Selasa, 14 Agustus 2007

[psikologi_transformatif] Re: Fwd: Tiga Sudutpandang dalam Membahas Psikologi Manusia

HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA HA. BAGAIMANA MUNGKIN MENGHARAPKAN
DISKUSI BAGUS DARI ANJING-ANJING IDIOT KOMPATIOLOL. HA HA HA HA.
NGIMPI, BUNG? KACIAN DEH LU! HA HA HA HA...

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, 987654321 1234567
<x69xx96x@...> wrote:
>
>
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
> Ingin diskusi bermutu tinggi. Dijamin tidak ada olahraga pikiran
yang merusak hubungan kepercayaan teman, keluarga dan rumahtangga anda
karena bila melakukannya di maillist kami ini akan langsung di-Ban.
Join maillist komunikasi_empati@yahoogroups.com . Tulisan di bawah
ini adalah diskusi yang sedang seru berlangsung di maillist kami, maka
dari itu bergabunglah, klik e-link di bawahh ini:
> http://groups.yahoo.com/group/komunikasi_empati/messages
>
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
>
> Note: forwarded message attached.
>
> ---------------------------------
> Choose the right car based on your needs. Check out Yahoo! Autos
new Car Finder tool.
> Tiga Sudutpandang dalam Membahas Psikologi Manusia
>
>
> Ditulis oleh: Liong Vincent Christian / Vincent Liong
> Tempat /Hari/Tanggal: Jakarta, Selasa, 14 Agustus 2007
>
> Balasan / pertanyaan harap di-Cc ke email:
> vincentliong@...
> atau hubungi: 021-70006775, 021-98806892, 08881333410.
>
> Ingin ikut diskusi?! klik saja e-link di bawah ini:
> http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2362
> http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/22226
>
>
>
>
> PENDAHULUAN
>
> Beberapa hari terakhir saya banyak berdiskusi dengan
> sdr Armahedi Mahzar di maillist
> komunikasi_empati@yahoogroups.com . Dalam diskusi ini
> ada tiga sudutpandang yang dibahas, menurut istilah
> saya:
> 1* Sudutpandang Tekhnis-Mekanistik
> (misalnya: Kompatiologi-Vincent Liong)
> 2* Sudutpandang Keyakinan-Kepercayaan
> (misalnya: praktisi Metafisika dan Psikologi
> Transpersonal- Leonardo Rimba)
> 3* Sudutpandang Integralitas (misalnya: Armahedi
> Mahzar) ;yang menganggap apa yang dikerjakan oleh
> mereka bersudutpandang Tekhnis-Mekanistik dan mereka
> yang bersudutpandang Keyakinan-Kepercayaan adalah hal
> yang satu.
>
> Memang ranahnya sama yaitu feeling, tidak ada pemisah
> antara instingtif saja atau intuisi saja dalam
> prakteknya. Tetapi paradigma tentang apa yang dianggap
> baik, etis, dlsb untuk dilakukan dari masing-masing
> sudutpandang adalah amat sangat bertolakbelakang. Bila
> ini harus disatukan dalam seorang individu (user),
> maka tetap saja salahsatu diantara sudutpandang tsb
> harus dimenangkan dan sudutpandang yang lain
> dipersalahkan.
>
> Sudutpandang praktisi Integralitas menganggap dua hal
> ini bisa disatukan. Usaha menyatukan ini dianggap
> sekedar pemikiran, konsep seorang teoritisi yang
> teorinya bisa ditulis tetapi tidak bisa dipraktekkan
> oleh praktisi yang bersudutpandang Tekhnis-Mekanistik
> maupun praktisi yang bersudutpandang
> Keyakinan-Kepercayaan.
>
> Mengapa harus demikian ?!
>
>
>
> TEKHNIS-MEKANISTIK (mementingkan proses sampling)
>
> Dalam kenyataannya ketidaksempurnaan itu selalu ada
> pada realita di depan mata, itu milik kehidupan ini.
> Hal tsb menggiring manusia ke bentuk-bentuk
> keyakinan-kepercayaan tentang konsep keseimbangan,
> kemapanan, keamanan, dlsb yang dipuja-puja. Hal ini
> membuat manusia menampik ketidakseimbangan dan
> menyalahkan pihak lain. Ketika ini dilakukan maka
> manusia itu menjadi lepas dari realita.
>
> Mereka yang bersudutpandang tekhnis-mekanistik
> menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh praktisi yang
> bersudutpandang keyakinan-kepercayaan adalah suatu
> pembodohan, penipuan terhadap masyarakat yang mudah
> dibodohi.
>
> Letak penipuannya adalah: Bahwa pada dasarnya sebuah
> tindakan manusia entah itu dianggap ilmiah,
> metafisika, psikologi transpersonal, atau juga yang
> terjadi pada agama ; memiliki struktur tekhnis dengan
> logika yang cukup umum (tidak ada bakat / tidak bakat)
> seperti apa yang umum dipelajari tentang hal-hal di
> luar manusia pada ilmu ketekhnikan dan kealaman. Bagi
> seseorang telah menguasai logika dari struktur
> tekhnis-mekanistik tsb maka apa yang diajarkan,
> dijual, ditawarkan, atau menjadi produk dari mereka
> yang berbasis keyakinan-kepercayaan hanyalah: satu
> posisi tertentu (dalam penggaris skala) dan dalam
> bahasa kontekstual tertentu.
>
> Seperti halnya komputer cukup memiliki satu alat
> 'sampler' yang berupa hardware (alat pembaca data
> binair pada harddisk) dan banyak koleksi 'translater'
> (penerjemah ke bahasa yang lebih spesifik bidang
> kerjanya) yang hanya berupa software.
> Jadi mereka yang menganut sudutpandang
> tekhnis-mekanistik beranggapan bahwa orang tidak perlu
> bersekolah begitu lama untuk mempelajari begitu banyak
> ilmu satu demi satu sehingga menghabiskan masa muda di
> universitas, cukup dia tahu hal-hal mendasar seperti
> berhitung, membaca dan menulis, berbagai macam bahasa,
> dan struktur kerja secara umum dari berbagai macam
> bidang dan variabel-variabel yang digunakan dalam
> pekerjaan di masing-masing bidang tsb. Toh manusia itu
> dari lahir sudah memiliki kemampuan mengukur, dan
> mengkira-kira.
> Dalam arti kata: Sekolah saja hanya membentuk manusia
> menjadi operator dari apa yang dia pelajari dan
> hafalkan, belum menjadikan manusia itu menjadi
> mengerti dan memahami. Untuk menjadi mengerti dan
> memahami manusia harus mengalami baik secara emosi
> ataupun realita.
>
> Orang juga tidak perlu belajar berbagai macam ilmu
> metafisika dan spiritual untuk menjadi sakti atau
> tinggi tingkat spiritualnya, sebab segala produk dan
> akibat dari suatu produk tertentu hanyalah paket
> sepasang informasi yang berisi: sebuah posisi dengan
> traslaternya.
> Jadi buat apa belajar ?! Yang penting anda tahu
> kepentingan anda, lalu anda lihat saja apa tujuan
> anda, dan baca saja dengan alat ukur anda; dimana
> posisinya dan translater (bahasa kontekstual) apa yang
> digunakan. Lalu anda bisa meniru dengan mengubah diri
> anda atau berusaha menuju ke posisi dan menguasai
> bahasa kontekstual (translater) tsb. Dengan tujuan
> membawa diri anda ke kondisi yang anda inginkan.
> Semakin anda belajar anda semakin mempersempit
> kemampuan diri anda karena anda hanya punya satu
> kemampuan yang sempit sekali sesuai translater (bahasa
> kontekstual untuk penerjemahan data binair) yang anda
> dalami bertahun-tahun itu. Anda tidak memiliki
> keluesan / fleksibelitas untuk mengganti-ganti
> translater anda, dan tidak memahami fungsi dan kerja
> sampler yang begitu menyeluruh.
>
> Jaman komputerisasi itu segalanya serba gampang. Anda
> membutuhkan satu komputer saja yang diinstalasi sebuah
> operating sistem misalnya Windows XP; Lalu bisa
> membeli program Ms.Excel dan membaca buku panduannya
> bagaimana variabel / simbol fungsional yang digunakan
> di software tsb kalau anda mau mengerjakan hal-hal di
> bidang accounting dan keuangan. Membeli program
> Ms.Word dan membaca buku panduannya untuk mengetik
> tulisan anda. Mendownload Windows Media Player untuk
> menonton DVD atau mendegarkan musik sambil mengetik
> tulisan anda dengan Ms.Word atau membuat laporan
> keuangan anda dengan Ms.Excel. Anda toh tidak perlu
> sekolah IT secara khusus, anda cukup beli sebuah
> komputer dan coba-coba, nanti juga bisa sendiri, anak
> SD jaman sekarang juga sudah bisa. Tidak perlu
> sekolah, memang sesuatu yang menurut orang primitif,
> tetapi kalau kata saya itu praktis.
>
>
> KEYAKINAN-KEPERCAYAAN (mementingkan proses
> mentranslate)
>
> Mereka yang bersudutpandang keyakinan-kepercayaan
> menganggap menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh
> praktisi yang bersudutpandang tekhnis-mekanistik
> adalah naluriah seperti seekor binatang, tidak layak
> untuk serajat seorang manusia, maka itu menganggap
> tindakan tsb adalah tindakan tidak bermoral dan tidak
> bertanggungjawab.
> Letak keburukannya: Membinatangkan manusia adalah
> tindakan yang tidak beradab. Binatang itu tidak
> terkontrol, tidak teratur, tidak tahu adat, tidak
> bernorma, tidak berpendidikan, rendah derajatnya,
> dlsb.
>
> Melalui sekolah di jurusan yang spesifik orang menjadi
> spesialis di bidangnya, orang berijasah itu bekerja
> dengan standart kwalitas yang jelas. Orang membutuhkan
> bimbingan spiritual agar tidak tersasar agar tahu
> jalan yang benar dan yang salah. Orang perlu belajar
> banyak ilmu agar memiliki banyak jenis kemampuan
> secara mendalam. Orang perlu mempelajari definisi dan
> artinya secara jelas supaya mengerti.
>
> Jadi belajar itu penting, norma, aturan, dogma, dlsb
> itu penting agar tercipta keteraturan dan
> keseimbangan.
>
>
> INTEGRALITAS
>
> Mereka yang bersudutpandang integralitas beranggapan
> bahwa apa yang dilakukan oleh praktisi bersudutpandang
> keyakinan-kepercayaan dan tekhnis-mekanistik adalah
> memisahkan satu hal yang utuh menjadi dua sehingga
> masing-masing aliran sudutpandang tsb tidak utuh.
>
>
>
> PENUTUP
>
> Dalam tulisan ini, saya sebagai praktisi
> bersudutpandang Tekhnis-Mekanistik sudah berusaha
> menceritakan posisi-posisi sudutpandang yang ada
> senetral mungkin, semampu saya.
>
> Proses belajar (hafalan teori, konsep, sekolah, dlsb)
> sangat diperlukan untuk mengisi bentuk
> kekurangan-kekurangan sebagai individu dalam bentuk
> pengalaman. Sedangkan sudutpandang tekhnis-mekanistik
> seperti kompatiologi bekerja dalam bentuk yang disebut
> `empati', sehingga bentuk-bentuk pelajaran serta teori
> yang didapat, dapat diserap secara empati menjadi
> buah-buah pengalaman yang lebih mendekati
> eksperiencial (merasakan / mengerti lalu memahami).
> Walaupun selama ini banyak yang menganggap empati
> sebegitu ajaibnya sehingga adiasosiasikan sebagai
> hal-hal yang sakti, dan tinggi tingkat spiritualnya.
> Karena sebenarnya bagi yang mengalami dan menguasai
> empati itu berjalan sebagaimana manusia apa adanya
> (wajar).
>
> Pada akhirnya kebenaran ada di hati masing-masing
> pengguna sebagai manusia yang independent,
> masing-masing pengguna menentukan mana yang benar dan
> mana yang salah untuk dirinya sendiri sesuai dengan
> minat, kepentingan, latarbelakang masing-masing
> pengguna dan datang kepada pilihannya atas keinginan
> dan inisiatif masing-masing.
>
> Anda memilih satu pintu diantara dua pintu dan anda
> tidak akan pernah masuk ke pintu yang lain. Saya jamin
> ketika anda memilih yang satu maka anda tidak akan
> bisa masuk ke pintu yang lain sampai kehidupan anda
> berikutnya. Pilihan di tangan anda.
> It's your own call brother and sister... You have to
> choose... Answer it.
>
>
> Ttd,
> Vincent Liong
> (Founder of Kompatiologi)
> Jakarta, Selasa, 14 Agustus 2007
>
> Silahkan memBaca:
> http://groups.yahoo.com/group/komunikasi_empati/messages
>
>
>
>
> Send instant messages to your online friends
http://au.messenger.yahoo.com
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
SPONSORED LINKS
Yahoo! Avatars

Make a Virtual You

Show your style &

mood in Messenger.

Yahoo! Mail

Get it all!

With the all-new

Yahoo! Mail Beta

Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: