Sabtu, 06 Oktober 2007

Balasan: [psikologi_transformatif] lelah sekali... minta ijin : saya ingin curhat.

Dear Mas Edy....
 
sebelumnya ijinkan lu2 ucapkan turut berbela sungkawa, semoga Ian akan mendapat tempat yang nyaman Di sisiNya..
yang tabah ya mas, semua adalah kuasaNya dan akan kembali kepadaNya..
ada hal yang menarik hari ini ..
di saat dan hari yang amat menyedihkan ini ...
mas Edy masih mau berbagi dengan kami ...
semoga tangis sedih mas Edy sekeluarga akan secepatnya tergantikan dengan suasana  menyambut hari kemenangan yang akan kita sambut beberapa hari ini ..
 
jabat erat penuh persaudaraan buat mas Edy
/Lu2
 


Edy Susanto <aldo_richard@yahoo.com> wrote:
hari ini sabtu , 6 pktober 2007.selepas maghrib. sungguh melelahkan
sekali . sudah sejak malam sabtu aku menahan untuk tidak menagis,
bahkan tadi pagi sampai siang pun aku tetap tegar mengantarkan adikku
yang paling kecil meneruskan perjalanan hidupnya.

oktariyan, berulang tahun ke enam pada tanggal 1 oktober 2007 ini. kue
ulang tahun pun terasa sia sia karena tiba tiba sejak pulang sekolah
(SD kelas satu) tubuhnya langsung panas . sore langsung di bawa ke
dokter anak di beri obat. sampai besok selasa belum sembuh. sampai 3
kali ke dokter anak dalam 4 hari.

lalu pada malam jum'at kliwon jam 3 malem ,saya memaksa ibu untuk
membawa ke rumah sakit karena dia kekurangan cairan. bahkan jamaah
shalat subuh di mushola depan rumah belum selesai ,kita berangkat ke
rumah sakit. syukurlah bisa tertolong.

sampai pagi dan siang ,dia terus mengamuk minta pulang. jam 10 pagi
dia minta di belikan teh botol dingin. saya turuti. karena sejak siang
hari saya belum tidur selepas jam 12 siang saya pulang dan tidur.dan
digantikan kakak saya. jam 15.30 saya seperti mendengar ian memanggil
manggil nama saya terus. sehingga saya pun dari rumah menuju rumah sakit,

disana ada babe ,ibu dan sodara. dia terus merengek rengek minta pulag
dan tidur di kasurnya.

sebetulnya saya sudah dapat firasat ,tetangga rumah juga, dan saudara
juga.

menjelang jam 5 sore dia nafasnya tersengal sengal ,tapi terus saja
mengoceh minta pulang . saya tahu adatnya adik saya yang paling kecil
ini. kalau mau sesuatu harus, tidak ada kata di tunda. namun saya
memaksa dia untuk sabar.

sampai akhirnya 5 menit kemudian di pasang selang oksigen di hidungnya.

cek laboratorium jum'at menunjukkan dia positif demam berdarah.

menjelang 17 .30 dia di bawa pindah ke ruang darurat.
karena lemas sekali .selang infus yang ada di tangan kanannya tidak
cukup. sehingga di buat selang infus baru di tangan kirinya.

saat itu adalah saat kritis, ibu saya di larang melihat. satya yang
mendampingi ian, dia mengeluh dingin.

saya ingat kata katanya :
dingin... dingin... ga kuat...

saya bilang :

sama mas edy ,kamu kuat. saya bilang begitu.

ian itu sangat percaya kalau saya ini, kakaknya yang hebat dan aneh.
karena bisa maen sulap dan selain pintar ,menurut dia saya ini dukun.

dia terpejam ,sambil mengeluh , suster yang memasang infus ke dua
bilang .ga bisa masuk, aliran darahnya kental .

saya bilang ke susternya. coba sekali lagi . sambil tangan kanan saya
memegangi kepala ian , yang di hidungnya ada selang infus. tangan kiri
saya memegangi jari tangan kiri karena dia seperti mau berpegangan
minta tolong.

berkali kali dia ingin menyerah "tidak kuat ".

suter yang memasukkan obat ke cairan infus sampai gemetar .

dan jarum infus yang di pasang menandakan aliaran darahnya kental
sehingga cairan tidka mau masuk.

namun sambil tangan saya memegang kepala dan jari saya mengelu
spipinya. saya tuntun dia berdoa. membaca istigfar .
dia bisa mengucap istigfat dgn baik .
kemudian
bismillahirahmanirrachim. saya bilang
"kamu kuat , karena nanti kalau sembuh kita shalat maghrib berjamaah
lagi di mushola "

dan saya elus tangan yang di pasang jarum infus tadi.

dalam 5 detik ,cairan infus yang tidak mau masuk
tiba tiba normal.

susternya saja bilang ,
aneh sekali ,sudah jalan.

sambil dia merintih tidak kuat ,dalam kondisi sadar dan tidak sadar.
ian ,anak kecil usia 6 tahun ini bis amenirukan membaca istighfar dan
bismillah dan syahadat.

akhirnya masa kritis lewat. dan semua lega.

itu persis adzan maghrib dan saatnya berbuka.

setelah ibu saya masuk ke ruangan ,saya bilang sudah lewat masa
kritisnya. saya minum ,dan pamit sama ibu dan ian .. setelah dari
rumah berbuka puasa ,nanti menemani dia lagi.

ketika saya pulang naik motor.
ditemani ibu dan om saya di tempat perawatan tadi. ian meninggal
setalah mengeluh hidungnya gatal dan kemudian di suruh minum obat.
lalu dia bilang melihat sosok lelaki tua bersorban mengajak berziarah
ke makam habib ahmad bin abdullah bin thalib al athas- sapuro
pekalongan. yang tempatnya di depan rumah saya. karena rumah saya di
depan persis seberang jalan lokasi makamnya.

lalu dia di suruh berdoa sebisanya oleh om saya.
dan membaca bismillah .
setelah membaca "bismillahirachmanirrachim"
dia bilang mengantuk dan tiba tiba diam.

lalu suster di panggil ,dan kaget semua.
kok aneh , ketika semua peralatan dan obat sudah terkendali malah
meninggal dunia.

setelah 5 menit sampai di rumah hape saya berdering .
babe mengatakan bahwa ian sudah tidak ada alias meninggal. dan untuk
segera dipinjamkan mobil saudara.untuk menjemput ke rumah sakit.

saya berangkat lagi kerumah sakit bersama adik lelaki saya yang smp.
sampai di halaman rumah sakit menuju tangga tempat perawatan , adik
saya menangis dan tidak terbendung lagi .saya mencoba untuk berdoa dan
tegar.

di kamar perawatan di temani babe ,jenasah ian sudah di selimuti kain
putih.

seperti tidur saja.
saya mengatupkan kedua tangan saya di dada .kemudia saya pegang dahi
nya masih hangat. saya bilang
"saya tahu kamu sudah pamit pergi , tidak apa apa adikku "

saya cium pipinya.

kemudian saya mencari ibu saya.
dia menangis. dan saya peluk .saya ingat pesan penting.
ketika berkabung , siapkan bahumu untuk menjadi sandaran tangisan.

dia menagis sejadinya di pelukan saya sampai mau pingsan.
saya dudukkan di kursi , dan kepala ibu menyender di bahu saya. sambil
menagis dia bilang

" saya sudah berusaha, saya bukan ibu yang teledor. ..
lalu dia mengis dan bilang . anak ini (ian ) bisa berdoa degan jelas
sebelum meinggal dunia. anak baek seperti itu ,kok secepat ini.

dan ibu bilang "harusnya kamu jangan pulang, jadi meninggal "
saya hanya bilang " menangislah ,kalau perlu yang keras." rambut
kepala yang 3 hari baru saya pangkas seperti model biksu tibet
(tidak seperti biasanya kata teman teman, karena saya lebih tampan
dengan model rambut cukup gaul )

setalah pulang . semua di persiapkan. dari jam 7 malam sampai
menjelang subuh. rumah kedatangan tamu yang berduka cita.

jam 8 malam ,saya ke mushola di depan rumah mengucapkan pengumuman
berita duka.

sisanya ,saya habiskan menunggu jenasah di ruang tamu sampai pagi
,diselingi .
mmemijat tubuh ibu ,menyuruhnya minum , makan. dan setelah tamu sepi
jam 11 malam.

saya ajak ibu duduk di kamar ian, saya bercerita ttg kematian
( ibu saya menyakini kalau saya ini menguasai ilmu ilmu mistik ,
dan seperti juga adik saya mengagnggap saya bisa berkomunikasi dengan
dunia laen (internet juga dunia lain ..he...4x ) )

dan saya bilang .
ibu mau bilang apa sama dia.
dia ada di sini . yang terbaring di luar itu hanyalah raganya.
jiwanya masih ada.

sampai akhirnya ibu menuruti kata saya dan memberi doa restu kepada
ian untuk meneruskan perjalanan hidup di dunia yang berbeda.
karena ian keluar ke dunia lewat pintu rahim ibuku. maka dia lah yang
paling pas merestui si kecil .

acara dialog privat kematian dengan ibu ,membuat ibu tenang.
dengan tentu pertanyaan siapa sosok berbaju putih tadi mengajak
berziarah yang di bilang ian sesaat sebelum meninggal.

ian itu adalah anggota termuda (sejak 5 tahun ) kelompok jamaah
membaca shalawat nariyah di makan habib achmad -sapuro. setiap minggu
malam.

bahkan ketua jamaah sholawat nariyah pernah mengubah jadwal acara
menjadi hari minggu sore. tanpa memberi tahu ian. karena minggu sore
dia suka jalan jalan.

ketika bertemu dengan ketua jamaah itu (tetangga saya sendiri, usia 50
tahun ) dimarahi sama ian dan di protes.

dia anak kecil tapi maunya di perlakukan seperti dewasa. jatah
minumnya harus sama seperti orang dewasa.

jam 3 malam , ketua jamaah shalawat nariyah datang sendirian dan
meminta ijin mendoakan dan membaca tahlil.

sampai ahirnya subuh dan pagi. (rasanya lelah sekali...)

saat memandikan jenasah ian. saya yang memangku dia bersama ayah.
dengan seorang tetua adat memandikan jenasah.

saat selesai dimandikan ,saya berganti baju .dan ingat ingin menagis.
karena ingat di antara semua kakaknya . hanya saya yang mau dan rela
memandikan dia di sore hari kalau ibu sibuk mengurusi perdagangan.

dan saat mandi itu saya suka bertanya .
"siapa diantara kakamu yang mau memandikan kamu dan membersihkan
pantatmu kalau kamu buang air besar sejak keci dan memakaikan baju ?"

dia menjawab " kamu.. yang lain tidak pernah, kalaupun pernah sambil
marah marah "

setelah jenasah di bungkus kain putih ,di pasang keranda. dan

keranda di bawa ke mushola .saya ajak ibu untuk bangkit berdiri saya
dampingi
dan dia mengucapkan doa restunya untuk ian..

"sudah sana saya restui jalanmu ,
saya ihklaskan kamu "

keranda sampai di mushola
saya pun ikut mensholati jenasah.

ketika selesai,saya merasa.
tangan saya gemetar ,saya baru ingat saya kurang makan dan tidur sejak
kemaren ,dan puasa "

upacara penguburan jenasah sekitar 40 meter dari halaman rumah.
karena depan rumah saya adalah kuburan yang paling luas dikota pekalongan.

dia di makamkan di samping mbah lurah ( kakek saya , yang merupakan
lurah pertama desa sapuro setelah indonesia merdeka 1945 )

setelah upacara penguburan .. rasanya lelah sekali tapi
acara belum selesai .tapi saya sudah bener benr lelah dan ingin tidur.

malam ini ,saat menulis cerita ini.
saya merasa tidak ingin lagi menahan tangis .
malam ini saya ingin menangis sampai lelah.

ketika merogoh kantong celana jeans saat mau berangkat ke warnet, ada
sebuah kartu rumah sakit untuk tukang jaga pasien .tertulis
"oktarian "

ian sudah pergi melanjutkan perjalanan hidupnya.
sambil mengambil kunci motor saya, membetulkan peci hitam kecil di
samping gantungan kunci. ketika mengambil samdal saya melihat sandal
kecil itu lagi.

sambil menyeka air mata yang terus menetes, (untunglah ruang kabin di
warnet ini tertutup - sengaja saya pilih ) saya menuliskan kisah ini.
saya merasa dengan menulis ini hati saya lega. tanpa perlu diri saya
dilihat ibu,babe ,adik ,kakak (karena saya anak ke 3 dari 5 bersaudara
) sedang menangis.

walaupun saya melihat banyak lelaki menagis tadi malam
dari teman ,tetangga, saudara, guru mengaji ian.

batu akik di tangan saya (milik saya satu satunya )
masih berbau minyak melati ,karena baru di olesi setiap jumat kliwon.
di hari penguburan ian.

keluarga kami percaya .
setiap orang tubuhnya akan mati namun jiwanya tetap melanjutkan kehidupan.

jadi ingat khalil gibran dengan ungkapannya (satu satunya yang saya
hapal )

"wahai hati,
jika sesorang mengatakan kepadamu jiwa musnah seperti tubuh
,katakanlah : bunga memang akan layu dan mati tapi bijinya tetap
hidup. itulah hukum tuhan "

secepat itu yah kematian menyambangi ian.
tepat ulang tahun ke 6. empat hari setelahnya ,hari jum'at kliwon
bertepatan dengan liburan sekolah . dia pergi... jadi tidak semua
informasi bisa di sampaikan.

setelah lebaran.
semua temannya satu kelas dan gurunya akan melihat sebuah
bangku kosong di kelas satu SD sapuro IV pekalongan.

ketika tanggal 12 atau 13 oktober ini, banyak takbir berkumandang.
dan semua bergembira memakai baju baru
(baju kaos yang kubelikan untuknya belum dipakai, katanya untuk lebaran )

keluarga kami melepas ian dengan acara tahlil yang terakhir.

puasa tahun ini ,
membuat kesan yang mendalam untuk saya.

ian dan anak anak suka melihat mayat yang di masukkan ke lubang galian
pada saat acara pemakaman,.

hari ini .
giliran dia ,dan teman temannya ( yang punya hobi sama ) aku liat menagis.

sekarang giliranku yang menagis...
tapi aku bangga dan bahagia...

semua keluarga bahagia .. mengenang ian.
dan merestui perjalanan jiwa yang sempat mampir di keluarga kami 6
tahun yang lalu.

sekian saja,
makasi milis psiko -trans.
saya tidak sanggup lagi menulis.

( maap, jika tulisannya berantakan ,tidak sempat mengedit ,karena saya
terlalu sibuk menedit
air mata yang menetes , nanti kalau komputernya kena air terus
konsleting.. bisa repot urusannya )

salam,
edy
pekalongan
....

saya minta saran.

saat ini semua peralatan ,mainan, sandal ,sampai pakain masih
tergantung seperti keadaan sebelumnya.

apa barang barang kenangan sebaiknya di simpan.
atau di sumbangkan , karena saya yakin ibu saya pasti akan sering
sedih melihatnya.



Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Instant hello

Chat in real-time

with your friends.

Yahoo! Groups

Join a yoga group

and take the stress

out of your life.

Yahoo! Groups

Cat Zone

Connect w/ others

who love cats.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: