Selasa, 13 November 2007

Re: Bls: Bls: Bls: [psikologi_transformatif] The Skeptic John Powell Meets the M


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Jusuf Sutanto <jusuf_sw@...> wrote:
>
>Kemampuan untuk rekonsiliasi ini ada pada kearifan timur karena melihatsegala sesuatu bukan sebagai isolated entity, tapi interconnected.Misalnya dalam Upansihad dikatakan " The One dyeing into the many, themany dying into the One "

harez:

Pak Jusuf, kalau dalam kasus aktual di Burma sekarang ini, rekonsialiasi model apa yang terjadi? Aapa dasar-dasar kearifan timurnya?

Saya lihat bahkan kasus tersebut menimbulkan "kecaman" dari umat Buddha terhadap Walubi dan FKUB. Hal iini antara lain dapat terlihat pada forum di dhammacitta.org dengan judul "Pernyataan Umat Buddha Indonesia: Menyesalkan Pernyataan Walubi dan FKUB". Berikut kutipannya.

Umat Buddha Indonesia merasa gerah dengan pernyataan kedua organisasi
tersebut (Walubi dan FKUB DKI), dan karenanya merasa perlu
menyampaikan dan menjelaskan:

1. Pernyataan Walubi dan FKUB DKI merupakan pernyataan yang patut
dikecam karena sebagai organisasi sosial keagamaan, pernyataan kedua
organsiasi tersebut tidak mencerminkan welas asih yang menjadi
landasan ajaran Buddha.

2. Pernyataan Walubi dan FKUB DKI tidak mencerminkan sikap umat
Buddha Indonesia yang bersimpati pada perjuangan rakyat Burma dan
berempati pada penderitaan rakyat Burma di bawah penindasan junta
militer Myanmar.

3. Umat Buddha Indonesia menolak segala bentuk pembodohan terselubung
dengan mengatasnamakan ajaran Buddha, seakan-akan bahwa solidaritas
dan kepedulian terhadap penderitaan sesama manusia merupakan hal yang
tidak layak diekspresikan oleh bhikkhu-bhikkhu anggota Sangha.

4. Umat Buddha Indonesia meminta kepada Walubi dan FKUB DKI, jika
tidak dapat bersimpati pada penderitaan rakyat Burma, agar tidak
menyampaikan pernyataan yang akan memberi kesan mewakili umat Buddha
Indonesia.

5. Umat Buddha Indonesia meminta kepada media massa agar tidak
menjadikan pernyataan dari kedua organisasi sebagai gambaran luas
yang mewakili sikap umat Buddha Indonesia terkait tindak kejahatan
kemanusiaan oleh junta militer Myanmar di Burma.

6. Umat Buddha Indonesia bersolidaritas atas perjuangan kemanusiaan
di Burma dan mendukung segala bentuk solidaritas untuk Burma di mana
saja oleh siapa saja.


Sumber: http://www.dhammacitta.org/forum/index.php?topic=703.0

Mohon pencerahan, terima kasih sebelumnya.

salam,
harez


 
--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Jusuf Sutanto <jusuf_sw@...> wrote:
>
> Memang akhirnya seperti dikatakan Tao Te Ching " ratusan sungai bergabung kembali menjadi samudera ".
> Kemampuan untuk rekonsiliasi ini ada pada kearifan timur karena melihat segala sesuatu bukan sebagai isolated entity, tapi interconnected. Misalnya dalam Upansihad dikatakan " The One dyeing into the many, the many dying into the One "
> Justeru Maslow berkat mau terus belajar akhirnya bisa terus memperbaiki pemahamannya seperti dkatakan oleh Cheng Yen :
> :
> " Dimulai dengan memahami satu langkah, perlahan-lahan engaku akan memahami seribu langkah.
> Setelah itu engaku akan melihat Jalan , dan diliputi rasa percaya diri.
> Hal yang lebih menakutkan adalah bila engkau tidak memahami hakikat "diri" mu sehingga
> terjebak dalam kebingungan dan penderitaan ".
>
> Ia persis berani melakukan nasehat bahwa " perjalanan ribuan kilometer, dimulai dengan langkah pertama "
> Dia tidak merasa ewuh pakewuh untuk memperbaiki pemahaman, ketika ilmuwan lain terjebak menjadi prisoner dari pikirannya sendiri karena gengsi !
> Dengan belajar Kearifan Timur, kita bisa keluar dari jebakan cara pandang " block and line " yang membuat kita seperti air membeku menjadi es, lalu mencair kembali dan mengalir menuju samudera.
> Kita bisa menertawakan diri kita sehingga menemukan the other side of the coin !
> Saya baru membahas Konfusius dan nanti akan dilanjutkan dengan Lao Tzu yang umurnya 50 tahun lebih tua.
>
> Salam,
> Jusuf Sutanto
>
> ----- Pesan Asli ----
> Dari: wolikertajiwa wolikertajiwa@...
> Kepada: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> Terkirim: Selasa, 13 November, 2007 8:53:21
> Topik: Re: Bls: Bls: [psikologi_transformatif] The Skeptic John Powell Meets the Mystic Jiddu Krishnamurti
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Jusuf Sutanto
>
> jusuf_sw@ .> wrote:
>
> A.Maslow... Lalu dia pergi keliling menginterview orang2 sukses ' the
>
> growing tips ' dan sampai pada kesimpulan Hirarkhi Kebutuhan, bahwa
>
> yang tertinggi justeru menjadi manusia yang diakui oleh lingkungan
>
> sebagai orang baik.
>
>
>
> WK : Pak Jusuf, Hirarki kebutuhan tertinggi menurut Maslow BUKAN,
>
> sekali lagi BUKAN, "menjadi manusia yang diakui oleh lingkungan sebagai
>
> orang baik", tapi "Aktualisasi Diri" yang punya 15 ciri. Silahkan BACA
>
> dan SIMAK messages sebelumnya dari saya (juga dari Swas dan dik
>
> Harez). Daripada mubazir nulis panjang lebar, lebih baik atentif-
>
> reseptif mendengar dan membaca.
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Reconnect with

college alumni.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Fitness Challenge

on Yahoo! Groups

Get in shape w/the

Special K Challenge.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: