Selasa, 28 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] Re: Dilemma Global Warming


Nah, ayo...kesempatan nih, orang Indonesia bikin ½agama½ baru....
Ayo, mbak Nala, formulirnya mana...:-)

Be Fun

Tuhantu

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "nalaratih"
<nalaratih@...> wrote:
>
> Ini kiriman seorang temen dan senada dengan mas Jufri...
>
> smile with me
> Nala
> ----------------------------------------------
>
> Tahun 2040 : 2.000 pulau tenggelam
> Artikel ini sekeder untuk mengingatkan kita, membuat kita merenung,
> bukan sekedar membuat kita menjadi tidak nyaman...
>
> Mungkin Anda menduga, udara yang akhir-akhir ini makin panas,
> bukanlah suatu masalah yang perlu kita risaukan. "Mana mungkin sih
> tindakan satu-dua makhluk hidup di jagat semesta bisa mengganggu
> kondisi planet bumi yang mahabesar ini?" barangkali begitulah Anda
> berpikir.
>
> Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change (IPCC)
> mempublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai negara.
> Isinya sangat mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah
> terjadi peningkatan suhu merata di seluruh bagian bumi, antara
> 0,15 ? 0,3o C. Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, di perkira-
> kan pada tahun 2040 (33 tahun dari sekarang) lapisan es di kutub-
> kutub bumi akan habis meleleh. Dan jika bumi masih terus memanas,
> pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air tawar, sehingga
> kelaparan pun akan meluas di seantero jagat. Udara akan sangat
> panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh
> asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air
> laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau.
> Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia.
>
> Di Indonesia, gejala serupa sudah terjadi. Sepanjang tahun 1980-
> 2002, suhu minimum kota Polonia (Sumatera Utara) meningkat 0,17o C
> per tahun. Sementara, Denpasar mengalami peningkatan suhu maksimum
> hingga 0,87 o C per tahun. Tanda yang kasatmata adalah menghilangnya
> salju yang dulu menyelimuti satu-satunya tempat bersalju di
> Indonesia , yaitu Gunung Jayawijaya di Papua.
>
> Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan
> Pesisir dan Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak kalah
> mengerikan. Ternyata, permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat
> setinggi 0,8 cm. Jika suhu bumi terus meningkat, maka diperkirakan,
> pada tahun 2050 daera-daerah di Jakarta (seperti : Kosambi,
> Penjaringan, dan Cilincing) dan Bekasi (seperti : Muaragembong,
> Babelan, dan Tarumajaya) akan terendam semuanya.
> Dengan adanya gejala ini, sebagai warga negara kepulauan, sudah
> seharusnya kita khawatir. Pasalnya, pemanasan global mengancam
> kedaulatan negara. Es yang meleleh di kutub-kutub mengalir ke laut
> lepas dan menyebabkan permukaan laut bumi ? termasuk laut di seputar
> Indonesia ? terus meningkat. Pulau-pulau kecil terluar kita bisa
> lenyap dari peta bumi, sehingga garis kedaulatan negara bisa
> menyusut. Dan diperkirakan dalam 30 tahun mendatang sekitar 2.000
> pulau di Indonesia akan tenggelam. Bukan hanya itu, jutaan orang
> yang tinggal di pesisir pulau kecil pun akan kehilangan tempat
> tinggal. Begitu pula asset-asset usaha wisata pantai.
>
> Peneliti senior dari Center for International Forestry Research
> (CIFOR), menjelaskan, pemanasan global adalah kejadian
> terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (disebut juga
> gelombang panas / inframerah) yang dipancarkan bumi oleh gas-gas
> rumah kaca (efek rumah kaca adalah istilah untuk panas yang
> terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak bias menyebar). Gas-
> gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer). Penipisan lapisan
> ozon juga memperpanas suhu bumi. Karena, makin tipis lapisan lapisan
> teratas atmosfer, makin leluasa radiasi gelombang pendek matahari
> (termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Pada gilirannya, radiasi
> gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panas, sehingga
> kian meningkatkan
> konsentrasi gas rumah kaca tadi.
>
> Karbondioksida (CO2) adalah gas terbanyak (75%) penyumbang emisi gas
> rumah kaca. Setiap kali kita menggunakan bahan bakar fosil (minyak,
> bensin, gas alam, batubara) untuk keperluan rumah tangga, mobil,
> pabrik, ataupun membakar hutan, otomatis kita melepaskan CO2 ke
> udara. Gas lain yang juga masuk peringkat atas adalah metan
> (CH4,18%), ozone (O3,12%), dan clorofluorocarbon (CFC,14%). Gas
> metan banyak dihasilkan dari proses pembusukan materi organic
> seperti yang banyak terjadi di peternakan sapi. Gas metan juga
> dihasilkan dari penggunaan BBM untuk kendaraan. Sementara itu, emisi
> gas CFC banyak timbul dari sistem kerja kulkas dan AC model lama.
> Bersama gas-gas lain, uap air ikut meningkatkan suhu rumah kaca.
>
> Gejala sangat kentara dari pemanasan global adalah berubahnya iklim.
> Contohnya, hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah
> memasuki bulan yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau.
> Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir, pergantian musim kemarau
> ke musim hujan terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris
> sebulan dari normal. Banyak orang menganggap, banjir besar bulan
> Februari lalu yang merendam lebih dari separuh DKI Jakarta adalah
> akibat dari pemanasan global saja. Padahal 35%
> rusaknya hutan kota dan hutan di Puncak adalah penyebab makin
> panasnya udara Jakarta . Itu sebabnya, kerusakan hutan di Indonesia
> bukan hanya menjadi masalah warga Indonesia , melainkan juga warga
> dunia. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi),
> mengatakan, Indonesia pantas malu karena telah menjadi Negara
> terbesar ke-3 di dunia sebagai penyumbang gas rumah kaca dari
> kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut (yang diubah menjadi
> permukiman atau hutan industri). Jika kita tidak biasa menyelamatkan
> mulai dari sekarang, 5 tahun lagi hutan di Sumatera akan habis, 10
> tahun lagi hutan Kalimantan yang habis, 15 tahun lagi hutan di
> seluruh Indonesia tak tersisa. Di saat itu, anak-anak kita tak lagi
> bisa menghirup udara bersih.
>
> Jika kita tidak secepatnya berhenti boros energi, bumi akan sepanas
> planet Mars. Tak akan ada satupun makhluk hidup yang bisa bertahan,
> termasuk anak-anak kita nanti.
>
> Cara-cara praktis dan sederhana 'mendinginkan' bumi :
>
> 1. Matikan listrik.
> (jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat elektronik
> dalam keadaan standby. Cabut charger telp. genggam dari stop kontak.
> Meski listrik tak mengeluarkan emisi karbon, pembangkit listrik PLN
> menggunakan bahan baker fosil penyumbang besar emisi).
> 2. Ganti bohlam lampu (ke jenis CFL, sesuai daya listrik. Meski
> harganya agak mahal, lampu ini lebih hemat listrik dan awet).
> 3. Bersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan
> hingga 5%).
> 4. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela selama AC
> menyala. Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C).
> 5. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).
> 6. Alihkan panas limbah mesin AC untuk mengoperasikan water-
> heater.
> 7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.
> 8. Jemur pakaian di luar. Angin dan panas matahari lebih baik
> ketimbang memakai mesin (dryer) yang banyak mengeluarkan emisi
> karbon.
> 9. Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).
> 10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).
> 11. Say no to plastic. Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas
> berbahaya ketika dibakar. Atau Anda juga dapat membantu
> mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali.
> 12. Sebarkan berita ini kepada orang-orang di sekitar Anda, agar
> mereka turut berperan serta dalam menyelamatkan bumi.
>
> Tolong forward email ini ke temen2 anda…
> Terima Kasih atas keikutsertaan anda dalam menyelamatkan bumi
> kita....
>
> -------------------------------------
>
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "Jufri ."
> right.jeff@ wrote:
> >
> > Global Warming memang sedang digalakkan di segala penjuru dunia,
> sampai-sampai Leonardo Di Caprio si aktor ganteng itu pun turut
> andil dalam Global Warming. Global Warning memang ancaman bagi umat
> manusia apalagi dampak yang ditimbulkan, seperti permukaan air yang
> naik dan daratan di bumi semakin sempit karena efek air laut yang
> meningkat. Banyak penyebab Global Warming, musuh utama adalah
> pencemaran polusi udara yang ditimbulkan oleh pengasapan pabrik,
> asap kendaraan yang siap-siap membawa bencana. Beberapa hari lalu
> saya ke daerah puncak, udara yang saya rasakan sungguh berbeda dari
> puncak 10 tahun lalu, well udara memang dingin tapi sinar matahari
> tetap menyengat ke kulit tubuh. Truk, Bus besar dan motor berlalu
> lalang mengerluarkan asap yang tidak bersahabat pada udara di
> puncak. Mungkin citra puncak yang di kenal daerah dingin, nyaman
> dirasa sudah tidak terasa lagi. Puncak macet?? mungkin agak aneh klo
> mendengar puncak macet apalagi weekend, tp macet yang saya maksud
> > macet udara segar yang menjadi identitas puncak.
> > Nah sekarang apa yang mesti kita lakukan?? yang mungkin klise
> adalah penghentian penggunaan kendaraan ber emisi berat dan dapat
> menimbulkan efek pada global warming, kedua para pengusaha sadar
> bahwa asap pabrik yang ditumbulkan salah satu faktor yang
> mempengaruhi dampak dari global warming.
> > Apa jadinya kalau benar-benar South Pole dan North Pole benar-
> benar mencair, diperkirakan 5 - 10 meter permukaan akan naik, saya
> pribadi serem dengernya kalau benar-benar terjadi. Film "Waterworld"
> benar-benar terjadi ngeri bukan??? kalau semua orang saling berebut
> tanah walaupun sekepal tangan.
> > Nah sekarang daripada ribut-ribut memikirkan dampak Global
> Warming, mari sekarang kita mulai dari diri sendiri dengan
> mengurangi emisi bahan bakar pada kendaraan kita sendiri demi
> terciptanya masa depan yang cerah.
> >
> >
> > Kunjungi My Personal Blogs
> >
> > ---------------------------------
> > Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not
> web links.
> >
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Yahoo! Groups

Join a Health

& Fitness Group

or create your own.

Official Samsung

Yahoo! Group for

supporting your

HDTVs and devices.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: