cari itulah yg telah menemukannya, selama
> ini... kalau dia nggak nyadari itu, saya anggap makhluk aneh yg ngaku-ngaku
> sbg pencari tuhan ini, menderita syaraf gangguan nggak tau diri yg akut ...
> Padahal, dia telah ditemukan oleh tuhannya, sekian bulan sejak ortunya
> pernah saling baku naek... entah baku naeknya itu di atas tempat tidur, atau
> sambil nonton ti-pi... mangkanya ada orok dan dia jadi idup...
> Bahkan kalau perlu mengolok-olokpun toh si tuhan itu nggak akan sewot...
> kalau sewot, kan ditodong balik ajah...eh tuhan, elu jangan sewot
> dong...elukan maha ini, maha itu... hahaha...
> Jadi, menurut saya logika orang ini sangat aneh, karena dia menganggap
> tuhannya itu adalah yayasan sosial dimana si ketua yayasannya suka main tak
> umpet, sambil nyedot lolly pop persis Inspektur Kojak... Tapi, yah...saya
> cuman bilang aneh ajah...bukan pake kata sesat, lho...:-)
> Lord sweet...Lord sweet...ciluuuuk ba!..Eh, minta lolly popnya dong?...
> Huahahaha... huahahahaaa. ...
> Be Fun
> TuHanTu
>
>
>
> ---------------------------------
> Yahoo! Answers - Get better answers from someone who knows. Tryit now.


Sent from Yahoo! - a smarter inbox.

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Reconnect with

college alumni.

Popular Y! Groups

Is your group one?

Check it out and

see.

Special K Group

on Yahoo! Groups

Learn how others

are losing pounds.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: