Selasa, 28 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] Re: Melampaui, Mentransformasi


hohoho.....
jangan salah....
siapa dulu guru besar nya sisca
as asssssssssssssssss............

makasih ya as

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, as as
<as2004as_as@...> wrote:
>
> Hehehe
> Sisc sekarang bacaannya yang bahasa Jerman. Jawohl, hehehe.
> Jadi kalau cuman meladeni berdebat, siapa takuuut, asal ada
referensinya. Bukan awur2an macem aku. Aku cuman tiap hari diajak
bonjoir-bonjoiran saja.
> Lumayan juga, kaaan. Kata Sisc juga : The cause of the World War is
made in Germany. Hehehe ................
> Liebst du mich ?
> Siapa tau kan ...............kalau punya nasib baik.
Hihihi ...................
>
> non_sisca <non_sisca@...> wrote:
> Übermensch adalah yang dibayangkan Nietzche sebagai teladan Ja-
Sagen
> (Berkata 'Ya') terhadap kehidupan ini dengan segala isinya.
>
> Ini keren.-
>
> salam, sisc
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, audifax -
> <audivacx@> wrote:
> >
> > Melampaui, Mentransformasi
> >
> > Oleh:
> > Audifax
> > Penulis buku "Imagining Lara Croft" (2006, Jalasutra)
> dan "Semiotika Tuhan" (2007, Pinus)
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > "Teka-teki: Superman, Batman, Robin, siapa paling bodoh di
antara
> ketiganya?
> >
> >
> > "Ga tau, emang siapa?"
> >
> >
> > "Begini...Batman itu bodoh."
> >
> >
> > 'Lho?"
> >
> >
> > "Iya...karena dia pake jubah tapi ngga bisa terbang"
> >
> >
> > "Ooo..."
> >
> >
> > "Tapi Robin lebih bodo lagi!"
> >
> >
> > "Kok bisa?"
> >
> >
> > "Udah tau Batman bodo malah ditemenin"
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Teka-teki banyolan di atas, bagi saya adalah sebuah contoh
menarik
> untuk menjelaskan Übermensch. Kata ini biasa diterjemahkan ke
dalam
> bahasa Inggris menjadi Superman. Ada pula yang menerjemahkan
menjadi
> Overman. "Over" barangkali lebih dekat dengan Über, karena
memiliki
> makna "melampaui". Pelampauan manusia, itulah yang diajarkan
Nietzche
> lewat 'Also Sprach Zarathustra'. Melalui tokoh Zarathustra,
Nietzche
> mengucapkan pandangannya yang termasyhur: "Ich lehre euch den
> übermenchen. Der Mensch ist etwas, das überwunden werden soll"
(Aku
> mengajarkan kepada kalian mengenai manusia-manusia atas. Manusia
> adalah sesuatu yang seharusnya dilampaui).
> >
> >
> > Tak gampang menjelaskan maksud Nietzche dengan Übermensch
> tersebut, namun barangkali contoh sederhana "Superman, Batman,
Robin"
> itu bisa kita gunakan sebagai jembatan pemahaman. Banyak orang
> terendam dalam `kebodohan' ala Robin dalam teka-teki di atas, yang
> ikutan pakai jubah dan menemani Batman yang pakai jubah tapi tidak
> bisa terbang. Barangkali banyak orang malah lebih parah dari
> contoh `Robin' di atas karena mengira `Batman' yang ditemaninya
> bisa `terbang'. `Batman sontoloyo' inipun juga berkoar bahwa
dirinya
> bisa terbang sehingga para `Robin' yang dungu ini percaya begitu
> saja. Mereka tak tahu bahwa `Batman' ini sebenarnya adalah `Bad
Man'.
> >
> >
> > Bad Man? Ya, itulah gambaran orang-orang dekaden yang hidupnya
> terendam dalam kerendahan yang menyamakannya dengan binatang.
Orang-
> orang ini sibuk mengingkari kelemahan diri yang dititipkan alam
> padanya. Alih-alih berkata "Ya" pada pemberian Alam, mereka justru
> mengutuki orang-orang lain yang diberi kelebihan yang tidak
dimiliki
> para Bad Man ini. Lalu, para Bad Man ini mengemis dan menyebut
> perilaku hina itu sebagai `memohon pada alam' atau `berdoa pada
> Tuhan'. Persis inilah yang bisa kita lihat pada orang-orang yang
> menghalalkan segala cara atas nama `Tuhan' atau `Alam', orang-
orang
> yang mengemis untuk sebuah kehidupan `lebih baik' yang tak layak
> dimilikinya. Orang-orang ini bahkan tak tahu beda antara
`mengemis'
> dan `berdoa memohon pada alam'.
> >
> >
> > Orang-orang semacam inilah yang dijelaskan oleh Nietztche
sebagai
> der letzte mensch atau orang-orang terbelakang atau orang-orang
> dekaden. Mereka ini adalah penumpang gelap kehidupan, sejatinya
> mereka bahkan tak pantas untuk hidup itu sendiri. Orang-orang
dekaden
> ini memiliki moralitas kawanan, mereka berkumpul atas dasar
> inferioritas dan menuhankan seorang (Bad Man) tempat mereka
> menggantungkan harapannya. Inilah yang disebut Nietzche sebagai
tuhan-
> tuhan yang terlalu manusia dan karenanya tuhan-tuhan ini pun dapat
> mati.
> >
> >
> >
> >
> > KEBUDAYAAN SEBAGAI RUANG TRANSFORMASI
> > Nietzche mengemukakan kebudayaan-lah ruang yang mampu
> mentransformasi. Untuk menjelaskan ini lebih jauh, kita melihat
> gagasan awal Nietzche mengenai kebudayaan. Tujuan kebudayaan
> sesungguhnya adalah menghasilkan manusia-manusia atas (Übermensch)
> yang memberi makna kepada kehidupan ini. Ruang kebudayaan mesti
mampu
> menghasilkan transformasi yang menumbuhkan bunga-bunga indah dari
> kebudayaan itu. Jadi, tujuan kebudayaan bukanlah `kemanusiaan'
atau
> mengasihani manusia lemah yang tak mampu berdiri di atas kakinya
> sendiri.
> >
> >
> > Lalu apa itu Übermensch? Nietzhche melukiskan Übermensch
sebagai
> perpaduan antara Napoleon dan Goethe, bahkan perpaduan antara
Caesar
> dan Yesus, atau perpaduan-perpaduan orang besar lainnya. Orang-
orang
> besar ini jelas adalah orang yang mampu berdiri di atas kaki
sendiri
> dan bukan para `Bad Man'. Tapi di atas itu semua, Übermensch
adalah
> yang dibayangkan Nietzche sebagai teladan Ja-Sagen (Berkata 'Ya')
> terhadap kehidupan ini dengan segala isinya.
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Bagi anda yang berminat mendiskusikan esei ini, saya
mengundang
> anda bergabung mendiskusikannya di milis Psikologi Transformatif
> >
> >
> > Bagi mereka yang ingin bergabung dengan milis Psikologi
> Transformatif, ketik:
> >
> >
> > www.groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Sekilas Mailing List Psikologi Transformatif
> > Mailing List Psikologi Transformatif adalah ruang diskusi yang
> didirikan oleh Audifax dan beberapa rekan yang dulunya tergabung
> dalam Komunitas Psikologi Sosial Fakultas Psikologi Universitas
> Surabaya. Saat ini milis ini telah berkembang sedemikian pesat
> sehingga menjadi milis psikologi terbesar di Indonesia. Total
member
> telah melebihi 1900, sehingga wacana-wacana yang didiskusikan di
> milis inipun memiliki kekuatan diseminasi yang tak bisa dipandang
> sebelah mata. Tak ada moderasi di milis ini dan anda bebas masuk
atau
> keluar sekehendak anda. Arus posting sangat deras dan berbagai
wacana
> muncul di sini. Seperti sebuah jargon terkenal di psikologi "Di
mana
> ada manusia, di situ psikologi bisa diterapkan" di sinilah jargon
> itu tak sekedar jargon melainkan menemukan konteksnya. Ada
berbagai
> sudut pandang dalam membahas manusia, bahkan yang tak diajarkan di
> Fakultas Psikologi Indonesia.
> >
> >
> > Mailing List ini merupakan ajang berdiskusi bagi siapa saja
yang
> berminat mendalami psikologi. Mailing list ini dibuka sebagai
upaya
> untuk mentransformasi pemahaman psikologi dari sifatnya selama ini
> yang tekstual menuju ke sifat yang kontekstual. Anda tidak harus
> berasal dari kalangan disiplin ilmu psikologi untuk bergabung
sebagai
> member dalam mailing list ini. Mailing List ini merupakan tindak
> lanjut dari simposium psikologi transformatif, melalui mailing
list
> ini, diharapkan diskusi dan gagasan mengenai transformasi
psikologi
> dapat terus dilanjutkan. Anggota yang telah terdaftar dalam milis
ini
> antara lain adalah para pembicara dari simposium Psikologi
> Transformatif : Edy Suhardono, Cahyo Suryanto, Herry Tjahjono,
Abdul
> Malik, Oka Rusmini, Jangkung Karyantoro,. Beberapa rekan lain yang
> aktif dalam milis ini adalah: Audifax, Leonardo Rimba, Mang Ucup,
> Goenardjoadi Goenawan, Prastowo, Prof Soehartono Taat Putra, Bagus
> Takwin, Amalia "Lia" Ramananda, Himawijaya, Rudi
> > Murtomo, Felix Lengkong, Kartono Muhammad, Ridwan Handoyo, Dewi
> Sartika, Jeni Sudarwati, FX Rudy Gunawan, Arie Saptaji, Radityo
> Djajoeri, Tengku Muhammad Dhani Iqbal, Anwar Holid, Elisa Koorag,
> Kidyoti, Priatna Ahmad, J. Sumardianta, Jusuf Sutanto, Stephanie
> Iriana, Yunis Kartika, Ratih Ibrahim, Sartono Mukadis, Nurudin
> Asyhadie
> >
> >
> >
> >
> > Jika anda ingin bergabung namun tidak ingin inbox e-mail anda
> dipenuhi oleh posting message (yang sangat padat, rata-rata 2500
> perbulan), anda bisa men-setting no e-mail dan menyaksikan
bagaimana
> tragedi ini berlangsung via message archive di web Psikologi
> Transformatif.
> >
> >
> > Caranya:
> >
> > Gunakan ID yahoo
> >
> > Join dengan milis Psikologi Transformatif di:
> www.groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif
> >
> > Klik "join" yang ada di web Psikologi Transformatif
> >
> > Pada pilihan menu, pilih web only
> >
> > setiap kali anda ingin melihat apa yang terjadi di milis
> Psikologi Transformatif, anda tinggal ketik:
www.yahoogroups.com,
> lalu masuk dengan ID dan password Yahoo anda
> >
> > Di pojok kiri anda dapat melihat daftar milis yang anda
> ikuti, pilih milis Psikologi Transformatif
> >
> > Jika anda sudah masuk ke web induk milis Psikologi
> Transformatif, pilih menu message.
> >
> > Selamat menikmati suguhan di message archive
> >
> >
> >
> >
> >
> > ---------------------------------
> > Boardwalk for $500? In 2007? Ha!
> > Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at
> Yahoo! Games.
> >
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from
someone who knows.
> Yahoo! Answers - Check it out.
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Going Green

Share your passion

for the planet.

Cat Groups

on Yahoo! Groups

Share pictures &

stories about cats.

Yahoo! Groups HD

The official Samsung

Y! Group for HDTVs

and devices.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: