Rabu, 07 November 2007

[psikologi_transformatif] Siapakah Mereka yang Menari? (edisi kedua)

Appreciative Life
Siapakah mereka yang menari?

    Kenal dengan nama-nama ini? William Suryadjaya, Dahlan Iskan, Jakob Oetama, dan Robby Djohan. Atau Soekarno, Hatta, Soeharto, Gus Dur dan Megawati. Atau Donal Trump, Goerge Soros, Steve Job, Bill Gates dan Rupert Murdoch. Atau Mahatma Gandhi, Nelson Mandela, Martin Luther King dan Ahmadinejad. Bila tidak semua, saya yakin pasti kenal salah satu diantaranya.
    Kira-kira, apa faktor yang membuat mereka menjadi orang terhormat? Apa faktor yang membuat mereka menjadi pemimpin? Mungkin ada diantara anda yang menjawab, visi, kesederhanaan, kecerdasan emosional, kemampuan persuasi, keberanian. Mungkin yang lain menjawab kerendahan hati, keteladanan, kreativitas, inovasi. Bahkan mungkin yang lain, masih mempunyai jawaban yang berbeda.
    Tak heran kemudian bila kita mengenal banyak model pemimpin. Kepemimpinan dengan begitu banyak nama. Mana yang benar? Mana yang tepat?
    Pertanyaannya justru....Kenapa kita sangat tertarik untuk mencari kesamaan faktor yang membuat orang sukses sebagai pemimpin? Kenapa harus faktor tunggal atau satu model untuk menjelaskan semua orang?
    Mari kita membayangkan kembali, sosok dan kiprah nama-nama pemimpin yang tersebut diatas. Apa sifat atau tindakan yang menonjol pada setiap mereka? Bukankah mereka masing-masing mempunyai kekuatan uniknya?
    Semisal, Bung Karno terkenal dengan orasinya yang berkobar-kobar dan memikat hati pendengarnya. Sedikit banyak kapasitas ini membuat Bung Karno menjadi pemimpin yang dirindukan rakyatnya. Tetapi jangan harap kapasitas tersebut pada pemimpin lain. Walau saya yakin setiap orang pasti bisa orasi. Termasuk saya. Tetapi beda level. Level kamar mandi. Itu pun kamar mandi sendiri.
    Saya mencoba mencari penjelasan berbeda. Keluar dari cara pandang baku. Kemungkinannya......kepemimpinan bisa jadi bukanlah tentang sifat/karakter/kapasitas/kepribadian yang ada pada seseorang. Kepemimpinan mungkin bukan mengenai perilaku atau tindakan yang dilakukan seseorang. Kepemimpinan bukan juga perdebatan apakah pemimpin dilahirkan atau hasil didikan.
    Lalu bagaimana penjelasannya? Saya mempunyai ide. Mungkin kepemimpinan sesungguhnya mengenai bagaimana kita memijarkan kekuatan unik dalam diri kita! Apapun keunikannya itu. Bisa kerendahan hati. Bisa keberanian. Bisa kemampuan mempengaruhi. Bisa kreativitas. Bisa kecerdasan emosional. Bisa yang lainnya juga.
    Bagaimana komentar anda mengenai ide itu? Mungkin ada yang setuju. Mungkin ada yang tidak setuju. Dan pasti ada yang cuek-cuek saja. Anggaplah ide itu bisa lebih menjelaskan fenomena kepemimpinan.
    Konsekuensinya, semua orang dapat menjadi pemimpin. Bukankah setiap orang dilahirkan sebagai pemimpin di muka bumi ini? Tantangan utamanya. Bagaimana kita menemukan kekuatan unik diri kita masing-masing sebagai seorang pemimpin. Bagaimana kita dapat memijarkan kekuatan unik tersebut?
    Saya sekarang lagi tertarik dengan gagasan Marcus Buckingham yang tertuang dalam buku cerdasnya, GO, Put Your Strengths to Work. Ia mengajukan sebuah rumus ajaib mengenai cara mengenali kekuatan unik kita. Sungguh-sungguh kekuatan unik. Kekuatan unik mempunyai tanda untuk dikenali yaitu SIGN.

Lengkapnya klik di http://appreciativeorganization.wordpress.com/


Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Be a career mentor

for undergrads.

Y! Messenger

Instant hello

Chat in real-time

with your friends.

Endurance Zone

A Fitness Group

about overall

better endurance.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: