Rabu, 28 November 2007

[psikologi_transformatif] Re: Merenungkan Sejarah Alquran

No problem with me. It's your faith, anyway.

manneke

Quoting ayaz <hellaz1001@yahoo.com>:

> Saya menyesal tertinggal jauh dengan gerbong diskusi ini, ada beribu
> sebab yang memaksa saya untuk sementara undur diri dari diskusi
> "ilmiah" ini.
>
> Semula saya cuma iseng2 aja buka millis karena keterbatasan waktu,
> eh!! tiba2 kesadaran saya tak pernah mau pergi dan terus memelototi
> satu demi satu paragraf demi peragaraf tulisan yang dibubuhi judul
> "MERENUNGKAN SEJARAH AL-QURAN" tentunya tidak secara keseluruhan bisa
> saya telusuri kembali "peristiwa" awal penulisan tema ini tp
> setidaknya saya telah mengantongi "selaksa kisah" didalamnya.
>
> Al-Quran seperti halnya kitab-kitab samawi yang lain, yang pernah
> diturunkan Tuhan kepada utusannya dimuka bumi ini disepanjang usianya.
> al-Quran melaporkan setidaknya ada empat "kitab besar" yang pernah
> meramahkan manusia, menemani dan menjadi pedoman dan sandaran hidup.
>
> al-Quran memiliki keunikan dan kekuatan tersendiri karena sifatnya
> yang paling bungsu dan datang pada satu zaman yang relatif jauh lebih
> 'dewasa' untuk menyongsoang sebuah cakrawala baru dalam peradaban umat
> manusia.
>
> al-Quran tiba disaat umat manusia berada pada titik nadir nestapa dan
> kebodohan yang paling mencekam, kawasan arabia adalah sekedar setting
> sebuah miniatur kecil perilaku ganjil umat manusia disegala wilayah
> bumi ini.
>
> Pada saat yang sama al-Quran 'maju sendirian' didalam "menantang"
> manusia untuk berdiskusi dan berdialog didalam menentukan ttg nilai
> kebenaran sebuah Risalah, sebuah wahyu dan segepok manifesi kebenaran.
>
> Setiap yang mengaku datang dari Tuhan membawa khabar sukacita dari
> langit mestilah datang dengan membawa bukti kebebaran yang
> disandangnya. pada fase inilah al-Quran telah membukakan mata manusia
> bahwa keseluruhan ayat dan surat dalam al-quran telah berkelindan
> sedemikian apik dan runtunya, dimana ayat yang satu datang untuk
> menjelaskan ayat2 yang datang menyusulnya, didalam kitab ini manusia
> tdk akan mendapatkan pertentangan dan falasi yang akan menjerumuskan
> manusia dalam lembah kegelapan. al-Quran telah merangkum sebuah epos
> besar peradaban baru yang dibutuhkan oleh uamt manusia. al-Quran
> tidak lari bahkan menyapa pembacanya dengan manis untuk duduk bersama
> menantang manusia utk membuktikan dimana dan pada ayat yang keberapa
> sebuah prinsip2 fundamental manusia tak dibicarkan atau kabur didalam
> menerangkannya??>> ((( memang dibutuhkan diskusi yang komprehensif
> utk menilik kitab yang "menantang" ini, tp lagi2 wkt yang sempit yang
> selalu menyela kesempatan ini untuk menuliskannnya. maaf)))
>
> Kebenaran setidaknya bisa ditilik dari dua posisi yang berbeda, tidak
> jarang kebenaran diwartakan dari sebuah lintasa sejarah. kebenaran
> dianggap benar belaka jika riwayat pencatatannya menceritakannya
> demikian, artinya kerangka sosio-historis menjadi model kriteria
> pembenaran. nah!! pada sesi yang demikian kebenaran mesti diuji dari
> banyak sisi. karena subyektifitas menjadi lakon utama kapan kebenaran
> tiba2 dicatat sebagai sebauah adiluhung yang disucikan.
>
> Namun pada sesi yang berbeda kebenaran akan benar adanya jika lolos
> dari sebuah studi elaboratif yang akan menyatroni isi dan kandungan
> yang sedari awal dideklarasikan sebagai bagian yang tak terpisahkan
> pada dirinya.Pada setiap kitab suci yang melayang ke bumi siapakah
> yang menyapa umat manusia untuk "bertatap muka" dan mengajak audensnya
> untuk membuktikan kebenaran yang disandangnya?? Nah!! disinilah
> al-Quran maju sendirian dan meninggalkan selainnya untuk membuktikan
> bahwa aku datang dari "sono" sebagai sebuah petunjuk yang dirindukan
> anak2 adam!!
>
>
>
>
>
>
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, pradita@... wrote:
> >
> > 1. Tinjauannya pake hukum Islam sih makanya gak klop. Ibarat mau
> nimbang gula
> > sekilo pake botol seliter. Goblokmu kok ora entek-entek?
> >
> > 2. Mbuh, apakah naskah-naskah itu Injil atau bukan. Wong ketemunya
> selembar-
> > selembar dan itupun rusak. Mau karangannya Yudas (mungkin juga idup
> kembali
> > sesudah bunuh diri, dan menulis kitab, he he he) atau Barnabas, atau
> Hendrik,
> > atau Nasaruddin Hoja, who cares? Kalo semua temuan spekultaif gitu mau
> > dimasukkan ke Alkitab, sekarang tebelnya udah sama dengan lebar jidatmu.
> >
> > 3. Syiah pernah ketemu Rasul? Ha ha ha...ha ha ha...ha ha
> ha...Perdebatan
> > intelektual? ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha... Kalo liat contohnya
> yang di
> > milis Psi-Trans ini, kok gak ada intelek-inteleknya?
> >
> > 4. Apa sih isi Injil Yudas dan naskah laut mati itu? Tau enggak?
> Coba elo
> > beberin di sini dengan referensi yang sah (jangan dari wikipedia).
> Atau elo gak
> > pernah baca tapi cuma latah doang? Sini,tunjukin gue barangnya.
> >
> > ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...ha ha ha...
> >
> > manneke
> >
> > Quoting hendrik bakrie <henrik12syiah@...>:
> >
> > > hahahah....hahahahah......hahahah.... ada yg pernah bahwa
> sebenarnya bible
> > > itu jika dalam tinjauan islam adalah seperti nilainya dengan hadis
> ahad
> > > (perawinya itu berasal dari satu org) saja..... padahal dalam
> tinjauan hukum
> > > islam itu adalah sesuatu yg harus dihindari...
> > >
> > > dalam kristen jika kita lihat, adanya penemuan naskah laut mati,
> injil
> > > judas, injil barnabas, dll... apapun alasannya, sangat tidak
> rasional dan
> > > sangat tidak adil jika injil2 tersebut tidak dibukukan
> (dimasukkan) bersama
> > > dengan isi injil yg sekarang... intinya, sebab mereka adalah org2
> yg pernah
> > > melihat, mengikuti atau mendengar ajaran yesus juga maka dengan
> sendirinya
> > > mereka memiliki hak untuk diterima, terlepas apakah semua yg
> dikatakan itu
> > > benar, banyak benar, sedikit benar..
> > >
> > > hahahaha....hahahahah.....hahahahh..... diislam, walaupun org
> syiah dikenal
> > > dengan kebenciaannya terhadap 3 khalifah selain imam Ali as dan
> sebagian
> > > sahabat tetapi mereka tidak menafikan hadis2 dari org2 yg
> dibencinya (sebab
> > > mereka pernah bertemu dengan rasul).. untuk itulah selalu ada
> perdebatan
> > > intelektual... tetapi menyangkut Al quran hampir tidak ada.. untuk
> itu dalam
> > > periwayatan hadis, diutamakan yg periwayatannya lebih dari satu
> org saja....
> > >
> > >
> > > jadi bagaimana status dengan adanya naskah laut mati, injil
> judas, dll atau
> > > yg suatu saat bisa ditemukan...??? maka jawaban yg mungkin adalah
> di simpan
> > > aja sampai hancur atau dibakar aja supaya bible yg sudah ada tidak
> menjadi
> > > kadaluarsa atau tetap legal..... betul kagak...????
> > >
> > >
> > > pradita@... wrote:
> > > kalau sama Swastinika, tak mungkin saya
> kurangajar-kurangajaran.
> > > Orangnya lebih
> > > enak diajak diskusi serius daripada adu caci-maki.
> > >
> > > Pemikiran Anda banyak benarnya, kecuali yang meyangkut proses
> > > turun-temurunnya
> > > narasi. Tak ada satu kitab suci tertulis pun menurut saya, yang
> bisa terbebas
> > >
> > > dari pengaruh campr tangan manusia yang meng-"edit"-nya, kecuali
> jika kita
> > > percaya penuh--dengan iman--bahwa Tuhan sendirilah yang bekerja
> selama proses
> > >
> > > itu dan manusia hanya "dipinjam tangannya." Ini jugalah yang
> menjadi dasar
> > > keimanan Kristen pada Injilnya. Untuk Qur'an? Hmm...penjelasan
> Swas sudah
> > > begitu bunyinya ya itulah yang kita terima.
> > >
> > > Secara nalar, saya tak yakin dalam rentang waktu yang begitu
> panjang, hapalan
> > >
> > > verbatim masih mungkin dilakukan. Sifat tradisi lisan selalu
> lentur, dinamis
> > >
> > > dan cair. Kisah bisa berganti sesuai kondisi zaman dan latar
> belakang penutur
> > >
> > > kisah. Tapi, namanya kan KEYAKINAN, jadi sebaiknya tak
> diperbantahkan toh?
> > > Jadi, nalar pun menemukan batasnya di sini. Semoga teman kita
> Hendrik juga
> > > bisa
> > > menarik pelajaran ya dari pemikiran Swastinika?
> > >
> > > manneke
> > >
> > > Quoting was_swas <was_swas@...>:
> > >
> > > >
> > > > Ini masih dalam rangka mencoba menghajar "Hendrik and the gank yang
> > > > sekali2 perlu direspons dengan keras dan dengan kurang ajar",
> atau sudah
> > > > meningkat kepada ajakan diskusi intelektual ya, Pak ;)?
> > > >
> > > > Soalnya, kalau agendanya yang pertama, mendingan sih nggak saya
> jawab...
> > > > HAHAHAHAHA.. Tapi kalau agendanya adalah yang kedua, jawabannya
> adalah
> > > > begini:
> > > >
> > > > Kalaupun Al Quran yang sekarang ini disusun berdasarkan editor dan
> > > > penguasa, serta banyak ayat yang hilang atau "sengaja"
> dihilangkan (oleh
> > > > editor dan/atau penguasa), seperti dikatakan Luthfi, tetap merupakan
> > > > kalamullah :) Tetap merupakan kutipan verbatim dari apa yang pernah
> > > > diwahyukan kepada Muhammad, walaupun tidak lagi selengkap yang
> > > > seharusnya :)
> > > >
> > > > So, tidak, mereka tidak mendapatkan wahyu. Tapi otentisitasnya saya
> > > > cukup yakin, karena ini adalah hafalan, bukan interpretasi.
> > > >
> > > > Itu yang saya yakini :)
> > > >
> > > > Mirip dengan penulisan Injil? Well... menurut saya berbeda jauh
> antara
> > > > "mencatat verbatim" (walaupun hilang/dihilangkan di sana sini)
> dengan
> > > > "mengisahkan ulang dengan kata2nya sendiri" ;) Dan seperti juga
> > > > dituliskan dalam fwd-an Bang Harez lainnya (message #35739), terjadi
> > > > penyusunan ulang, kehilangan ayat, ingatan yang samar2 thd ayat itu,
> > > > dll... tapi tidak satu pun kalimat yang mengatakan terjadi
> pengisahan
> > > > ulang dengan kata2 sendiri :)
> > > >
> > > > Tapi.. seperti sudah saya katakan pada Non Sisc saat menuliskan
> > > > tanggapan pertama kali: saya percaya semua itu kembali kepada
> iman :)
> > > > Ada 1001 alasan saya untuk mengatakan (menurut versi yang saya
> yakini)
> > > > bahwa agama saya salah. Sebaliknya, ada 1001 alasan Anda juga untuk
> > > > mengatakan (menurut versi yang Anda yakini) bahwa saya salah.
> Semuanya
> > > > kembali iman dan KEYAKINAN kita masing2.
> > > >
> > > > So.. saya tidak mencampuri keyakinan Anda. Tapi saya juga tidak
> setuju
> > > > ketika seseorang memotong/memutarbalikkan ayat Al Quran. Ini juga
> > > > berlaku buat Hendrik juga, sebenarnya, but I'll deal with him
> later :)
> > > >
> > > > Salam,
> > > >
> > > > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, pradita@ wrote:
> > > > >
> > > > > Apa lalu diasumsikan bahwa para "editor" dan "penguasa" yang lalu
> > > > mengutik-utik
> > > > > Qur'an "asli" itu dan menyusunnya kembali sebagaimana versinya
> saat
> > > > ini JUGA
> > > > > dicurahi wahyu seperti Muhammad, sehingga diyakini bahwa hasil
> editing
> > > > mereka
> > > > > masih membawa otentisitas pewahyuan itu?
> > > > >
> > > > > Jadi, meski ada banyak tangan manusia ikut campur dalam menentukan
> > > > hasil akhir,
> > > > > Qur'an tidak kehilangan otentisitasnya sebagai wahyu?
> > > > >
> > > > > Lho, jadi rada-rada mirip dong sama narasi tentang penulisan
> Injil?
> > > > Biar tidak
> > > > > ditulis oleh Yesus sendiri, tapi para pengikutnya, para
> penulis Injil
> > > > yang
> > > > > empat oragng itu, dan umat Kristen, juga YAKIN tuh bahwa proses
> > > > penulisan dan
> > > > > penyusunan Injil dicurahi oleh Roh Kudus, sehingga apa yang
> ditulis
> > > > juga dapat
> > > > > dipandang sebagai kehendak Tuhan.
> > > > >
> > > > > He he he...
> > > > >
> > > > > manneke
> > > >
> > > >
> > > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > ---------------------------------
> > > Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
> >
>
>
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Kickstart

Sign up today!

Reconnect with

college alumni.

Y! Messenger

Send pics quick

Share photos while

you IM friends.

Yahoo! Groups

Parenting Zone

Share experiences

with other parents.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: