Rabu, 07 November 2007

[psikologi_transformatif] Re: Komunikasi Antar Kota Antara Si Buta dengan Si Bisu-Tuli


Mas Manneke,

Dari jalur iptek, telah cukup lama berkembang program-program "text-to-speech" maupun "speech-to-text". Dalam perkembangannya, program tersebut antara lain dikenal dengan program "screen reader". Apa yang ada di layar komputer, dapat dibaca dengan mempergunakan program voice synthesizer. Perkembangan selanjutnya, teknologi ini juga merambah ke handphone, khususnya yang memiliki sistem operasi symbian atau mobile windows. Contoh program yang cukup terkenal antara lain dapat dilihat di:

Mobile Speak dari AT & T
http://www.symbian.com/news/cn/2007/cn20079266.html

Nuance Talks dari Nuance Communications, Inc.
http://www.nuance.com/talks/

Saya pilihkan contoh program untuk sistem operasi symbian, karena handphone jenis ini banyak sekali beredar di Indonesia. Bahkan barang bekasnya ada yang harganya hanya sekitar 500 ribu rupiah saja.

Dengan mempergunakan fasilitas ini, si bisu tuli bisa mengirim sms ke si buta. Di hp si buat, screen reader membacakannya, kemudian si buta mengetik SMS (yang relatif mudah dilatihkan), mengeceknya dengan screen reader, kemudian mengirimkan balasannya ke si bisu tuli. SMS diterima si bisu tuli di bandung kemudian dibacanya, dan dibalasnya. Kira-kira begitu gambarannya.

Relatif murah meriah, terjangkau dan dapat dipraktekkan secara masal tanpa harus belajar mata ke-3 dan hal-hal yang sejenis, yang relatif sukar untuk dipelajari dan hasilnya belum tentu reliabel. Begitu Mas setahu saya ... ;)

salam,
harez


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, pradita@... wrote:
>
> Ha ha ha! (eh, sori, kok jadi Hendrik mode gini?). Katakanlah dua orang ini
> pernah tinggal bareng di panti asuhan itu. Secara fisik bisa saling berdekatan.
> Tapi gimana yang buta bisa reach out ke yang bisu-tulis kalau 1) dia tak mampu
> ngeliat si bisu-tuli, dan 2) dia mau ngomong sambil jerit-jerit pun, si bisu-
> tuli tak akan bisa dengar atau jawab. Lalu, bagaimana si bisu-tuli bisa reach
> out ke si buta jika 1) dia tak mampu ngomong apa-apa dan denger apa-apa, dan 2)
> kalaupun dia bisa ngeliat si buta, si buta tak bisa ngeliat dia.
>
> Nah, kalo telepati masuk sebagai variabel, saya setuju, Mas. Jadi ada
> dimensi "para" ikut maen di sini. Tapi,gimana caranya orang buta dan orang bisu-
> tuli belajar telepati in the first place? Inborn-kah maksudnya? Juga kalo iptek
> diperhitungkan sebagai variabel tambahan, maka ada kemungkinan. Tapi, udah ada
> belon alatnya yang bisa memungkinkan si buta di Bandung dan si bisu-tuli di
> Jakarta bisa telpon-telponan? Atau masih masuk kategori sci-fi?
>
> Tapi aku jadi tergelitik nih (alias terjerat) kok Mas Harez tertarik untuk cari
> tahu jawaban atas pertanyaan itu? Kasus konkretkah, atau cuma teka-teki jahil?
> Kalo mau rada serius dikit nih, telponnya mesti pakai kehadiran orang ketiga di
> sisi si bisu-tuli. Jadi, si buta ngomong, dan orang ketiga ini menerjemahkan
> omongannya ke sign language kepada si bisu-tuli. Lalu, si bisu--tuli nyahut
> dalam sign language, dan diterjemahkan oleh orang ketiga ke dalam bahasa verbal
> buat si buta. Syaratnya, orang ketiga ini tak boleh ikutan tuna!
>
> manneke
>
> Quoting sinagahp sinagahp@...:
>
> >
> > Eiiitttsss.... siapa bilang ini hil yang mustahal Mas Manneke.
> > Uuummpamanya nih,
> > persahabatan itu terjadi di salah satu panti asuhan. Si A kemudian
> > diasuh
> > satu keluarga di Jakarta, sedangkan si B diasuh oleh satu keluarga di
> > Bandung
> > kan mungkin saja Mas. :)
> >
> > Kalau cara/wujudnya mungkin saja melalui telepati (?) atau hal-hal yang
> > bernuansa spiritual lainnya (mata ke-3 mungkin). Bisa juga
> > cara/wujudnya bernuansakan iptek. Begitu Mas maksud saya ... :)
> >
> > salam,
> > harez
> >
> >
> > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, pradita@ wrote:
> > >
> > > Balik aja ke awal: gimana sih caranya seorang buta bisa jadi sahabat
> > seorang
> > > bisu-tuli? Ini kan hil yang mustahal toh, Mas Harez. Lha mau kenalan
> > aja udah
> > > tak mungkin kok, apalagi jadi sahabat :))
> > >
> > > manneke
> > >
> > > Quoting sinagahp sinagahp@:
> > >
> > > >
> > > > Rekan-rekan Yth.,
> > > >
> > > > Ada dua orang bersahabat, si A berada di Jakarta dan ia adalah
> > seorang
> > > > buta, sementara sahabatnya si B yang bisu-tuli, katakanlah berada di
> > > > Bandung. Bagaimana cara/wujud komunikasi langsung yang dapat
> > dilakukan
> > > > oleh kedua orang sahabat tersebut? (Ini urun ide serius tapi
> > santai...)
> > > >
> > > > Adakah di antara rekan-rekan yang mau menyumbangkan gagasan/ide.
> > Kalau
> > > > ya, mohon jelaskan gagasan/ide anda? Terima kasih sebelumnya. :)
> > > >
> > > > salam,
> > > > harez
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > >
> >
> >
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Y! Messenger

Files to share?

Send up to 1GB of

files in an IM.

Wellness Spot

on Yahoo! Groups

A resource for living

the Curves lifestyle.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: