Selasa, 23 Oktober 2007

[psikologi_transformatif] Balasan: APAKAH KAPAL KOMPATI PERLAHAN-LAHAN TENGGELAM ?

Selamat pagi semuanya,
 
Kita sama-sama tahu bahwa ada training/seminar dengan judul : "accounting for non accountant" atau "IT for non IT managers".
 
Pertanyaannya adalah : what's wrong ?
 
Jawabnya : ilmu non akuntansi tidak cukup (buat insinyur), ilmu non IT tidak cukup (buat akuntan misalnya).
 
...............................
 
Psikologi "tenggelam", akuntansi "tenggelam", ilmu hukum "tenggelam".
 
Imho, ketika berdiri sendiri-sendiri, ilmu-ilmu itu memang mesti "tenggelam", bukan karena salah tapi karena kurang. Mesti multidisiplin.
 
Jadi dalam "penglihatan" saya, komen si vincent itu mah biasa aja.. kecuali yang bagian "minder" nya. Entah apa itu maksudnya ?.. tapi kalau soal tenggelamnya sih ... ah biasa lah itu, tak perlu seorangh indigo utk bisa menyadari hal itu.
 
Kedokteran/dokterpun juga akan "tenggelam", karena ternyata manusia itu tidak semata fisikal, tapi juga spiritual, penerimaan kedokteran eropa/USA pada akunpuntur sudah menjadi sinyal "tenggelamnya" ilmu kedokteran. I.m.h.o, kalau mau jadi healer yang kumplit ya mesti belajar juga ilmu2 di luar kedokteran, imho loh :-)
 
Kalau kita "tarik" ke ranah spiritual, ilmu2 sosial yang sendiri-sendiri itu sama dengan diri kita sendiri, keterpisahan kita, egoisme kita.. egoisme mesti tenggelam karena kita mau tak mau dihadapkan pada realita bahwa kita membutuhkan satu sama lainnya. Kita tidak bisa sendiri. Untuk tahap awal, egoisme itu perlu namun di tahap/tingkatan berikutnya perlu kedewasaan, perlu penenggelaman egoisme.
 
Sperma yang masuk ke sel telur  cuma satu (ada sih yg bisa masuk dua, tapi jarang2 deh :-)). Lah artinya si sperma itu mesti egois... :-).
Setelah jadi orok dan manusia di tahap awal dia juga mesti egois, kalo ngak ya dia mati...mati secara fisikal.
 
But ....kemudian, si sperma itu, si orok itu, si manusia itu mesti menyadari dan menerima bahwa egoisme TERNYATA tidak cukup untuk survival..
 
Amerika nggak bisa petantang-petenteng seenaknya wong ada Asian Flu (krismon asia) Amerika kena kok !. Global warming dirasakan oleh SEMUA manusia. Survival of Human Race terancam !.
 
Bagaimana dengan kompatiologi ? 
Apakah kompatiologi sudah digolongkan/resmi sebagai sebuah ilmu ? apakah sudah sejajar dengan ilmu2 sosial/ilmu pasti lainnya ?
 
Menurut saya sih belum.
 
Artinya ?
Ya bagaimana mau tenggelam ? wong lahir/nongol aja belum :-)
apa sih kompatiologi ? wong kalo saya tanya si Rio, dianya cuma mesam-mesem aja... :-)
 
Salam,
Donny KN
 
PS : saya lagi cari kursus/training : "Directing for non Director", ada yg tahu dimana bisa diambil ? :-)
 
 
 
 

sinagahp <sinagahp@yahoo.com> wrote:
--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "vincentliong" <vincentliong@...> wrote:
>
> Ketika sebuah kapal psikologi perlahan-lahan tenggelam karena banyak
> bocor, orang psikologi sibuk membuang airnya ke luar tetapi tidak ada
> keinginan atau perasaan mampu untuk mentambal lubang-lubangnya.
> Namanya juga minder :)
>


harez:

Menurut "jurus"nya Mas leo, untuk memahami  tulisan Vincent tersebut di atas, harus dibalik :)

Sumber: http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/33111

Apakah tulisan Vincent Liong tersebut dibacanya:

> Ketika sebuah kapal kompati perlahan-lahan tenggelam karena banyak
> bocor, orang kompati sibuk membuang airnya ke luar tetapi tidak ada
> keinginan atau perasaan mampu untuk mentambal lubang-lubangnya.
> Namanya juga minder :)

Benarkah begitu membacanya Mas Leo ? :)

Apakah Kapal Kompati Perlahan-lahan Tenggelam ?

salam,
harez


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "vincentliong" <vincentliong@...> wrote:
>
> Mbak Istiani,
>
> "kill and destroy Kim Il Sen" masih tema yang sangat signifikan bagi
> oknum-oknum tertentu lulusan psikologi di Psikologi Transformatif yang
> berusaha membasmi kompatiologi dengan segala cara dan pengorbanan.
>
> Kalau ada sebuah menara gading yang keropos dan tidak tinggi, lalu ada
> menara gading baru yang meski lebih muda umurnya beresiko akan sedikit
> lebih tinggi. Daripada yang lama menjadi tampak tidak tinggi, lebih
> baik yang baru dihalangi menjadi tinggi.
>
> Orang-orang Psikologi ini tidak ada inisatif memperbaiki nasib diri
> sendiri karena malas, yang penting jangan satupun orang lain bisa
> lebih sukses. Jadi sama-sama sial saja.
>
> Ketika sebuah kapal psikologi perlahan-lahan tenggelam karena banyak
> bocor, orang psikologi sibuk membuang airnya ke luar tetapi tidak ada
> keinginan atau perasaan mampu untuk mentambal lubang-lubangnya.
> Namanya juga minder :)
>
> Ttd,
> Vincent Liong
> Jakarta, Senin, 22 Oktober 2007
>
>
>
> Email sebelumnya...
> http://tech.groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2765
> --- In Komunikasi_Empati@yahoogroups.com, Cornelia
> Istiani istiani_c@... wrote:
>
> Dengan membaca berita di bawah ini...
> masihkah perlu "mbenerin" VCL ??!!
> masihkah perlu "kill and destroy Kim Il Sen" ??!!
>
> atau sebenarnya "perang" ini hanya sebuah gambaran
> dari ketidakmampuan diri sendiri atas kondisi yang
> ada....dan ketidakmampuan "mbenerin" profesi
> sendiri???....
>
> selamat membaca....
>
> salam,
> Istiani
>
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> Kompas, Senin, 22 Oktober 2007
>
> Rekrutmen Komisi
> Biaya Mahal, Panitia Seleksi Amatiran
>
> Jakarta, Kompas - Panitia Seleksi yang dibentuk untuk menjaring
> calon-calon anggota komisioner, termasuk hakim agung, ternyata bekerja
> secara amatiran. Akibatnya, biaya rekrutmen miliaran rupiah bisa
> dibilang terbuang sia-sia. Kritik ini disampaikan anggota Komisi III
> DPR Benny K Harman, praktisi hukum Todung Mulya Lubis dan aktivis hak
> asasi manusia Amirruddin Al Rahab, di Jakarta, Minggu (21/10).
> Sejumlah kontroversi muncul, di antaranya tertangkap tangannya anggota
> Komisi Yudisial Irawady Joenoes, polemik soal calon anggota KPU
> Syamsulbahri dan Theofillus Waimuri, serta polemik soal terpilihnya
> Achmad Ali sebagai calon hakim agung dari Komisi Yudisial. Sejumlah
> nama yang dihasilkan Panitia Seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi
> (KPK), juga ditolak para aktivis antikorupsi, antara lain nama
> Antasari Azhar. "Bagaimana bisa mendapatkan hasil yang baik, kalau
> Panitia Seleksi bekerja amatiran, setengah hati. Mereka
> mensubkontrakkan pekerjaan ke konsultan psikologi, tidak berupaya
> menginvestigasi calon," kata Amirruddin. Padahal kalau dilihat dari
> biaya yang dikeluarkan bukanlah angka yang sedikit, rata-rata bernilai
> miliaran rupiah, kecuali Komnas HAM sekitar Rp 400 juta dan Komisi
> Penyiaran Indonesia Rp 120 juta. Amirruddin merujuk kinerja sejumlah
> panitia seleksi, seperti pansel KPU yang diketuai Ridlwan Nasir yang
> menggunakan konsultan psikologi Sarlito Wirawan, pansel KPK yang
> dipimpin Men-PAN Taufieq Effendi yang memakai konsultan PT Dunamis;
> Komisi Yudisial saat merekrut calon hakim agung memakai konsultan
> Psikologi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM). "Bagaimana
> mereka bisa bekerja maksimal, kalau mereka datang ke Jakarta saja baru
> menjelang proses fit and proper test. dan kebanyakan adalah
> orang-orang yang tidak punya waktu," tegas Amirruddin. Benny K Harman
> menilai, metode seleksi yang digunakan Pansel kebanyakan "normatif"
> sehingga tidak dapat digunakan untuk menilai kelayakan menjadi
> pejabat negara. Metode seperti itu juga tidak menjamin lahirnya
> pejabat yang berintegritas. Todung Mulya Lubis, praktisi hukum,
> menyoroti independensi anggota Pansel. "Banyak yang beranggapan hasil
> Pansel tidak bebas kepentingan pihak-pihak yang bermain melalui
> anggota Pansel. Misalnya, orang yang menjadi calon pada pemilu bisa
> lolos jadi calon anggota KPU," ujarnya. Ia juga menyoroti adanya
> pengkaplingan yang terjadi di Pansel KPK. "Sudah ada kapling untuk
> polisi, jaksa," ujarnya. Seleksi di DPR juga tak jauh beda. Menurut
> Todung, DPR tidak memilih calon yang betul-betul handal dan
> berintegritas. (VIN/ANA)
>
> --- End forwarded message ---
>



Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Dog Fanatics

on Yahoo! Groups

Find people who are

crazy about dogs.

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals

w/ Real Food lovers.

Popular Y! Groups

Is your group one?

Check it out and

see.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: