Senin, 29 Oktober 2007

Re: [psikologi_transformatif] Re: Psikologi Pak Jusuf

Pak Wolker,
Memang yang dibukukan adalah makalah sebelum masuk ke diskusi, semua bebas mengemukakan pandangannya kemudian baru didiskusikan.Buku itu lalu menggelinding terus sampai terbit buku di Unika Soegijapranata dan Paramadina sehingga melahirkan buku Revitalisasi Pertanian dan Dialog Peradaban.
Waktu itu memang terjadi perdebatan yang sangat ketat.
Tulisan Daoed Joesoef dan de Blot banyak membantu mempertemukannya.
Memang Capra pada awalnya mendapatkan tentangan keras dari mana-mana tapi by the time dia  akhirnya  semakin difahami.
Stressing saya pada highlight tantangan yang berada di depan kita. Itu saja dan bagaimana menghadapinya.
Dalam dunia yang serba luas dan bebas seperti saat ini, semua orang boleh menempuh jalannya sendiri-sendiri karena apakah kucingnya hitam atau putih atau abu-abu, kuning atau belang2 yang penting adalah apakah bisa menangkap tikus  yaitu membantu memecahkan klien atas persoalan yang dihadapi.

Salam,
Jusuf Sutanto

----- Pesan Asli ----
Dari: wolikertajiwa <wolikertajiwa@yahoo.com>
Kepada: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Terkirim: Selasa, 30 Oktober, 2007 8:43:02
Topik: [psikologi_transformatif] Re: Psikologi Pak Jusuf

Pak Jusuf,
'Visi Baru Kehidupan' sudah saya baca walaupun sama sekali belum
lengkap. Pada halaman 145 Karlina Leksono menulis : "Ambil contoh
perkembangan New Age yang lahir sejak 1970-an. Sebagaian besar
pendekatan dalam gerakan ini meminjam penafsiran sewenang-wenang
atas fisika kuantum, sambil mencampuradukkannya dengan konsep-konsep
astrologi dan mistisisme agama-agama timur demi memperoleh gambaran
dunia holistik yang memungkinkan penyembuhan spiritual, memberikan
ketenangan jiwa, atau melahirkan pengalaman mistik"....

Kita batasi dulu....

Sudah jelas yang saya maksudkan adalah memaksakan IQ & EQ sebagai
rumpun faali adalah suatu keajaiban. Begitupun ESQ disetarakan dengan
Cartesian. Kemudian Maslow dianggap reduksionis. Kemudian kearifan
kuno disorongkan sebagai 'baru' bagi Fakultas Psikologi.

IQ dan EQ bukan rumpun faali. ESQ (walaupun konsepnya masih saya
ragukan) tidak bisa disetarakan dengan Cartesian, ESQ bersifat mellow
sedangkan Cartesian sangat rasionalistik. Maslow justru memadukan
pandangan timur dan barat, bahkan dia cikal bakal Psikologi
Transpersonal. Kemudian kearifan kuno atau filsafat timur ? Sudah
diadopsi penuh oleh Psikologi Transpersonal.
Di bidang psikoterapi, gado-gado timur-barat sudah lama diterapkan.
Misalnya penerapan : Zen, Tibetian Bhuddist, Yoga, Meditasi. Setau
saya sudah dari tahun 50an.

Memberi label atau penilaian aneh pada hal-hal tidak diketahui dan
kemudian menjual ide-ide yang sudah lewat / berjalan seolah-
olah 'baru' ? Waduuh.

Saya kira menjatuhkan produk lain dan memuliakan produk sendiri,
hanya relevan dalam dagang barang-barang semisal handphone atau
sepeda motor. Dalam ilmu pengetahuan tuntutannya adalah mendengar,
membaca, rendah hati, tidak cepat ambil kesimpulkan, riset, etc.

WK

--- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Jusuf Sutanto
<jusuf_sw@.. .> wrote:
>
> Pak Wolikertajiwa,
>
> Bapak memang punya dokumentasi lengkap.
> Saya anjurkan ada baiknya ditambah dengan buku VISI BARU KEHIDUPAN,
Penerbit PPM sehingga sesudah itu kita hanya membicarakan mana-mana
saja yang masih belum jelas atau berbeda pendapat.
> Masalah Cartesian, Newtonian dan Fisika Kuantum sudah dibahas
panjang lebar dalam buku tersebut.
>
> Manajemen sebetulnya ilmu terapan, tapi lalu agak dipaksakan
menjadi disiplin ilmu sendiri.
> Seperti halnya ilmu ekonomi, sebenarnya induknya sosiologi, lalu
dipecah lagi menjadi bisnis school.
> Inilah dampak dari spesialisasi yang semakin tajam dan masing-
masing ahlinya berharap bisa menjadi rajanya.
> Karena itu pada akhirnya yang terjadi paradoks juga yaitu kita
memerlukan the specialist for the construction of the whole.
>
> Dunia bisnis kini meletakkan manusia semakin tinggi, tanpa
menyadari bagaimana dan siapa yang harus mendidiknya.
> Perubahan ini berlangsung sangat cepat sehingga kita kewalahan
mempersiapkan sdm nya.
> Globalisasi sudah dan akan terus merubah dimensi produksi dan
pemasaran menjadi semakin berskala global.
> Misalnya kita mendapat pesanan 100.000 pcs kemeja dari merk
international yang hrs sdh siap pada tanggal yang ditentukan di
outletnya di seluruh dunia.
> Setelah diselidiki kapasitas`spinningn ya, misalnya hanya bisa di
Korea, tapi weaving / tenun tidak cukup sehingga benang hrs dikirim
ke Taiwan utk ditenun, tapi dyeing dan fisihing terpaksa hrs dikirim
ke Thailand, dan pembuatan garmentnya hrs dibagi ke Vietnam,
Srilangka, Bangladesh dan Indonesia.
> Setelah selesai hrs segera dikapalkan spy bisa tiba tepat waktu di
out-letnya yang tersebar di dunia.
> Setiap negara yang terlibat mempunyai aturannya sendiri dalam
perdagangan bilateral.
> Karena itu kita membutuhkan manusia - manusia yang bisa membuat net-
working sehingga dikatakan yang tidak bisa membuat net-working, tdk
akan dapat kerjaan.
> Padahal lembaga pendidikan tinggi kita menghasilkan spesialist yang
semakin menyempit dengan sikap mental seperti si Fulan.
>
> Dalam masalah ketenagakerjaan terjadi perubahan mendasar : serikat
pekerja tidak lagi tunggal tapi siapa saja bisa membentuk SP, kalau
dulu harga sembako, minyak, listrik, nilai tukar mata uang dijaga
stabil oleh pemerintah, kini dibiarkan mengambang di tengah harga
minyak bumi dunia melonjak-lonjak sehingga inflasi bisa muncul kapan
saja dan tiba-tiba. Ini berdampak pada menurunnya daya beli
pendapatan pekerja. Karena itu kesepakatan upah menjadi sulit dicapai.
>
> Lalu apa yang bisa dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi ilmu
psikologi dalam mempersiapkan sdm yang sesuai dengan kebutuhan zaman
sekarang ? Saya rasa kalau hanya mengandalkan lulusannya saja,
jumlahnya tidak akan cukup.
> Masalah ini bisa diatasi jika dibarengi dengan mensosialisasikan
ilmu psikologi pada masyarakat sehingga bisa membantu dalam
pekerjaannya melalui misalnya short course. Kalau demikian halnya,
bagaimana kurilkulumnya ?
> Kita telah banyak mempelajari berapa daya yang dihasilkan kalau
suatu zat dicampur atau dibakar, tapi kurang menaruh perhatian pada
ilmu yang mempelajari dampak kalau manusia saling diketemukan dalam
proses kerja.
> ======
> Kita hrs mulai mengembangkan paradigma mengenali dulu problemnya
apa, lalu mengembangkan solusinya.
> Dengan demikian maka calon mahasiswa akan tahu apa pekerjaannya
dan masa depan kariernya.
> Kalau sdh jelas positioning fakultas psikologi di tengah zaman yang
sedang dan terus berubah ini, maka apakah kita masih perlu membuang
sebagian besar waktu untuk mempelajari derivat ilmu psikologi yang
muncul sebagai buah dari paradigma waktu itu.
> Saya rasa konsep Fuad Hassan justeru bisa dipakai untuk menghadapi
perubahan paradigma akibat globalisasi.
> Untuk mengatasi cara pandang yang sempit seperti si Fulan, maka
dalam
> manajemen Jepang, ada Ishikawa yang memperkenalkan diagram tulang
ikan untuk
> membangun kebiasaan ketika menghadapi suatu masalah, selalu berpikir
> interconectedness.
> Masalah yang dihadapi diposisikan sebagai kepala
> ikan, dan penyebabnya adalah duri-durinya.
>
>
> Kalau ini dipakai, maka hrs kita pelajari dampaknya bagi mereka
yang minatnya tidak bekerja dalam dunia industri, tapi jenis
pekerjaan yang lain. Apakah akn menurunkan kualitasnya atau jangan-
jangan justeru menambah kinerjanya ?
>
> Saya memposisikan bukan sebagai pakar psikologi, tapi sebagai
interface untuk mempertemukan dunia pendidikan dengan kebutuhan
masyarakat. Bagaimana pendapat anda ?
>
> Jusuf Sutanto
>
> ----- Pesan Asli ----
> Dari: wolikertajiwa <wolikertajiwa@ ...>
> Kepada: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
> Terkirim: Senin, 29 Oktober, 2007 3:13:20
> Topik: [psikologi_transfor matif] Psikologi Pak Jusuf
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> http://groups. yahoo.com/ group/psikologi_
transformatif/ message/33423
>
> Dalam message 33423 Pak Jusuf "menyebutkan IQ dan EQ termasuk dalam
>
> rumpun aliran faali. ESQ atau Quolbu termasuk aliran Cartesian '
>
> cogito ergo sum ' dimana spirit lebih tinggi dan diberi tugas
>
> mengontrol badan."
>
>
>
> Kemudian dalam message 33430 dibawah Pak Jusuf menyebutkan "Sistem
>
> manajemen ini (Learning Organization, Peter Senge) berdasarkan
konsep
>
> Konfusianism yang tentu kental dengan psikologi transpersonal dan
>
> transformatif. Ini yang saya mau ajak Fakultas Psikologi di
>
> Indonesia... ."
>
> Kemudian, di message sebelum Pak Jusuf menyebutkan "Behaviorisme
>
> Freud" : aliran behaviouristik seperti Freud yang meneliti orang
>
> sakit jiwa, lalu membuat teori tentang orang sehat...
>
>
>
> WK: ...DISINILAH TUGAS orang yang paham Psikologi menjelaskan
istilah-
>
> istilah yang digunakan Pak Jusuf. Teman-teman ahli psikologi atau
>
> scientist lain yang cermat, silahkan urun rembug.
>
>
>
> Anggapan bahwa IQ dan EQ termasuk rumpun faali, hanya karena
>
> berkaitan dengan teori otak kiri dan otak kanan, merupakan
>
> distorsi 'pesan berantai'. Berkembangnya teori Inteligensi (IQ)
tidak
>
> searah atau malah terpisah dari fisiologi /faali. Begitupun
>
> berkembangnya EQ. Popularitas teori otak kiri-kanan pada tahun
1990an
>
> hampir bersamaaan waktunya dengan popularitas teori EQ, tapi antara
>
> keduanya berjalan masing-masing. Bahwa kemudian ada yang
meng 'gatuk-
>
> gatukan' otak kanan dengan EQ dan otak kiri dengan IQ, itu
>
> perkembangan terpisah. Lihat URL mengenai otak kiri-kanan antara
>
> lain :
>
> http://en.wikipedia .org/wiki/ Lateralization_ of_brain_ function
>
>
>
> Kemudian istilah Psikologi Transformatif dan Transpersonal. Istilah
>
> Psikologi Transformatif tidak sebaku istilah Psikologi
Transpersonal.
>
> Saya sudah memberikan URL mengenai istilah Psikologi Transformatif
>
> pada message :
>
> http://groups. yahoo.com/ group/psikologi_ transformatif/
message/33360
>
> Namun karena belum baku, silahkan saja setiap orang memberikan
>
> definisi psikologi transformatif ini.
>
>
>
> Sedangkan Psikologi Transpersonal "The Fourth Force" awalnya adalah
>
> dari Psikologi Humanistik Maslow juga yang 'Bridging Psychology and
>
> Spirituality' , merupakan istilah yang sudah baku sejak 1980an :
>
> http://en.wikipedia .org/wiki/ Transpersonal_ psychology :
>
> Amongst the thinkers who are held to have set the stage for
>
> transpersonal studifghes are William James, Sigmund Freud, Otto
Rank,
>
> Carl Jung, Abraham Maslow, and Roberto Assagioli (Cowley &
Derezotes,
>
> 1994; Miller, 1998; Davis, 2003). Research by Vich (1988) suggests
>
> that earliest usage of the term "transpersonal" can be found in
>
> lecture notes which William James had prepared for a semester at
>
> Harvard University in 1905-6. A major motivating factor behind the
>
> initiative to establish this school of psychology was Abraham
>
> Maslow's already published work regarding human peak experiences.
>
> Maslow's work grew out of the humanistic movement of the 1960's,
and
>
> gradually the term "transpersonal" was associated with a distinct
>
> school of psychology within the humanistic movement.
>
>
>
> Kemudian mengenai aliran-aliran yang disebutkan Pak Jusuf :
>
> Behaviorisme, Psikoanalisis, 'Maslow'.
>
> Begini dari saya (WK) ...
>
> Behaviorisme dipopulerkan oleh JB Watson dan kemudian oleh BF
>
> Skinner, yang eksperimen sebelumnya sudah dimulai oleh Pavlov.
>
> Psikoanalisis dipopulerkan oleh Sigmund Freud, kemudian dilanjutkan
>
> oleh Alfred Adler, CG Jung, Karen Horney, Erich Fromm.
>
> Psikologi Humanistik dipopulerkan oleh Abraham Maslow. Maslow
sendiri
>
> suka pada filsafat timur dan religiositas, sehingga selain
>
> buku "Motivation & Personality" , dia juga menulis buku "Religions,
>
> Values and Peak-Experiences" , dan juga "Toward a Psychology of
Being"
>
>
>
> Penuduhan atau akusasi
>
> bahwa 'behaviorisme' , 'psikoanalisis' , 'psikologi humanistik'
>
> bersifat 'reduksionis' butuh penjelasan. Kalau tidak, maka tuduhan
>
> itu sama saja dengan prasangka agama, rasial, dan etnis yang
>
> sifatnya "pokoknya... ".
>
> Begitupun penyamaan IQ, EQ dengan rumpun faali otak kiri-kanan.
Butuh
>
> penjelasan. Begitu juga penyamaan ESQ dengan Cartesian, butuh
>
> eksplanasi.
>
>
>
> Manusia sebagai makhluk fisik, sosial, 'berpikir', ber' ruh', etc
>
> sudah selalu menjadi wacana filsafat manusia dan psikologi. Ada
yang
>
> bersikukuh bahwa manusia makhluk fisik saja, ada yang maunya
melihat
>
> manusia sebagai suatu 'keseluruhan' atau interkoneksi.
>
>
>
> Mengenai Kearifan Kuno ataupun filsafat timur, sudah mendapat
tempat
>
> dalam psikologi. Silahkan telusuri Psikologi Humanistik dan
Psikologi
>
> Transpersonal.
>
>
>
> Yang menurut saya penting adalah pemahaman mengenai ilmu dan batas-
>
> batas ilmu. Teman saya, seorang Prof Dr di bidang Kedokteran ketika
>
> dihadapkan dengan ilmu-ilmu kesehatan alternatif (homeopati,
>
> perdukunan, dsb) pernah mengatakan kurang lebih "Ilmu kedokteran
>
> tidak meng-klaim macam-macam. Dasarnya adalah riset eksperimental,
>
> yaitu satu kelompok diberi treatment dan kelompok lain jadi
kelompok
>
> kontrol, atau satu diberi obat dan satunya diberi placebo". Berapa
>
> kali diulang dan diperluas, akhirnya jadi satu kesimpulan mengenai
>
> pengobatan yang ilmiah. Itu saja. Bahwa mungkin ada pengobatan
>
> alternatif yang mujarab bisa-bisa saja... tinggal dipersilahkan
>
> lakukan pengujian ilmiah secara cermat, metodologis dan terbuka.
Dan
>
> masukkan dalam jurnal ilmiah.
>
>
>
> Psikologi juga demikian. Ada yang sangat tidak memenuhi standar
ilmu
>
> akhirnya harus digolongkan dalam 'pseudoscience' . No hard
feeling :-))
>
>
>
> Sekedar info tambahan. HR, HRD atau HCD memang ada kaitan dengan
>
> psikologi, tapi disiplin dasarnya adalah manajemen. Kata teman saya
>
> di Amerika, tolong di cek kebenarannya, lulusan psikologi di
Amerika
>
> nggak banyak yang terjun ke HR atau HCD.
>
>
>
> Sekedar komplimen, saya menikmati diskusi Swas dengan Pak Jusuf
>
> karena kualitas message lumayan terjaga tanpa akusasi. Tapi
tentunya
>
> bisa ditingkatkan lagi.
>
>
>
> WK
>
>
>
> --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com 33430, Jusuf
Sutanto
>
> <jusuf_sw@ .> wrote:
>
> >
>
> > Pak Harez,
>
> > Apakah anda pernah mendengar nama Peter Senge , pakar manajemen
The
>
> Learning Organization ?
>
> > Itulah sistem manajemen yang mengajak ' dari raja sampai rakyat
>
> jelata supaya mau terus belajar '
>
> > Sistem manajemen ini berdasarkan konsep Konfusianism yang tentu
>
> kental dengan psikologi transpersonal dan transformatif.
>
> > Ini yang saya mau ajak Fakultas Psikologi di Indonesia karena
>
> melalui ini kompetensi yang anda pelajari bisa disalurkan.
>
> > Konfusianism bersifat universal dan bisa diterima oleh siapa saja
>
> karena bukan agama.
>
> > Melalui cara ini barangkali kita bisa mengembangkan The Learning
>
> Nation sehingga masalah KKN bisa diatasi seluruh bangsa, bukan
hanya
>
> urusan penegak hukum saja..
>
> > Solusi ini lebih berbudaya daripada sekedar stick and carrot,
meski
>
> kita perlu law enforcement juga ya !
>
> >
>
> > Salam,
>
> > Jusuf Sutanto
>
> >
>
> > ----- Pesan Asli ----
>
> > Dari: sinagahp <sinagahp@ .>
>
> > Kepada: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
>
> > Terkirim: Sabtu, 27 Oktober, 2007 8:59:38
>
> > Topik: [psikologi_transfor matif] Re: Carrot and Stick > P. Jusuf
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> <!--
>
> #ygrp-mkp{
> border:1px solid #d8d8d8;font- family:Arial; margin:14px
0px;padding: 0px 14px;}
> #ygrp-mkp hr{
> border:1px solid #d8d8d8;}
> #ygrp-mkp #hd{
> color:#628c2a; font-size: 85%;font- weight:bold; line-
height:122%; margin:10px 0px;}
> #ygrp-mkp #ads{
> margin-bottom: 10px;}
> #ygrp-mkp .ad{
> padding:0 0;}
> #ygrp-mkp .ad a{
> color:#0000ff; text-decoration: none;}
> -->
>
>
>
> <!--
>
> #ygrp-sponsor #ygrp-lc{
> font-family: Arial;}
> #ygrp-sponsor #ygrp-lc #hd{
> margin:10px 0px;font-weight: bold;font- size:78%; line-height: 122%;}
> #ygrp-sponsor #ygrp-lc .ad{
> margin-bottom: 10px;padding: 0 0;}
> -->
>
>
>
> <!--
>
> #ygrp-mlmsg {font-size:13px; font-family: arial, helvetica, clean,
sans-serif;}
> #ygrp-mlmsg table {font-size:inherit; font:100% ;}
> #ygrp-mlmsg select, input, textarea {font:99% arial, helvetica,
clean, sans-serif;}
> #ygrp-mlmsg pre, code {font:115% monospace;}
> #ygrp-mlmsg * {line-height: 1.22em;}
> #ygrp-text{
> font-family: Georgia;
> }
> #ygrp-text p{
> margin:0 0 1em 0;}
> #ygrp-tpmsgs{
> font-family: Arial;
> clear:both;}
> #ygrp-vitnav{
> padding-top: 10px;font- family:Verdana; font-size: 77%;margin: 0;}
> #ygrp-vitnav a{
> padding:0 1px;}
> #ygrp-actbar{
> clear:both;margin: 25px 0;white-space: nowrap;color: #666;text-
align:right; }
> #ygrp-actbar .left{
> float:left;white- space:nowrap; }
> .bld{font-weight: bold;}
> #ygrp-grft{
> font-family: Verdana;font- size:77%; padding:15px 0;}
> #ygrp-ft{
> font-family: verdana;font- size:77%; border-top: 1px solid #666;
> padding:5px 0;
> }
> #ygrp-mlmsg #logo{
> padding-bottom: 10px;}
>
> #ygrp-vital{
> background-color: #e0ecee;margin- bottom:20px; padding:2px 0 8px 8px;}
> #ygrp-vital #vithd{
> font-size:77% ;font-family: Verdana;font- weight:bold; color:#333; text-
transform:uppercase ;}
> #ygrp-vital ul{
> padding:0;margin: 2px 0;}
> #ygrp-vital ul li{
> list-style-type: none;clear: both;border: 1px solid #e0ecee;
> }
> #ygrp-vital ul li .ct{
> font-weight: bold;color: #ff7900;float: right;width: 2em;text-
align:right; padding-right: .5em;}
> #ygrp-vital ul li .cat{
> font-weight: bold;}
> #ygrp-vital a{
> text-decoration: none;}
>
> #ygrp-vital a:hover{
> text-decoration: underline; }
>
> #ygrp-sponsor #hd{
> color:#999;font- size:77%; }
> #ygrp-sponsor #ov{
> padding:6px 13px;background- color:#e0ecee; margin-bottom: 20px;}
> #ygrp-sponsor #ov ul{
> padding:0 0 0 8px;margin:0; }
> #ygrp-sponsor #ov li{
> list-style-type: square;padding: 6px 0;font-size: 77%;}
> #ygrp-sponsor #ov li a{
> text-decoration: none;font- size:130% ;}
> #ygrp-sponsor #nc{
> background-color: #eee;margin- bottom:20px; padding:0 8px;}
> #ygrp-sponsor .ad{
> padding:8px 0;}
> #ygrp-sponsor .ad #hd1{
> font-family: Arial;font- weight:bold; color:#628c2a; font-
size:100%;line- height:122% ;}
> #ygrp-sponsor .ad a{
> text-decoration: none;}
> #ygrp-sponsor .ad a:hover{
> text-decoration: underline; }
> #ygrp-sponsor .ad p{
> margin:0;}
> o{font-size: 0;}
> .MsoNormal{
> margin:0 0 0 0;}
> #ygrp-text tt{
> font-size:120% ;}
> blockquote{margin: 0 0 0 4px;}
> .replbq{margin: 4;}
> -->
>
>
>
>
>
>
>
>
> ____________ _________ _________ _________ _________ ________
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda!
Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers. yahoo.com/
>




Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Cat Fanatics

on Yahoo! Groups

Find people who are

crazy about cats.

Popular Y! Groups

Is your group one?

Check it out and

see.

Women of Curves

on Yahoo! Groups

A positive group

to discuss Curves.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: