Selasa, 13 November 2007

[psikologi_transformatif] Re: Fwd: [mimbarpolitik] Ada Apa dengan Generasi Muda?

COFFEE SONG

 

Been so many words so much to say
Words are not enough to keep the guns at bay
Some live in fear some do not
Some gamble everything on who gets the final shot


Oh don't talk to me of love
It's obvious it's not enough
Annihilation kill them all
Capitulation watch the mighty fall
The road to glory is lined in red
And though the reason now is gone
The battle rages on


Was it love or hate that got here first
Hate's a habit it's hard to shake the curse
Kill to live and live to die
Human nature you let the strong survive


Oh don't talk to me of love
Be serious it's not enough
Annihilation kill them all
Capitulation watch the mighty fall
The road to glory is lined in red
And though the reason now is gone
The battle rages on

 

Tuhantu: Untuk tulisan masalah Pemuda ini, saya cuman bisa kutipkan lirik lagu di atas, berjudul Coffee Song by Deep Purple.

Be Fun

Tuhantu

http://hole-spirit.blogspot.com

 


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Angga Wijaya <anggaji@...> wrote:
>
>
>
> Note: forwarded message attached.
>
> ---------------------------------
> Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
> GALAMEDIA
>
> 4/11/2007 Ada Apa dengan Generasi Muda?
>
> Oleh: KARNITA, S.PD.
>
>
> "KEPADA yang muda kuharapkan, atur barisan di hari pagi, menuju arah padang bakti", begitulah pujangga Ali Hasjmi berseru kepada para pemuda. Apa sih sejatinya pemuda?Pemuda sering dianalogikan dan dimetaforakan sebagai harapan bangsa, bunga-bunga bangsa, tulang punggung negara, wajah bangsa di masa mendatang, dan ungkapan yang lainnya yang senada. Ada pula yang mengatakan, "Tak akan pernah ada Indonesia tanpa para pemuda, tak akan pernah ada Indonesia tanpa tekad mereka bersatu di bawah payung bangsa dan negara Indonesia". Wajarkah ungkapan tersebut? Sangat wajar, nasional, dan logis. Sebab berkat tekad mereka itulah Sumpah Pemuda dapat dicetuskan. Sebuah tekad untuk membangun satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Sungguh, apa jadinya kebangsaan kita jika tanpa mereka?
>
> Pasang surutnya perjuangan bangsa kita yang terentang panjang ini, telah mengukuhkan arti dan peran penting dari para pemuda. Sejarah di belakang kita menunjukkan pula bahwa pemuda telah menjadi pelopor dalam mencapai puncak-puncak sejarah bangsa. Budi Utomo, Sumpah Pemuda, lahir dan tegaknya Republik Indonesia di tahun 1945, arek-arek Suroboyo, tritura, dan reformasi negeri ini diperjuangkan oleh tidak terbilangnya banyaknya kaum muda.
>
> Lalu bagaimana potret generasi muda saat ini? Tak terbilang generasi muda kita yang telah berhasil mengukir prestasi di tingkat regional, nasional, bahkan dunia di berbagai bidang, baik akademis, olahraga, seni dan budaya, dan yang lainnya. Mereka telah mengharumkan nama bangsa, menegakkan kembali rasa harga diri dan mempertebal kembali kecintaan dan nasionalisme terhadap bangsa sendiri. Di tengah rasa bangga yang menjalari rongga-rongga dada tersebut, kita pun tertunduk lesu, getir, miris, galau, dan perasaan lainnya yang berkecamuk. Betapa tidak, sekarang ini banyak terjadi tindak kekerasan yang dilakukan mereka yang terbilang muda usia. Berita di media massa belakangan ini diramaikan dengan aksi sadisme geng motor di beberapa kota.
>
> Tindak kekerasan yang dilakukan generasi muda kita saat ini memang sudah sangat melewati batas kewajaran. Perbuatan yang mengindikasikan terjadinya dekadensi moral di kalangan generasi muda semakin meningkat pesat. Berita tentang penodongan, perampokan, pemerkosaan, penipuan, pemalakan, penculikan, tawuran antarpelajar, penganiayaan, pembunuhan, perdagangan narkoba, pergaulan bebas, bunuh diri, dan yang lainnya kerap mewarnai tindakan kriminal di Tanah Air. Kekerasan yang dilakukan mereka juga tidak hanya dilakukan pada orang lain yang tidak dikenalnya, tetapi juga terhadap orang dekat seperti tetangganya, pacarnya, saudaranya, bahkan pada orangtuanya sendiri. Sungguh sangat tragis.
>
> Globalisasi sedikit banyaknya dalam tataran nilai menghujamkan sikap hidup materialisme, konsumerisme, hedonisme, individualisme, dan egoisme yang memperparah kemerosotan moral (dekadensi). Niali-nilai normatif di berbagai sendi-sendi kehidupan semakin tergerus dan tercabik-cabik. Sementara itu, godangan, kecemburuan sosial ekonomi makin tajam, pengaruh media massa, keluarga yang tidak harmonis, putus sekolah, salah pergaulan, gagalnya pendidikan nilai di sekolah memberi andil pada kondisi memperihatinkan ini. Generasi muda merupakan pihak yang paling rentan terhadap pengaruh-pengaruh tersebut.
>
> Generasi muda, khususnya remaja, menurut psikolog adalah masa yang penuh masalah, transisi, penuh gejolak, penuh risiko (secara psikologis), overenergi, dan lain sebagainya yang disebabkan oleh aktifnya hormon-hormon tertentu. Pada fase persimpangan jalan antara dunia anak-anak dan dunia dewasa ini, mereka dihadapkan pada gejolak, goncangan, dan benturan yang acapkali berakibat fatal. Para penegak hukum tak jarang dibuat repot dengan ulah dan tindak tanduk yang dipandang menyimpang (deviasi).
>
> Kaum muda saat ini jangan sampai memainkan peranan Don Quixote. Tokoh idealis buta yang tidak mau tahu mengenai realitas yang terjadi di sekelilingnya sehingga tindakan-tindakannya sekaligus menggelikan dan menyedihkan. Pemuda seyogianya tidak menjadi "menara gading" yang terlalu asyik dengan dunianya sendiri dan terisolasi dari masyarakatnya. Bukan juga menjadi "menara air" yang kerannya diputar sekehendak hati oleh pihak-pihak lain. Sebaliknya, para pemuda diharapkan mampu menjadi "menara api" yang memancarkan sinarnya ke segenap penjuru di kegelapan malam untuk membantu nakoda mengemudikan bahteranya. Selain itu, di tengah arus globalisasi, para mahasiswa seyogianya tetap memegang prinsip "di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung". Generasi muda jangan sampai menjadi kaum yang mengalami erosi nasionalisme dan rasa memiliki negeri yang tercermin dari sikap apatis dan skeptis terhadap persoalan bangsanya.
>
> Apa yang mesti kita lakukan? Semua pihak harus bersatu padu mengatasi masalah krusial bangsa ini. Pertama, aparat penegak hukum harus bertindak tegas, cepat, dan tidak pandang bulu menegakkan dan memberantas gang motor dan aksi kriminal yang dilakukan para pemuda. Aparat harus menunjukkan kesungguhan dan komitmennya dalam memberantas geng motor dan tindak kriminal lainnya bila tidak ingin mendapat malu, "tercoreng arang di dahi". Kedua, guru harus penuh kesungguhan menanamkan pendidikan nilai (dunia afeksi) pada mata pelajaran yang diampunya. Di sekolah juga harus dikembangkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri yang dapat membentengi mereka dari ekses-ekses negatif. Ketiga, para orangtua harus menyadari bahwa keluarga merupakan tempat pertama dan utama dalam membina akhlak mulia. Kehidupan keluarga merupakan (madrasah) sekolah anak tentang emosi. Anak yang dilahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan kedua orangtua yang terampil menangani masalah perasaan. Oleh karena itu, ciptakanlah suasana keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, saling pengertian, demokratis, toleransi, dialogis, dan damai.
>
> Yakinlah, sejarah pasti akan memanggil tampilnya pemuda dalam pembangunan bangsa ini di segala masa. Pembangunan merupakan pekerjaan besar, bahkan satu perjuangan besar. Sejarah kita mengajarkan bahwa perjuangan besar bangsa hanya tercapai dengan persatuan dan semangat kepeloporan yang tinggi. Untuk itu, marilah para pemuda harus merapatkan barisan dan mengokohkan persatuan dan kesatuan bangsa. Berjalan terus dengan penuh percaya diri dalam menyongsong masa depan bangsa. Wallahualam. (penulis adalah guru sman 13 bandung, anggota asosiasi guru penulis pgri jawa barat) **
>
>
>
>
> --
> I am using the free version of SPAMfighter for private users.
> It has removed 46 spam emails to date.
> Paying users do not have this message in their emails.
> Get the free SPAMfighter here: http://www.spamfighter.com/len
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Your school could

win a $25K donation.

Holidays with Y!

Fly home on us.

Win free airline

tickets now.

Women of Curves

on Yahoo! Groups

see how women are

changing their lives.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: