Psikologi Transformatif: [psikologi_transformatif] Keroncong: Jangan Menangis

Senin, 08 Oktober 2007

[psikologi_transformatif] Keroncong: Jangan Menangis

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "non_sisca" <non_sisca@...> wrote:

>
> Sebagaimana kehijauan dan keindahan bisa menyelaraskan pandangan
> mata, musik juga membuat dunia batin kita menjadi harmonis.
>

harez:

Saya persembahkan lagu "Jangan Menangis" dalam keroncong untuk Non Sisca dan rekan-rekan lain yang mungkin menyenangi dan membutuhkannya.

Dapat didownload di arsip milis ini (folder files terus folder hpsinaga):

http://f1.grp.yahoofs.com/v1/kPEJRzHFjkfN8ArbiTDu3Z7Jp4V-x7_lA2qPb-RFIRTdLK0x-wO9OyVms-j5vAnh65at_zGJXFp1U8x08czmvlVMxVi4ZA/File%20Sinaga%20Harez%20Posma/krcjgnmenangis.mid

salam,
harez

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "non_sisca" <non_sisca@...> wrote:
>
> It is a curious thought, but it is only when you see people looking
> ridiculous that you realize just how much you love them.
>
> -Agatha Christie
>
>
> Apakah kita tidak bisa lagi menjadi diri sendiri ? Menjadi yang unik.
>
> Barangkali terkadang musik lah bahasa yang lebih unggul dari kata2.
> Dan gerakan tari pun juga berfungsi menyampaikan ungkapan lahiriah
> dan batiniah secara bebas.
>
> Musik dan tarian.
>
> Sebagaimana kehijauan dan keindahan bisa menyelaraskan pandangan
> mata, musik juga membuat dunia batin kita menjadi harmonis.
>
> Dengarlah ilalang bagaimana ia berkisah, menyesali perpisahan...
> Kepada setiap teman, aku ungkapkan keinginanku, aku berteman dengan
> orang yang sedih dan gembira.
> Semua orang menjadi temanku menurut pandangan mereka sendiri, tidak
> ada yang dapat mengungkap rahasia diri sejatiku
> (Matsnawi)
>
> Iman dan akal budi berkepak bagaikan sepasang sayap, keduanya
> mengepak bersama dalam menggapai kebenaran. Keduanya pun anugerah
> Allah yang ditanamkan dalam diri manusia, sehingga dengan iman mapun
> akal budi, Allah dikenali dan dicintai, serta kepenuhan kebenaran
> didapatkan.
>
> Manusia adalah pencari kebenaran, berupaya mendapatkan pengetahuan,
> memiliki pemahaman akan realitas. Mencoba menemukan jawaban akan hal2
> mendasar dalam hidupnya.
> Dan mudah2an akal budi tidak malahan memenjarakan diri manusia.
>
> Barangkali apa yang dibutuhkan adalah mengembangkan ketulusan dalam
> kemajemukan, menghindari sifat ekstrem dari kefanatikan di satu
> pihak, dan desakan terhadap sinkretisme yang tak perlu di lain pihak .
>
> Perlakukanlah setiap orang seakan2 mereka itu teman dekat, bukan
> orang yang harus dipenuhi dengan syak – wasangka, karena kita semua
> hanyalah wisatawan. Suatu kehidupan bebas (bohemia) yang asli dan
> penuh ketulusan.
>